BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2015 TENTANG

Keputusan Presiden No. 101 Tahun 2001 Tentang : Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata Kerja Menteri Negara

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN 1999 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG SEKRETARIAT MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN TENTANG

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN 1999 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MEMUTUSKAN : Menetapkan: KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANI-SASI, DAN TATA KERJA MENTERI MUDA.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 41 TAHUN TENTANG

DEWAN ENERGI NASIONAL

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA DEWAN ENERGI NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. NOMOR : 20/PER/M.K0MlNF0/ 4 / 2009 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH. Bagian perencanaan Sekretariat Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Jakarta, 2015

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Sejarah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2007 TENTANG BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG BADAN INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : Mengingat :

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi 1.1.1 Bentuk Instansi Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret 1998 dan berdirinya Kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul Rahman Wahid, mendorong meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya termasuk hak untuk mengetahui dan mendapatkan informasi guna mengembangkan wawasan pribadi dan lingkungan sosialnya. Berkaitan dengan itu maka pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab besar dalam menciptakan keterbukaan kebebasan masyarakat untuk mengakses informasi dan kebebasan masyarakat diberbagai aspek kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Terbentuknya pemerintahan Abdul Rahman Wahid dan susunan Kabinet Reformasi, Departemen Penerangan tidak termasuk dalam kabinet reformasi, dengan kata lain sejak itu pula Departemen Penerangan dibubarkan. Pada tanggal 7 Desember tahun 1999, berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No.153 tahun 2000 yang dipimpin oleh Pemerintahan Kabinet Gotong Royong (Megawati SoekarnoPutri) maka dibentuklah 1

Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN), yang bertanggung jawab melaksanakan tugas pemerintahan di bidang komunikasi dan informasi nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden No.16/2001 tanggal 23 januari 2001 tentang perubahan atas Keppres No. 166 tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah di rubah dengan keppres RI No. 173/2000 maka dibentuk Lembaga Informasi Nasional sebagai pengganti Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN) yang bertugas melaksanakan Perumusan Kebijakan di Bidang Pelayanan Informasi. Bedasarkan Keppres No. 101/2001 tanggal 13 September 2010 tentang Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi yang bertugas membantu Presiden merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang Komunikasi dan Informasi termasuk Telematika dan Penyiaran. Bedasarkan Keppres 103/2001 tanggal 13 september 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Permerintahan Non Departemen sebagaimana diubah dengan Keppres No. 03/2002 tahun 2002 tentang Kedudukan, Tugas 2

Pokok, Fungsi, dan Kewenangan yang menetapkan Lembaga Pemerintahan Non Departemen yang mempunyai tugas pemerintahan dibidang pelayanan informasi nasional sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab langsung terhadap Presiden yang pelaksanaannya dan tanggung jawab sehari-hari di bawah kewenangan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Dengan adanya perubahan tugas Lembaga Informasi Nasional dari Perumusan Kebijakan di Bidang Pelayanan Informasi Nasional dalam kabinet Gotong Royong. Sesuai dengan persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. B/492/M.PAN/2004 tanggal 10 Maret 2004 dan atas dasar persetujuan MENPAN tersebut maka struktur organisasi Lembaga Informasi Nasional dan Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Informasi Nasional dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga Informasi Nasional. Berdasarkan pemilihan umum tahun 2004, terbentukannya Kabinet Indonesia Bersatu dengan Kepala Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono maka dibentuklah Departemen Komunikasi dan Informasi RI dengan keputusan No.01/SK/Men.Kominfo/2005 tanggal 1 April 2005 tentang terbentuknya Departemen Komunikasi dan Informatika RI. 3

1.1.2 Bidang Instansi Pusat Diklat Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika salah satu unit kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tugas PUSDIKLAT adalah mendidik pegawai Kementerian Kominfo sesuai dengan kompetensi yang di butuhkan melalui berbagai jenis diklat dan program peningkatan dan pengembangan SDM. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 09 Tahun 2005, Departemen Komunikasi dan Informatika mempunyai : 1. Tugas Pokok : Membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang Komunikasi dan Informasi. 2. Fungsi : a. Perumusan kebijakan Pemerintah di bidang Komunikasi dan Informasi, termasuk telematika dan penyiaran. b. Pengkoordinasian dan peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program penganalisis dan evaluasi di bidang Komunikasi dan Informasi, termasuk telematika penyiaran. c. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsi Presiden. 4

3. Visi : Terwujudnya Masyarakat Berbudaya Informasi Menuju Bangsa yang Mandiri, Demokratis dan dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Misi : a. Mengembangkan SDM dibidang Komunikasi dan Informasi terhadap teknologi Komunikasi dan Informasi, serta meningkatkan kemandirian masyarakat. b. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pemanfaatan dan pengembangan teknik komunikasi dan informasi dalam upaya pemerataan informasi. c. Meningkatkan daya jangkuan jaringan komunikasi dan informasi melalui media modern maupun tradisional yang tersedia dengan meningkatkan peran serta masalah dalam rangka memperkuat persatuan bangsa. d. Meningkatkan kualitas dan arus komunikasi dan informasi secara transparan, beretika dan bertanggung jawab untuk mencerdaskan bangsa. e. Mendorong kemandirian industri komunikasi dan informasi serta industri lainnya melalui aktif secara sinergis dengan instansi terkait, sektor bisnis dan komunitas dalam upaya daya saing industri nasional. 5

5. Kewenangan : 1. Penetapan kebijakan di bidang komunikasi dan informasi untuk mendukung pembangunan secara mikro. 2. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang komunikasi dan informasi. 3. Penetapan kebijakan sistem informasi nasional di bidang komunikasi dan informasi. 4. Pengaturan penetapan perjanjian atau persetujuan internasional yang disahkan atas nama bidang komunikasi dan informatika. Dari Tugas, Fungsi dan Kewenangan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berperan dalam : a. Koordinasi Informasi Pemerintah b. Pemberitaan yang Objektif ( aktual dan terpercaya ) c. Sosialisasi, advokasi dan fasilitasi bidang jaringan komunikasi dan informasi, pemanfaatan komunikasi dan informatika d. Evaluasi mengenai jaringan komunikasi informasi, secara komunikasi, SDM komunikasi pemanfaatan informasi dan informatika. 6

1.1.3 Perkembangan Instansi Perkembangan lingkungan strategi internal dan eksternal yang berlangsung sangat cepat menimbulkan perubahan-perubahan mendasar pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu bentuk perubahan yang nyata adalah berubahnya paradigma yang digunakan oleh negara untuk mencapai tujuan negara. Paradigma kepegawaian dari pola yang bersifat pembinaan menjadi pemberdayaan dan profesionalitas melalui Undang-undang nomor 8 tahun 1974 menjadi Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Sejalan dengan perubahan tersebut Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:17/PER/M.KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas yaitu melaksanakan pembinaan dan pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan pegawai. Dalam menjalankan tugas tersebut menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai; b. Pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai; c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan dan pelatihan pegawai; dan d. Pelaksanaan administrasi pusat. 7

Dalam bagian 3 pasal 741, Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi pusat. Dalam menjalankan tugasnya Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan urusan kepegawaian b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh Bagian Tata Usaha Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai adalah mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bentuk pelayanan Kepegawaian. Susunan Organisasi Kementrian Komunikasi dan Informatika terdiri dari : 1. Menteri Komunikasi dan Informatika 2. Sekertariat Jenderal 3. Inspektorat Jenderal 4. Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi 5. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika 6. Badan Informasi Publik 7. Badan Penelitian dan Pengembangan SDM 8. Staff Ahli Bidang Hukum 9. Staff Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya 10. Staff Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa 11. Staff Ahli Bidang Teknologi 8

1.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis di tempatkan pada subbagian Kepegawaian di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memiliki unsur pelaksanaan tugas tertentu yang berada di bawah serta bertanggung jawab kepada menteri melalui sekretaris jenderal. Dalam melaksanankan tugas sebagaimana yang dimaksud pusat pendidikan dan pelatihan pegawai menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, dan umum. b. Penyusunan program dan evaluasi. c. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pegawai. 9

1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Ruang lingkup unit kerja pada PUSDIKLAT dimana penulis di tempatkan di bagian Biro Kepegawaian dan Organisasi khususnya di bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian yang mempunyai tugas untuk melakukan urusan kepegawaian. Berikut ini adalah uraian tugas dan fungsi yang terdapat dalam struktur biro kepegawaian dan organisasi di antaranya : 1.2.2.1 Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian 1. Tugas Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, penyiapan koordinasi, penyusunan rencana formasi dan pengadaan pegawai, analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, pola pengembangan karier, dan penilaian jabatan, serta evaluasi dan penyusunan laporan biro. 10

2. Fungsi Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian Dalam melaksanakan tugasnya, bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi penyiapan bahan penyususan rencana dan program biro; a. Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana formasi, dan pengadaan pegawai; b. Penyiapan bahan koordinasi, analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan. c. Pelatihan, serta penyusunan pola pengembangan karier dan penilaian jabatan; dan evaluasi dan penyusunan laporan biro. 3. Struktur Bagian Perencanaan dan Pengembangan Kepegawaian : a. Subbagian Perencanaan Kepegawaian; Perencanaan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan formasi, dan pengadaan pegawai. b. Subbagian Pengembangan Kepegawaian Subbagian Pengembangan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, analisis jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai, penyusunan pola pengembangan karier dan penilaian jabatan. 11

c. Subbagian Program dan Pelaporan Subbagian Program dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, serta evaluasi dan penyusunan laporan biro. 1.2.2.2 Bagian Jabatan Fungsional 1. Tugas Bagian Jabatan Fungsional Bagian Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi pengangkatan, kepangkatan, dan pemindahan dalam jabatan fungsional, pengolahan data, penyiapan koordinasi pembinaan dan penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu. 2. Fungsi Bagian Jabatan Fungsional Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi: pelaksanaan urusan administrasi pengangkatan, kenaikan jabatan, kepangkatan, pemindahan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dalam jabatan fungsional tertentu; a. Pengolahan data jabatan fungsional; b. Penyiapan koordinasi pembinaan jabatan fungsional; dan c. Penyiapan koordinasi penilaian dan penetapan angka kredit jabatan fungsional. 12

3. Struktur Bagian Jabatan Fungsional Bagian Jabatan Fungsional terdiri atas : a. Subbagian Pengolahan Data Jabatan Fungsional Subbagian Pengolahan Data Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan pengolahan data administrasi pengangkatan, kenaikan jabatan, kepangkatan, pemindahan, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian dalam jabatan fungsional tertentu. b. Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional Binaan Kominfo mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana formasi, pembinaan dan pengembangan, dan koordinasi penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu binaan Kementerian Komunikasi dan Informatika. c. Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional non Binaan Kementerian Komunikasi dan Informatika Subbagian Pengelolaan Jabatan Fungsional non Binaan Kominfo mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana formasi, pembinaan dan pengembangan, dan koordinasi penetapan angka kredit jabatan fungsional tertentu non binaan Kementerian Komunikasi dan Informatika. 13

1.2.2.3 Bagian Mutasi Kepegawaian 1. Tugas Bagian Mutasi Kepegawaian Bagian Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan penyelesaian masalah-masalah kepegawaian, pengembangan dan pemeliharaan basis data kepegawaian, sistem informasi pembinaan kepegawaian dan penataan naskah pegawai, dan urusan administrasi pengangkatan, kepangkatan, pemindahan dalam jabatan struktural dan fungsional umum, serta pemberhentian, dan pemensiunan. 2. Fungsi Bagian Mutasi Kepegawaian Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Mutasi Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:penyiapan bahan peraturan perundangundangan di bidang kepegawaian dan penyelesaian masalah-masalah kepegawaian : a. Pengembangan dan pemeliharaan basis data kepegawaian, sistem informasi pembinaan kepegawaian, dan penataan tata naskah pegawai; b. Pelaksanaan urusan administrasi kepangkatan dan pengangkatan serta pemindahan dalam jabatan struktural dan fungsional umum; dan c. Pelaksanaan urusan administrasi disiplin, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai. 14

3. Struktur Bagian Mutasi Kepegawaian Bagian Mutasi Kepegawaian terdiri atas : a. Subbagian Pengelolaan Data Kepegawaian Subbagian Pengelolaan Data Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan pengembangan dan pemeliharaan basis data kepegawaian, sistem informasi pembinaan kepegawaian, pengolahan data pegawai, dan penataan naskah pegawai. b. Subbagian Kepangkatan dan Jabatan Kepegawaian Subbagian Kepangkatan dan Jabatan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi pengangkatan, kepangkatan, dan pemindahan dalam jabatan struktural dan fungsional umum. c. Subbagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai Subbagian Disiplin dan Pemberhentian Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan peraturan perundangundangan di bidang kepegawaian, penyelesaian masalahmasalah kepegawaian, dan urusan administrasi disiplin, pemberhentian, dan pemensiunan pegawai. 15

1.2.2.4 Bagian Organisasi dan Tata Laksana 1. Tugas Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan analisis, evaluasi, penataan organisasi dan tata laksana kementerian, serta urusan tata usaha dan rumah tangga biro. 2. Fungsi Bagian Organisasi dan Tata Laksana Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Organisasi dan Tata Laksana menyelenggarakan fungsi: a. Analisis, evaluasi, dan penataan organisasi di lingkungan kementerian; b. Analisis dan evaluasi sistem, prosedur, dan tata hubungan kerja, serta penerapan budaya kerja di lingkungan kementerian; dan c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro. 3. Struktur Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bagian Organisasi dan Tata Laksana terdiri atas : a. Subbagian Organisasi Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis, evaluasi dan penataan organisasi di lingkungan kementerian. 16

b. Subbagian Ketatalaksanaan Subbagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan evaluasi sistem, prosedur, dan tata hubungan kerja, serta penerapan budaya kerja di lingkungan kementerian. c. Subbagian Tata Usaha Biro Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan urusan, izin cuti, kartu istri dan kartu suami, kartu pegawai, kesejahteraan pegawai, dan perpustakaan, serta urusan tata usaha dan rumah tangga biro. 1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit lain Untuk mecapai hasil yang maksimal maka dalam setiap organisasi diperlukan adanya kerjasama yang baik antara setiap unit kerja, di dalam melakukan kegiatan kepegawaian memiliki hubungan unit kerja. Unit kerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Subbagian Pengembangan Kepegawaian Hubungan kerjasama yang dilakukan subbagian kepegawaian dengan subbagian pengembangan kepegawaian yaitu meminta data yang berkaitan dengan analisi jabatan, analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai dalam pengembangan karier dan penilaian jabatan. 17

b. Subbagian Program dan Pelaporan Hubungan kerja sama subbagian kepegawaian dengan subbagian program dan pelaporan yaitu meminta data mengenai bahan penyusunan rencana dan program serta evaluasi pegawai. 1.4 Tujuan Magang dan Penulisan Laporan 1.4.1 Tujuan Magang 1. Untuk langsung mengenal berbagai aktivitas, persoalan dan kendala yang ada di dalam dunia kerja. 2. Untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa 3. Untuk persiapan keterampilan kerja mahasiswa yang nantinya akan memasuki dunia kerja dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya. 4. Untuk sarana penulisan laporan Tugas Akhir penulis 5. Melatih mahasiswa dalam hal bersosialisasi, beradaptasi, bertanggung jawab, disiplin diri, bekerja sama di dalam lingkungan kerja nantinya. 6. Untuk memberikan peluang lebih awal bagi mahasiswa untuk memperoleh tempat kerja setelah mahasiswa menyelesaikan studinya. 18

1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan Tujuan penulisan laporan yang dilakukan : 1. Melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan pengalamannya pada praktek kerja yang dikaitkan dan dipadukan dengan teori yang telah diserap selama perkuliahan. 2. Untuk menerapkan antara teori yang diajari selama perkuliahan dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Pusdiklat Kominfo 4. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan. 19