PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PELAPISAN Ni-Co PADA BAJA ST 37 MENGGUNAKAN METODE ELEKTROPLATING DENGAN PERLAKUAN PANAS

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

PELAPISAN ALLOY BERBASIS NIKEL PADA SUBSTRAT CARBON STEEL UNTUK SISTEM PEMIPAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PANAS BUMI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

Pengaruh Suhu Pack Cementation pada Proses Pelapisan NiCoCrAl Terhadap Ketahanan Oksidasi Baja Karbon

Pengaruh konsentrasi larutan dan kuat arus terhadap ketebalan pada proses pelapisan nikel untuk baja karbon rendah

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

Hasil Penelitian dan Pembahasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

BAB III METODE PENELITIAN

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

TES AWAL II KIMIA DASAR II (KI-112)

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH PELAPISAN NIKEL (Ni) TERHADAP LAJU KOROSI PADA IMPELLER POMPA

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Sulistyani, M.Si.

Pengaruh Rapat Arus Dan Temperatur Elektrolit Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Efisiensi Katoda Pada Elektroplating Tembaga Untuk Baja Karbon Sedang

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI HASIL ELEKTROPLATING Zn PADA COLDROLLED STEEL AISI 1020

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. terbentuk dari larutan logam dan kompon iron carbide. Kandungan karbon

PELAPISAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN NIKEL (Ni) MELALUI PROSES ELEKTROPLATING

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP 4, 6 DAN 8 DETIK TERHADAP TEBAL LAPISAN DAN KEKASARAN TEMBAGA PADA PELAT BAJA KARBON SEDANG DENGAN PROSES ELEKTROPLATING

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Elektrokimia. Sel Volta

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENCEGAHAN KOROSI DENGAN MENGGUNAKAN INHIBITOR NATRIUM SILIKAT(Na 2 SiO 3 ) HASIL SINTESIS DARI LUMPUR LAPINDO PADA BAJA TULANGAN BETON

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Pembahasan Soal-soal Try Out Neutron, Sabtu tanggal 16 Oktober 2010

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PELAPISAN PADA PROSES ELECTROPLATING TERHADAP KETEBALAN LAPISAN KROM

Transkripsi:

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37 Febryan Andinata 1, Fredina Destyorini 2, Eni Sugiarti 2, Munasir 1, Kemas A. Zaini T. 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya 2 Puslit Fisika LIPI Email : vbry4nck3p@gmail.com Abstrak Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Obyek eksperimen pada penelitian ini adalah plat baja karbon rendah (Baja ST 37) berbentuk plat persegi dengan dimensi p x l x t. Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu, persiapan eksperimen dan pelaksanaan eksperimen. Persiapan eksperimen meliputi persiapan benda kerja, pembersihan benda kerja, serta pengukuran keasaman. Dalam penelitian ini masing-masing terdapat 7 kombinasi perlakuan ph pencelupan yaitu ph 3.02, 3.23, 3.40, 3.62, 3.82, 4.02, 4.20. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Visual. Hasil didapat disimpulkan bahwa ada perbedaan massa hasil pelapisan nikel akibat larutan elektrolit dengan variasi ph pada bahan baja karbon rendah dengan taraf signifikasi sebesar 95%. Proses pelapisan nikel dengan menggunakan metode electroplating untuk bahan baja karbon rendah sebaiknya dilakukan pada ph yang memiliki tingkat keasaman ph 3.00 pada proses lapis nikel. Kata Kunci : Baja ST 37, ph, Electroplating Febryan Andinata, dkk 48

1. Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan industri dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan logam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan demikian logam harus tampil sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan, misalnya untuk penggunaan logam untuk berbagai perhiasan, maka logam harus tampil indah dan menarik. Untuk peralatan rumah tangga harus kuat dan awet, dan seterusnya. Atas dasar tersebut, dibutuhkan suatu upaya untuk mempercantik maupun melindungi logam dari bahaya kerusakan atau korosi. Untuk menanggulangi terjadinya bahaya korosi berarti memperkecil pula kemungkinan terjadinya suatu kerugian. Agar logam tidak mudah rusak yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan maupun korosi, maka perlu dicari cara untuk melindunginya. Salah satu cara yang digunakan untuk melakukan perlindungan terhadap korosi adalah dengan memberikan lapisan pelindung dari logam. Pelapisan logam dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu secara pelelehan, semprot, endap, vakum, sherazing, rich coating, dan electroplating. Untuk melindungi logam dengan proses electroplating dibutuhkan listrik arus searah (DC), elektrolit yang disesuaikan dengan lapisan yang akan diinginkan, logam pelapis (anoda), dan benda kerja yang akan dilapis (katoda). Didunia indutri ada beberapa macam logam pelapis yang sering digunakan dalam proses pelapisan secara elektroplating, yaitu tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan krom (Cr). Nikel merupakan logam yang banyak digunakan dalam industry pelapisan logam. Nikel mempunyai sifat tahan terhadap korosi, memiliki kekuatan dan kekerasan yang cukup, keliatan yang baik, serta memiliki daya hantar listrik yang baik. Nikel berwarna putih keperak-perakan, berkristal halus, sehingga apabila dipoles akan tampak rupa yang indah dan mengkilap. Oleh karena itu penulis bertujuan pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ph terhadap berat hasil pelapisan nikel pada Baja ST 37 dengan metode electroplating. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Baja ST 37 Baja yang penulisannya diawali dengan ST, maka bilangan yang mengikutinya menunjukkan kekuatan tarik minimum (dalam kg/mm 2 ) yang dimiliki baja tersebut. Jadi, baja tipe ST 37 menunjukkan bahwa baja ini mempunyai kekuatan tarik 37 kg/mm 2. Baja ST 37 merupakan baja karbon kelas rendah, karena mempunyai kandungan karbon kurang dari 0,3% dan lebih dari 99% besi. Tb. 1 menunjukkan kandungan unsur-unsur pembentuk baja ST-37. Baja karbon kelas rendah ini mudah teroksidasi, memiliki kekuatan yang relatif rendah, keuletan yang baik, dan banyak diaplikasikan untuk tabung, pipa, dan komponen mesin berkekuatan rendah. Tb. 1 Komposisi Baja Karbon Rendah Tipe ST 37 Unsur Kandungan (%) Unsur Kandungan (%) Fe 99,310 S 0,015 Mn 0,375 Co 0,007 C 0,118 Nb 0,006 Si 0,055 Cu Maks. 0,004 W 0,046 Mo Maks. 0,004 Ni 0,026 Al Maks. 0,002 Cr 0,021 V Maks. 0,001 P 0,017 - - 2.2 Nikel (Ni) Nikel merupakan unsur kimia yang terletak pada Periode 4 Golongan VIII-B, dengan nomor atom 28 dan massa atom 58,71. Nikel memiliki massa jenis 8,902 g/cm 3, titik lebur 1455 C, dan titik didih 2827 C. Struktur kristal nikel adalah FCC (face centered cubic) dengan parameter Febryan Andinata, dkk 49

lattice a = 0,35243 nm (pada 25 C), jarijari atom 0,1246 nm, dan elektronegativitas 1,8. Sebagai logam, nikel memiliki kekuatan dan kekerasan sedang, keliatan dan keuletan baik, daya hantar listrik baik, dan tahan korosi. 3. Metode Penelitian 3.1 Persiapan Substrat Baja ST 37 Pada mulanya mengampelas permukaan dan sisi substrat hingga mengkilap dengan gosokan searah dan dalam aliran air agar struktur substrat tidak rusak. Lalu diukur dimensi dan massa awal substrat dilakukan dengan menggunakan jangka sorong dan timbangan digital. Kemudian substrat diikat dengan kawat nikel dan dicuci dengan agitasi ultrasonik dalam larutan aseton. Setelah itu dikeringkan dan substrat siap di Electroplating. 3.2 Pembuatan Larutan Ni-strike Mencampurkan 125 g NiCl 2 (sebagai sumber ion Ni) dan 62,5 ml HCl (untuk menurunkan ph larutan) pada gelas kimia. Lalu kedua bahan tersebut dilarutkan dengan aquades nanopure hingga volume 500 cm 3 dan diaduk dengan magnetic stirrer pada temperatur ruang selama 2 jam dalam ruang asam. 3.3 Pembuatan Larutan Ni-watts Mencampurkan 33 g NiSO 4, 4,5 g NiCl 2, 4 g H 3 BO 3, dan 3,3 g CoSO 4 pada gelas kimia. Ketiga bahan tersebut dilarutkan dalam aquades nanopure hingga volume 500 cm 3 dengan cara diaduk menggunakan magnetic stirrer pada temperatur 50 C selama 2 jam dalam ruang asam. Kemudian ph diatur dengan menambah HCl jika ph terlalu asam dan menambah NH 4 OH jika ph terlalu basa dengan variasi ph 3.02, 3.23, 3.4, 3.62, 3.82, 4.02 dan 4.2. 4.4 Proses Electroplating Sampel substrat yang telah siap dimasukkan ke dalam larutan Ni-strike dengan rapat arus 4 A, temperatur ruang dan dalam ruang asam. ( waktu ± 30 s ). Setelah itu substrat dikeringkan dan dimasukkan dalam larutan Ni-watts dengan rapat arus 20 ma/cm 2, Selama proses electroplating, larutan elektrolit tetap diaduk dengan magnetic stirrer. ( Temperatur ± 50 o c dan waktu ± 2 jam ). Setelah proses electroplating, substrat dikeringkan dan ditimbang dengan Neraca Digital. Sehingga dapat dihitung tebal melalui Persamaan 3.1 (Secara Teknis/Lowenheim) dan Persamaan 3.2 (Secara Teoritis/Faraday) berikut:...(3.1) T adalah tebal lapisan yang terbentuk (cm), W adalah massa lapisan yang terbentuk (massa akhir massa awal), adalah massa jenis logam pelapis (g/cm 3 ), A adalah luas permukaan sampel (cm 2 )....(3.2) I adalah arus yang digunakan dalam Ni- Watt (Ampere) t adalah lama pelapisan (s) B adalah berat atom unsur yang dilapiskan Z adalah nomor valensi unsur yang dilapiskan. 4. Hasil dan Pembahasan` Hasil Nilai Ketebalan Pelapisan Nikel pada Baja ST 37 terhadap pengaruh ph adalah sebagai Berikut Tb. 4.1 Data sampel sebelum elektroplating. Sampel P(cm) L(cm) T(cm) M0 (g) A 1 1.345 1.275 0.135 1.72784 4.138 2 1.465 1.125 0.145 1.72721 4.047 3 1.345 1.305 0.135 1.77846 4.225 4 1.355 1.325 0.145 1.81201 4.366 5 1.345 1.275 0.145 1.72445 4.19 6 1.385 1.335 0.145 1.83828 4.488 7 1.465 1.165 0.145 1.73851 4.176 Febryan Andinata 50

Tb. 4.2 Data sampel setelah elektroplating. Sampel M1 (g) M (g) Scr. Teknis T (µm) Scr. Teori 1 1,96730 0,23946 64,97578 2 1,85444 0,12723 35,28894 3 1,97397 0,19551 51,93551 4 1,99168 0,17967 46,17615 54,12534 5 1,89971 0,17526 46,96077 6 1,94614 0,10786 26,98661 7 1,81935 0,08084 21,73051 Tb. 4.2 menunjukkan adanya perubahan massa yang dimiliki substrat dari sebelum melakukan elektroplating dan sesudahnya. Oleh karena itu, dapat di analisis bahwa terdapat lapisan nikel pada substrat dengan massa tertentu sehingga dapat merubah massa substrat. Berdasarkan hal tersebut maka didapatkan grafik antara perubahan ph dengan ketebalan lapisan nikel pada substrat sebagai berikut. Gb. 4.1 Perubahan ph terhadap perubahan massa awal dengan setelah elektroplating. Sehingga berdasarkan data sampel (Tb. 4.1 dan Tb. 4.2 ) dan grafik hasil data sampel ( Gb. 4.1 ). Pada sample 1 (3.02) mengalami kenaikan yang sangat tinggi yaitu 64,97578 µm padahal besar ph Niwatts yang dimiliki lebih asam sedangkan sampel 2 (3.23) mengalami penurunan yang sangat besar jika dibandingkan dengan sampel awal namun pada sampel 3 (3.40) sampel 7 (4.20) mengalami penurunan yang signifikan walaupun pada sampel 5 (3.82) mengalami kenaikan terhadap data sampel sebelumnya sedangkan ketika ditinjau dengan menggunakan perumusan hukum faraday tentang tebal lapisan terdeposisi, pengaruh ph larutan tidak ada. Hal ini jika di tinjau berdasarkan perilaku ion yang menunjukkan bahwa cepat bereaksi ketika berada di ph yang asam namun berdasarkan penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa terdapat range yang memungkinkan untuk melakukan elektroplating dengan hasil optimal pada ph sekitar 3.4 3.8 karena memiliki nilai selisih antar ph lebih sedikit. Namun jika dibutuhkan untuk mendapatkan lapisan yang lebih tebal dapat menggunakan ph yang lebih asam dengan resiko lapisan yang dihasilkan tidak merata dan menyatu dengan permukaan substrat sehingga lebih mudah terkelupas jika menggunakan ph yang lebih basa maka hasil lapisan yang didapatkan akan cenderung sedikit dan tidak merata. Semua hal tersebut tentunya masih harus didukung faktor faktor lain yang mempengaruhi elektroplating seperti suhu ruang dan lama elektroplating. 5. Kesimpulan Berdasarkan data hasil electroplating. Didapatkan kesimpulan bahwa ph memiliki pengaruh tinggi terhadap larutan yang akan di deposisikan sesuai dengan rumusan teknis dari Lowenheim walaupun pada rumusan hukum faraday pengaruh ph tidak dianggap sehingga pada dasarnya, semakin asam larutan elektrolit, maka konsentrasi ion hidrogennya semakin tinggi dan hantaran arus dari anoda ke katoda semakin besar. Sehingga semakin banyak pula ion-ion pelapis yang didistribusikan ke katoda dan lapisan deposisi menjadi semakin tebal. Namun, ph yang terlalu rendah dapat menyebabkan penurunan konsentrasi ion-ion Febryan Andinata 51

pelapis. Jika hal ini terjadi, maka lapisan yang terdeposisi akan berkurang sehingga lapisan menjadi semakin tipis. Grafik kurva yang seharusnya didapat adalah linier menurun namun berbeda dengan data hasil percobaan. Oleh karena itu, ketika pembuatan sampel seharusnya dilakukan dengan ketelitian, sangat hati hati dan untuk mendapatkan hasil pelapisan nikel yang lebih optimal menggunakan ph 3.00 3.80 sesuai perbandingan data pelapisan yang di dapat. Ucapan Terima Kasih Percobaan ini dilakukan dalam rangka bimbingan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Pusat Penelitian Fisika LIPI, periode Agustus 2012, melalui kegiatan SINAS Kementrian RISTEK No. RD-2012-32. Daftar Pustaka [1] http://digilib.unimus.ac.id/files/disk 1/105/ jtptunimus-gdl-wahyudic2a- 5235-2-bab2.pdf [2] http://id.wikipedia.org/wiki/elektroplating. [3] Arsianto, S. A. 1995. Mengenal Teknik Pelapisan Logam. Bandung : Balai Besar. [4] Callister, William D.2003. Material Science and Engineering.Sixth Edition.John Willey & Sons Inc. United States of Amerika. [5] Fatma, Nurul.2011.Pembuatan Lapisan NiAl Pada Substrat Baja Tipe ST 37 Dengan Kombinasi Metode Deposisi Electroplating dan Pack Cementation.Serpong:LIPI. [7] Supardi, Rachmat. 1997. Korosi. Bandung : Tarsito. [8] Tomijiro, K. dan Anton, J. H. 1992. Mengenal Pelapisan Logam (Electroplating). Yogyakarta : Andi Offset. Febryan Andinata 52