SEBELAS MARET UNIVERSITY Julio Leonardo K3513027 MODELING RISK OF DROUGHT- PRONE AREA MAP Pemodelan Peta Daerah Rawan Bahaya Kekeringan
Pemodelan Peta Rawan Bahaya Kekeringan Julio Leonardo Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : julioleonardd@gmail.com 1. Latar Belakang Kekeringan merupakan suatu kondisi dimana terjadi kekurangan air. Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Terjadinya kekeringan dapat menyebabkan kerugian ekonomi bahkan korban jiwa. Walaupun demikian upaya-upaya yang dilakukan selama ini masih bersifat kuratif. Bencana masih dianggap sesuatu yang tidak dapat dihindari dan dielakkan, sehingga bentuk penanggulangan yang dapat dilakukan adalah tindakan pertolongan sesegera mungkin. Hal inilah yang mendasari pentingnya pembuatan peta rawan bahaya kekeringan dengan tujuan untuk mengurangi kerugian-kerugian akibat kekeringan. Dengan demikian maka penanggulangan bencana tidak lagi bersifat kuratif tetapi preventif. Dari hasil analisis dapat diidentifikasi wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan kemudian diklasifikasikan menjadi lima kelas yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Setelah dilakukan klasifikasi diharapkan peta yang didapat dapat digunakan sebagai antisipasi wilayah rawan bahaya kekeringan. Bahaya kekeringan yang terjadi pada suatu negara ataupun daerah yang berada pada wilayah dua musim seperti Indonesia sangat tinggi. Bahaya tersebut sering kali datang dikala musim kemarau yang berkepanjangan dan waktu yang tidak menentu. Selama 3 tahun belakangan ini musim di Indonesia sangat susah untuk diprediksi. Pembagian musim yang pasti pada april oktober dan oktober april tidak dapat lagi digunakan sebagai penentu musim di Indonesia. Hal ini disebabkan karena dampak perubahan musim global yang berubah secara ekstrim. Hal ini yang menyebabkan sumur sumur menjadi kering dan aliran aliran air semakin menunjukkan penurunan air yang sangat derastis. Kondisi seperti ini tidak menguntungkan untuk makhluk hidup terutama manusia yang sebagian besar penyusun
tubuhnya adalah air. Risiko risiko inilah yang diminimalisir guna kelangsungan hidup umat manusia dan makhluk hidup lainnya. 2. Fungsi Fungsi yang didapatkan dari aplikasi ini diantaranya : a. Dapat mengetahui daerah daerah beserta pemetaan tingkatan kandungan air didalamnya. b. Bisa digunakan sebagai alat bantu untuk menanggulangi risiko kekeringan yang telah dijabarkan pada hal yang melatar belakangi ide pembuatan aplikasi ini. c. Diharapkan aplikasi ini juga dapat memuat cakupan waktu sumber daya air yang terkandung didalam daerah tesebut. Sehingga untuk meminimalisir kekeringan semakin cepat ditanggulangi. d. Mempermudah kepala daerah atau orang orang yang memiliki kewenangan untuk menemukan wilayah wilayah lainnya yang memiliki sumber daya air lebih apabila kekeringan telah melanda wilayahnya. Kegunaan aplkasi ini diantaranya: a. Memberikan info kepada masyarakat dan pemerintah berupa output daerah daerah yang memiliki sumber air yang lebih pada saat kekeringan. b. Membantu mengatasi masalah kekeringan yang dihadapi daerah daerah yang sering mangalami kekeringan. 3. Metode Metode yang digunakan adalah dengan pencarian informasi tentang kondisi wilayah pada daerah yang ditujukan, antara lain nama daerah, luas daerah, dan jumlah penduduk atau kepadatan penduduk. Sehingga daerah tersebut dapat digolongkan. Informasi Kekeringan dapat diketahui dengan menghitung nilai kebutuhan air yang selanjutnya akan dibandingkan dengan data ketersediaan air yang ada. Selain itu informasi atau prediksi kekeringan pun bisa didapatkan dari data klimatologi dan data hujan. Kriteria kekeringan di bagi menjadi 5 kriteria, tidak kering, ringan, sedang, berat dan sangat berat, kelimanya memiliki nilainya masingmasing dari 0,25 hingga 1.pembagian kategori ini berdasarkan perbandingan penduduk dengan
sumber air atau kandungan air yang terdapat pada wilayah tersebut. Diharapkan setelah dibagi seperti ini informasi yang disajikan pada outputnya nanti bisa bermanfaat serta tepat sasaran. Selain itu metode lainnya yang dipakai dalam pembuatan aplikasi ini adalah pengambilan data yang berhubungan dengan aplikasi tersebut. Diantaranya, pengambilan data jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk kepada dinas setempat. Serta pengambilan data luas daerah yang bisa didapatkan dengan bantuan aplikasi open source seperti google map dan aplikasi pengolahan data map lainnya. 4. Teknologi yang Dipakai Teknologi yang digunakan dalam perancangan pembuatan peta rawan bahaya kekeringan diantaranya yaitu MySql yang berfungsi untuk menyimpan database baik database mapping maupun database lainnya yang berhubungan dengan pengumpulan data, PHP berfungsi pada saat penyajian data yang telah disurvey dapat diolah dan ditampilkan di map, ArcView digunakan untuk menggambarkan digital dan pengkategorian dari masing-masing daerah, CSS dan Html digunakan untuk mempercantik tampilan website sehingga menarik kunjungan para penggunanya, Notepad++ digunakan untuk menuliskan script Html dan PHP. 5. Pengguna Perancangan aplikasi ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur bagi banyak orang. Tujuan utama pembuatan aplikasi ini adalah masyarakat umum, dimana mereka bisa melihat kualias air yang ada didalam wilayah sekitar dimana mereka tinggal. Dan kepada pemerintah daerah maupun pusat, aplikasi ini bisa dijadikan pondasi utama untuk stabilitas pangan nasional dan tingkat perekonomian pada setiap wilayah. Sehingga pemerintah bisa diuntungkan untuk meminimalisir kerugian atas risiko yang terdapat pada dampak kekeringan tersebut. 6. Pembahasan Pertama, kita membangun website dengan membuat tampilan default terlebih dahulu menggunakan script PHP dan Html. Didalam website tersebut kita menyediakan beberapa menu. Diantaranya menu daerah, di dalam Menu daerah ini kita menyediakan peta indonesia yang telah dibagi berdasarkan provinsi, dan pengguna dapat memilih daerahnya tersebut.
Menu penduduk, didalam menu ini langsung terinput jumlah penduduk yang telah dimasukkan sebelumnya dari data yang telah diambil dari dinas kependudukan indonesia berdasarkan wilayah yang dipilih. Yang terakhir adalah Menu output berisi tentang map geohazard yang beraneka warna yang memiliki arti pada setiap warnanya. Sedangkan maintance websitenya dilakukan setiap ada perubahan iklim ekstrem dan pertumbuhan penduduk pada setiap tahunnya. 7. Kesimpulan Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis Web untuk pemodelan peta daerah rawan kekeringan diseluruh provivsi si Indonesia memberi kemudah bagi masyarakat Indonesia terhadap risiko kekeringan di wilayah tempat tinggalnya. Sehingga dapat meminimalisir kekeringan dan dengan mudah mengaksesnya menggunakan smartphone