Kebijakan Akselerasi Pengembangan Broadband di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG BERDAYA SAING TINGGI

UPAYA AKSELERASI PEMBANGUNAN BROADBAND DI INDONESIA

HANDOUT PRESENTASI MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PADA SEMINAR BROADBAND ECONOMY DI JAKARTA PADA TANGGAL 11 DESEMBER 2012

Dr. Lukita D. Tuwo Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala BAPPENAS disampaikan dalam Rakornas Kominfo Tahun 2013 Jakarta, 16 September 2013

SAMBUTAN KUNCI (KEYNOTE SPEECH)

Desa Broadband Terpadu Membentuk Smart Villages di Border Area

Kondisi ICT di Indonesia saat ini Indonesia ICT Whitepaper

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband

TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN MENARA TELEKOMUNIKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunika

5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar yang dideklarasikan dalam WSIS untuk mewujudkan masyarakat informasi antara lain diperlukannya peran pemerintah

Kontribusi Kemkominfo melalui PROGRAM USO DAN ICT FUND dalam rangka penyediaan TIK di Wilayah Papua dan Papua Barat

2014, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA VISI, MISI, DAN SASARAN STRATEGIS

PEMANFAATAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DAN ORBIT SATELIT DALAM MENDORONG PEMBANGUNAN BROADBAND

Editor: Dr. Rudi Lumanto; Dr. Yan Rianto; Dra. Siti Meiningsih, M.Sc; Dr. Sigit Jarot; Dr. Rolly Purnomo.

Strategi Implementasi Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) "Membumikan/down-to-earth" RPI

LOGO. NATIONAL BROADBAND ECONOMY Strategi: Teknologi, Regulasi dan Pendanaan

KEBIJAKAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM (KPU/USO) ICT DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

RENCANA STRATEGIS DITJEN

OPENING REMARKS MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. dalam acara INDONESIA BROADBAND ECONOMY FORUM (IBEF) Hotel Indonesia Kempinski

INDONESIA BROADBAND PLAN

PENYELENGGARAAN SALURAN SERAT OPTIK BERSAMA BAWAH TANAH DI JAWA BARAT JAKARTA, 16 SEPTEMBER Dr. H. Dudi Sudradjat Abdurachim, MT

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

- 2 - Pitalebar Indonesia dibangun dengan memperhatikan komitmen internasional dan sejalan dengan agenda pembangunan nasional.

Kebijakan dan Rencana ke Depan Indonesia ICT Whitepaper

PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA

Jaringan Pita Lebar (Broadband) : Katalisator Perekonomian Indonesia

AKSELERASI PERTUMBUHAN BISNIS ICT. PASCA PAKET EKONOMI JILID XIV tentang E-COMMERCE MIRA TAYYIBA ASDEP PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI KAWASAN

IPv6 Deployment Plan And Policy Champion Community of IPv6

Kantor Komunikasi dan Informatika Kota Bogor 2013

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA B03 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi. Jaringan ini tentunya harus memiliki bandwidth yang lebar,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 52 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

Kebijakan dan Strategi e-government Dalam Mendukung e-nawacita

Dalam memberikan masukan penataan frekuensi pada band 3,3-3,5 GHz dalam dokumen ini, dijiwai dengan pandangan-pandangan berikut :

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DAN REGULASI TELEKOMUNIKASI INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS RPJMN DALAM PEMBANGUNAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Rabu, 30 Desember :12 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Desember :18

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DAN PENGENDALIAN

Kementerian Perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

Pita Lebar untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi melalui Pendidikan

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Strategi dan Kebijakan Pembangunan di Bidang Komunikasi dan Informatika Selasa, 19 Juni 2007

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

DAFTAR PM KOMINFO TERKAIT PERIZINAN DAN INVESTASI

RINGKASAN EKSEKUTIF. Hasil Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial 2018

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PANGGILAN TUNGGAL DARURAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

KONEKTIVITAS NASIONAL

Fungsi Dasar, Layanan Utama dan Contoh Struktur Organisasi Perangkat Daerah Bidang Kominfo Sub Urusan Informasi dan Komunikasi Publik

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU)

DISHUBKOMINFO DIY TAHUN ANGGARAN Yogyakarta, 10 Maret 2015

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARAA PERINGATAN HARI ULANG KE- 70 KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 49 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Industri Telekomunikasi di Indonesia. baik untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pendidikan, bisnis, kesehatan,

PEMBANGUNAN FASTEL USO WHITE PAPER PELUANG USAHA DI BIDANG PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

Deskripsi: Dimensi Grand Design Sistem Informasi Kesehatan

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INDONESIAN DEVELOPMENT FORUM (IDF)

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 16 /PER/M.KOMINFO/9/2005 TENTANG

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Jakarta, November 2013

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI KESEHATAN

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. Apabila dilihat dari perkembangannya, perkembangan telepon nirkabel di

KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT TAHUN 2002 (RAKORBANGPUS

Transkripsi:

Kebijakan Akselerasi Pengembangan Broadband di Indonesia Dr. Syukri Batubara Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika RAKORNAS KEMENTERIAN KOMUNIKSI DAN INFORMATIKA

Agenda Presentasi Definisi Broadband Konsep Ekosistem Broadband di Indonesia Instrumen Pengembangan Broadband di Indonesia Kebijakan Pengembangan Broadband di Indonesia Indonesia Broadband Plan (IBP) Indonesia National Telecommunication Critical Infrastructure Policy (INTCIP) Smart City Peran Kemkominfo Peran Pemda dan Kementerian Terkait Kesimpulan 2

Definisi Broadband Broadband: akses internet dengan jaminan konektivitas always-on dan memiliki kemampuan untuk memberikan layanan triple-play yang baik berdasarkan nilai Quality of Experience dari pengguna yang didukung dengan CPE yang bisa menjalankan konten aplikasi yang produktif. Infrastruktur Broadband LAYANAN TRIPLE-PLAY Backbone: merupakan jaminan ketersediaan konektivitas dengan kualitas layanan broadband yang baik diukur dengan customer experience secara nasional. Backhaul: merupakan jaminan ketersediaan konektivitas yang mencukupi kebutuhan mendistribusikan jaringan akses dengan kualitas broadband. Akses: merupakan jaminan ketersediaan konektivitas kualitas layanan broadband kepada pelanggan (end-user) CPE: Perangkat yang memungkinkan pengguna untuk menerima layanan tripleplay seperti layanan interaktif multimedia Konten Aplikasi: Berbagai konten dan aplikasi yang dapat disalurkan melalui jaringan broadband. 3

Konsep Ekosistem Broadband di Indonesia Pengembangan broadband di Indonesia dilakukan melalui pengambangan ekosistem broadband yakni pengembangan infrastruktur broadband, pengembangan keamanan jaringan, pengembangan kebijakan dan regulasi, pengembangan layanan aplikasi secara komperhensif, pengembangan kemudahan dan keterjangkauan layanan bagi pengguna dan peningkatan SDM terkait. 4

Instrumen Pengembangan Broadband di Indonesia Agar pengembangan ekosistem broadband dapat tercapai dan optimal dibutuhkan instrumen pengembangan broadband, antara lain: Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Indonesia Broadband Plan (IBP), Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi Sebagai Infrastruktur Esensial Indonesia, Pembangunan Palapa Ring melalui ICT Fund dan pengembangan smart city melalui inisiatif pemerintah daerah. 5

Kebijakan Pengembangan Broadband di Indonesia Indonesia Broadband Plan, Indoneisa National Telecommunication Critical Infrastructure Policy (INTCIP) merupakan kebijakan pengembangan broadband di Indonesia yang sangat dibutuhkan untuk dapat mewujudkan Indonesia Broadband dan target RPJPN 2005 2025 dengan Sharing duct utility yang merupakan konsep smart city menjadi enabler untuk pengembangan broadband di Indonesia. 6

Indonesia Broadband Plan (IBP) 7

Alur Pikir IBP Indonesia Broadband Plan merupakan kebijakan pengembangan broadband di Indonesia yang merupakan bagian dari perkuatan konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected), sehingga penyusunan pengembangan broadband di Indonesia dalam IBP harus selaras dengan pengambangan broadband secara global. IBP berisikan rencana aksi dan target yang jelas dalam pengembangan ekosistem broadband sehingga tujuan UUD 1945 dan target 8

Kerangka Design IBP Kerangka design Indonesia Broadband Plan adalah dimulai dengan menyusun prinsip dasar, pembentukan pilar utama, penyusunan tujuan broadband Indonesia dan visi broadband Indonesia untuk menuju visi Indonesia 2025 yang mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. 9

Kebijakan Utama Pembangunan Broadband Nasional 10

Strategi Utama IBP Indonesia Broadband Plan (IBP) disusun melalui kolaborasi antara pemerintah dan inter kementerian atau lembaga dan dunia usaha. Penyusunan aspek infrastruktur dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, aspek utilitas dan adopsi dilakukan oleh Mastel dan Kadin, aspek kerangka regulasi dan kelembagaan dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan aspek pendanaan dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 11

Tahapan Tahapan pengembangan ekosistem broadband dalam Indonesia Broadband Plan selaras dengan target RPJPN dan RPJMN yang dimulai dengan menutup blank spot menuju tujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. 12

Target 2013-2017 Penyusunan target pengembangan infrastruktur broadband di Indonesia dalam kebijakan Indonesia Broadband Plan sejalan dengan target pengembangan broadband secara global, dimana ditetapkan bahwa hingga tahun 2017 infrastruktur (minimal) yang tercapai adalah fixed broadband: 40% - 75% rumah tangga dengan kecepatan 2Mbps; 50 80% gedung dengan kecepatan 1Gbps dan 25% populasi Mobile broadband: 75% populasi dengan kecepatan 1Mbps Dengan prioritas utilisasi/adopsi adalah pengembangan e-government, e-pendidikan, e-kesehatan, e-logistik dan e-procurement 13

Indonesia National Telecommunication Critical Infrastructure Policy (INTCIP) 14

Maksud dan Tujuan INTCIP Maksud Untuk merumuskan kebijakan infrastruktur broadband yang mengakselerasi pengembangan infrastruktur broadband nasional dan menjaga keberlangsungan infrastruktur broadband melalui pengembangan proteksi infrastruktur broadband nasional. Tujuan Untuk menjaga akselerasi pengembangan infrastruktur broadband nasional dan keberlangsungan infrastruktur sebagai bagian dari ekosistem Indonesia Broadband. 15

Materi INTCIP Materi Isi Definisi Zone Plan Definisi NTCIP di Indonesia adalah kebijakan proteksi infrastruktur telekomunikasi nasional yang dibentuk sebagai rencana pemerintah dalam melindungi infrastruktur telekomunikasi dan menjaga sustainabilitas infrastruktur sehingga menciptakan pencapaian tujuan infrastruktur telekomunikasi nasional sebagai infrastruktur esensial. Berisi rencana zona dari proteksi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, yang merupakan parameter dan acuan proteksi dari rute infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terdiri dari: Zona proteksi infrastruktur kabel laut (SKKL) Zona proteksi infrastruktur kabel darat Zona proteksi infrastruktur Base Station (BTS) Zona proteksi sustainabilitas bisnis infrastruktur Mapping Plan Berisi rencana pemetaan penempatan infrastruktur telekomunikasi dengan jangkauan nasional, propinsi hingga kabupaten sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggelaran infrastruktur nasional dan mencegah terjadinya excess capacity telekomunikasi di Indonesia. Peran kominfo dalam mapping plan adalah untuk mensosialisasikan rencana pemerintah terkait pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional dan proteksi zona terkait. Development Plan Protection Plan Policy plan Berisi tentang rencana pengembangan kebijakan proteksi infrastruktur telekomunikasi nasional yakni mengenai peta peran dari setiap stakeholder dalam pelaksanaan NTCIP. Berisi mengenai rencana kebijakan nasional untuk pengembangan sebuah regulasi proteksi, jaminan infrastruktur telekomunikasi dan tindakan terhadap pelanggan proteksi infrastruktur telekomunikasi. Berisi tentang kebijakan yang diperlukan untuk mengatur pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional yang terdiri dari Open Access, Infrastruktur Sharing, Right of Way,dan Kebijakan proteksi zona infrastruktur. 16

Smart City 17

Smart City Project Bagian RKBN dan INTCIP Pengembangan smart city melalui sharing duct utility merupakan enabler untuk pengembangan broadband di Indonesia dan merupakan bagian dari rencana kebijakan broadband nasional dan Indonesia national telecommunication critical infrastructure yang membutuhkan kebijakan terkait standardisasi duct, infrastruktur bersama, perijinan dan biaya, open access dan Right of Way serta pengembangan aplikasi produktif dan 18

Key factor Smart City : Sharing Duct Utility Agar pengembangan smart city melalui sharing duct utility dapat diimplementasikan dan optimal membutuhkan peran serta dan komitmen yang kuat dari stakeholder terkait yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Penyelenggara Telekomunikasi dengan pola dan penyediaan yang jelas dan tepat. 19

Tujuan Sharing Duct Bersama Ducting Ducting Bersama Bersama Ducting Bersama Penggunaan duct secara bersama oleh penyelenggara telekomunikasi untuk menempatkan kabel optik fiber yang dibangun oleh satu penyedia duct. Tahap awal (Tahun 2013) akan dilakukan di 10 kota sebagai Pilot Project dengan kota Bandung dan Cimahi sebagai kota pertama. Tujuannya : Efisiensi biaya dan efektifitas pengembangan layanan telekomunikasi; Pengembangan wilayah dan menjaga estetika kota; Percepatan pengembangan penyediaan layanan telekomunikasi melalui tersedianya infrastruktur pasif (duct) yang cepat (SMART CITY) 20

Peran Kemkominfo Ducting Ducting Bersama Bersama Kemkominfo PERAN Penyusunan Kebijakan: Aspek Infrastruktur IBP, INTCIP (proteksi zona infrastruktur), Open Access, Infrastruktur Bersama dan Right of Way Monitoring dan Evaluasi IBP dalam Aspek Infrastruktur Pemanfaatan dan Pengembangan Aplikasi Pemanfaatan dana USO ICT Fund Pengembangan Smart City Sharing Duct Utility Koordinasi dan Harmonisasi Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat 21

Peran Pemda dan Kementerian Terkait Ducting Ducting Bersama Bersama Pemda & Kementeria Terkait PERAN Pemda : Menyusun kebijakan daerah terkait pelaksanaan sharing duct utility Kebijakan daerah terkait open access ke gedung dan perumahan Kemudahan perizinan dan perlintasan (jalan tol dan kereta api) Right of Way Optimalisasi pemanfaatan aplikasi (e-health, e-education, e-government dll) Proteksi (pengamanan) infrastruktur telekomunikasi (SKKL dan BTS) 22

Kesimpulan Pengembangan broadband merupakan tanggung jawab nasional yang harus dipenuhi oleh semua pihak terkait dan harus selaras dengan tujuan pengembangan broadband secara global dan meningkatkan daya saing nasional. Indonesia Broadband Plan, Indoneisa National Telecommunication Critical Infrastructure Policy merupakan kebijakan pengembangan broadband di Indonesia yang sangat dibutuhkan untuk dapat mewujudkan Indonesia Broadband dan target RPJPN 2005-2025. Sharing duct utility merupakan enabler untuk pengembangan broadband di Indonesia. Optimalisasi peran pemerintah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun Kementerian terkait akan mengoptimalkan pengembangan broadband di Indonesia. 23

Terima Kasih