Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/PMK.02/2015

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 PMK No.15/PMK.02/2016

Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2014

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 257/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2015

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara R

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG

POKOK-POKOK PERUBAHAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 10/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2017

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara No

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2013

Revisi Anggaran Tahun Anggaran Bandung, 27 April 2018

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG POLHUKHANKAM & BA BUN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN 1

Sosialisasi Revisi Anggaran Kewenangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun Anggaran Semarang, 5 April 2018

2017, No Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2-3. Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

Denpasar, 25 November Oleh : R. Wiwin Istanti, S.E., Ak., M.Laws Kakanwil DJPB Prov. Bali

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI UNTUK KEGIATAN PRIORITAS, MENDESAK, KEDARURATAN ATAU TIDAK DAPAT DITUNDA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/PMK.02/2012 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

REVISI ANGGARAN PADA DJA SEMAKIN SEDERHANA, CEPAT DAN AKURAT (Bagian 1)

Kewenangan Kanwil DJPb Dalam Revisi Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN POKOK POKOK KETENTUAN MENGENAI REVISI ANGGARAN TA 2017

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 59/SE/M/2015 TENTANG

FORMAT SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN HASIL OPTIMALISASI ATAU SISA ANGGARAN SWAKELOLA

2018, No Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 208/PMK.02/2014 TENTANG

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERENCANAAN PERTAHANAN

TATA CARA REVISI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 46 /PMK.02/2008 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2014 TENTANG

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

Tata Cara Perencanaan, Penelaahan, dan Penetapan Alokasi Anggaran BA BUN dan Pengesahan DIPA BA BUN (PMK No. 231/PMK.02/2015)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTER!KEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 93 /PMK.02/2017 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

BERITA ACARA REKONSILIASI Nomor:

PEDOMAN PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN MANUAL PROSEDUR PERENCANAAN ANGGARAN

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DAN REALISASI ANGGARAN TA 2012 (DALAM RUPIAH) URAIAN KEGIATAN, OUTPUT, PAGU REALISASI *) SISA KETERANGAN

2014, No.10 2 Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Republik Indonesia Nomor 4286); Lembaran Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

DOKUMEN DASAR PEMBAYARAN ATAS BEBAN APBN

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGAA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER-12 /PB/2013 TENTANG

JK SOAL PEMANGKASAN ANGGARAN: KALAU PAJAK TURUN, BELANJA HARUS MENYESUAIKAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 137 /PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2007

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

Revisi ke : 01 Tanggal : 27 Pebruari 2014

MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA REVISI DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN 2006 BAB I KETENTUAN UMUM.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Revisi ke : 03 Tanggal : 31 Desember 2014

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke : 02 Tanggal : 24 Nopember 2014

Revisi ke : 01 Tanggal : 20 Agustus 2014

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Revisi ke : 03 Tanggal : 31 Desember 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 11 Nopember 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 13 Oktober 2014

Revisi ke 05 Tanggal : 24 Desember 2013

2016, No /PMK.02/2013 tentang Tata Cara Pergeseran Anggaran Belanja dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelola Belanja Lainnya (BA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

PEDOMAN PROSES PERENCANAAN, PENGANGGARAN,DAN PELAKSANAAN APBN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Revisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2015

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Agustus 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN ANGGARAN 2013

Revisi ke 01 Tanggal : 26 Maret 2015

Revisi ke 03 Tanggal : 21 Agustus 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2014 NOMOR : SP DIPA /2014 DS:

LANGKAH-LANGKAH PERCEPATAN PEMBUKAAN BLOKIR ANGGARAN BELANJA K/L APBN 2013

Revisi ke : 02 Tanggal : 15 Juli 2014

Revisi ke 02 Tanggal : 05 Februari 2015

Revisi ke 02 Tanggal : 13 Agustus 2015

Transkripsi:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pokok Pokok Perubahan Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 (Perubahan PMK No. 7/PMK.02/2014, tanggal 13 Januari 2014) 1

2 Pokok Bahasan 1 Dasar Pertimbangan draft PMK Revisi Anggaran 2015; 2 3 Ruang Lingkup Revisi Anggaran; Kewenangan Penyelesaian Revisi Anggaran; 4 5 Keterlibatan APIP; Penyempurnaan ketentuan pengurangan volume Keluaran (Output); 6 Pengaturan terkait perubahan struktur K/L; 7 Batas Akhir Penerimaan Usul Revisi Anggaran;

3 DASAR PERTIMBANGAN PENGAJUAN PMK TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2015 PMK No. 7/2014 tentang Tata Cara Revisi Anggaran perlu disesuaikan dengan hal-hal sebagai berikut: Amanat Perpres No. 162/2014 tentang Rincian APBN 2015 sebelumnya Keppres Rincian Belanja Pemerintah Pusat Putusan MK Nomor 35/PUU-XI/2013 tanggal 22 Mei 2014 terkait peninjauan atas UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD perubahan kewenangan DPR dan Pemerintah terkait revisi anggaran Penyesuaian peran APIP dalam revisi anggaran Batasan Usulan Revisi: Perubahan struktur kabinet kerja revisi dapat dilakukan sebelum tahun anggaran Revisi reguler revisi dapat dilakukan setelah DIPA ditetapkan

4 Ruang Lingkup Revisi Anggaran Pagu Berubah Pagu Tetap Ralat Administrasi BA K/L BA BUN DJA Kanwil DJBPN DJA Perlu penelaahan dalam hal pagu berubah dan sebagian pagu tetap (Pasal 54 ayat 1) Tidak Perlu penelaahan untuk sebagian pagu tetap dan ralat administrasi (Pasal 54 ayat 2) Perlu penelaahan selain catatan halaman IV DIPA, penambahan cara penarikan penerusan pinjaman, dan ralat administrasi

5 Batasan Revisi Anggaran Revisi Anggaran dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan pengurangan alokasi anggaran terhadap: a. komponen berkarakteristik operasional (komponen 001, komponen 002, komponen 003, komponen 004, dan komponen 005) Satker, kecuali untuk memenuhi komponen berkarakteristik operasional pada Satker lain dan dalam peruntukan yang sama; b. pembayaran berbagai tunggakan; c. Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut (on-going); dan/atau d. paket pekerjaan yang telah dikontrakkan dan/atau direalisasikan dananya sehingga menjadi minus.

6 Revisi Anggaran dalam hal pagu Berubah...(1/2) Jenis revisi anggaran dalam hal pagu berubah (bertambah/berkurang) terdiri atas : 1) perubahan anggaran belanja yg bersumber dari PNBP; 2) lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN; 3) percepatan Penarikan PHLN dan/atau PHDN; 4) penerimaan Hibah Luar Negeri (HLN)/Hibah Dalam Negeri (HDN) setelah UU mengenai APBN TA 2015 ditetapkan; 5) penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang; 6) penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU; 7) pengurangan alokasi pinjaman proyek luar negeri termasuk alokasi penerusan pinjaman; 8) perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi; 9) perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang;

7 Revisi Anggaran dalam hal pagu Berubah...(2/2) 10) Lanjutan pelaksanaan kegiatan Penerusan Pinjaman; 11) Percepatan pelaksanaan kegiatan Penerusan Pinjaman; 12) Lanjutan pelaksanaan kegiatan Penerusan Hibah; 13) Percepatan pelaksanaan kegiatan Penerusan Hibah; 14) Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan kegiatan untuk proyek yang dananya bersumber dari SBSN PBS; 15) Perubahan pagu anggaran pembayaran cicilan pokok utang; 16) Perubahan pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN); 17) Perubahan pagu anggaran dalam rangka penyesuaian kurs; 18) Pengurangan alokasi hibah luar negeri atau hibah dalam negeri; dan/atau 19) Perubahan pagu anggaran transfer daerah dan dana desa.

8 Perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap Penyebab: a. Sisa Anggaran Kontraktual; b. Sisa Anggaran Swakelola; c. Kekurangan Biaya Operasional; d. Perubahan Prioritas Penggunaan Anggaran; e. Perubahan Kebijakan Pemerintah; dan/atau f. Keadaan Kahar. Peruntukan, antara lain: a. pergeseran antarjenis belanja termasuk perubahan kode akun sesuai kaidah akuntansi akibat perubahan peruntukan pencairan anggaran kewajiban Penjaminan Pemerintah; b. kebutuhan Biaya Operasional, selisih kurs; c. penyelesaian tunggakan tahun yang lalu; d. Satker BLU yang sumber dananya berasal dari PNBP; e. pembukaan kantor baru; f. penyelesaian Kegiatan-Kegiatan pembangunan infrastruktur serta rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam; g. penanggulangan bencana;

9 Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap (1/4) a. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level Program atau dalam satu Program: 1) Pergeseran dalam satu Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker; 2) Pergeseran antar Keluaran, satu Kegiatan dan satu Satker; 3) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar Satker dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB; 4) Pergeseran dalam Keluaran yg sama, Kegiatan yg sama dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yg berbeda; 5) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB; 6) Pergeseran antar Keluaran, Kegiatan yang sama dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yg berbeda; 7) Pergeseran antar Kegiatan dalam satu Satker; 8) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB; 9) Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yg berbeda; 10) pergeseran anggaran antar lokasi dan/atau antar kewenangan untuk kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi;

10 Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap (2/4) 11) Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA; 12) Penambahan cara penarikan PHLN/PHDN termasuk Penerusan Pinjaman; 13) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht; 14) Penggunaan dana Output Cadangan; 15) Penambahan/perubahan rumusan kinerja; dan/atau 16) Perubahan Komposisi instrumen pembiayaan utang.

11 Penghapusan/perubahan Catatan dalam Halaman IV DIPA*) 1) Perubahan karena penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA merupakan penghapusan/perubahan sebagian atau seluruh catatan dalam halaman IV DIPA pada alokasi yang ditetapkan untuk mendanai suatu Kegiatan. 2) Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA terdiri atas: a. karena masih memerlukan persetujuan DPR RI; b. karena masih memerlukan reviu/audit auditor pemerintah dan/atau data/dokumen yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal Kementerian/Lembaga; c. karena masih harus dilengkapi loan agreement atau nomor register; d. rekomendasi/usulan penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA yang dicantumkan oleh APIP K/L karena masih harus dilengkapi dokumen pendukung; e. karena masih harus didistribusikan ke masing-masing Satker; f. terkait penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan; dan/atau g. karena masih memerlukan penelaahan dan/atau harus dilengkapi dasar hukum pengalokasiannya dan/atau dokumen terkait (khusus DIPA BUN). *) Catatan dalam halaman IV DIPA merupakan turunan dari catatan hasil penelaahan RKA-K/L 2015. Dalam PMK nomor 208/PMK.02/2014 tentang Perubahan Atas PMK nomor 171/PMK.02/2013 tentang Juksunsah DIPA, catatan mengenai alokasi anggaran untuk beberapa akun tertentu yang merupakan batas tertinggi, yaitu uang makan PNS, uang lembur, tunjangan profesi guru, tunjangan profesi dosen, dan tunjangan kehormatan professor sudah dihapus.

12 Revisi Anggaran dalam hal pagu Tetap (4/4) b. Jenis revisi anggaran untuk pagu anggaran tetap pada level APBN atau antar Program: 1) Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran K/L; 2) Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN); 3) Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional; 4) Pergeseran anggaran dalam rangka penyelesaian inkracht; dan/atau 5) Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN;

13 Ralat kesalahan administratif 1) ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalam peruntukan dan sasaran yang sama; 2) ralat kode KPPN dalam satu wilayah kerja Kanwil DJPB; 3) ralat kode KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yg berbeda; 4) perubahan nomenklatur Bag Anggaran atau Satker sepanjang kode tetap; 5) ralat kode kewenangan; 6) ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB; 7) ralat kode lokasi dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB; 8) ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda; 9) Ralat kode Satker; 10) ralat cara penarikan PHLN/PHDN termasuk penerusan pinjaman; 11) ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI dengan Pemerintah; 12) ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA; dan/atau 13) perubahan pejabat perbendaharaan.

14 Ralat Otomatis 1) Dalam hal penyelesaian Revisi Anggaran ditemukan kesalahan berupa: a. kesalahan pencantuman kantor bayar (KPPN); b. kesalahan pencantuman kode lokasi; c. kesalahan pencantuman sumber dana; d. terlanjur memberikan approval/persetujuan revisi; e. tidak tercantumnya catatan pada halaman IV DIPA; dan revisi DIPA Petikan yang telah disahkan belum direalisasikan, atas kesalahan tersebut dapat dilakukan revisi secara otomatis. 2) Mekanisme Unit Eselon I/KPA K/L menyampaikan surat pemberitahuan kesalahan kepada DJA atau Kepala Kanwil DJPB dilampiri ADK RKA- K/L. Setelah dilakukan penelitian, DJA atau Kepala Kanwil DJPB mengunggah kembali ADK RKA-K/L dan mengesahkan revisi otomatis.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kewenangan Penyelesaian Revisi Anggaran : a. Revisi Anggaran pada DJA 1) Untuk BA K/L; 2) Untuk BA BUN; b. Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB; c. Revisi Anggaran yg memerlukan persetujuan DPR-RI. 15

REVISI ANGGARAN PADA BA K/L DISEBABKAN PENAMBAHAN ATAU PENGURANGAN PAGU ANGGARAN No. URAIAN REVISI KEWENANGAN PASAL DJA Kanwil DJPB 1 Kelebihan realisasi atas target PNBP fungsional (PNBP yang Pasal 11 dapat digunakan kembali) yang direncanakan dalam APBN ayat (2) atau APBN Perubahan. huruf a 2 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari Pasal 12 PHLN dan/atau PHDN. 3 Percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN. Pasal 13 4 Penerimaan HLN/HDN setelah UU APBN TA 2015 ditetapkan. Pasal 14 5 Penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang. Pasal 15 6 Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di Pasal 16 atas pagu APBN untuk Satker BLU. 7 Pengurangan alokasi pinjaman proyek. Pasal 17 8 Percepatan pelaksanaan proyek dan lanjutan pelaksanaan Pasal 24 kegiatan untuk proyek yang dananya bersumber dari SBSN PBS. 9 Perubahan pagu anggaran sebagai akibat dari penyesuaian Pasal 27 kurs. 10 Pengurangan alokasi hibah luar negeri atau hibah dalam Pasal 28 negeri. 16

17 REVISI ANGGARAN PADA BA K/L BERUPA PERGESERAN RINCIAN ANGGARAN DALAM HAL PAGU ANGGARAN TETAP KEWENANGAN No. URAIAN REVISI Kanwil Eselon PASAL DJA DJPB I K/L 1 Penghapusan/perubahan catatan dalam Pasal 30 halaman IV DIPA. 2 Pergeseran anggaran dalam rangka Pasal 32 penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). 3 Penggunaan dana Keluaran (Output) Pasal 33 Cadangan. 4 Penambahan/perubahan Rumusan Kinerja. Pasal 34 5 Perubahan komposisi instrumen pembiayaan utang. 6 Pergeseran anggaran antar Program dalam rangka memenuhi kebutuhan Biaya Operasional. Pasal 35 Pasal 38 KPA

No. PENGESAHAN REVISI ANGGARAN PADA BA K/L SETELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI ESELON I/KUASA PENGGUNA ANGGARAN URAIAN REVISI 1 Pergeseran dalam 1 (satu) Keluaran (Output), 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker. 2 Pergeseran antar Keluaran (Output), 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker. 3 Pergeseran dalam Keluaran (Output) yang sama, Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 4 Pergeseran dalam Keluaran (Output) yang sama, Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda. 5 Pergeseran antar Keluaran (Output), Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. PASAL Pasal 5 ayat (3) huruf a Pasal 5 ayat (3) huruf b Pasal 5 ayat (3) huruf c KEWENANGAN Kanwil Eselon I DJA DJPB K/L pengesahan pengesahan pengesahan Pasal 5 ayat (3) huruf d pengesahan Pasal 5 ayat (3) huruf e pengesahan KPA 18

19 No. PENGESAHAN REVISI ANGGARAN PADA BA K/L SETELAH MEMPEROLEH PERSETUJUAN DARI ESELON I/KUASA PENGGUNA ANGGARAN URAIAN REVISI 6 Pergeseran antar Keluaran (Output), Kegiatan yang sama, dan antar Satker dalam wilayah kerja Kanwil DJPB yang berbeda. PASAL Pasal 5 ayat (3) huruf f 7 Pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker. Pasal 5 ayat (3) huruf g 8 Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil DJPB. 9 Pergeseran antar Kegiatan dan antar Satker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda. 10 Pergeseran anggaran antarlokasi dan/atau antarkewenangan untuk kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi. Pasal 5 ayat (3) huruf h Pasal 5 ayat (3) huruf I 11 Penambahan cara penarikan PHLN/PHDN Pasal 31 KEWENANGAN Kanwil Eselon I DJA DJPB K/L pengesahan pengesahan pengesahan pengesahan Pasal 5 ayat (3) huruf j pengesahan pengesahan KPA

No. REVISI ANGGARAN PADA BA K/L KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI URAIAN REVISI PASAL 1 Ralat kode akun sesuai kaidah akuntansi sepanjang dalam Pasal 6 peruntukan dan sasaran yang sama. huruf a 2 Ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pasal 6 dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal huruf b Perbendaharaan. 3 Ralat kode KPPN dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Pasal 6 Jenderal Perbendaharaan yang berbeda. huruf c 4 Perubahan nomenklatur bagian anggaran Program/Kegiatan, Pasal 6 dan/atau Satker sepanjang kode tetap. huruf d 5 Ralat kode kewenangan. Pasal 6 huruf e 6 Ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam 1 (satu) wilayah kerja Pasal 6 Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. huruf f 7 Ralat kode lokasi dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Pasal 6 Jenderal Perbendaharaan yang berbeda dan lokasi KPPN dalam 1 huruf g (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. KEWENANGAN DJA Kanwil DJPB 20

21 REVISI ANGGARAN PADA BA K/L KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI No. URAIAN REVISI PASAL 8 Ralat kode lokasi dan lokasi KPPN dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda. Pasal 6 huruf h 9 Ralat kode Satker. Pasal 6 hurufi 10 Ralat cara penarikan PHLN/PHDN termasuk penerusan pinjaman. Pasal 6 huruf j 11 Ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran (Output) Pasal 6 yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan huruf k DPR-RI dengan Pemerintah. 12 Ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam Pasal 6 halaman III DIPA. huruf l 13 Perubahan Pejabat Perbendaharaan. Pasal 6 huruf m KEWENANGAN DJA Kanwil DJPB

22 Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran pada BA K/L di DJA Eselon I Surat usulan revisi; Data dan Dokumen Pendukung 1 APIP K/L Mereviu Surat usulan revisi anggaran dan kelengkapan Dokumen pendukung; 3 2 DJA Meneliti Surat usulan revisi anggaran dan kelengkapan Dokumen pendukung; Penelaahan 5 Terkait PNBP Y Dit. PNBP Y N 4 Dokumen Lengkap? Y Pagu berubah? N Surat penolakan revisi. 6 N Revisi DIPA Setuju? Y N DJA Pencetakan DHP RKA- K/L. 7 Esl. I Dit. SP DJPB 11 10 Surat pengesahan revisi, dilampiri Notifikasi. 9 Notifikasi dari sistem : persetujuan revisi; Kode digital stamp yang baru. Upload ke server RKA-K/L- DIPA 8

Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran pada BA K/L di DJA yang terlebih dahulu memerlukan persetujuan Eselon I 23 KPA KPA KPA 1 Eselon I 2 Eselon I 3 Melampirkan: Surat usulan revisi anggaran; Data dan dokumen pendukung. Meneliti surat usulan revisi anggaran; Mengecek kewenangan; Memeriksa kelengkapan dokumen pendukung. Eselon I menyiapkan: Surat usulan revisi anggaran; Data dan dokumen pendukung. Surat Penolakan Eselon I N Revisi Setuju? Y Surat Persetujuan Eselon I Y Kewenangan Kanwil DJPBN? N DJA 4

24 Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB Eselon I 1 Surat Persetujuan Eselon I Meneliti usulan Revisi Anggaran dan menerbitkan persetujuan revisi anggaran. KPA Surat usulan Revisi Anggaran; Data dan dokumen pendukung. 1 Y Persetujuan Eselon I N Kanwil DJPB Meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. 2 Surat penolakan Revisi Anggaran. 3 N Revisi DIPA sesuai? Y Upload ADK RKA- K/L-DIPA ke server. 4 KPA KPPN 7 6 Surat pengesahan revisi, dilampiri notifikasi sistem. Notifikasi dari sistem : pengesahan revisi; Kode digital stamp yang baru. 5

REVISI ANGGARAN PADA BA BUN DISEBABKAN PENAMBAHAN ATAU PENGURANGAN PAGU ANGGARAN No. URAIAN REVISI PASAL 1 Pengurangan alokasi penerusan pinjaman. Pasal 17 2 Perubahan pagu anggaran pembayaran Subsidi Energi. Pasal 18 3 Perubahan pagu anggaran pembayaran bunga utang. Pasal 19 4 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan Penerusan Pinjaman yang dananya Pasal 20 bersumber dari PHLN dan/atau PHDN. 5 Percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka Penerusan Pasal 21 Pinjaman. 6 Lanjutan pelaksanaan Kegiatan penerusan hibah yang dananya Pasal 22 bersumber dari PHLN dan/atau PHDN. 7 Percepatan pelaksanaan Kegiatan dalam rangka penerusan hibah. Pasal 23 8 Perubahan pagu anggaran pembayaran cicilan pokok utang. Pasal 25 9 Perubahan pagu anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) atau Pasal 26 pagu anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah. 10 Perubahan pagu anggaran transfer ke daerah dan dana desa. Pasal 29 25

REVISI ANGGARAN PADA BA BUN BERUPA PERGESERAN RINCIAN ANGGARAN DALAM HAL PAGU ANGGARAN TETAP 26 No. URAIAN REVISI PASAL 1 Penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA. Pasal 30 2 Penambahan cara penarikan Penerusan Pinjaman. Pasal 31 3 Penambahan/perubahan Rumusan Kinerja. Pasal 34 4 Perubahan komposisi instrumen pembiayaan utang. Pasal 35 5 Pergeseran anggaran dari BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08) ke BA K/L. Pasal 36 6 Pergeseran antar subbagian anggaran dalam Bagian Anggaran 999 (BA BUN). Pasal 37 7 Pergeseran anggaran dari BA K/L ke BA BUN. Pasal 39

27 REVISI ANGGARAN PADA BA BUN KARENA KESALAHAN ADMINISTRASI No. URAIAN REVISI PASAL 1 ralat kode KPPN. Pasal 66 ayat (4) 2 ralat kode kewenangan. Pasal 66 ayat (4) 3 ralat kode lokasi dan lokasi KPPN. Pasal 66 ayat (4) 4 ralat kode Satker. Pasal 66 ayat (4) 5 ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran Pasal 66 (Output). ayat (4) 6 ralat rencana penarikan dana atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA. Pasal 66 ayat (4) 7 perubahan pejabat perbendaharaan. Pasal 66 ayat (4)

28 Mekanisme Penyelesaian Revisi Anggaran pada BA BUN di DJA KPA 1 APIP K/L 2 4 DJA 5 Surat usulan Revisi Anggaran; Data dan dokumen pendukung. Mereviu usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. Meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. N Dokumen lengkap? Y PPA BUN 3 Surat usulan Revisi Anggaran; Data dan dokumen pendukung. Surat penolakan Revisi Anggaran. N Penelaahan Revisi DIPA sesuai? 6 Y Y Perlu penelaahan? N DJA Pencetakan DHP RDP BUN Revisi. 7 PPA BUN Dit. SP DJPB 11 10 Surat pengesahan revisi, dilampiri notifikasi sistem. 9 Notifikasi dari sistem : Pengesahan revisi; Kode digital stamp yang baru. Upload ke server RKA-K/L- DIPA. 8

29 Revisi Anggaran yang Memerlukan Persetujuan DPR-RI No. Uraian revisi 1. tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri/Pinjaman Dalam Negeri baru setelah Undang-Undang mengenai APBN Tahun Anggaran 2015 ditetapkan; 2. pergeseran anggaran antar Fungsi/unit organisasi yang dipimpin oleh Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab Program yang memiliki alokasi anggaran (portofolio), dalam 1 (satu) Kementerian/Lembaga; dan/atau 3. pergeseran anggaran antar Program selain untuk memenuhi kebutuhan Biaya Operasional dan penyelesaian inkracht.

30 KETERLIBATAN APIP Penyesuaian peran APIP dalam proses revisi anggaran, sehingga APIP K/L hanya terlibat dalam hal: perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja; penggunaan dana Output Cadangan; reviu tunggakan dengan nilai antara Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah); dan Mengusulkan/rekomendasi penghapusan catatan dalam halaman IV DIPA yang dicantumkan oleh APIP K/L pada saat pembahasan RKA-K/L.

Penyesuaian peran Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam penyelesaian usul revisi anggaran. 31 No. PMK 7/2014 PMK baru 1. dalam hal volume Keluaran yang berkurang merupakan volume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepada Kementerian PPN/Bappenas sebagai acuan perubahan Rencana Kerja K/L dan RKP 2014. 2. penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA karena masih memerlukan penelaahan dan/atau persetujuan Kementerian PPN/Bappenas. 3. dapat ditetapkan sepanjang telah disepakati dalam pertemuan tiga pihak antara Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian/ Lembaga yang bersangkutan. dalam hal volume Keluaran yang berkurang merupakan volume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, Prioritas Bidang, dan/atau Kegiatan Prioritas K/L, usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA. penghapusan/perubahan catatan dalam halaman IV DIPA karena masih memerlukan reviu/audit auditor Pemerintah dan/atau data/dokumen yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal Kementerian/Lembaga. penambahan/perubahan rumusan selain rumusan Keluaran dapat ditetapkan sepanjang telah disepakati dalam pertemuan tiga pihak (trilateral meeting).

32 Penyempurnaan ketentuan terkait pengurangan volume output Dalam hal terdapat perubahan prioritas penggunaan anggaran atau perubahan kebijakan Pemerintah atau keadaan kahar yang mengakibatkan pengurangan volume Output, usul pengurangan volume Keluaran diatur dgn ketentuan sebagai berikut: a. dalam hal volume Keluaran yang berkurang merupakan volume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, Prioritas Bidang, dan/atau Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga, usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran; dan/atau b. dalam hal volume Keluaran yang berkurang selain merupakan volume Keluaran dari Kegiatan Prioritas Nasional, Prioritas Bidang, dan/atau Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga, usul pengurangan volume Keluaran disampaikan kepada Pejabat Eselon I sebagai penanggung jawab Program.

33 Pengaturan dalam rangka mengakomodir perubahan struktur Kementerian/Lembaga 1) pergeseran anggaran antar Fungsi/Program/unit organisasi yang dipimpin oleh Pejabat Eselon I selaku penanggung jawab Program yang memiliki alokasi anggaran (portofolio) dapat dilakukan setelah APBN-P TA 2015 ditetapkan 2) ralat administrasi berupa perubahan nomenklatur bagian anggaran, Program/Kegiatan, dan/atau Satker sepanjang kode tetap dilakukan di Kanwil DJPB. 3) usul revisi anggaran atas DIPA TA 2015 dapat dilakukan pada TA 2014.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Batas Akhir Penerimaan Usul Revisi Anggaran : a. Revisi Anggaran yang bersifat reguler; b. Revisi Anggaran yang Dikecualikan; c. Revisi Anggaran sampai dengan akhir Desember. 34

a. Usul Revisi Anggaran Reguler 1 Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untuk TA 2015 ditetapkan sbb: a. Tanggal 30 Oktober 2015, untuk Revisi Anggaran pada DJA; dan b. Tanggal 30 November 2015, untuk Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB. Catatan : Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran di atas, termasuk untuk penyelesaian revisi dalam rangka APBN-P TA 2015. 35

b. Usul Revisi Anggaran yg Dikecualikan 2 Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan: a. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, PLN, HLN, HDN, dan PDN; b. pergeseran anggaran dari BA BUN (BA 999.08) ke BA K/L; dan/atau c. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan data/dokumen pendukung yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal K/L seperti persetujuan DPR, persetujuan Menteri Keuangan, hasil audit eksternal, dan sejenisnya. batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan paling lambat tanggal 15 Desember 2015. 36

c. Usul Revisi Anggaran s.d. Akhir Desember 3 Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan : Kegiatan lingkup BA BUN; pergeseran anggaran untuk bencana alam; dan revisi anggaran dalam rangka pengesahan, batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh Direktorat Jenderal Anggaran ditetapkan paling lambat tanggal 30 Desember 2015. 37

Pagu Minus Pagu minus terkait pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran 2015 = penyesuaian administratif batas akhir penyelesaian diatur dalam ketentuan mengenai langkah-langkah akhir Tahun Anggaran 2015 Dalam hal terdapat pagu minus Tahun Anggaran 2014 terkait dengan : a. pembayaran gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji b. non belanja pegawai; c. pengesahan pendapatan dan belanja untuk Satker BLU; d. pengesahan belanja yang bersumber dari hibah langsung dalam bentuk uang; e. pengesahan belanja yang dananya bersumber dari PHLN/PHDN; dan/atau f. pengesahan pendapatan/belanja/pembiayaan anggaran untuk subbagian anggaran BA BUN; yang diajukan setelah batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2014, usul Revisi Anggaran dimaksud dapat diproses dan disahkan mengikuti batas akhir penyusunan LKPP TA 2014. 38

Terima Kasih 39