Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Keju merupakan salah satu hasil olahan susu yang dikenal oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan enzim protease, yaitu pada produksi keju. tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh manusia.

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

KEJU. Materi 14 TATAP MUKA KE-14 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2010

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PEMANFAATAN EKSTRAK KASAR PAPAIN SEBAGAI KOAGULAN PADA PEMBUATAN KEJU COTTAGE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini diperoleh dari preparasi bahan, pembuatan keju cottage

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

JENIS KEJU DAN PEMBUATAN KEJU

Susu Fermentasi dan Yogurt

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dan buah pisang yang sudah matang (Musa paradisiaca) yang diperoleh dari petani yang ada di Gedong Tataan dan starter

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

SUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Protease adalah enzim yang memiliki daya katalitik yang spesifik dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

I. PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

2015 PENGARUH WAKTU PEMATANGAN TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN SIFAT SENSORI KEJU COTTAGE BERBASIS SUSU KAMBING

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

TEKNOLOGI HASIL TERNAK

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

KARAKTERISTIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT SARI BUAH SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI FLORA USUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

atau ditambahkan bahan bahan lain. Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-garam mineral, protein

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

MIKROBIOLOGI INDUSTRI Memanfaatkan mo sbg kompnen untuk industri Produk mo dlm industri: zat kimia, antibiotik, zat tumbuh, enzim, makanan dan minuman

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Pebrin Manurung PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI. Untuk lebih memudahkan prosedur kerja pembuatan crude papain dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN Pengujian Aktivitas Rennet dalam Mengkoagulasikan Susu

I. PENDAHULUAN. Jambi) ataupun yang berasal dari daging seperti sosis dan urutan/bebontot

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN FERMENTASI - Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan bahan pangan. -Banyak mikroorganisme dimanfaatkan untuk produ

Chemistry In Our Daily Life

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat

VARIASI PENAMBAHAN SUSU SKIM TERHADAP MUTU COCOGHURT MENGGUNAKAN Enterococcus faecalis UP 11 YANG DIISOLASI DARI TEMPOYAK. Riau.

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1

I. PENDAHULUAN. berasal dari susu seperti yogurt, keju, es krim dan dadih (produk olahan susu fermentasi

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENERAPAN IPTEKS

I. PENDAHULUAN. juga mengandung beberapa jenis vitamin dan mineral. Soeparno (2009)

PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-6

Oleh : Dr.Ir. Astuti, M.P. Ir. Ekosari Roektiningrum, M.P. Himatul Hasanah, M. P

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

I. PENDAHULUAN. Tempe merupakan produk pangan tradisional Indonesia berbahan dasar kacang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BIOKIMIA (Kode : F-04) PEMANFAATAN PROTEASE DARI EKSTRAK NANAS (Ananas comusus L.merry) SEBAGAI KOAGULAN DALAM PRODUKSI KEJU COTTAGE BERKUALITAS

Uji Kadar Lemak Keju Cheddar Dengan Variasi Bahan Baku (Sapi, Kambing) Serta Variasi Jenis Starter (Streptococcus lactis, Rhizophus oryzae).

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

KADAR PROTEIN, LEMAK, NILAI ph DAN MUTU HEDONIK KEJU COTTAGE DENGAN BAHAN DASAR SUSU KAMBING DAN SUSU SAPI SKIM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

Transkripsi:

BAB VI PEMBAHASAN Dalam praktikum ini yaitu mengisolasi bakteri Propionibacterium dari keju. Keju sendiri merupakan makanan yang dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, yang diperoleh dengan penggumpalan bagian casein dari susu dan susu skim. Penggumpalan ini terjadi dengan adanya enzim rennet (atau enzim lain yang cocok) atau dengan meningkatkan keasaman susu melalui fermentasi asam laktat, atau dengan kombinasi kedua teknik ini. Prinsip fermentasi keju yang merupakan produk pangan yaitu dengan prinsip fermentasi asam laktat oleh bakteri asam laktat. Ada lebih dari 3000 jenis keju yang dikenal yang semuanya mempunyai karakteristik yang berlainan. Ada beberapa jenis bakteri asam laktat yang berperan dalam pembuatan keju, diantaranya Propionibacterium, Streptococcus thermophillus, Lactococcus lactis dan Leuconostoc mesenteroides. Keju terbuat dari bahan baku susu, baik susu sapi, kambing, atau kerbau. Proses pembuatannya dilakukan dengan pembentukan dadih setelah terlebih dahulu melakukan pasteurisasi terhadap susu. Pasteurisasi ditujukan untuk menghilangkan bakteri pathogen sekaligus menghilangkan bakteri pengganggu dalam proses pembuatan dadih. Pembuatan dadih atau proses penggumpalan mulai terjadi saat ditambah starter kultur bakteri laktat. Kultur bakteri ini menyebabkan terjadinya fermentasi hingga pada ph tertentu. Enzim atau asam ditambahkan saat telah dicapai kondisi yang sesuai untuk enzim atau asam sehingga proses koagulasi tercapai. Penambahan enzim atau pun asam bertujuan untuk menurunkan ph hingga 4,5 dimana ph tersebut merupakan titik isoelektrik kasein. Pada proses pematangan ini pun dapat ditambahkan mikroba-mikroba tertentu untuk menghasilkan keju yang diinginkan. Selama proses pematangan ini banyak senyawa-senyawa khas yang dihasilkan tergantung dari bakteri yang ditambahkan. Keju Swiss yang khas dengan citarasa asam propionatnya dihasilkan oleh bakteri Propionibacterium shermani. Selain itu lubang-lubang yang dihasilkan pun terjadi karena terbentuknya gas karbondioksida yang diproduksi selama fermentasi.

Keju yang kurang matang mempunyai flavor yang hambar dan agak asam dan masanya agak lentur. Selama pematangan dan curing, keju mengalami perubahan yang mengubah flavor, masa (body) tekstur dan kadang-kadang bau. Perubahan-perubahan ini disebabkan karena : 1. Rusak/terutama protein menjadi peptide dan asam amino yang lebih sederhana. 2. Hidrolisa lemak menjadi berbagai asam lemak yang mudah menguap seperti asam asetat dan propionat. 3. Fermentasi laktosa, sitrat dan senyawa-senyawa organik lainnya menjadi bermacam-macam asam, eter, alkohol dan senyawa-senyawa pembentuk flavor dan aroma yang mudah menguap. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh bermacam-macam enzim yang ada dalam renin dan oleh bakteri, jamur dan ragi yang tumbuh di dalam atau pada keju. Percobaan dalam praktikum ini yaitu mula-mula satu gram keju dimasukkan ke dalam larutan pengencer buffer NaCl 0,85 %, kemudian dikocok hingga terbentuk suspensi. Suspensi ini diencerkan hingga 10-4. Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan Propionibacterium murni. Dengan metode tuang Propionibacterium dibiakkan dalam media agar cair MRS. Lempeng agar yang telah membeku diinkubasi pada suhu 30 0 C, ini dilakukan karena suhu optimum Propionibacterium adalah 30 0 C. Setelah diinkubasi, koloni Propionibacterium dipisahkan dalam media agar miring karena pada media ini permukaannya lebih luas, dan kemungkinan kontaminasinya lebih kecil karena dilakukan dalam tabung reaksi. Satu ose koloni terpisah pada cawan petri diambil dan digoreskan ke agar miring. Kemudian diinkubasi agar bakteri dapat tumbuh. Bakteri yang dapat ditemukan baik pada keju Cheddar ataupun keju Edam adalah bakteri kokus. Lactobacillus dan Streptococcus memang ditambahkan pada pembuatan keju, yaitu pada saat pengasaman susu (koagulasi). Dari hasil yang didapat kebanyakan bakteri yang tumbuh yaitu mencapai TBUD, kecuali untuk kelompok 26 yang tumbuh justru kapang, terdapat kemungkinan ada kesalahan dalam melakukan prosedur atau bahkan pada proses pengisolasian terjadi kontaminasi didalamnya, seharusnya kapang tersebut tumbuh pada proses

fermentasi bahan pangan seperti kecap dan tempe. Pada umumnya bakteri yang tumbuh dari hasil pengamatan ini yaitu bentuk kokus negatif. Akan tetapi di dalam literatur, justru bakteri kokus positif yang seharusnya tumbuh pada media tersebut, terdapat kemungkinan pada saat melakukan pewarnaan gram salah dalam perlakuannya sehingga bakteri yang seharusnya positif berubah menjadi negatif yang artinya bakteri tersebut membuka pori-porinya (sel menyerap zat pewarna) pada saat ditambahkan larutan safranin yang akibatnya mikroba menjadi berwarna merah.

BAB VII KESIMPULAN Keju sendiri merupakan makanan yang dibuat dari dadih susu yang dipisahkan, yang diperoleh dengan penggumpalan bagian casein dari susu dan susu skim. Prinsip fermentasi keju yang merupakan produk pangan yaitu dengan prinsip fermentasi asam laktat oleh bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat yang berperan dalam pembuatan keju, diantaranya Propionibacterium, Streptococcus thermophillus, Lactococcus lactis dan Leuconostoc mesenteroides. Keju yang kurang matang mempunyai flavor yang hambar dan agak asam dan masanya agak lentur. Bakteri yang dapat ditemukan baik pada keju Cheddar ataupun keju Edam adalah bakteri kokus (Streptococcus).

DAFTAR PUSTAKA Buckle, K.A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia, Jakarta. Desroiser, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Penerjemah Muchji Muljohardjo. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia: Jakarta.

JAWABAN PERTANYAAN 1. Ada berapa koloni yang tumbuh pada media MRS agar? Berikan penjelasan! Jawab : koloni yang tumbuh rata-rata jumlahnya TBUD dan ada yang mendapatkan 204 koloni. Hal tersebut mungkin disebabkan karena pada saat mengisolasi lingkungan sekitar kurang steril. 2. Diskusikan kesulitan-kesulitan yang dialami saat mengisolasi bakteri Propionibacterium dari keju! Jawab : kesulitan yang dialami saat mengisolasi bakteri Propionibacterium dari keju adalah sulit untuk mendapatkan Propionibacterium murni. Sehingga tidak dapat diamati. Ini dapat terjadi karena Propionibacterium sudah mati, atau tidak mampu untuk tumbuh kembali.