PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DI MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 12 TAHUN 2000 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 07 /PER/M.KOMINFO/03/2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2008 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 49/Permentan/OT.140/6/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 44/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN TANAH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : SK.557/Menhut-II/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.41/MENHUT-II/2006 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MATARAM

2011, No Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Berita Negara Republ

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 52/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Balai Pemantauan Gunung Api. Organisasi. Tata Kerja.

2015, No menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Su

2016, No Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pe

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

2016, No tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Or

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.24/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 52/Menhut-II/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAYANAN PERIJINAN TERPADU Dl DAERAH

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 33 /Menhut-II/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 393/Kpts/OT.130/6/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK TANAMAN MENTERI PERTANIAN,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

2015, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa

2015, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintahan Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presid

2011, No Memperhatikan : 4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan (Beri

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.21/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 32 /Menhut-II/2011 TENTANG

2016, No f. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf c, sudah tidak sesuai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2016, No Hidup dan Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Serat Tanaman Hutan; Mengingat : 1.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

BERITA NEGARA. LIPI. Balai Bio Industri Laut. Orta. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 34 /Menhut-II/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN KEHUTANAN MANOKWARI

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.47/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.10/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa di Malang sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa, perlu meningkatkan kelembagaan Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa di Malang menjadi Balai Besar; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang; : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 62 Tahun 2005; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri; Memperhatikan : Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/1357/M.PAN/5/2006 tanggal 31 Mei 2006 perihal Penataan Organisasi Balai PMD;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DI MALANG. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2) Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelatihan bagi masyarakat yang meliputi kader pembangunan, perangkat pemerintahan, anggota badan perwakilan, pengurus Iembaga masyarakat dan para warga masyarakat desa dan kelurahan sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 3 Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur desa/kelurahan; b. pelaksanaan pelatihan di bidang pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang terdiri dari: a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Pemberdayaan Aparatur; c. Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Di Iingkungan Balai-Besar Pemberdayaan Masyarakat Desa di Malang terdapat unit Pasal 5 Bagan susunan organisasi Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini. Bagian Pertama Bagian Tata Usaha

Pasal 6 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyusun program dan anggaran, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, perpustakaan, perlengkapan, dan rumah tangga. Pasal 7 Bagian Tata Usaha dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan program dan anggaran serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi; b. pengelolaan urusan keuangan, urusan perlengkapan, rumah tangga dan perpustakaan; dan c. pengelolaan surat menyurat dan urusan kepegawaian. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Subbagian Penyusunan Program; b. Subbagian Umum dan Keuangan; dan c. Subbagian Persuratan dan Kepegawaian. Pasal 8 Pasal 9 (1) Subbagian Penyusunan Program mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program dan anggaran serta monitoring dan evaluasi. (2) Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan perpustakaan. (3) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, dan kepegawaian. Bagian Kedua Bidang Pemberdayaan Aparatur Pasal 10 Bidang Pemberdayaan Aparatur mempunyai tugas menyelenggarakan pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur desa dan kelurahan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pelatihan. Pasal 11 Bidang Pemberdayaan Aparatur dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, menyelenggarakan fungsi: a. analisis kebutuhan pelatihan perangkat desa; b. analisis kebutuhan pelatihan perangkat kelurahan; c. pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan pemberdayaan aparatur; d. pelaksanaan pelatihan pemberdayaan aparatur; dan e. monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan pelatihan. Bidang Pemberdayaan Aparatur terdiri dari: a. Seksi Perangkat Desa; dan b. Seksi Perangkat Kelurahan. Pasal 12

Pasal 13 (1) Seksi Perangkat Desa mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis kebutuhan pelatihan, pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan, serta penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelatihan perangkat desa. (2) Seksi Perangkat Kelurahan mempunyai tugas menyiapkan bahan analisis kebutuhan pelatihan, pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan, serta penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelatihan perangkat kelurahan. Bagian Ketiga Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Pasal 14 Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan mempunyai tugas menyelenggarakan pelatihan di bidang pemberdayaan Iembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pelatihan. Pasal 15 Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, mempunyai fungsi: a. analisis kebutuhan pelatihan pemberdayaan Iembaga kemasyarakatan; b. pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan pemberdayaan Iembaga kemasyarakatan; c. pelaksanaan pelatihan pemberdayaan Iembaga kemasyarakatan di bidang kelembagaan dan sosial budaya; d. pelaksanaan pelatihan pemberdayaan Iembaga kemasyarakatan di bidang usaha ekonomi masyarakat; dan e. monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan pelatihan. Pasal 16 Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan dan Sosial Budaya; dan b. Seksi Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Pasal 17 (1) Seksi Kelembagaan dan Sosial Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan pelatihan, pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan, penyiapan bahan pelatihan pemberdayaan lembaga. kemasyarakatan di bidang kelembagaan dan sosial budaya serta monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan. (2) Seksi Pengembangan Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan pelatihan, pengembangan kurikulum, modul, metode dan teknik pelatihan, penyiapan bahan pelatihan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan di bidang pengembangan ekonomi masyarakat serta monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan. Bagian Keempat Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 18 Kelompok Tenaga Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 (1) Kelompok Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 sesuai.dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing kelompok tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB III WILAYAH KERJA Pasal 20 Wilayah kerja Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang terdiri dari: a. Provinsi Jawa Timur; b. Provinsi Bali; c. Provinsi Nusa Tenggara Timur; d. Provinsi Nusa Tenggara Barat; e. Provinsi Maluku; f. Provinsi Maluku Utara; g. Provinsi Papua; h. Provinsi Irian Jaya Barat; i. Provinsi Sulawesi Utara; j. Provinsi Sulawesi Tengah; k. Provinsi Sulawesi Tenggara; l. Provinsi Sulawesi Selatan; m. Provinsi Sulawesi Barat; dan n. Provinsi Gorontalo. BAB IV TATA KERJA Pasal 21 Kepala Balai Besar, Kepala Bagian/Bidang, Kepala Subbagian/Seksi dan Kelompok Tenaga Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip-prinsip, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan unit kerja dalam Iingkungan Departemen Dalam Negeri dan membina hubungan kerjasama dengan wilayah kerja Balai Besar. Pasal 22 Setiap pimpinan unit kerja di Iingkungan Balai Besar mempunyai kewajiban: a. mengutamakan koordinasi pada setiap kegiatan; b. memberikan bimbingan dan arahan kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas; c. Mentaati kebijakan yang telah digariskan organisasi; dan

d. Menyampaikan laporan kegiatan secara periodik atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB V ESELON, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN Pasal 23 (1) Kepala Balai Besar adalah jabatan eselon Ilb. (2) Kepala Bagian dan Kepala Bidang adalah jabatan eselon Illb. (3) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi adalah jabatan eselon IVb. Pasal 24 (1) Kepala Balai Besar diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri atas usul Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. (2) Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Dalam Negeri atau pejabat yang ditunjuk atas usul Kepala Balai Besar. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 25 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Malang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tabun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa yang mengatur mengenai Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa di Malang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 22 Juni 2006 MENTERI DALAM NEGERI,

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 21 Tahun 2006 TANGGAL: 22 Juni 2006 BAGANSUSUNAN ORGANISASI BALA! BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DI MALANG BALAI BESAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA BAGIAN TATA USAHA SUBBAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUBBAGIAN UMUM & KEUANGAN SUBBAGIAN PERSURATAN & KEPEGAWAIAN BIDANG PEMBERDAYAAN APARATUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PEMBERDAYAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN SEKSI PERANGKAT DESA SEKSI PERANGKAT KELURAHAN SEKSI KELEMBAGAAN DAN SOSIAL BUDAYA SEKSI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT UNIT PELAYANAN KESEHATAN MENTERI DALAM NEGERI, TTD H. MOH. MA RUF, S.E.