BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan dasar yang diperlukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SDN PAMONGAN 2 KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK TESIS

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan zaman yang dinamis, berkembang semakin

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PROGRAM IMERSI DI SMP NEGERI 3 PATI

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN., karena dengan bekal pendidikan khususnya pendidikan formal diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. mereka sehingga terwujud keprofesionalan yang mantap. Seorang guru dituntut

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki sistem dan visi pendidikan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Nurdaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dedi Supriadi, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERDASARKAN KURIKULUM 2004 (STUDI KASUS DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH GUBUG) TESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi akan lancar apabila perbendaharaan katanya cukup memadai. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya komunikasi dan interaksi global telah menempatkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sektor kehidupan serta gaya hidup manusia di seluruh dunia.

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai makhluk hidup memerlukan mahkluk lain untuk berkomunikasi dan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang dan merupakan aspek strategis bagi suatu negara. Sifat pendidikan adalah kompleks, dinamis, dan kontekstual. Kompleksitas pendidikan ini menggambarkan bahwa pendidikan itu adalah sebuah upaya yang sering karena pendidikan melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang akan membentuk diri seseorang secara keseluruhan menjadi manusia seutuhnya. Dalam menyongsong era persaingan dunia yang semakin tajam sebagai dampak globalisasi, bangsa Indonesia dituntut untuk dapat mencapai keunggulan menuju tingkat produktivitas nasional yang tinggi. Agar dapat menekan persaingan tersebut, kita harus dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan keretampilan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk memacu peningkatan nilai tambah berbagai sektor industri dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Menurut Wardiman, Penekanan yang kuat terhadap pengembangan sumber daya manusia, sebagaimana diamanatkan oleh GBHN menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa lain di dunia. Untuk itu, tidak ada pilihan bagi kita, selain berupaya meningkatkan kemampuan bangsa dalam menguasai IPTEK dan kemampuan profesional, agar bangsa Indonesia dapat sejajar dengan bangsa maju lain di dunia. Disinilah pendidikan mempunyai peran untuk mengintegrasikan proses perkembangan ilmu penggetahuan dan teknologi di dalam sistem pendidikan. Menyimak sistem pendidikan nasional, paling tidak dapat didefinisikan dalam tiga 1

2 fungsi, yaitu: mencerdaskan kehidupan bangsa, mempersiapkan tenaga terampil dan ahli, serta membina dan mengembangkan penguasaan teknologi (Mantja, 2010: 200). Perkembangan dan perubahan sosial, ekonomi, politik, keagamaan, dan pendidikan yang tidak terbendung merupakan tantangan yang harus dijawab. Tantangan tersebut hanya dapat dihadapi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap dan bisa menyesuaikan dengan perkembangan tersebut. Hal ini ujian bagi para insan pendidik, sehingga insan pendidik harus selalu meningkatkan keterampilan, kreatifitas, dan inovatif, karena era globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam berbagai bidang seperti teknologi, menajemen dan SDM. Salah satu usaha untuk meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan, yang dilakukan melalui pengelolaan pembelajaran pada peserta didik. Proses pembelajaran dianggap penting dalam pendidikan karena pembelajaran merupakan komponen yang paling utama. Mengingat pendidikan merupakan aspek yang sangat penting, maka dalam prosesnya perlu dilakukan pengelolaan / manajemen yang baik. Oxford Advanced Learner s Dictionary defines Education as A process of teaching, training and learning, especially in schools or colleges, to improve knowledge and develop skills. Pendidikan sebagai suatu proses pengajaran, pelatihan dan pembelajaran, khususnya dilakukan di sekolah atau universitas dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan ketrampilan. Dengan kata lain, pendidikan merupakan usaha yang diciptakan lingkungan secara sengaja dan bertujuan untuk mendidik, melatih,

3 membimbing, meningkatkan pengetahuan, dan mengembangkan kemampuan seseorang. Pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. TIM FKIP UMS (2004: 3), mendefinisikan istilah pengelolaan / manajemen pendikan sebagai Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian usaha-usaha personal pendidikan untuk mendayagunakan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Secara sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan memberdayakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas (Mulyati dan Komariah, 2009: 88). Dalam proses pembelajaran, pengembangan potensi-potensi siswa harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Pengembangan potensi siswa secara tidak seimbang akan menjadikan pendidikan cenderung lebih peduli pada pengembangan satu aspek kepribadian tertentu saja. Disisi lain, pertumbuhan dan perkembangan siswa merupakan tujuan yang ingin dicapai

4 oleh semua sekolah dan guru, dan itu berarti sangat keliru jika guru hanya bertanggungjawab menyampaikan materi pelajaran pada bidang studinya saja. Menurut Supriyadi, Guru memegang peran strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dari dimensi tersebut, peran guru sulit digantikan oleh yang lain. Dalam proses pembelajaran di kelas, guru tidak cukup hanya berbekal pengetahuan berkenaan dengan bidang studi yang diajarkan, akan tetapi perlu memperhatikan aspek-aspek pembelajaran secara holistik yang mendukung terwujudnya pengembangan potensi-potensi peserta didik (Aunurrahman, 2009: 4). BSNP (2007: 6), memaparkan Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. Dalam hal ini, pengajaran bahasa Inggirs di SD Negeri Pelemkerep I dimasukkan dalam mata pelajaran muatan lokal yang wajib diikuti oleh semua peserta didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Disisi lain, bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhailan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik untuk menggunakan kemampuaan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pada kenyataannya bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu

5 pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulis yang direalisasikan dalam empat ketrampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literary tertentu. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan berinteraksi dalam bahsa Inggris untuk menunjang kegiatan kelas dan sekolah. Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai tindakan. Bahasa Inggris digunakan untuk berinteraksi yang bersifat here and now. Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi. Berdasarkan paparan tersebut, maka diperlukan pengelolaan yang baik dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang dipelajari pertama kali bagi siswa sekolah dasar. Pengelolaan yang baik dimaksudkan agar siswa mampu menguasai empat kemampuan dasar dalam bahasa Inggris secara sederhana yang digunakan untuk menyertai tindakan. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun thesis dengan judul PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SDN PELEMKEREP I TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

6 B. Fokus Penelitian Fokus Penelitian ini, Bagaimana karakteristik pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun pelajaran 2010/2011?. Fokus penelitian tersebut dirinci menjadi 3 subfokus. 1. Bagaimana karakteristik pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun 2010/2011? 2. Bagaimana karakteristik interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun 2010/2011? 3. Bagaimana karekteristik aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ada 3. 1. Mendiskripsikan karakteristik pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun 2010/2011. 2. Mendiskripsikan karakterristik interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahaun 2010/2011. 3. Mendiskripsikan karakteristik aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di SD Negeri Pelemkerep I tahun 2010/2011.

7 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang pertama kali dipelajari bagi siswa sekolah dasar. Lebih rinci dapat dijabarkan menjadi dua sub penelitian. 1. Manfaat teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dalam ilmu manajemen pendidikan, khususnya pengelolaan pembelajan bahasa Inggris di sekolah dasar. b. Memberikan tambahan wawasan yang luas bagi penelitian selanjutnya pada program pasca sarjana Megister Manajeman Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru dapat memotivasi agar terus meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam lingkungan guru di SD Negeri Pelemkerep I, khususnya pembelajaran bahasa Inggris. b. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan sebuah pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris yang lebih berkualitas melalui berbagai kerja sama yang dilakukan oleh berbagai pihak c. Bagi komite sekolah dapat digunakan untuk referensi berkaitan dengan fungsinya dalam membantu menentukan suatu program yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang pertama kali dipelajari siswa sekolah dasar.

8 d. Bagi warga sekolah dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dan membuka kesadarannya untuk ikut serta dalam mensukseskan pentingnya pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa asing yang pertama kali dipelajari oleh siswa pemula. e. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran serta pengalaman praktis dalam penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang pertama kali dipelajari bagi anak sekolah dasar. E. Daftar Istilah 1. Pembelajaran ialah suatu proses dimana siswa dapat membangun dan mengembangkan keterampilan berdasarkan pemahaman yang dimiliki oleh mereka sendiri untuk selanjutnya dikembangkan melalui panduaan guru untuk mencapai standar yang telah ditetapkan. 2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada. 3. Pengelolaan pembelajaran diartikan sebagai suatu proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 4. KTSP adalah kepanjangan dari Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasinal yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.