FAKTOR PENYEBAB DAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TENTANG EKSPLOITASI SEKSUAL SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PEMIDANAAN ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA MENGEKSPLOITASI EKONOMI ATAU SEKSUAL ANAK

DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK

ANALISA YURIDIS PEMIDANAAN PADA TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI KASUS PUTUSAN NO.85/PID.SUS/2014/PN.DPS.

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU KEJAHATAN PERKOSAAN TERHADAP LAKI-LAKI

PERLINDUNGAN HAK-HAK ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI DENPASAR NOMOR 2/PID.SUS.ANAK/2015/PN DPS

OLEH : Ni Ketut Arie Setiawati. A.A Gde Oka Parwata. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Kurir Narkotika. (Study Putusan No. 14/Pid.Sus Anak/2015/PN. Dps) Siti Zaenab

SKRIPSI PENERAPAN PIDANA TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA PENCURIAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR) OLEH ;

BENTUK GANTI KERUGIAN TERHADAP KORBAN TINDAK PIDANA PERKOSAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF VIKTIMOLOGI

KEBIJAKAN DALAM PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PELACURAN SESUAI DENGAN PERDA KOTA DENPASAR NO. 2 TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

P U T U S A N Nomor : 147 /Pid.B/2014/PN. BJ.- DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

JURNAL PERTIMBANGAN HUKUM OLEH HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

Bab IX : Sumpah Palsu Dan Keterangan Palsu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

SANKSI PIDANA SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN HUMAN TRAFFICKING DI DUNIA MAYA

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PIDANA MATI TERKAIT KASUS NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR (Penelitian Di Pengadilan Negeri Denpasar)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 751/PID/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU SODOMI TERHADAP KORBAN YANG TELAH CUKUP UMUR

P U T U S A N. Nomor : 83/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang positif yang salah satunya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MELARIKAN WANITA YANG BELUM CUKUP UMUR

P U T U S A N Nomor : 339/PID/2011/PT-Mdn.

BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JOMBANG. NO.56/Pid.B/2011/PN.JMB TENTANG TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG

P U T U S A N. Nomor : 33/PID.SUS.Anak/2014/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMENJARAAN BAGI PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PUTUSAN NO.203/PID.SUS/2011/PN.

KONSEKUENSI HUKUM PENGINGKARAN ISI BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERDAKWA DI PERSIDANGAN Oleh :

KAJIAN YURIDIS PIDANA DENDA TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DIBAWAH UMUR

BAB III PUTUSAN PENGADILAN MALANG NOMOR: 623/PID.SUS/2016/PN.MLG TENTANG TINDAK PIDANA TERHADAP EKSPLOITASI EKONOMI KEPADA ANAK

PELAKSANAAN PERADILAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PENCURIAN ( STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR) Oleh WINDU ADININGSIH

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

PIDANA DAN TINDAKAN TERHADAP TINDAK PIDANA NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK. oleh

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR KODIFIKASI HUKUM PIDANA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK PERTANAHAN

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 322/PID/2012/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 07 /PID/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PEMBELI BARANG HASIL KEJAHATAN DITINJAU DARI PASAL 480 KUHP TENTANG PENADAHAN

ABSTRAK. ANALISIS PUTUSAN BEBAS PADA PERKARA NOMOR : 241/Pid.B/2011/PN.Mgl TENTANG TINDAK PIDANA KESUSILAAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DI MENGGALA.

BAB III PENUTUP. mulai dari pembuktian selesai, dilanjutkan dengan pembelaan dari. terdakwa/penasehat hukum, kemudian replik dan duplik.

P U T U S A N Nomor : 129/Pid.B/2013/PN.Unh. Umur/Tanggal lahir : 27 Tahun / 14 Juni 1986

P U T U S A N Nomor : 195 /PID/2014/PT-MDN.-

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N. Nomor : 53/Pid.B/2014/PN-Sbg

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA KASUS PEMBUNUHAN OLEH IBU TERHADAP ANAK (BAYI)

P U T U S A N. Nomor : 568/PID/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING) DI INDONESIA

P U T U S A N. Nomor : 762/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK (SUATU KAJIAN TERDAPAT PASAL 310 KUHP)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang dilarang atau diharuskan dan diancam dengan pidana oleh undang-undang,

P U T U S A N. Nomor : 394/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PENYU DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI DENPASAR

BAB III ZINA LAJANG DALAM PERSPEKTIF RKUHP (RKUHP) Tahun 2012 Bagian Keempat tentang Zina dan Perbuatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN

P U T U S A N. Nomor : 459/PID/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 129/PID.B/2014/PN.SBG

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH

Nama Lengkap : HERMANSYAH Als. HERMAN Tempat Lahir : Selayang Umur / Tanggal : 38 tahun / 06 Nopember 1974

RELEVANSI PIDANA KERJA SOSIAL DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

P U T U S A N NOMOR : 727/PID.SUS/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PIDANA TERHADAP ANAK PELAKU PIDANA YANG DIANCAM DENGAN KETENTUAN PIDANA YANG MEMILIKI KETENTUAN ANCAMAN MINIMAL KHUSUS

PUTUSAN Nomor : 162/Pid.B/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama : BANGUN ARITONANG Als PAK ENJEL

PENGADILAN TINGGI MEDAN

JURNAL ILMIAH. PENERAPAN DIVERSI TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Praya)

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

P U T U S A N Nomor : 234 / PID B / 2014 / PN. BJ.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

ANALISIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP KASUS ASUSILA PADA ANAK. Sulasmin Hudji. Pembimbing I : Dr. Fence M. Wantu, SH.,MH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N. Nomor : 23/PID.SUS.ANAK/2016/PT.MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN NEGERI STABAT

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan No.13/Pid.B/2011/PN.

PENERAPAN SANKSI YANG BERKEADILAN TERHADAP ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id P U T U S A N NO. 144/PID.B/2014/PN.SBG

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Perlindungan Anak

PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI INDONESIA

Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id

KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI ANAK DIBAWAH UMUR DALAM PERKARA PERSETUBUHAN OLEH ANAK (Studi Putusan Nomor : 2/Pid.Sus.Anak/2015/PN.

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG [LN 2007/58, TLN 4720 ]

Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara: 1. Penyidik : s/d ; 2. Perpanjangan Penuntut Umum : s/d ;

P U T U S A N NOMOR : 280/PID/2013/PT- MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap. Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. pidana. Dalam hal penulisan penelitian tentang penerapan pidana rehabilitasi

P U T U S A N. Nomor : 20/Pid.Sus.Anak/2015/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor :183/PID.SUS/2015/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat.

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA MUTILASI

PUTUSAN Nomor : 64/Pid.B/2013/PN.Unh.

P U T U S A N. Nomor : 22/Pid.Sus/2013/PT.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

PENGATURAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DALAM UNDANG-UNDANG KEPABEANAN

Transkripsi:

FAKTOR PENYEBAB DAN PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS PERKARA TENTANG EKSPLOITASI SEKSUAL SESUAI DENGAN UNDANG- UNDANG PERLINDUNGAN ANAK Oleh Lidya Permata Dewi Gde Made Swardhana A.A. Ngurah Wirasila Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT The paper entitled "Causes and Considerations of Judge in Terminating on Sexual Exploitation Act according To Child Criminal Justice" which aims to determine the cause of the child committed the crime of sexual exploitation and recognize the consideration of the judge in ruled on the crime of sexual exploitation. One act of exploitation is the sexual exploitation of children that defined as all activities involving boys and girls, for the sake of money, benefit or other consideration or due to coercion or influence of adults, syndicates or groups, which associated with intercourse or behaviors that lead to lust. Based on those background motivations, there are two important issues are discussed in this paper, (1) the factors causing the child committed to the crime of sexual exploitation and (2) the consideration of judge in criminal punishment of children who commit criminal acts of sexual exploitation by Decision No. 196 / Pid.An / 2012 / PN.DPS. The approach method used is the approach of legislation based on events that occur in real life. Keywords: Sexual Exploitation, Child Criminal, Child Trafficking. ABSTRAK Makalah ini berjudul Faktor Penyebab dan Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara Tentang Eksploitasi Seksual Sesuai Dengan Undang-Undang Perlindungan Anak yang bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab anak melakukan tindak pidana eksploitasi seksual dan mengetahui pertimbangan hakim dalam hal menjatuhkan putusan tindak pidana eksploitasi seksual. Salah satu tindakan eksploitasi ialah eksploitasi seksual anak yang didefinisikan sebagai kegiatan yang melibatkan anak laki-laki maupun perempuan, demi uang, keuntungan atau pertimbangan lain atau karena paksaan atau pengaruh orang dewasa, sendikat atau kelompok, terkait dengan hubungan seksual atau perilaku yang menimbulkan birahi. Berdasarkan latar belakang diatas, diangkat permasalahan terkait dengan (1) faktor penyebab anak melakukan tindak pidana eksploitasi seksual dan (2) dasar pertimbangan hakim dalam penjatuhan pidana terhadap anak yang melakukan tindak pidana eksploitasi seksual berdasarkan Putusan Nomor 196/Pid.An/2012/PN.DPS. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan dengan kejadian yang terjadi di lapangan. Kata Kunci : Eksploitasi Seksual, Pidana Anak, Perdagangan Anak. 1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pelaku kejahatan dalam melakukan aksinya selalu dilakukan bersama-sama atau berkomplot, atau dapat juga dikatakan mempunyai jaringan terselubung sendiri. Tidak jarang para pelaku kejahatan tersebut melibatkan anggota keluarganya sendiri, seperti sanak saudara, atau anaknya sendiri. Anak yang melakukan tindak pidana atau melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak perlu ditangani dengan seksama melalui sistem peradilan pidana anak. Sistem yang dimaksud adalah sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yang selalu pengaruh mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas. 1 Bahwa tak luput dari latar belakang di atas, ditemukanlah suatu contoh perkara pidana tentang eksploitasi sexsual anak dan berdasarkan latar belakang pemaparan tersebut penulis akan membahas mengenai Faktor Penyebab Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara Tentang Eksploitasi Seksual Sesuai Dengan Undang-Undang Peradilan Anak 1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan ini disamping untuk mengetahui faktor penyebab anak melakukan tindak pidana eksploitasi sexsual, juga untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam hal pemidanaan eksploitasi sexsual. II. ISI SKRIPSI 2.1. Metode Penelitian Penelitian ini berupa penelitian yuridis empiris, yaitu penelitian hukum yang didasarkan atas peraturan perundang-undangan dan teori yang ada, dan kaitannya dengan masalah yang ada di lapangan. Metode penelitian hukum yuridis empiris adalah suatu 1 Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung, h.56. 2

metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. 2 2.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.2.1. Faktor Penyebab Anak Melakukan Perbuatan Eksploitasi Sexsual Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berbuat jahat termasuk penyebab mengapa anak melakukan perbuatan eksploitasi sexsual, yaitu : faktor lingkungan, kurangnya pendidikan dan pengawasan orangtua terhadap anak, di kota besar misalnya: penggunaan morphin, ganja atau narkotika, adanya ekses pola hidup mewah yang dapat menimbulkan kejahatan. 3 ANALISA KASUS DAKWAAN - Bahwa terdakwa pada hari Senin tanggal 16 Januari 2012 sekira jam 20.00 wita dan pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2012 sekira jam 14. 00 wita atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam bulan Januari 2012, bertempat di dalam kamar Hotel Dewi- Dewi di Jalan Cargo Denpasar Barat Kodya Denpasar dan bertempat disebuah kamar penginapan/kamar hotel yang beralamat di Jalan Merta Sari Sidakarya kecamatan Denpasar Selatan atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Denpasar, mengeksploitasi ekonomi atau sexsual anak yaitu saksi korban I Putu Indah Sariani yang berumur 16 tahun 10 bulan dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. 2 Koentjaraningrat, 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia, Jakarta, h. 15. 3 Topo Santoso, 2001, Kriminologi, Rajawali Press, Jakarta, h. 23. 3

TUNTUTAN - Menyatakan terdakwa bersalah melakukan tindak pidana mengeksploitasi ekonomi atau sexsual anak melanggar pasal 88 ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 dalam dakwaan tunggal, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 6 (enam) tahun dikurangi selama terdakwa dalam tahanan, agar terdakwa tetap ditahan, pidana denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) subsidair 4 (empat) bulan kurungan, menyatakan barang bukti berupa : tidak ada, menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ; 2.2.2. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Penjatuhan Pidana Terhadap Anak Yang Melakukan Eksploitasi Seksual berdasarkan Putusan Nomor 196/Pid.An/2012/PN.DPS. MENIMBANG - bahwa terdakwa diajukan kedepan persidangan oleh Penuntut Umum karena didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam di dalam Pasal 88 Undang-Undang 23 Tahun 2002, bahwa dengan demikian perbuatan terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 88 Undang-Undang 23 Tahun 2002 sebagaimana dakwaan penuntut umum, bahwa terdakwa diajukan kedepan persidangan oleh Penuntut Umum karena didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dan diancam didalam pasal 88 Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002, bahwa selain hal yang telah diuraikan tersebut diatas, perlu dipertimbangkan pula hal-hal dibawah ini didalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa yaitu hal-hal yang meringankan : terdakwa belum pernah dihukum, terdakwa mengakui perbuatannya, menyesal atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan hal-hal yang memberatkan : perbuatan terdakwa telah membuat saksi korban maupun keluarganya harus menanggung malu disekolah maupun dilingkungannya bahkan sampai dengan saat ini saksi korban tidak berani sekolah karena malu, perbuatan terdakwa bertentangan dengan norma kesusilaan dan adat setempat yang keadaan ini membuat resah masyarakat disekitarnya. PUTUSAN - Mengingat Pasal 88 Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta peraturan Perundangan lainnya yang bersangkutan maka hakim memutuskan : Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah 4

melakukan tindak pidana mengeksploitasi ekonomi atau sexsual anak, menjatuhkan pidana oleh karenannya kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan membayar denda sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila terdakwa tidak dapat membayar denda tersebut diganti dengan pidana kurungan selama 2 (dua) bulan, menetapkan pidana tersebut dikurangkan seluruhnya dari lamanya masa tahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, menetapkan terhadap terdakwa tetap ditahan, membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah). III. SIMPULAN Penyebab mengapa anak melakukan perbuatan eksploitasi sexsual, yaitu : faktor intern seperti faktor kejiwaan yang merupakan sifat khusus yang ada pada diri individu dan dititik beratkan pada segi psikologis individu, faktor intern juga menjadi salah satu faktor seperti lingkungan keluarga dan pergaulan, faktor ekonomi (kemiskinan) yang mengakibatkan kebutuhan hidup meningkat tetapi masyarakat miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan wajar, globalisasi atau media masa, faktor pendidikan. Hakim menimbang bahwa terdakwa berdasarkan dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum diancam dalam Pasal 88 Undang Undang 23 tahun 2002 dan pertimbangannya adalah bahwa terdakwa tersebut telah melanggar Pasal 88 Undang Undang 23 tahun 2002 dan membenarkan fakta- fakta yang ada dalam persidangan. Maka Hakim memberikan penjatuhan pidana menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana mengekspolitasi ekonomi atau seksual anak dengan pidana penjara selama 3 tahun dan membayar denda sebesar 30 juta rupiah dan menetapkan terhadap terdakwa tetap ditahan. DAFTAR PUSTAKA Koentjaraningrat, 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT. Gramedia, Jakarta. Sunaryati Hartono, 1991, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung. Topo Santoso, 2001, Kriminologi, Rajawali Press, Jakarta. 5