BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah kompetensi menagajar guru.sehubungan dengan hal itu, Syaiful

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. komponen, seperti guru, murid, bahan ajar dan sarana lain yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. juga telah membuat undang-undang yang mengatur tentang pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. (pendidik), kurikulum (materi pelajaran), sarana (peralatan dan dana) serta murid

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan memiliki akhlak yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin kompleks salah satu persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar guru. Sehubungan dengan hal ini Syaiful Bahri Djamarah mengutip pernyataan Ametembun mengatakan bahwa : Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun klasikal baik disekolah maupun diluar sekolah minimal harus memiliki dasardasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan tugasnya. 1 Pendidikan pada dasarnya adalah merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan ke arah kedewasaan serta pembentukan manusia seutuhnya. Dengan kata lain pendidikan adalah ikhtiar manusia supaya berkembang sampai kepada titik maksimum yang dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dan telah ditegaskan dalam undang-undang No 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan Nasioanl berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk pengembangan kompetensi dasar peserta didik agar beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negar yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 1 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Mengajar, (Surabaya: usaha Nasional,1991), h. 33 2 Undang-undang RI tentang System Pendidikan Nasional, (Jakarta: cemerlang,2003), h. 7

2 Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. 3 Guru yang profesional relatif akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efesien dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Tugas dan tanggung jawab seorang guru tersebut erat kaitannya dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki sebagai seorang guru. Kemampuan dasar tersebut tidak lain adalah kompetensi guru. Cooper mengemukakan ada empat kompetensi guru seperti yang dikutip oleh Nana Sudjana, yakni : 1. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia. 2. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya. 3. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya. 4. Mempunyai keterampilan teknik mengajar. 4 Kondisi dilapangan dalam kegiatan pembelajaran pada saat ini diantaranya guru dan siswa terjadi interaksi secara langsung. Guru bertindak sebagai pembimbing dan murid sebagai terbimbing. Sebagai pembimbing peranan guru sangat di perlukan untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif. Untuk itu ia harus mengerti ciri-ciri interaksi mengelola kegiatan belajar mengajar, dan 3 Peraturan pemerintah No.28/90 Pasal 3 4 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algeusindo, 1998), h. 7

3 kondisi peserta didik sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara sistematis dan tujuan dapat tercapai. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Quran Hadits adalah kuarngnya kemampuan siswa dalam memahami cara membaca alquran dengan baik dan benar pada mata pelajaran Quran Hadits terutama pada siswa kelas 1 MI Taman Pemuda Islam Keramat. Untuk mencapai semua itu dijembatani oleh sejumlah materi pelajaran. Penyajian materi harus dilandasi oleh pendekatan dan teknik yang jelas seorang guru di tuntut usaha dan kerja kerasnya dalam menyiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan pembelajaran. Tanpa adanya usaha dan kerja keras dari guru, maka pembelajaran yang di harapkan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, seorang guru diwajibkan berusaha dan bekerja keras demi mencapai tujuan yang di inginkan. Mengenai kewajiban untuk berusaha dan bekerja keras ini, Allah swt berfirman di dalam surat At-Taubah Ayat 105 yang berbunyi : Salah satu persiapan yang dapat dilakukan oleh seorang guru antar lain mengenai strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi dalam pembelajaran sangat berguna sebagai penyalur pesan atau informasi

4 belajar. Strategi sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenisnya pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan siswa, materi yang disampaikan waktu pembelajaran serta kondisi keuangan sekolah. Setiap jenis Strategi memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menanyakan peran dan informasi. Karakteristik dan kemampuan tersebut perlu mendapat perhatian dari para pendidik atau guru, sehingga mereka dapat memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dari uraian di atas dapat diasumsikan bahwa seorang guru yang profesional salah satu cirinya adalah mampu memilih dan mempergunakan Strategi yang relevan dengan pelajaran yang disampaikannya. Apabila untuk mata pelajaran Quran Hadits yang sekarang sepertinya dianggap sebagai suatu pelajaran yang membosankan, kurang menantang, tidak bermakna serta kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Sebab menurut anggapan sebagian orang kegiatan membaca alquran hanya dapat dipergunakan ketika seseorang melaksanakan ibadah, terutama ibadah sholat saja. Akibat pelajaran ini kurang diminati dan tidak mendapat perhatian serius yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun. Apalagi di tambah dengan tidak aktifnya siswa dalam belajar dan kurangnya Variasi metode dan Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran. Adapun hadist yang memerintahkan untuk membaca alquran dalam bentuk perintah yang bersifat mutlak, yang berbunyi : ا ق ر ء والق ر ا ن ف ا ن ه ي ات ي ي و م الق يا م ة ش ف ي عا ال ص حا ب ه

5 Penggunaan strategi yang relevan dengan pelajaran yang disampaikan tentunya akan membuat pembelajaran lebih bermakna dan berarti dalam kehidupan anak. Situasi belajar pun dapat tercipta lebih kondusif. Salah satu yang yang efektif adalah dengan penggunaan strategi index card match/mencari pasangan, strategi ini dapat menyampaikan pesan/informasi secara visual. Artinya penerima pesan yaitu peserta didik akan menerima informasi tersebut melalui indera penglihatannya. Strategi index card match/mencari pasangan ini banyak memiliki kelebihan, kelebihan-kelebihan tersebut sebagai berikut : 1. Index card match/mencari pasangan bisa meningkatkan kemampuan membaca siswa 2. Index card match/mencari pasangan bisa meningkatkan penampilan guru, guru lebih kreatif dalam pembelajaran 3. Index card match/mencari pasangan bisa meningkatkan semangat siswa. Mereka tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu, untuk membuktikan bahwa penggunaan strategi Index card match/mencari pasangan meningkatkan kemampuan membaca alquran siswa pada tahap permulaan perlu diadakan penelitian tindakan kelas (PTK). B. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul diatas, penulis memberikan beberapa definisi Operasional sebagai berikut :

6 1. Meningkatkan adalah segala usaha yang dilakukan agar peserta didik memperoleh kemajuan dalam membaca alquran sehingga dengan itu dapat meningkatkan prestasi belajar Quran Hadits mereka. 2. Kemampuan adalah kesanggupan peserta didik dalam melafalkan surah-surah pendek secara benar dan fasih. 3. Membaca alquran adalah membaca surat pendek dan menghapal surah al-falaq, al-ikhlas dan al-lahab. 4. Tahap permulaan adalah anak yang baru masuk Madrasah Ibtidaiyah yaitu yang sekarang sedang berada dikelas 1 (satu). 5. Strategi ini adalah strategi untuk mengatasi masalah belajar dengan mencocokkan kartu indeks. Strategi ini adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran, ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas. Jadi yang dimaksud dalam judul ini adalah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca alquran. Baik peningkatkan tersebut dari segi kemampuan siswa maupun waktu yang dipelukan agar siswa bisa membaca alquran pada tahap permulaan. Usaha tersebut dilakukan dengan menggunakan atau memanfaatkan suatu perantara berupa mencocokkan kartu Index sebagai strategi dalam pembelajaran Quran Hadits. Bahwa tujuan index agar siswa dapat mengulang materi sebelumnya dalam pelajaran surat pendek. Setelah mengikuti proses belajar siswa dapat mengulangi membaca surat pendek yang ditanyakan oleh guru secara tepat dan benar.

7 C. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas,kondisi pada saat ini adalah: 1. Pembelajaran Quran Hadits masih bersifat abstrak. 2. Metode yang digunakan bersifat konvensional. 3. Media yang ada disekitar belum di pegunakan dengan baik. 4. Belum ada kaloborasi antara guru dan siswa. 5. Masih lambatnya proses penguasaan membaca alquran siswa. 6. Prestasi siswa untuk mata pelajaran Quran Hadits masih rendah. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana cara penggunaan strategi index card match/mencari pasangan agar dapat meningkatkan kemampuan membaca alquran siswa kelas MI Taman Pemuda Islam Keramat? 2. Apakah penggunaan strategi index card match/mencari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Quran Hadits siswa kelas 1 MI Taman Pemuda Islam Keramat? E. Cara Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan yaitu model pembelajaran dengan menggunakan strategi index card match/mencari pasangan.

8 Sebelum diterapkannya strategi index card match/mencari pasangan, terlebih dahulu guru memberi tahu siswa tentang cara main atau langkah-langkah dalam menerapkan strategi ini. Hal ini diharapkan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam menerapkannya. Dengan diterapkanya strategi ini pembelajaran menjadi sangat menyenangkan, siswa tidak merasa bosan terhadap materi yang diajarkan. Karena strategi ini mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Setelah menggunakan strategi Index card match/mencari pasangan, diharapkan siswa-siswi MI Taman Pemuda Islam Keramat dapat meningkatkan kemampuan membaca alquran siswa pada tahap permulaan. F. Hipotesis Tindakan Penelitian ini direncanakan terbagi kedalam tiga siklus, setiap siklus dilaksanakan melalui prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui tiga siklus tersebut dapat diamati peningkatkan kemampuan membaca alquran pada tahap permulaan. Dengan demikian, dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu : 1. Penggunaan strategi index card match/mencari pasangan dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Quran Hadits. 2. Penggunakan strategi index card match/mencari pasangan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca alquran siswa kelas 1 MI Taman Pemuda Islam Keramat. G. Tujuan Penelitian

9 Tujuan yang hendak di capai dari penelitian antara lain : 1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitatif pembelajaran Quran Hadits. 2. Siswa dapat terlibat secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar agar proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru. 3. Siswa harus dapat dijadikan sebagai subjek, tidak hanya dijadikan sebagai objek dalam pendidikan. 4. Seluruh siswa dapat menguasai pelajaran dengan tuntas sesuai dengan standar ketuntas belajar minimal yang ditetapkan madrasah. 5. Dengan strategi Index card match/mencari pasangan dapat mengajak siswa bermain sambil belajar secara berpasangan. H. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian antara lain : 1. Pembejaran Quran Hadits tidak lagi bersifat abstrak, tetapi lebih konkret. 2. Guru lebih aktif dan kreatif memilih berbagai metode yang relevan dengan pelajaran yang diajarkan. 3. Guru dapat menggunakan dan memanfaatkan media dalam proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. 4. Siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. 5. Kualitas penguasaan membaca alquran siswa lebih meningkat. 6. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Quran Hadits meningkat.

10