IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Karangsewu, Pandowan dan Tirtorahayu yang terbagi dalam 75 pedukuhan, 148

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kranggan, Desa Banaran, Desa Nomporejo, Desa Karangsewu, Desa Pandowan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Purworejo di Barat, serta Kabupaten Magelang di Utara. Kulon Progo terdiri

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

IV. KEADAAN UMUM DESA GEDANGAN. A. Letak Geografis, Batas dan Kondisi Wilayah. Purwodadi. Kabupaten Grobogan terletak pada sampai Bujur

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

KEADAAN UMUM KABUPATEN KULONPROGO. Kabupaten Kulonprogo merupakan salah satu dari lima kabupaten / kota di

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kegunaan 2

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

IV. KEADAAN UMUM. pantai. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 14 o o 50 50,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pepaya California. Semakin tua umur seorang petani tentunya akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati posisi yang penting dalam

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

sebagai sumber pendapatan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi sumber memberikan kontribusi yang besar bagi rakyatnya.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB II PROFIL WILAYAH. 13 Pedukuhan, adapun nama-nama pedukuhan yaitu sebagai. Tabel 2.1 Nama Pedukuhan. Pedukuhan IX. Pedukuhan II Bunder 2

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Identitas Penambak Udang di Desa Karangsewu. Imorenggo dan Pakualaman Desa Karangsewu Kecamatan Galur Kabupaten Kulon

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Pemeliharaan merupakan pekerjaan yang terakhir. Keberhasilan pembuatan taman menunjukkan keberhasilan pemeliharaan taman dan sebaliknya.

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

I. PENDAHULUAN. kedudukannya di Indonesia. Potensi sumber daya alam di Indonesia yang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

V HASIL DAN PEMBAHASAN. Umur petani berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja dari petani tersebut.

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah Dusun Bunder (Padukuhan III), secara geografis merupakan bagian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Cibodas merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. melon cabai dan pendapatan usahatani per musim. Petani yang menjadi objek

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS USAHATANI KOMODITAS MELON SEMANGKA CABAI DI LAHAN PASIR. menjadi 2 yaitu biaya ekplisit (biaya yang bener-bener dikelurkan dalam kegitan

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Galur merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, terdiri dari 7 desa yaitu Brosot, Kranggan, Banaran, Nomporejo, Karangsewu, Pandowan dan Tirtorahayu yang terbagi dalam 75 pedukuhan, 148 RW, 305 RT dengan luas wilayah 3.291.2325 ha, jumlah penduduk 35.489 jiwa. Dengan batas wilayah : - sebelah utara : Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo - sebelah selatan : Samudera Indonesia - sebelah timur : Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul - sebelah barat : Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo Desa Karangsewu terletak di Kecamatan Galur Kabupaten Kulon Progo. Desa ini terletak di wilayah paling selatan diantara desa-desa di Kabupaten Kulon Progo. Desa Karangsewu merupakan penggabungan tiga kelurahan yaitu Imorenggo, Wonopeti dan Kempleng. Pada Tahun 1949 Desa Karangsewu memiliki luas wilayah sebesar 926,2370 ha, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Pola penggunaan lahan Desa Karangsewu a. Pemukiman Penggunaan Lahan b. Bangunan Umum Luas (Ha) 13,4016 0,3000 1,6000 1,3000 2,1950

Jalan c. Sawah d. Tegal/Pekarangan e. Rekreasi dan OR f. Perikanan 4,0000 247,9495 6,3600 207,2364 230,2869 1,0950 0,0100 0,0600 0,0750 Jumlah 926,2370 Sumber data: Monografi Desa Karangsewu 2008 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Desa Karangsewu memiliki pola penggunaan lahan yang beragam, mulai dari penggunaan lahan pemukiman, bangunan umum, sawah, tegal/pekarangan, rekreasi olahraga, dan perikanan. Desa Karangsewu juga terdiri dari 17 pedukuhan atau dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2. Nama Dukuh Di Desa Karangsewu Kecamatan Galur No Dusun Nama Pedukuhan 1 Dusun I Boro 2 Dusun II Boro 2 3 Dusun III Bedoyo 4 Dusun IV Gupit 5 Dusun V Siliran 1 6 Dusun VI Siliran 2 7 Dusun VII Wonopati 8 Dusun VIII Mabeyan 9 Dusun IX Sorogaten 1 10 Dusun X Sorogaten 2 11 Dusun XI Bapangan 12 Dusun XII Sewugalur 13 Dusun XIII Dalen 14 Dusun XIV Kempleng 1 15 Dusun XV Kempleng 2 16 Dusun XVI Barongan 17 Dusun XVII Imerenggo Sumber data: Monografi Desa Karangsewu 2008 B. Keadaan Penduduk Berdasarkan data kependudukan Pemerintahan Desa, jumlah penduduk Desa Karangsewu yang tercatat, terdiri dari 2.094 KK dengan jumlah total 8.233 jiwa, dapat pula dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia No. Golongan Umur (Tahun) Jenis Kelamin L P Jumlah Jiwa Persentase (%) 1 0 15 1036 1,115 215.1 26,12 2 16 60 2,518 2,645 516.3 62,71 3 >61 412 507 919 Jumlah 8.233 11,16 100 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat yang berumur 0 15 tahun atau umur belum produktif berjumlah 2,151 orang, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 1036 orang dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 1,115 orang. Sedangkan untuk umur 16 60 tahun atau umur produktif berjumlah 5,163 orang. 2,518 orang diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dan 2,645 orang yang berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya adalah untuk masyarakat yang berumur 61 76 tahun keatas atau umur yang sudah tidak produktif berjumlah 919 orang, dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 412 orang, dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 507 orang. C. Pendidikan Salah satu faktor pendukung pembangunan adalah sumberdaya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya dapat ditempuh melalui pendidikan baik formal maupun informal. Untuk itu perlu didukung sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pendidikan tersebut. Jumlah sekolah di Desa Karangsewu dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Jumlah Sekolah di Desa Karangsewu

Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%) TK 10 55,5 SD 5 27,7 SMP/MTS 2 11,1 SMA 1 5,5 Jumlah 18 100 Jumlah sekolah di lingkungan kemendiknas di Desa Karangsewu Kecamatan Galur sebanyak 18 sekolah (baik negeri maupun swasta) dari jenjang taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas/sekolah mengah kejuruan. Jumlah TK sebanyak 10, SD sebanyak 5, SMP/MTS sebanyak 2 dan SMA/SMK sebanyak 1. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa untuk sarana pendidikan di Desa Karangsewu dari tingkat prasekolah sampai dengan tingkat SMA/SMK sudah tersedia. Semakin banyak jumlah sekolahan yang ada pada suatu daerah maka akan semakin mempermudah masyarakat untuk menuntut ilmu sehingga tidak ketinggalan dalam perkembangan zaman. Dengan demikian penyerapan dalam inovasi teknologi terutama dibidang pertanian akan semakin tinggi.

D. Keadaan Pertanian 1. Penggunaan Lahan Lahan merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan usahatani, karena lahan merupakan media tumbuh dan berkembangnya tanaman. Penggunaan lahan di Desa Karangsewu terdiri dari lahan sawah, lahan kering, bangunan, dan lainnya. Luas penggunaan lahan di Desa Karangsewu dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 5. Luas Desa Menurut Penggunaan Lahan No Penggunaan Lahan Luas (ha) Persentase (%) 1. Tanah Sawah 264,15 28,52 2. Tanah Kering 374,62 40,45 3. Bangunan 23,24 2,50 4. Lainnya 264,12 28,51 Jumlah 926,13 100 Berdasarkan Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan paling luas adalah tanah kering yaitu seluas 374,62 hektar, dengan pemanfaatan tanah kering sebagai lahan bercocok tanam cabai merah maka potensi untuk meningkatkan hasil produksi pertanian terutama komoditas cabai merah di Desa Karangsewu akan semakin besar.

2. Budidaya Tanaman Cabai Merah a. Persiapan Lahan Persiapan lahan merupakan kegiatan pengolahan lahan yang dilakukan sebelum proses penanaman dilakukan, kegiatan ini meliputi pembersihan lahan dari gulma, pemberian pupuk kandang pada lahan, pencampuran pupuk dengan traktor, perataan lahan setelah di beri pupuk kandang, dan pemasangan mulsa. b. Penanaman Penanaman cabai merah dilakukan setelah proses pemasangan mulsa dilakukan, jarak tanam untuk cabai merah adalah 20 x 20 cm, karena lahan pantai memiliki kekuatan angin yang cukup kuat maka perlu adanya ruang untuk mencegah robohnya tanaman cabai. Semakin luas jarak tanam cabai maka kemungkinan rusaknya tanaman akibat angin semakin rendah, karena angin lebih terkandali dengan adanya ruang diantara batang tanaman. c. Pemeliharaan 1) Penyiraman System pengairan lahan pasir menggunakan sumur, pengairan dilakukan dengan menyedot air menggunakan diesel, penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama tanaman cabai berumur kurang lebih dua bulan, untuk bulan selanjutnya tanaman cabai disiram hanya 1 kali sehari. Selain untuk mencukupi kebutuhan tanaman cabai akan air, penyiraman berfungsi untuk mengurangi kadar garam dan menjaga suhu agar tetap terjaga. Pada musim

hujan penyiraman dilakukan sebanyak 3 kali sehari atau bahkan lebih, karena pada musim hujan penguapan lahan lebih banyak terjadi sehingga air hujan akan menyebabkan kematian pada tanaman cabai karena kandungan garam yang tinggi. Untuk itu bercocok tanam cabai merah lebih baik dilakukan pada musim kemarau karena tingkat penguapan yang lebih rendah disbanding dengan musim penghujan. 2) Pemupukkan Pada tanaman cabai merah pemupukkan dilakukan minimal 3 kali selama proses usahatani berlangsung, pupuk yang digunakan adalah NPK, TSP, PONSKA, ZA, STARMEX, BAMEX, BION, dll. Pada usahatani cabai merah lahan pasir pantai pupuk digunakan apabila tanaman sudah waktunya dipupuk, biasanya pemupukan dilakukan pada tanaman cabai merah ketika berumur 2 minggu, 6 minggu, dan berumur 3 bulan. Penggunaan pupuk juga tidak dilakukan setiap saat, beberapa jenis pupuk hanya akan digunakan ketika tanaman cabai merah mengalami gangguan hama dan penyakit, seperti pengguanaan pupuk daun. 3) Penyiangan Penyiangan pada tanaman cabai merah berfungsi untuk mencegah persaingan unsur hara tanah, sehingga dilakukan penyiangan gulma pada lahan. Kegiatan ini dilakukan 2 atau 3 kali selama proses usahatani berlangsung dengan cara mencabut gulma yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman cabai merah.

4) Penyemprotan Penyemprotan merupakan kegiatan yang dilakukan petani apabila tanam cabai terserang penyakit saja, penyemprotan dilakukan dengan menggunakan pestisida, seperti BION dan ANTRAKOL. 5) Pemanenan Pemanenan cabai merah dilakukan setelah berumur 70-80 hari setelah tanam. Tanda-tanda cabai yang sudah siap dipetik apabila cabai sudah berwarna merah, jeda waktu pemetikan dilakukan 4-5 hari sekali antara pemetikan pertama dan pemetikan berikutnya. Rata-rata pemanenan cabai merah di Desa Karangsewu selama satu musim tanam adalah 10-20 kali pemanenan. 6) Pemasaran Pemasaran cabai merah di Desa Karangsewu mayoritas melalui pengepul yang datang langsung kerumah petani. Selain dijual ke pengepul, petani juga biasanya menggunakan sistem lelang untuk mendapatkan harga yang diinginkan.