Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon (Berdasarkan pada Peraturan Walikota No. 37 Tahun 2008)

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MANDAILING NATAL

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 03 TAHUN 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 40 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 37 NOMOR 37 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN,

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 8 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 8

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2009 T E N T A N G

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 117 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

d. merencanakan penyelenggaraan pembinaan, pengendalian, pengawasan evaluasi penyelenggaraan kegiatan Balai; e. merencanakan bahan dan memfasilitasi r

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MADIUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 60 TAHUN 2016

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 21

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 84 (1) Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok membantu K

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR : 30 TAHUN 2014 TANGGAL : 29 OKTOBER 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

KEPALA DINAS Tugas Pokok:

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 69 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

1. Penetapan kebijakan, pedoman, dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, dan pengendalian lahan pertanian tingkat daerah.

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR PAPUA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

PROVINSI SUMATERA SELATAN WALIKOTA PAGAR ALAM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR TAHUN 2016

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 67 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN.

SALINAN. Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Transkripsi:

B.3. Tata Kerja Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon (Berdasarkan pada Peraturan Walikota No. 37 Tahun 2008) 1. Kepala Dinas 1.1. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan, merumuskan sasaran, mengarahkan, membina, mengendalikan, mengevaluasi penyelenggaran urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi dibidang kelautan dan perikanan, pertanian, peternakan serta kehutanan di lingkungan Pemerintah Kota, berdasarkan kebijakan Walikota dan atau Sekretaris Daerah serta tugas pembantuan yang ditugaskan Pemerintah kepada Pemerintah Kota. 1.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Kepala Dinas mempunyai fungsi: 1.2.1. Perumusan kebijakan umum program kerja dinas; 1.2.2. Pelaksanaan memimpin penyelenggaraan teknis operasional dan fungsional tugas-tugas dinas; 1.2.3. Pembinaan, pengendalian dan pengawasan Penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang kelautan dan perikanan, pertanian, peternakan serta kehutanan; 1.2.4. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan Dinas dan unit kerja lain di bidang tugasnya; 1.2.5. Pemfasilitasian dalam lingkup bidang tugasnya; 1.2.6. Perumusan kebijakan teknis operasional dan fungsional di bidang kelautan, perikanan, pertanian, dan peternakan serta kehutanan; 1.2.7. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 1.2.8. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Dinas; 1.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas Dinas; 1.2.10. Pelaksanaan tugas lain berdasarkan kebijakan Walikota dan atau Sekretaris Daerah serta peraturan perundangundangan.

2. Sekretaris 2.1. Sekretaris sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja dinas. 2.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sekretaris mempunyai fungsi: 2.2.1. Perencanaan operasional Sekretariat Dinas; 2.2.2. Pembagian tugas penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan, dan penyusunan program Dinas; 2.2.3. Pemberian petunjuk penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan,urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan, dan penyusunan program Dinas; 2.2.4. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 2.2.5. Pengaturan penyelenggaraan Sekretariat meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, urusan umum dan kehumasan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, urusan keuangan, dan penyusunan program Dinas; 2.2.6. Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas dinas; 2.2.7. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugassekretariat; 2.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sekretariat dan Dinas; 2.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 3. Sub Bagian Umum 3.1. Sub Bagian Umum sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi

tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan pengelolaan urusan keorganisasain, ketetalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, kerumahtanggaan dan administrasi kepegawaian. 3.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bagian Umum mempunyai fungsi : 3.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Umum meliputi pengelolaan urusan keorganisasian, ketetalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga; 3.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian, ketetalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga; 3.2.3. Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian, ketetalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga; 3.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum; 3.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian, ketetalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, umum, administrasi kepegawaian dan rumah tangga; 3.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum; 3.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 3.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum; 3.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 4. Sub Bagian Program dan Pelaporan 4.1. Sub Bagian Program dan Pelaporan sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi

dan merencanakan kegiatan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan; 4.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi : 4.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Program dan Pelaporan meliputi pengelolaan penyusunan program dan pelaporan Sekretariat dan Dinas; 4.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan penyusunan program dan pelaporan; 4.2.3. Pembagian tugas pengelolaan penyusunan program 4.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Pelaporan 4.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan penyusunan program; 4.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Pelaporan; 4.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 4.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Program dan Pelaporan; 4.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 5. Sub Bagian Keuangan 5.1. Sub Bagian Keuangan sebagai pembantu unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan pengelolaan keuangan dan perlengkapan dinas. 5.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : 5.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Keuangan; 5.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan keuangan dan perlengkapan dinas;

5.2.3. Pembagian tugas pengelolaan keuangan dan perlengkapan dinas; 5.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan; 5.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan keuangan dan perlengkapan dinas; 5.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian keuangan 5.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 5.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan; 5.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 6. Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura 6.1. Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan tanaman pangan dan hortikultura. 6.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai fungsi : 6.2.1. Perencanaan operasional bidang tanaman pangan dan hortikultura; 6.2.2. Pembagian tugas penyelenggaraan bidang tanaman pangan dan hortikultura; 6.2.3. Pemberian petunjuk penyelenggaraan bidang tanaman pangan dan hortikultura; 6.2.4. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 6.2.5. Pengaturan penyelenggaraan bidang tanaman pangan dan hortilkultura; 6.2.6. Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; 6.2.7. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura;

6.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura; 6.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 7. Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura 7.1. Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan produksi, usaha tanaman pangan dan hortikultura, meliputi lahan pertanian. irigasi, pupuk, pestisida, perlindungan tanaman, pemanfaatan pembiayaan agribisnis, pembinaan usahatani, pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura serta pengembangan sarana usaha pertanian tanaman pangandan hortikultura serta pengembangan statistik dan sistem informasi tanaman pangan dan hortikultura, penanganan dan pengolahan hasil panen dan pasca panen tanaman pangan dan hortikultura. 7.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura, mempunyai fungsi : 7.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura; 7.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan produksi usaha tanaman pangan dan hortikultura, meliputi lahan pertanian. irigasi, pupuk, pestisida, perlindungan tanaman, pemanfaatan pembiayaan agribisnis, pembinaan usahatani, pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura serta pengembangan sarana usaha pertanian tanaman pangandan hortikultura serta pengembangan statistik dan sistem informasi tanaman pangan dan hortikultura, penanganan dan pengolahan hasil panen dan pasca panen tanaman pangan dan hortikultura;

7.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura; 7.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura; 7.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan produksi usaha tanaman pangan dan hortikultura, meliputi lahan pertanian. irigasi, pupuk, pestisida, perlindungan tanaman, pemanfaatan pembiayaan agribisnis, pembinaan usahatani, pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura serta pengembangan sarana usaha pertanian tanaman pangandan hortikultura serta pengembangan statistik dan sistem informasi tanaman pangan dan hortikultura, penanganan dan pengolahan hasil panen dan pasca panen tanaman pangan dan hortikultura; 7.2.6. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 7.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Produksi dan Usaha Tanaman Pangan dan Hortikultura; 7.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 8. Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura 8.1. Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan teknologi tanaman pangan dan hortikultura, meliputi alat dan mesin pertanian, teknik budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 8.2 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura, mempunyai fungsi : 8.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 8.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan teknologi

tanaman pangan dan hortikultura, meliputi alat dan mesin pertanian, teknik budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 8.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 8.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 8.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan teknologi tanaman pangan dan hortikultura, meliputi alat dan mesin pertanian, teknik budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 8.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Seksi Teknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 8.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 8.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi teknologi tanaman pangan dan hortikultura, meliputi alat dan mesin pertanian, teknik budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 8.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 9. Bidang Peternakan 9.1. Bidang Peternakan sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan produksi dan teknologi peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. 9.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Peternakan, mempunyai fungsi : 9.2.1. Perencanaan operasional Bidang Peternakan; 9.2.2. Pembagian tugas penyelenggaraan Bidang Peternakan; 9.2.3. Pemberian petunjuk penyelenggaraan Bidang Peternakan; 9.2.4. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 9.2.5. Pengaturan penyelenggaraan Bidang Peternakan; 9.2.6. Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Bidang Peternakan; 9.2.7. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Peternakan;

9.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Peternakan; 9.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 10. Seksi Produksi dan Teknologi Ternak 10.1. Seksi Produksi dan Teknologi Ternak sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan kawasan peternakan, alat dan mesin peternakan, pemanfaatan air untuk peternakan, pakan ternak dan bibit ternak, penyebaran dan pengembangan peternakan, pembinaan usaha dan sarana usaha peternakan, pemasaran serta pengembangan sistem statistik dan sistem informasi peternakan. 10.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Produksi dan Teknologi Ternak, mempunyai fungsi : 10.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Produksi dan Teknologi Peternakan; 10.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan kawasan peternakan, alat dan mesin peternakan, pemanfaatan air untuk peternakan, pakan ternak dan bibit ternak, penyebaran dan pengembangan peternakan, pembinaan usaha dan sarana usaha peternakan, pemasaran serta pengembangan sistem statistik dan sistem informasi peternakan 10.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Produksi dan Teknologi Peternakan; 10.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Produksi dan Teknologi Peternakan; 10.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan kawasan peternakan, alat dan mesin peternakan, pemanfaatan air untuk peternakan, pakan ternak dan bibit ternak, penyebaran dan pengembangan peternakan, pembinaan usaha dan sarana usaha peternakan, pemasaran serta pengembangan sistem statistik dan sistem informasi peternakan; 10.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Seksi Produksi dan Teknologi Peternakan;

10.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 10.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Produksi dan Teknologi Peternakan; 10.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 11. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) 11.1. Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan alat dan mesin kesehatan hewan, alat dan mesin kesehatan masyarakat veteriner, pemanfaatan air untuk kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, obat, vaksin, sera, dan sediaan biologis hewan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan kesejahteraan hewan, pengembangan sistem statistik dan informasi kesehatan hewan. 11.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai fungsi : 11.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; 11.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan alat dan mesin kesehatan hewan, alat dan mesin kesehatan masyarakat veteriner, pemanfaatan air untuk kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, obat, vaksin, sera, dan sediaan biologis hewan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan kesejahteraan hewan, pengembangan sistem statistik dan informasi kesehatan hewan; 11.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner;

11.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; 11.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan alat dan mesin kesehatan hewan, alat dan mesin kesehatan masyarakat veteriner, pemanfaatan air untuk kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, obat, vaksin, sera, dan sediaan biologis hewan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, dan kesejahteraan hewan, pengembangan sistem statistik dan informasi kesehatan hewan; 11.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; 11.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 11.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner; 11.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 12. Bidang Kelautan dan Perikanan 12.1. Bidang Kelautan dan Perikanan sebagai unsur pelaksana mempunyai tugas pokok merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan urusan kelautan dan perikanan; 12.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Kelautan dan Perikanan, mempunyai fungsi : 12.2.1. Perencanaan operasional Bidang Kelautan dan Perikanan; 12.2.2. Pembagian tugas penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan; 12.2.3. Pemberian petunjuk penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan; 12.2.4. Penyeliaan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 12.2.5. Pengaturan penyelenggaraan Bidang Kelautan dan Perikanan 12.2.6. Pemfasilitasian penyelenggaraan tugas Bidang Kelautan dan Perikanan;

12.2.7. Pengendalian dan pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Kelautan dan Perikanan; 12.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Kelautan dan perikanan; 12.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 13. Seksi Kelautan 13.1. Seksi Kelautan sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan kelautan, meliputi pengelolaan potensi dan kekayaan laut dan pantai, pemberdayaan masyarakat dan pesisir, teknis pelaksanaan eksplorasi, konservasi dan pengelolaan laut, pesisir dan pantai, konservasi dan kekayaan laut, pelaksanaan pengawasan dan penegakan di wilayah laut dan pemberian informasi apabila terjadi pelanggaran di luar batas, pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya, koordinasi antara kabupaten / kota dalam hubungan pelaksanaan sumberdaya ikan serta lingkungannya dan pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut. 13.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Kelautan, mempunyai fungsi : 13.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Kelautan; 13.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan kelautan, meliputi pengelolaan potensi dan kekayaan laut dan pantai, pemberdayaan masyarakat dan pesisir, teknis pelaksanaan eksplorasi, konservasi dan pengelolaan laut, pesisir dan pantai, konservasi dan kekayaan laut, pelaksanaan pengawasan dan penegakan di wilayah laut dan pemberian informasi apabila terjadi pelanggaran di luar batas, pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya, koordinasi antara kabupaten / kota dalam hubungan pelaksanaan sumberdaya

ikan serta lingkungannya dan pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut 13.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Kelautan; 13.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Kelautan; 13.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan kelautan, meliputi pengelolaan potensi dan kekayaan laut dan pantai, pemberdayaan masyarakat dan pesisir, teknis pelaksanaan eksplorasi, konservasi dan pengelolaan laut, pesisir dan pantai, konservasi dan kekayaan laut, pelaksanaan pengawasan dan penegakan di wilayah laut dan pemberian informasi apabila terjadi pelanggaran di luar batas, pelaksanaan pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya, koordinasi antara kabupaten / kota dalam hubungan pelaksanaan sumberdaya ikan serta lingkungannya dan pelaksanaan mitigasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut di wilayah laut; 13.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Seksi Kelautan; 13.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 13.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Kelautan; 13.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 14. Seksi Perikanan 14.1. Seksi Perikanan sebagai pembantu unsur pelaksana mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan pengawasan, pengendalian, pengolahan dan pemasaran perikanan, perikanan tangkap, pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya, pelaksanaan teknologi pembudiayaan ikan spesifik lokasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan, pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan usaha pembudidayaan ikan, pelaksanaan

kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan wilayah laut serta pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan; 14.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Seksi Perikanan, mempunyai fungsi : 14.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Seksi Perikanan; 14.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan pengawasan, pengendalian, pengolahan dan pemasaran perikanan, perikanan tangkap, pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya, pelaksanaan teknologi pembudiayaan ikan spesifik lokasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan, pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan usaha pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan wilayah laut serta pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan; 14.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan Seksi Perkanan; 14.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Seksi Perikanan; 14.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pengawasan, pengendalian, pengolahan dan pemasaran perikanan, perikanan tangkap, pelaksanaan kebijakan pembudidayaan ikan dan perlindungannya, pelaksanaan teknologi pembudiayaan ikan spesifik lokasi, pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan, pembinaan dan pengembangan kerjasama kemitraan usaha pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan keramba jaring apung di perairan umum dan wilayah laut serta pelaksanaan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk dan benih ikan 14.2.6. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 14.2.7. Pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Perikanan; 14.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

15. UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) 15.1. UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai unsur pelaksana teknis operasional mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan operasional urusan penyelenggaraan pelayanan rumah potong hewan; 15.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas UPTD Rumah Potong Hewan, mempunyai fungsi : 15.2.1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Rumah Potong Hewan; 15.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan rumah potong hewan; 15.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Rumah Potong Hewan; 15.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Rumah Potong Hewan; 15.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan rumah potong hewan; 15.2.6. Pelaksanan penyelenggaraan pelayanan rumah potong hewan; 15.2.7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Rumah Potong Hewan ; 15.2.8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 15.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Rumah Potong Hewan, dan; 15.2.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 16. Sub Bagian Tata Usaha UPTD Rumah Potong Hewan; 16.1. Sub Bagian Tata Usaha sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta

keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 16.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bag. Tata Usaha mempunyai fungsi : 16.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Tata Usaha meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 16.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan ; 16.2.3. Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 16.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 16.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 16.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 16.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 16.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 16.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 17. UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner 17.1. UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner sebagai unsur pelaksana teknis operasional mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan teknis operasional urusan penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan 8.2.masyarakat veteriner. 17.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud di atas UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, mempunyai fungsi : 17.2.1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner 17.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner; 17.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; 17.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; 17.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner; 17.2.6. Pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat veteriner; 17.2.7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; 17.2.8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 17.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner; 17.2.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 18. Sub Bagian Tata Usaha UPTD Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner 18.1. Sub Bagian Tata Usaha sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 18.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bag. Tata Usaha mempunyai fungsi :

18.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Tata Usaha meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 18.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan ; 18.2.3. Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 18.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 18.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 18.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 18.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 18.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 18.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 19. UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar 19.1. UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar sebagai unsur pelaksana teknis tertentu mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan perikanan budidaya ikan air tawar, meliputi pelaksanaan kebijakan produk perikanan air tawar, pelaksanaan kebijakan mutu benih. induk ikan, pelaksanaankebijakan pembangunan dan pengelolaan balai pengembangan budidaya ikan air tawar, pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan, pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi pengembangan benih ikan, pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan,

pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan, pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam, pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran dan/atau pemeliharaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya, pelaksanaan sistem informasi benih ikan wilayah. 19.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, mempunyai fungsi : 19.2.1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar 19.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan perikanan Budidaya ikan air tawar, meliputi pelaksanaan kebijakan produk perikanan air tawar, pelaksanaan kebijakan mutu benih. induk ikan, pelaksanaan kebijakan pembangunan dan pengelolaan balai pengembangan budidaya ikan air tawar, pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan, pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi pengembangan benih ikan, pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan, pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan, pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam, pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran dan/atau pemeliharaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit

penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya, pelaksanaan sistem informasi benih ikan wilayah. 19.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar; 19.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar; 19.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan perikanan budidaya, meliputi pelaksanaan kebijakan produk perikanan air tawar, pelaksanaan kebijakan mutu benih. induk ikan, pelaksanaankebijakan pembangunan dan pengelolaan balai pengembangan budidaya ikan air tawar, pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan, pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi pengembangan benih ikan, pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan, pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan, pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam, pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran dan/atau pemeliharaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya, pelaksanaan sistem informasi benih ikan wilayah. 19.2.6. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan perikanan budidaya, meliputi pelaksanaan kebijakan produk perikanan air tawar, pelaksanaan kebijakan mutu benih. induk ikan, pelaksanaankebijakan pembangunan dan pengelolaan balai pengembangan budidaya ikan air tawar,

pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan, pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi pengembangan benih ikan, pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudidayaan ikan, pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan, pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan, pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk penjenis, induk dasar dan benih alam, pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, peredaran dan/atau pemeliharaan ikan, pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya, pelaksanaan sistem informasi benih ikan wilayah. 19.2.7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Ikan Air Tawar; 19.2.8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 19.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Ikan Air Tawar; 19.2.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 20. UPTD Balai Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura 20.1. UPTD Balai Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai unsur pelaksana teknis tertentu mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan pengembangan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, meliputi bimbingan penerapan pedoman pewrbenihan tanaman, penyusunan kebijakan benih antar lapang,

pemantauan benih dari luar negeri, bimbingan penerapan standar mutu benih,, pengaturan penggunaan benih, pembinaan dan pengawasan penagkar benih serta perbanyakan peredaran dan penggunaan benih, bimbingan dan pemantauan produksi benih, bimbingan penerapan standar teknis perbenihan yang meliputi sarana, tenaga dan metode, pengawasan pengendalian produksi benih, pengujian dan penyebarluasan benih varietas unggul spesifik lokasi, perbanyakan dan penyaluran mata tempel dan benih tanaman, pelaksanaan dan bimbingan distribusi pohon induk, pengembangan sistem informasi pengembagan budidaya tanaman pangan dan hortikultura. 20.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, UPTD Balai Pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, mempunyai fungsi : 20.2.1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura; 20.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan pengembangan budidaya tanaman pangan dan hortikultura, meliputi bimbingan penerapan pedoman pewrbenihan tanaman, penyusunan kebijakan benih antar lapang, pemantauan benih dari luar negeri, bimbingan penerapan standar mutu benih,, pengaturan penggunaan benih, pembinaan dan pengawasan penagkar benih serta perbanyakan peredaran dan penggunaan benih, bimbingan dan pemantauan produksi benih, bimbingan penerapan standar teknis perbenihan yang meliputi sarana, tenaga dan metode, pengawasan pengendalian produksi benih, pengujian danpenyebarluasan benih varietas unggul spesifik lokasi, perbanyakan dan penyaluran mata tempel dan benih tanaman, pelaksanaan dan bimbingan distribusi pohon induk, pengembangan sistem informasi pengembagan budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 20.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura;

20.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura; 20.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan Pengembangan budidaya tanaman pangan dan hortikultura; 20.2.6. Pelaksanaan penyelenggaraan pengembangan budidaya tanaman panagan dan hortikultura; 20.2.7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura; 20.2.8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 20.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura; 20.2.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 21. Sub Bagian Tata Usaha UPTD Balai Pengembangan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura 21.1. Sub Bagian Tata Usaha sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 21.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bag. Tata Usaha mempunyai fungsi : 21.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Tata Usaha meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 21.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan ;

21.2.3. Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 21.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 21.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 21.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 21.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 21.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 21.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 22. UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong (BPTP) 22.1. UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong sebagai unsur pelaksana teknis tertentu mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi, merencanakan dan melaksanakan kegiatan teknis operasional urusan penyelenggaraan pelayanan perbibitan ternak potong, meliputi pemuliaan (pelaksanaan proses alih mudigah dan plasma nutfah ternak potong), produksi (pelaksanaanpemeliharaan perkawinan / breeding dan pencatatan / recording pembibitan ternak potong) serta pemasaran hasil produksi ternak potong dan hasil ikutannya. 22.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas,uptd Balai Pengembangan Ternak Potong, mempunyai fungsi : 22.2.1. Perencanaan kegiatan kerja UPTD Balai Pengembangan TernakPotong; 22.2.2. Pemberian petunjuk pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan perbibitan ternak potong, meliputi pemuliaan (pelaksanaan proses alih mudigah dan plasma nutfah ternak potong), produksi (pelaksanaanpemeliharaan perkawinan / breeding dan pencatatan / recording

pembibitan ternak potong) serta pemasaran hasil produksi ternak potong dan hasil ikutannya; 22.2.3. Pembagian tugas pelaksanaan UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong; 22.2.3. Pembimbingan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong; 22.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pelaksanaan urusan penyelenggaraan pelayanan perbibitan ternak potong, meliputi pemuliaan (pelaksanaan proses alih mudigah dan plasma nutfah ternak potong), produksi (pelaksanaanpemeliharaan perkawinan / breeding dan pencatatan / recording pembibitan ternak potong) serta pemasaran hasil produksi ternak potong dan hasil ikutannya; 22.2.6. Pelaksanaan penyelenggaraan urusan penyelenggaraan pelayanan perbibitan ternak potong, meliputi pemuliaan (pelaksanaan proses alih mudigah dan plasma nutfah ternak potong), produksi (pelaksanaanpemeliharaan perkawinan / breeding dan pencatatan / recording pembibitan ternak potong) serta pemasaran hasil produksi ternak potong dan hasil ikutannya; 22.2.7. Pengoreksian pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong; 22.2.8. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang Tugasnya; 22.2.9. Pelaporan pelaksanaan tugas UPTD Balai Pengembangan Ternak Potong; 22.2.10. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 23. Sub Bagian Tata Usaha Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya. 23.1. Sub Bagian Tata Usaha sebagai unsur staf atau administrasi mempunyai tugas pokok memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing, memeriksa, mengoreksi, mengawasi dan merencanakan kegiatan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta

keuangan dalam rangka mendukung mekanisme kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); 23.2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Sub Bag. Tata Usaha mempunyai fungsi : 23.2.1. Perencanaan kegiatan kerja Sub Bagian Tata Usaha meliputi urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 23.2.2. Pemberian petunjuk pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan ; 23.2.3. Pembagian tugas pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 23.2.4. Pembimbingan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 23.2.5. Pemeriksaan dan pengawasan pengelolaan urusan keorganisasian dan ketatalaksanaan, umum, kepegawaian, perlengkapan, program dan pelaporan serta keuangan; 23.2.6. Pengoreksian pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 23.2.7. Pengawasan bawahan dalam lingkup bidang tugasnya; 23.2.8. Pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha; 23.2.9. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan arahan atasan dalam lingkup bidang tugasnya.

23. Kelompok Jabatan Fungsional 23.1. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis sebagian tugas dinas sesuai dengan profesi dan keahlian masing-masing. 23.2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior dalam kepangkatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. 23.3. Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi kedalam Sub-Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior dalam kepangkatan. 23.4. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. 23.5. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.