BAB I PENDAHULUAN. buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan

Kerajinan Fungsi Hias

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai jual. Karya kerajinan biasanya terbuat dari berbagai bahan dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangMasalah. Pada era globalisasi yang semakin berkembang, terutama di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh

BAB I PENDAHULUAN. besar pola pikir masyarakat semakin kreatif dibandingkan dengan daerah-daerah

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Hal ini terlihat pada tuntunan dalam menjalankan profesi / pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya inilah yang mampu membuat bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni budaya adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan pada

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam karya seni rupa mempunyai struktur yang terdiri dari elemen visual

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang ada disekitarnya.kepekaan tersebut dapat berbentuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

I. PENDAHULUAN. 1 Waste (inggris) : limbah, sampah, ampas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap material bangunan mempunyai siklus hidup, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN. mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan,

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Sapuroh ( /2014) Rahmi Puji Kusumastuti ( /2014) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. rohaniah (Satrio Haryanto, 2006:1). Dalam kehidupan perlu adanya. dengan melestarikan nilai-nilai budaya dan memahami makna yang

BAB I PENDAHULUAN. kurang tepat serta keterbatasan kapasitas dan sumber dana meningkatkan dampak

BAB III STUDI LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran prakarya adalah salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB I PENDAHULUAN. istilah keramik tradisional. Keramik gerabah dikenal sebagai produk benda pakai

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kerajinan merupakan produk yang dihasilkan manusia yang dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. yang popular ialah buku Indonesische siermotieven yang disusun oleh Van Der

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

massa mirip batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan tambah ditambahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. 1

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI DESA SUKOSARI KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

2015 IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN MOTIF HIAS SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias


DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI... RINGKASAN... BAB 1. PENDAHULUAN... 1 BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Nur Akmalia, 2013

MBAKYU PONGREK (LIMBAH KAYU UNTUK PRODUK POT BUNGA ANGGREK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya berupaya untuk mengarahkan dan mengembangkan potensi potensi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

bagi proses penciptaan suatu hasil karya seni.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

Uji Mikrobiologis Kompos Organik dari Sampah Organik dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM-4 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

SENI KRIYA MERANCANG DAN MEMBUAT KARYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. Drs. Tapip Bahtiar, M.Ds.

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARYA ILMIAH USAHA DAUR ULANG SAMPAH

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis

2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA

MUSEUM BATIK PEKALONGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengingat perekonomian Indonesia yang mengalami pasang surut, menuntut masyakarat agar lebih berusaha keras untuk lebih keras mencari nafkah guna mencukupkan kebutuhannya. Masih banyaknya pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satu diantaranya adalah tidak adanya latar belakang pendidikan yang baik. Perekonomian Indonesia tergolong masih dalam pergembangan yang naik turun. Manusia memiliki kreatifitasnya masing - masing. Di tangan orang - orang yang memiliki kreatifitas, apa saja dapat di jadikan uang. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus meningkat, tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Berdasarkan sifatnya limbah dapat dikategorikan menjadi dua yaitu yang pertama limbah organik, yaitu barang bekas yang dapat diurai oleh tanah (mudah terurai secara alami) seperti daun, kertas, kain dan kayu : limbah anorganik, yaitu limbah yang tidak dapat diurai oleh tanah (tidak mudah terurai secara alami) seperti plastik, logam, dan kaca. Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan bahwa limbah merupakan 1

2 barang yang harus dijauhkan dari lingkungan, karena limbah merupakan hal negatif, namun pada kenyataannya tidak semua limbah merupakan hal negatif. Berdasarkan kenyataan tersebut masih ada limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan mentah, antara lain untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan benda - benda seni. Bermodalkan kemauan, keterampilan dan kreativitas, limbah dapat diolah menjadi barang yang lebih bernilai bahkan menjadi barang yang bernilai estetis dan bernilai jual tinggi misalnya diolah sebagai benda kerajinan. Kerajinan di Indonesia bukan suatu yang baru, melainkan kerajinan sudah ada sejak zaman prasejarah yaitu dengan ditandai peninggalan - peninggalan dari kebudayaan nenek moyang di masa lampau. Pada waktu itu kerajinan masih sebatas barang - barang yang berbentuk kasar, seperti pembuatan dari bahan batu, pembuatannya masih sederhana dan sifatnya masih kecil - kecilan. Seni kerajinan adalah suatu bentuk karya seni yang merupakan warisan budaya leluhur yang berangkat dan berkembang dari seni rakyat (seni tradisional). Seni kerajinan adalah sebuah karya seni yang dibuat oleh tangan manusia untuk kebutuhan dan fungsi sehari - hari. Disamping memiliki nilai keindahan, nilai ekonomis dan nilai kegunaan, seni kerajinan juga berfungsi sebagai sarana spiritual dalam pemenuhan kebutuhan fisik manusia. Nilai keindahan dalam karya kerajinan dilihat dari aspek bentuk, warna dan fungsinya. Dari segi bentuk disuguhkan beraneka ragam bentuk sesuai fungsinya, baik bentuk dua atau tiga demensi. Lahirnya bentuk mengikuti fungsi dan bedasar pada proporsi, komposisi, balance dan kaidah penciptaan karya seni rupa yang lainnya.

3 Kun Art adalah salah satu pengrajin yang berada di Jalan Danau Singkarak gang Madrasah No. 22 B Medan. Kun Art merupakan salah satu industri kerajinan yang memproduksi produk kerajinan yang memanfaatkan limbah sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Di tempat ia tinggal ini akan banyak dijumpai karya - karya seni kerajinan berbahan limbah yang dibuat oleh seorang pengrajin bernama Aradi, Kun Art mulai menekuni dunia industri kreatif terhitung sejak berdirinya pada tahun 2006. Namun, limbah yang bagaimana yang akan dibuat sebagai produk Kun Art? apakah ada limbah yang dipilah - pilah atau semua limbah menjadi bahan berkarya Kun Art? Produk - produk kerajinan yang diciptakan oleh Kun Art terbuat dari elemen - elemen yang disusun rekatkan di atas sebuah permukaan bidang (mozaik). Lalu apakah kerajinan yang diciptakan Kun Art sudah sepenuhnya menerapkan kriteria mozaik yang baik? Produk kerajinan yang dihasilkan Kun Art sebagian besar adalah benda pakai yang memanfaatkan bahan limbah. Karya yang dihasilkan dalam setiap bulannya bekisar lebih kurang 300 produk. Namun jumlah produksi karya tersebut tidak pernah tetap, bahkan dapat melebihi jumlah tersebut dan bahkan dapat juga kurang dari jumlah tersebut. Oleh karena itu Kun Art belum pernah melakukan pendataan terhadap jumlah yang dihasilkan dalam satu periode, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap jumlah karya yang mampu dihasilkan dalam satu periode. Bentuk kerajinan yang dihasilkan Kun Art bermacam - macam ada meja, bingkai, tempat calengan, yang dibuat dengan memanfaatkan bahan limbah yang mudah didapati. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat juga untuk menginspirasi dan

4 sebagai sumber informasi masyarakat untuk aktif berwirausaha di bidang industri kreatif untuk meningkatkan perekonomiannya khususnya dengan memanfaatkan bahan limbah. Melihat latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kerajinan karya Kun Art dengan judul ANALISIS KERAJINAN KRIYA KUN ART DARI LIMBAH DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK DAN PROSES PEMBUATAN sehingga penulis tertarik untuk mengkajinya lebih dalam. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Kerajinan kriya Kun Art terbuat dari bahan limbah. 2. Bahan limbah yang dipakai oleh Kun Art. 3. Limbah yang digunakan Kun Art mudah didapat tetapi kurang dimanfaatkan. 4. Kerajinan kriya Kun Art di buat menggunakan teknik mozaik yaitu elemen - elemen bahan yang disusun rekatkan di sebuah permukaan bidang. 5. Bentuk - bentuk kerajinan kriya yang diciptakan. 6. Bentuk kerajinan yang terbuat dari bahan kombinasi. 7. Kriteria kerajinan mozaik belum sepenuhnya diterapkan pada bentuk kerajinan Kun Art.

5 8. Desain mozaik yang di terapkan pada bentuk kerajinan masih terlihat monoton sehingga berpengaruh pada nilai produk. 9. Unsur - unsur desain yang terdapat pada produk - produk kerajinan Kun Art. 10. Proses pembuatan produk kerajinan Kun Art. C. Batasan Masalah 1. Bahan limbah apa sajakah yang dipakai dalam kerajinan kriya Kun Art? 2. Bagaimana bentuk - bentuk produk kerajinan yang diciptakan oleh Kun Art? 3. Apakah kriteria kerajinan mozaik yaitu berupa penerapan warna, penonjolan motif dan spasi tempelan potongan - potongan bahan sudah sepenuhnya di terapkan pada bentuk kerajinan kriya Kun Art? 4. Bagaimanakah proses pembuatan produk kerajinan kriya Kun Art? D. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Penulis hanya fokus mengenai bagaimanakah bahan, bentuk, kriteria mozaik yang ada pada bentuk kerajinannya dan proses pembuatan karya kerajinan yang dibuat oleh Kun Art. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

6 1. Untuk mengetahui bahan bahan limbah yang dipakai dalam produk kerajinan kriya Kun Art. 2. Untuk mengetahui bentuk - bentuk karya apa sajakah diciptakan dalam produk kerajinan kriya Kun Art. 3. Untuk mengetahui apakah kriteria kerajinan mozaik sudah sepenuhnya diterapkan pada bentuk kerajinan kriya Kun Art. 4. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan produk kerajinan kriya Kun Art. F. Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini : 1. Bagi penulis : 1.1 Bagi penulis menambah wawasan mengenai karya kerajinan mozaik oleh Kun Art dan dapat lebih mengoptimalkan kreativitas dalam menciptakan suatu karya seni yang estetis dan bernilai jual tinggi. 1.2 Bagi peneliti lain sebagai salah satu referensi dalam meneliti produk kerajinan mozaik yang memanfaatkan bahan limbah. 1.3 Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenaibahan dan bentuk - bentuk produk kerajinan mozaik Kun Art yang dapat dihasilkannya.

7 2. Bagi kalangan Institusi : 2.1 Sebagai sumber informasi bagi Mahasiswa Seni Rupa mengenai Kun Art selaku pengrajin. 3. Bagi kalangan umum : 3.1 Sebagai sumber informasi tentang bahan, bentuk produk dan proses pembuatan pada kerajinan Kun Art sebagai salah satu kerajinan mozaik yang memanfaatkan bahan limbah.