BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN.

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2011

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 50 NOMOR 50 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2008

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 49 NOMOR 49 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 25 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 25 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2005

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-P TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

WALIKOTA TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 14 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Purbalingga, serta untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor. 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman, Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 4741); 8. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundangundangan; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2008 Nomor 11) ; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 14 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Purbalingga (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2010 Nomor 14 ). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Purbalingga. 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang selanjutnya disebut BAPERMASDES adalah BAPERMASDES Kabupaten Purbalingga. 3. Kepala BAPERMASDES adalah Kepala BAPERMASDES Kabupaten Purbalingga. 4. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam Satuan Organisasi yang pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 5. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahlian. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Susunan Organisasi BAPERMASDES, terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, terdiri dari ; 1. Subbagian Program dan Pelaporan; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum.

c. Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya 1. Subbidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong dan Ketahanan Masyarakat; 2. Subbidang Sumber Daya Desa dan Lingkungan. d. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, terdiri dari: 1. Subbidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna; 2. Subbidang Penanggulangan Kemiskinan, e. Bidang Pemberdayaan Desa : 1. Subbidang Pengembangan, Pendapatan dan Kekayaan Desa; 2. Subbidang Aparatur Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Masyarakat Desa. f. Kelompok Jabatan Fungsional BAB III TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala BAPERMASDES Pasal 3 Kepala BAPERMASDES mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam merumuskan, memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan kelurahan serta pelaksaanaan kesekretariatan. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Kepala BAPERMASDES, mempunyai fungsi : a. perumusan pelaksanaan kebijakan teknis dalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan b. penyusunan program dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan; c. pelaksanaan program dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan; d. pembinaan pelaksanaan tugas dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan; e. koordinasi dan fasilitasi tugas- tugas dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas bidang pemberdayaan masyarakat yang meliputi Pemberdayaan Sosial Budaya, Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, Pemberdayaan Desa serta pelaksaanaan kesekretariatan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Bagian Kedua Sekretaris Pasal 5 Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala BAPERMASDES dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugastugas dibidang Kesekretariatan yang meliputi penyusunan program kerja, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Sekretaris menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas- tugas dibidang Kesekretariatan yang meliputi penyusunan program kerja, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan; b. penyiapan bahan penyusunan program kerja kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan; d. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tugas- tugas dibidang Kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang Kesekretariatan yang meliputi penyusunan program, penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, pengelolaan keuangan, koordinasi penyusunan program dan pelaporan; f. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Paragraf Kesatu Kepala Subbagian Program dan Pelaporan Pasal 7 Kepala Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sekretaris dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Program dan Pelaporan yang meliputi penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja, koordinasi, pembinaan/bimbingan, evaluasi dan pelaporan. Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Kepala Subbagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan bahan penyusunan program kerja, koordinasi, pembinaan/ bimbingan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja, koordinasi, pembinaan/bimbingan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan;

c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memeberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penyusunan program kerja, koordinasi, pembinaan/bimbingan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program kerja, koordinasi, pembinaan/bimbingan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan; Paragraf Kedua Kepala Subbagian Keuangan Pasal 9 Kepala Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sekretaris dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugastugas dibidang keuangan yang meliputi penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dan anggaran, administrasi peñatausahaan dan pertanggung jawaban keuangan serta laporan akuntabilitas kinerja. Pasal 10 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Kepala Subbagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan bahan penyusunan program kerja dan anggaran, administrasi peñatausahaan dan pertanggung jawaban keuangan serta laporan akuntabilitas kinerja; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dan anggaran, administrasi peñatausahaan dan pertanggung jawaban keuangan serta laporan akuntabilitas kinerja; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penyusunan program kerja dan anggaran, administrasi peñatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan serta laporan akuntabilitas kinerja; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kerja dan anggaran, administrasi peñatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan serta laporan akuntabilitas kinerja; Paragraf Ketiga Kepala Subbagian Umum Pasal 11 Kepala Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Sekretaris dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugastugas dibidang Urusan Umum yang meliputi penyiapan bahan penyusunan program kerja, pelayanan administrasi, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, humas, keprotokolan, kepegawaian, perlengkapan, kearsipan dan inventaris. Pasal 12 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, Kepala Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan bahan penyusunan program kerja, pelayanan administrasi, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, humas, keprotokolan, kepegawaian, perlengkapan, kearsipan dan inventaris;

b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja, pelayanan administrasi, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, humas, keprotokolan, kepegawaian, perlengkapan, kearsipan dan inventaris; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penyusunan program kerja, pelayanan administrasi, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, humas, keprotokolan, kepegawaian, perlengkapan, kearsipan dan inventaris; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penyusunan Program Kerja, pelayanan administrasi, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, humas, keprotokolan, kepegawaian, perlengkapan, kearsipan dan inventaris; Bagian Ketiga Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya Pasal 13 Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala BAPERMASDES dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang Pemberdayaan Sosial Budaya yang meliputi Pengembangan Swadaya, gotong royong dan Ketahanan Masyarakat, sumberdaya desa dan Lingkungan. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya, mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas- tugas di bidang Ketahanan Masyarakat yang meliputi penyiapan bahanbahan penyusunan program kerja Pengembangan swadaya, gotong royong dan ketahanan masyarakat, sumber daya desa dan lingkungan b. penyiapan bahan penyusunan program kerja bidang Ketahanan Masyarakat yang meliputi Pengembangan swadaya, gotong royong dan ketahanan masyarakat, sumber daya desa dan lingkungan c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Ketahanan Masyarakat yang meliputi Pengembangan swadaya, gotong royong dan ketahanan masyarakat, sumber daya desa dan lingkungan d. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tugas-tugas dibidang Ketahanan Masyarakat yang meliputi Pengembangan swadaya, gotong royong dan ketahanan masyarakat, sumber daya desa dan lingkungan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas bidang Ketahanan Masyarakat yang meliputi Pengembangan swadaya, gotong royong dan ketahanan masyarakat, sumber daya desa dan lingkungan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf Kesatu Kepala Subbidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat Pasal 15 Kepala Subbidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi

penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat. Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Subbidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat, mempunyai fungí : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas- tugas dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat; b. penyiapan bahan penyusunan program dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat;. c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat; d. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tugas-tugas dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang Pengembangan Swadaya Gotong Royong Masyarakat yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan dan pengembangan swadaya gotong royong masyarakat; f. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Paragraf Kedua Kepala Subbidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan Pasal 17 Kepala Subbidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang pemberdayaan sosial budaya dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan yang meliputi pemanfaatan, pengembangan sumber daya desa, pengolahan sumber daya alam, dan penataan lingkungan desa. Pasal 18 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Kepala Subbidang Sumberdaya Desa dan lingkungan mempunyai fungí : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dibidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan yang meliputi pemanfaatan, pengembangan sumber daya desa, pengolahan sumber daya alam, dan penataan lingkungan desa; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dibidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan yang meliputi pemanfaatan, pengembangan sumber daya desa, pengolahan sumber daya alam, dan penataan lingkungan desa; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam dibidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan yang meliputi pemanfaatan, pengembangan sumber daya desa, pengolahan sumber daya alam, dan penataan lingkungan desa;

d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Sumberdaya Desa dan Lingkungan yang meliputi pemanfaatan, pengembangan sumber daya desa, pengolahan sumber daya alam, dan penataan lingkungan desa; Bagian Keempat Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat Pasal 19 Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala BAPERMASDES dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat yang meliputi penyusunan program Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat, Tehnologi Tepat Guna, sumberdaya desa dan atau kelurahan dan lingkungan. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat, mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas- tugas dibidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat yang meliputi penyusunan program pengembangan usaha ekonomi rakyat, tehnologi tepat guna, sumberdaya desa dan atau kelurahan dan lingkungan; b. penyiapan bahan penyusunan program kerja dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat, Teknologi Tepat Guna, Sumberdaya Desa dan atau kelurahan dan lingkungan;. c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat, Teknologi Tepat Guna, sumberdaya desa dan atau kelurahan dan lingkungan; d. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tugas- tugas dibidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat yang meliputi penyusunan program pengembangan usaha ekonomi rakyat, teknologi tepat guna, sumberdaya desa dan atau kelurahan dan lingkungan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat yang meliputi pengembangan usaha ekonomi rakyat, teknologi tepat guna, sumberdaya desa dan atau kelurahan dan lingkungan; f. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Paragraf Kesatu Kepala Subbidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna Pasal 21 Kepala Subbidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Potensi Masyarakat dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna yang meliputi peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi rakyat, penyehatan lingkungan pemukiman perdesaan, pengembangan dan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna, serta bantuan kredit penerapan tehnologi tepat guna.

Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Kepala Subbidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna yang meliputi peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi rakyat, penyehatan lingkungan pemukiman perdesaan, pengembangan dan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna, serta bantuan kredit penerapan tehnologi tepat guna; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna yang meliputi peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi rakyat, penyehatan lingkungan pemukiman perdesaan, pengembangan dan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna, serta bantuan kredit penerapan tehnologi tepat guna; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Teknologi Tepat Guna yang meliputi peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi rakyat, penyehatan lingkungan pemukiman perdesaan, pengembangan dan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna, serta bantuan kredit penerapan teknologi tepat guna; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Pengembangan Usaha Ekonomi Rakyat dan Tehnologi Tepat Guna yang meliputi peningkatan dan pengembangan usaha ekonomi rakyat, penyehatan lingkungan pemukiman perdesaan, pengembangan dan peningkatan ketrampilan masyarakat melalui penerapan tehnologi tepat guna, serta bantuan kredit penerapan tehnologi tepat guna; Paragraf Kedua Kepala Subbidang Penanggulangan Kemiskinan Pasal 23 Kepala Subbidang Penanggulangan Kemiskinan mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan ekonomi dan potensi masyarakat dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang penanggulangan kemiskinan yang meliputi Inventarisasi permasalahan, pengumpulan/pengolahan data, penelitian dan pengkajian, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan. Pasal 24 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Subbidang Penanggulangan Kemiskinan, menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dibidang Penanggulangan Kemiskinan yang meliputi inventarisasi permasalahan, pengumpulan/pengolahan data, penelitian dan pengkajian, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan; b. pengumpulan bahan-bahan dibidang Penanggulangan Kemiskinan yang meliputi inventarisasi permasalahan, pengumpulan/pengolahan data, penelitian dan pengkajian, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam bidang penanggulangan kemiskinan yang meliputi inventarisasi permasalahan,

pengumpulan/pengolahan data, penelitian dan pengkajian, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi dibidang Penanggulangan Kemiskinan yang meliputi inventarisasi permasalahan, pengumpulan/pengolahan data, penelitian dan pengkajian, pelaksanaan penanggulangan kemiskinan; Bagian Kelima Kepala Bidang Pemberdayaan Desa Pasal 25 Kepala Bidang Pemberdayaan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala BAPERMASDES dalam memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Desa yang meliputi pengembangan pendapatan dan kekayaan desa serta kelembagaan masyarakat desa. Pasal 26 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Kepala Bidang Pemberdayaan Desa, mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan dalam rangka mendukung kelancaran tugas- tugas di bidang Pemberdayaan Desa meliputi pengembangan pendapatan dan kekayaan desa serta kelembagaan masyarakat desa. b. penyiapan bahan penyusunan program kerja dibidang Pemberdayaan Desa; c. penyiapan bahan pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Pemberdayaan Desa meliputi pengembangan pendapatan dan kekayaan desa serta kelembagaan masyarakat desa. d. penyiapan bahan koordinasi dan fasilitasi tugas- tugas dibidang Pemberdayaan Desa meliputi pengembangan pendapatan dan kekayaan desa serta kelembagaan masyarakat desa. e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Desa meliputi pengembangan pendapatan dan kekayaan desa serta kelembagaan masyarakat desa. f. pelaksanaan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Paragraf Kesatu Kepala Subbidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa Pasal 27 Kepala Subbidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Desa dalam memimpin, mengkoordinasi-kan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi Pengumpulan dan pengurusan bahan pelaksanaan dan koordinasi serta penyusunan kebijakan teknis. Pasal 28 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Kepala Subbidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakandalam rangka mendukung kelancaran tugas-tugas dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi penelitian,pengkajian, pengolahan data, pembinaan, Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa.

b. penyiapan bahan penyusunan program kerja dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi penelitian,pengkajian, pengolahan data, pembinaan, Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa. c. Penyiapan bahan Pembinaan, pengendalian dan bimbingan teknis dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan, Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa. d. Penyiapan bahan koordinasi dan fasilitas tugas-tugas dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi penelitian,pengkajian, pengolahan data, pembinaan, Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa. e. pelaksanaan Evaluasi dan pelaporan tugas-tugas dibidang Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa yang meliputi penelitian, pengkajian, pengolahan data, pembinaan, Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa. f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf Kedua Kepala Subbidang Kelembagaan Masyarakat Desa Pasal 29 Kepala Subbidang Kelembagaan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Desa dalam memimpin, mengkoordinasi-kan, membina dan mengendalikan tugas-tugas dibidang Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat yang meliputi pendataan dan pengolahan profil dan potensi desa dan atau kelurahan, perlombaan desa dan atau kelurahan, persiapan desa dan atau kelurahan percontohan, pengembangan dan peningkatan peran lembaga kemasyarakatan. Pasal 30 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Kepala Subbidang Kelembagaan Masyarakat Desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan-bahan penyusunan program kerja dibidang Kelembagaan Masyarakat Desa yang meliputi pendataan dan pengolahan profil dan potensi desa dan atau kelurahan, perlombaan desa dan atau kelurahan, persiapan desa dan atau kelurahan percontohan, pengembangan dan peningkatan peran lembaga kemasyarakatan; b. pengumpulan bahan-bahan koordinasi penyusunan program kerja dibidang Kelembagaan Masyarakat Desa yang meliputi pendataan dan pengolahan profil dan potensi desa dan atau kelurahan, perlombaan desa dan atau kelurahan, persiapan desa dan atau kelurahan percontohan, pengembangan dan peningkatan peran lembaga kemasyarakatan; c. pengolahan/analisa bahan-bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan guna memeberikan saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam dibidang Kelembagaan Masyarakat Desa yang meliputi pendataan dan pengolahan profil dan potensi desa dan atau kelurahan, perlombaan desa dan atau kelurahan, persiapan desa dan atau kelurahan percontohan, pengembangan dan peningkatan peran lembaga kemasyarakatan; d. pengurusan dokumen/bahan-bahan koordinasi bidang Kelembagaan Masyarakat Desa yang meliputi pendataan dan pengolahan Profil dan potensi desa dan atau kelurahan, perlombaan desa dan atau kelurahan, persiapan desa dan atau kelurahan percontohan, pengembangan dan peningkatan peran lembaga kemasyarakatan;

Bagian Keenam Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 31 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada BAPERMASDES mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas BAPERMASDES yang bersifat teknis sesuai dengan jenis keahlian dan kebutuhan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai bidang keahlian dan ketrampilannya. (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPERMASDES. (4) Jumlah Pejabat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Bagian Ketujuh Uraian/Rincian Tugas Pasal 32 (1) Paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berlakunya Peraturan Bupati ini Kepala BAPERMASDES wajib menyusun urain/rincian tugas BAPERMASDES. (2) Uraian Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Kepala BAPERMASDES dan disahkan oleh Bupati. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 33 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 92 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 34 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur oleh Kepala BAPERMASDES.

Pasal 35 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Purbalingga. Diundangkan di Purbalingga pada tanggal 3 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH cap ttd S U B E N O Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal 3 Januari 2011 BUPATI PURBALINGGA, cap ttd HERU SUDJATMOKO BERITA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011 NOMOR 16