Prosiding ISBN Seminar Nasional Rekayasa Energi, Hal. 1-8 Mekatronik, dan Teknik Kendaraan Komplek LIPI Bandung, 18 September 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014 Hal :

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI MENJADI BRIKET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF DENGAN PROSES KARBONISASI DAN NON-KARBONISASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Karakteristik Pembakaran Briket Arang Tongkol Jagung

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

PENGARUH VARIASI TINGGI BEBAN TERHADAP EFISIENSI KOMPOR MINYAK TANAH BERSUMBU

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

PEMANFAATAN KOTORAN AYAM DENGAN CAMPURAN CANGKANG KARET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

PEMANFATAN LIMBAH SERBUK GERGAJI ULIN DAN KAYU BIASA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PENELITIAN BRIKET ARANG KULIT KACANG TANAH DENGAN PROSES KARBONISASI. Oleh : REZY PUTRI RAGILIA ( )

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

Pengaruh Prosentase Campuran Briket Limbah Serbuk Kayu Gergajian Dan Limbah Daun Kayuputih Terhadap Nilai Kalor Dan Kecepatan Pembakaran

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Uji Proksimat Bahan Baku Briket Sebelum Perendaman Dengan Minyak Jelantah

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BIOBRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN SEKAM PADI TERHADAP LAJU PEMBAKARAN, TEMPERATUR PEMBAKARAN DAN LAJU PENGURANGAN MASA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Wahyu Kusuma A Pembimbing : Ir. Sarwono, MM Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes

Analisis Variasi Suhu Tekan Pada Karakteristik Briket Arang Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PROKSIMAT BRIKET BIOARANG CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU

RANCANG BANGUN ALAT PENCETAK BRIKET ARANG PADA PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG BIJI BUAH KARET

ANALISA NILAI KALOR BRIKET DARI CAMPURAN AMPAS TEBU DAN BIJI BUAH KEPUH

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar, hal ini didasari oleh banyaknya industri kecil menengah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa hasil penelitian berkaitan dengan kompor masak gasifikasi

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH DEDAUNAN

KARAKTERISTIK BRIKET BIOARANG LIMBAH PISANG DENGAN PEREKAT TEPUNG SAGU

PEMANFAATAN BIOMASSA KERING (KAYU) SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MENGUJI KERJA PROTOTYPE KOMPOR BIOMASSA

PEMANFAATAN BIOMASSA LIMBAH JAMUR TIRAM SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF UNTUK PROSES STERILISASI JAMUR TIRAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI ARANG SERBUK GERGAJI KAYU JATI

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

Aditya Kurniawan ( ) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENERAPAN IPTEKS PEMANFAATAN BRIKET SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF PENGGAANTI MINYAK TANAH. Oleh: Muhammad Kadri dan Rugaya

STUDI MUTU BRIKET ARANG DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH BIOMASSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

ANALISA PROKSIMAT TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH KULIT DURIAN DAN KULIT PISANG SEBAGAI BRIKET BIOARANG

Studi Kualitas Briket dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Perekat Limbah Nasi

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

Journal of Technical Engineering: Piston, Vol. 1, No. 1, Hal , Pengaruh Dimensi Kompor Biomasa Terhadap Performansinya

Kajian Efesiensi Energi Tungku Sekam Berdasarkan Jumlah, Bentuk, dan Ukuran Sirip yang Dipasang

Pembuatan Biocoal Sebagai Bahan Bakar Alternatif dari Batubara dengan Campuran Arang Serbuk Gergaji Kayu Jati,Glugu dan Sekam Padi

Ratna Srisatya Anggraini ( )

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN ARANG KAYU DAN JERAMI

PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH FLY ASH PABRIK GULA DENGAN PEREKAT LUMPUR LAPINDO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR BRIKET BATUBARA TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

PENGARUH DISTRIBUSI UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE

Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Menjadi Briket Arang Menggunakan Kanji Sebagai Perekat

ANALISA PROKSIMAT DAN NILAI KALOR PADA BRIKET BIOARANG LIMBAH AMPAS TEBU DAN ARANG KAYU ABSTRAK ABSTRACT

EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH KEBUN ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY

TUGAS AKHIR PERANCANGAN KOMPOR BRIKET BIOMASS UNTUK LIMBAH KOPI

1. Pendahuluan. *

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KOMPOSISI DAN UKURAN BAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

KELAYAKAN LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA SEBAGAI BRIKET BLOTONG BERPORI UNTUK BAHAN BAKAR ALTERNATIF. Rekyan Sesutyo Ediy **) dan Sri Widyastuti *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai densitas pada briket arang Ampas Tebu. Nilai Densitas Pada Masing-masing Variasi Tekanan Pembriketan

EKO-BRIKET DARI KOMPOSIT SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) DAN ARANG SAMPAH ORGANIK KOTA ECO-BRIQUETTE FROM COMPOSITE HIGH DENSITY

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

(Maryati Doloksaribu)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram Kondisi Energi Nasional 2014 (Sumber: Badan Geologi Kementrian Energi Sumber Daya Mineral 2014)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

ANALISA KUALITAS BRIKET ARANG KULIT DURIAN DENGAN CAMPURAN KULIT PISANG PADA BERBAGAI KOMPOSISI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

Transkripsi:

Prosiding ISBN 879-62-17952-- Seminar Nasional Rekayasa Energi, Hal. 1-8 Mekatronik, dan Teknik Kendaraan Komplek LIPI Bandung, 18 September 13 ANALISIS PERFORMANCE TUNGKU BIOMASSA PORTABLE DENGAN DAN TANPA SIRIP BAHAN BAKAR BRIKET DARI KULIT KACANG PERFORMANCE ANALYSIS OF BIOMASS STOVE PORTABLE WITH AND WITHOUT FIN WHICH BRIQUETTES FUEL FROM NUTSHELL Syamsuri Jurusan TeknikMesin Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rachman Hakim 1, Surabaya6117 Jawa Timur Telp. 31594543, Fax 3159946 E-mail: syam_sby3@yahoo.com ABSTRAK Beberapa tahun terakhir ini energy merupakan persoalan krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara khususnya Indonesia untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbarukan selain itu peningkatan harga minyak yang semakin mahal. Sebagai alternative telah dibuat briket dari kulit kacang yang mudah pengolahannya dan mengaplikasikannya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar briket kulit kacang yang berdiameter berbeda yaitu 1 dan 1,5 serta menggunakan panci yang dindingnya bersirip maupun tanpa sirip. Efisiensi dan daya yang dihasilkan kompor tersebut dapat dilihat dari perbedaan diameter bahan bakar dan modifikasi panci. Dari hasil pengujian panci tanpa sirip dengan diameter 1 didapatkan daya dan efisiensi sebesar 1,7 kw dan 26,4%. Untuk diameter 1,5 pada panci tanpa sirip didapat daya dan efisiensi sebesar 1,5 kw dan 27,29% dan untuk panci bersirip daya dan efisiensinya sebesar 1,88 kw dan 3,49%. Kata Kunci: briket kulit kacang, tungku portable dengan sirip, tungku tanpa sirip, daya, efisiensi. ABSTRACT During recent years, energy is a crucial issue in the world. The increasing of energy demand is caused by population growth and the depletion of oil reserves. The emissions problems of fossil fuel make a pressure to each country, especially Indonesia to immediately produce and use renewable energy. In addition to that the increasing of oil prices more expensive triggered this. As an alternative fuel, it has been made a nutshell briquette from simple processing and applies. This study was conducted by using a fuel from the nutshell briquettes of a different diameters there are 1" and 1.5 whose walls by using finned or without fins. The efficiency and power of stove can be seen from the difference in a diameter of fuel. The results show that without fins with a diameter of 1 " gained power and efficiency of 1.7 kw and 26.4%, respectively. While diameter 1.5" without fins gained power and efficiency of 1.5 kw and 27.29%, respectively. On the other hand, for the power and efficiency, finned has gained 1.88 kw and 3.49%. Keywords: Briquettes from nutshell, Stove portable with fin, Stove without fin, Power, Efficiency. 1 PENDAHULUAN Dengan kondisi ekonomi yang serba sulit seperti ini biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan bahan bakar makin lama makin mahal. Makin tinggi teknologi yang dipakai untuk mengolah bahan bakar makin mahal pula harganya. Demikian pula, makin langka bahan baku yang dipakai untuk menghasilkan bahan bakar, makin mahal pula harganya. Akibat langsung jika menggunakan bahan bakar semacam ini adalah biaya hidup tinggi sehingga tidak banyak orang yang mampu memanfaatkannya. Gas alam yang di cairkan, misalnya LNG, tidak banyak terjangkau oleh masyarakat desa atau pedagang-pedagang kecil yang memerlukan bahan bakar. RM-134 @ 13 PUSLIT TELIMEK - LIPI Website: http://rimtek.telimek.lipi.go.id/

2 Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 Dengan melihat situasi di atas, maka perlu bahan bakar alternatif yang lebih murah dan berlimpah keberadaannya. Ada beberapa jenis bahan bakar alternatif antara lain: teknologi bio-gas, bio-disel, bioetanol, bio-briket. Produk bio-briket ini memiliki prospek yang dapat diandalkan karena bahan baku yang digunakan murah, banyak tersedia, dan teknologi yang dipakai untuk mengolah dan mengaplikasikannya sederhana. Pemanfaatan limbah kulit kacang tanah menjadi briket sangat menguntungkan bagi petani maupun konsumen yang banyak mengkonsumsi kacang tanah baik industri rumah tangga maupun di perusahaan besar limbah kulit kacang dapat menggantikan kayu bakar yang berpotensi merusak ekologi hutan serta bahan bakar batu bara yang berasal dari bahan bakar fosil yang cadangannya semakin menipis. Pembuatan briket dari limbah kulit kacang tanah dengan perekat tepung tapioka melalui proses karbonisasi berguna sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil dan kayu bakar. Di negara lain seperti halnya India, arang daun tebu dibentuk menjadi briket. Jika briket ini dibakar akan menghasilkan nyala yang bersih dan tidak berasap. Appropriate Rural Technology Institute (ARTI) mengembangkan alat portable untuk membuat arang dari daun tebu kering. ARTI juga mengembangkan tungku dan alat masak yang diberi nama Sarai [1]. Penelitian tentang desain dan performansi tungku briket biomassa portable dengan sirip berbahan bakar briket daun tebu dan briket tempurung kelapa sudah pernah dilakukan oleh [2]. Tungku Sarai yang dikembangkan oleh ARTI memiliki dinding lurus tanpa sirip pada sarangannya. Akan tetapi untuk jenis tungku alat masak yang bersirip masih belum banyak dikembangkan. Disamping itu penelitian dengan bahan bakar briket limbah kulit kacang belum pernah dilakukan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui performance dari tungku alat masak, serta panas output hasil penelitian selanjutnya dibandingkan dengan penelitian-penelitian lainnya dengan konfigurasi, geometri, dan kondisi yang sama. 2 BAHAN DAN METODE Saat ini biomassa memainkan peranan utama. Karena format/bentuknya yang beragam dan juga berbagai kemudahan maka energy ini memiliki potensi besar sebagai pengganti minyak bumi. Dan dari sisi ketersediaan sumber energy ini juga memiliki potensi untuk menggantikan bahan bakar fosil [3]. 2.1 Arang Briket Arang merupakan bahan padat yang berpori dan merupakan hasil pengarangan bahan yang mengandung karbon. Sebagian besar pori-pori arang masih tertutup oleh hidrokarbon, tar, dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari karbon tertambat (fixed carbon), abu, air, nitrogen dan sulfur. Sedangkan, bioarang merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka macam bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, rumput, jerami, ataupun limbah pertanian lainnya. Bioarang ini dapat digunakan dengan melalui proses pengolahan, salah satunya adalah menjadi briket bioarang. Arang juga diproses menjadi karbon aktif yang memiliki harga jual lebih tinggi dibanding arang biasa [4]. Ada beberapa jenis arang yang dapat dipakai yaitu [4]: 1. Arang biasa (arang hitam): cukup keras, menghasilkan energi panas yang tinggi dan tidak berasap. 2. Arang putih (arang bicho): sangat keras, menghasilkan energi panas yang tinggi, tidak berasap, berdenting seperti besi. Tidak semua jenis bahan baku bisa diproduksi menjadi arang putih. Di Jepang ada kayu khusus bernama Ubamegashi. 3. Arang briket (arang hitam yang digiling, direkat dan dibentuk sesuai keinginan, hasil industri/pabrik). 4. Arang batangan (arang kayu utuh dan panjang biasanya dijual dalam bentuk batangan). 5. Arang serbuk (arang yang sudah dijadikan serbuk untuk alasan kegunaan tertentu atau arang yang memang dibuat dari bahan baku serbuk). 6. Arang aktif (arang hitam yang diaktivasi untuk peningkatan kualitas dan tujuan pemanfaatannya). 2.2 Cara Pembuatan Briket dari Kulit Kacang 1. Untuk membuat briket diperlukan karbonisasi terlebih dahulu yaitu dengan cara membakar kulit kacang yang sudah kering ke dalam drum atau tempat yang cukup untuk membakar kulit kacang. 2. Setelah terbakar sempurna matikan api dengan air secukupnya agar didapat arang kulit kacang dan tidak sampai menjadi abu. 3. Setelah menjadi arang, kemudian ditumbuk hingga merata kemudian beri serbuk gergaji dan kanji (perekat) secukupnya. 4. Adonan yang telah disiapkan dicetak sesuai keinginan. 5. Cetakan tersebut dikeringkan di panas sinar matahari dan harus benar-benar kering agar mudah untuk penyalaan awal [5]. Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (PUSLIT TELIMEK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 3 2.3 Panci Masak Sarai Alat masak Sarai (tungku briket portable) terbuiat dari stainless steel yang mempunyai tiga wadah tersusun dengan total kapasitas volume tertentu. Susunan wadah tersebut diletakkan di atas tungkuarang kecil, kemudian wadah dan tungku arang semuanya dimasukkan dalam silinder tertutup. Jarak antara silinder luar dengan susunan wadah adalaah sekitar lima centimeter, sehingga seluruh bidang permukaan wadah akan menerima panas. Efisiensi panas dari alat masak ini mencapai 7% dan mampu memasak nasi, sayuran atau daging serta kacang-kacangan sekaligus untuk konsumsi lima orang hanya dengan menggunakan arang sebanyak 1 g. Keuntungan lain adalah setiap kali memasak cukup menyalakan arang dan dapat ditinggal tanpa harus ditunggu. Arang akan habis terbakar dalam waktu sekitar 45 menit dan dengan waktu tersebut makanan sudah matang [1]. Sebuah tungku briket portable (sarai) mudah pengoperasiannya dan dapat dibawa kemanapun sesuai keinginan, dimana tungku ini dibagi 2 yaitu : 1. Tungku briket tanpa sirip Tungku yang dinding dalamnya tanpa sirip sehingga perpindahan panasnya tanpa ada hambatan [1]. 2. Tungku briket dengan sirip Tungku yang dinding dalamnya terdapat sirip dengan bentuk melengkung (cyclone) sehingga perpindahan panasnya mengikuti bentuk sirip [1]. 2.4 Daya Kompor Daya kompor adalah panas yang diberikan oleh bahan bakar selama pengujian. Dari persamaan daya menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar berbanding lurus dengan dayanya. Sehingga apabila tungku memiliki daya yang besar maka konsumsi bahan bakarnya juga tinggi. Sebaliknya apabila tungku memiliki daya kecil sudah dipastikan konsumsi bahan bakarnya rendah. Untuk mengetahui besarnya daya tungku digunakan persamaan sebagai berikut [6]: P = (kw) (1) dimana : P = daya tungku (kw) m f = konsumsi bahan bakar selama t waktu (kg) E = nilai Kalor Bawah (NKB) bahan bakar, kj/kg.bb Δt = waktu pengujian (s) 2.5 Efisiensi Efisiensi adalah prosentase panas yang berguna dibandingkan panas yang diberikan alat masak selama pengujian, persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut [6]: η overall = ( )( ) x 1% (2) dimana : η = Efisiensi overall kompor M w = Massa air yang dipanaskan, kg M pa = Massa panci yang digunakan, kg Cp = Panas jenis air, kj/kg Cp a = Panas jenis panci, kj/kg T 2 = Temperatur air mendidih, o C T 1 = Temperatur awal air, o C Ms = Massa air yang menguap, kg Mf = Massa bahan yang terpakai, kg Hfg = Panas laten penguapan air, o C E = NKB bahan bakar, kj/kg.bb 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Panci Tanpa Sirip Panci tanpa sirip ini dibuat agar di dapat distribusi temperatur terhadap waktu. Panci tanpa sirip ini untuk mendistribusikan panas tanpa ada hambatan, sehingga di dapat efisiensi tertentu. Seminar Nasional Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknologi Kendaraan (RIMTEK) 13 Bandung, 18 September 13

4 Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 Gambar 1. Panci tanpa sirip 3.2 Kondisi Operasi: Berat briket awal adalah 15 g. Air yang dimasukkan adalah 65 g. Briket dibakar sampai masakan menjadi matang semuanya baru briket ditimbang. Berat briket adalah sama untuk semua diameter. 3.3 Panci dengan Sirip Sedangkan panci dengan sirip ini dibuat untuk menghantarkan panas dari bawah panci sampai ke atas apakah bila diberi panas ini nantinya perpindahan panas dapat terdistribusi dengan baik dengan mengikuti bentuk kelengkungan siripnya. Luas permukaan bersirip adalah,99 m 2, sedangkan luas tanpa sirip adalah,88 m 2. Gambar 2. Panci dengan sirip 3.4 Teknik Pengujian dan Pengambilan Data (Water Boilling Test) Dalam pengujian ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Penimbangan briket. Penyalaan briket dengan menggunakan kertas hingga menjadi bara. Memasukkan briket yang sudah menjadi bara kedalam tungku. Menimbang air kemudian dimasukkan kedalam panci. Mengukur suhu (T ) pada tiap rantang. Pengujian dilakukan dalam interval waktu 5 menit kemudian rantang diangkat dan diukur suhu tiap rantang. Setelah masakan sudah matang, rantang diangkat dan dikeluarkan dari panci Timbang bahan bakar setelah pembakaran. Timbang air yang tersisa dalam panci. Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (PUSLIT TELIMEK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Efisiensi (%) Daya (kw) Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 5 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Diameter Briket dengan dan Tanpa Sirip Terhadap Daya Berikut ini pengaruh diameter briket dengan dan tanpa sirip terhadap daya, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Pengaruh diameter briket tanpa sirip terhadap daya Diameter 1 Diameter 1.5 Daya (kw) tanpa sirip 1,7 1,5 Daya (kw) dengan sirip 1,25 1,88 2 1,88 1,5 1 1,7 1,25 1,5 Tanpa Sirip Bersirip,5 1 1,5 Diameter briket (inchi) Gambar 3. Grafik pengaruh beda diameter briket dengan dan tanpa sirip terhadap daya Dari grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa efek penambahan diameter bahan bakar dan penambahan sirip pada dinding panci dapat menambah daya kompor tersebut. Disamping itu luas permukaan antara bersirip dan tanpa sirip juga ikut mempengaruhi kenaikan dari daya. 4.2 Pengaruh Diameter Briket dengan dan Tanpa Sirip Terhadap Efisiensi Berikut ini pengaruh diameter briket dengan dan tanpa sirip terhadap efisiensi, dapar dilihat pada Tabel berikut: Tabel 2. Pengaruh diameter briket tanpa sirip terhadap efisiensi Diameter 1 Diameter 1,5 Efisiensi (%) Tanpa Sirip 26,4 27,29 Efisiensi (%) Sirip 24,48 3,49 4 3 26,4 27,29 24,48 3,49 Tanpa Sirip Bersirip 1 1 1,5 1,5 Diameter briket (inchi) Gambar 4. Grafik pengaruh beda diameter briket dengan dan tanpa sirip terhadap efisiensi Seminar Nasional Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknologi Kendaraan (RIMTEK) 13 Bandung, 18 September 13

Suhu ( C) 6 Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dengan menambahkan diameter briket dan bentuk sirip juga dapat menaikkan efisiensi dari kompor tersebut. Disamping itu luas permukaan antara bersirip dan tanpa sirip juga ikut mempengaruhi kenaikan dari daya. 4.3 Pengaruh Waktu Terhadap Suhu pada Panci Dengan dan Tanpa Sirip Berikut ini pengaruh waktu terhadap daya dengan dan tanpa sirip (Diameter 1,5 ) dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 3. Pengaruh waktu terhadap suhu pada panci dengan dan tanpa sirip Waktu (menit) 5 1 15 25 Suhu ( o C) (Tanpa Sirip) 3,2 34 42,4 58,8 66 7,5 Suhu ( o C) (Dengan Sirip) 3,2 37,6 43,2 6,1 69,5 73,5 8 7 6 5 4 3 1 5 1 15 25 Waktu masak (menit) Gambar 5. Grafik pengaruh waktu masak terhadap suhu pada panci dengan dan tanpa sirip Tanpa Sirip Bersirip Dari Tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa dengan diameter briket yang sama dapat disimpulkan bahwa dengan pemakaian sirip pada dinding panci dapat menaikkan temperatur. Hal ini disebabkan oleh panas akan tertahan lama karena adanya sirip. 4.4 Pengaruh Waktu Masak pada Panci Dengan Dan Tanpa Sirip Berikut ini adalah pengaruh waktu masak pada panci dengan dan tanpa sirip dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 4. Waktu masak untuk diameter 1 pada panci tanpa sirip dan bersirip Diameter 1 TS Diameter 1 S Masak (menit) 35 3 Diameter 1,5 TS Diameter 1,5 S Masak (menit) 25 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (PUSLIT TELIMEK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Efisiensi % Waktu masak (menit) Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 7 4 3 35 25 3 1 Diameter briket (inchi) 1 1,5 Tanpa Sirip Bersirip Gambar 6. Grafik pengaruh waktu masak (diameter 1 dan 1,5 ) pada panci dengan dan tanpa sirip Dapat disimpulkan bahwa dengan pemakaian panci bersirip maka panas yang terserap lebih banyak dari pada tanpa sirip, sehingga waktu yang digunakan untuk memasak juga lebih cepat dengan sirip dibandingkan dengan tanpa sirip [7]. 4.5 Pengaruh Beda Bahan Bakar Briket Terhadap Efisiensi Pengaruh beda bahan bakar briket antara ampas tebu dan briket kulit kacang terhadap efisiensi dapat dilihat pada tabelberikut: Tabel 5. Perbandingan pengaruh bahan bakar briket ampas tebu dan kulit kacang pada panci bersirip terhadap efisiensi Diameter 1" Sirip Ampas Tebu Diameter 1" Sirip Kulit Kacang Efisiensi % 19 24,48 3 25 15 1 5 diameter 1" S Ampas Tebu diameter 1"S Kulit Kacang Gambar 7.Grafik pengaruh bahan bakar briket ampas tebu dan kulit kacang pada panci bersirip Dapat disimpulkan bahwa dengan diameter yang sama yaitu 1 penggunaan bahan bakar briket dengan kulit kacang memberikan efisiensi yang lebih tinggi daripada bahan bakar briket ampas tebu. Hal ini disebabkan karena bahan bakar briket kulit kacang memiliki nilai kalor bawah (3584 Cal/g hasil pengujian di lab ITS) yang lebih tinggi dari pada ampas tebu (385 Cal/g hasil pengujian di lab ITS). 5 KESIMPULAN Dari hasil percobaan dan perhitungan yang dilakukan pada kompor briket portable ini dapat disimpulkan: 1. Daya yang dihasilkan oleh kompor briket ini cukup tinggi terutama jika ditambahi sirip pada dinding panci dan modifikasi diameter briket. Daya terbesar terdapat pada kompor briket dengan panci sirip dan dimeter 1,5 yaitu sebesar 1,5 kw. 2. Efisiensi juga hampir sama dengan daya. Efisiensi terbesar didapat pada kompor dengan panci bersirip dan diameter briket 1,5 yaitu sebesar 27,43%. Seminar Nasional Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknologi Kendaraan (RIMTEK) 13 Bandung, 18 September 13

8 Syamsuri / Prosiding Rekayasa Energi, Mekatronik, dan Teknik Kendaraan 13, 1 8 3. Untuk waktu pemasakan dengan panci bersirip dan diameter 1,5, waktu tercepat untuk pemasakan adalah menit ini karena faktor sirip dan besarnya diameter briket. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan kepada Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) yang telah mendanai penelitian/kegiatan ini. REFERENSI [1] A.D. Karve, Arang dari limbah pertanian, Proseding Seminar Internasional, Yogyakarta, 3. [2] Syamsuri, Desain dan performansi tungku briket biomassa portable dengan sirip berbahan bakar briket daun tebu dan briket tempurung kelapa, Penelitian Dosen Muda, Surabaya, 6. [3] M. Sakai, Gasifikasi kalori-tinggi dari biomassa transisi ke bahan bakar gas, bahan bakar cair dan pembangkit tenaga, Proseding Seminar Internasional, Yogyakarta, 3. [4] D. Rantan, Teknologi tepat guna untuk produksi bahan bakar dari biomassa, Proseding Seminar Internasional, Yogyakarta, 3. [5] Syamsuri, Analisa performance tungku portable dengan dan tanpa sirip berbahan briket daun tebu, Jurnal Diagonal, Vol 7 No.3, UNMER Malang, 6. [6] S.C. Bhattacharya, S.Kumar, M.A. Leon, A.M. Khang, Desain dan kinerja tungku natural draft gasifier untuk pemakaian pada institusi dan industri, Proseding Seminar International, Yogyakarta, 3. [7] F.P. Incropera and P.D. David, Fundamentals of heat and mass transfer, fourth edition, John Wiley & Sons Inc, New York, 199. Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (PUSLIT TELIMEK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)