A. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER

dokumen-dokumen yang mirip
Jenis inkaso dilihat dari lalu lintas dananya dapat dibedakan menjadi : a. Inkaso keluar yaitu inkaso atas instruksi nasabah untuk melakukan

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis

Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak luar bank dari kemungkinan risiko yang timbul dikemudian hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana dan menyalurkan dana ke pihak-pihak yang. memerlukan dana dalam bentuk pinjaman. Banyak orang dan organisasi

Dua yang disebut terakhir adalah layanan yang terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah.

A. DEPOSITO BERJANGKA

Dana Bank adalah : sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai bank dalam kegiatan operasionalnya

A. PENGERTIAN TABUNGAN

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK. tepatnya pada bidang RTGS (Real Time Gross Settelment) di Bank bjb Cabang

Materi Ak P'Bankan 2 1

BTPN Taseto Bisnis. Informasi Biaya. Gratis. Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar Rp. 500,- / lembar

Contoh Soal Akuntansi Perbankan Jurnal untuk Giro, Tabungan, Deposito, Traveller s Cheques, Pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. transaksi. Untuk itu, perbankan dituntut untuk menyediakan berbagai. yang disediakan oleh jasa perbankan adalah Kliring.

BAB V PENUTUP. Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Utama Surabaya, antara lain :

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/22/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Bab 17 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)

INKASO DOSEN PENGAMPU H. GITA DANUPRANATA OLEH MELINDA DWIJAYANTI ( ) DHYKA RACHMAENI ( )

Layanan Bebas Biaya Layanan perbankan yang cepat, mudah dan ekonomis

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 29 /PBI/2008 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

UNISKA TABUNGAN

AKUNTANSI KLIRING M 5 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. PENGERTIAN KLIRING 28/10/2015

BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke 21, terjadi pergerakan dan perubahan yang sangat

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/24/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

No. 3/20/DASP Jakarta, 31 Agustus 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

Pertemuan ke V : Produk Dana

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SUBAIDAH Oleh: SITI

C. Sistem Kliring Berdasarkan system penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan :

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 2/26/PBI/2000 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bank lainnya. Beberapa jenis jasa lain yang ditawarkan oleh bank menurut

PENGENALAN. General Ledger = Neraca. Manajemen Lanjut

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

MEMAHAMI JASA-JASA PERBANKAN DAN PENGAPLIKASIANNYA. Oleh: Amanita Novi Yushita, SE.

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran

PROSEDUR TRANSFER DALAM NEGERI DI BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG DIPONEGORO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

Kasus 1 (Pembuatan nomor rekening GL)

ANALISA Bank dan Lembaga Keuangan II

No. 2/ 24 /DASP Jakarta, 17 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Bank Indonesia Real Time Gross Settlement

PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

BNI SYARIAH CASH MANAGEMENT SOLUTION

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

FRAUD PERBANKAN & RISIKO

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

P T B A N K N E G A R A I N D O N E S I A (P E R S E R O) T B K

tutinonka.wordpress.com

AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

Virtual Account Petunjuk Layanan Pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. sektor defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang

PETUNJUK PEMBAYARAN VIRTUAL ACCOUNT SEKOLAH TINGGI TEKNIK MALANG


PETUNJUK LAYANAN MELALUI ATM

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI MARET 2012

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

PETUNJUK PEMBAYARAN MAHASISWA MELALUI BNI VIRTUAL ACCOUNT. Melayani Negeri Kebanggaan Bangsa

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI PADA. PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/6/PBI/2004 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB VI JASA-JASA BANK

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran

PANDUAN PEMBAYARAN VIRTUAL ACCOUNT

PELAKSANAAN TRANSFER DALAM NEGERI DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL KANTOR CABANG UTAMA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

: Simpanan berupa rekening giro produk/layanan Nama penerbit : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN )

Tarif dan Biaya. Mohon kunjungi untuk membaca Syarat dan Ketentuan Umum yang berlaku. Total Saldo Keseluruhan

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD WAKALAH PADA PROSES KLIRING DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

BAB V PENUTUP. 3. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi kliring ada dua, yaitu: bank penerima, nasabah penerima.

3. Syarat sah warkat dapat dikliringkan, kecuali a. Warkat dinyatakan dalam Rupiah dan Valas b. Masih berlaku dalam tempo yang ditentukan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

S U R A T E D A R A N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

mandiri virtual account

SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/20/PADG/2017 TENTANG REKENING GIRO DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

Transkripsi:

www.jakarta.go.id TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan jasa pengiriman uang (transfer) 2. Mengidentifikasi jenis transfer 3. Menjelaskan akuntansi transfer keluar dan akuntansi transfer masuk 4. Membuat pencatatan untuk transfer 120

Bank menyelenggarakan jasa pengiriman uang kepada masyarakat. Pengiriman uang (transfer) adalah perpindahan dana antar rekening dari suatu bank ke cabang bank sendiri/bank lain, baik untuk kepentingan nasabah maupun kepentingan bank itu sendiri. Kegiatan transfer akan memberikan manfaat bagi bank yaitu adanya pengendapan dana terutama transfer yang dilaksanakan tidak pada hari yang sama, memberikan pendapatan jasa transfer. Jasa transfer saat ini semakin canggih, perkembangan terkini Bank Indonesia telah menyelenggarakan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI- RTGS). Sistem ini sangat cepat dalam menangani transfer antar bank. BI RTGS adalah sistem transfer/kliring antar bank seketika. Nasabah yang menggunakan fasilitas ini akan dapat mentransfer dalam waktu sangat cepat, dalam hitungan menit. Namun biayanya relatif mahal dan belum semua bank menyelenggarakan sistem ini. A. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah : 1. Nasabah Sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau penerima dana yang akan memindahkan dananya/menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang. 2. Bank Penarik (Drawer Bank) Bank pelaku transfer atau bank yang menerima dana dan amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada drawer atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana (beneficiary). 3. Bank Tertarik (Drawee Bank) Bank yang menerima transfer masuk dari Drawer Bank untuk diteruskan / dibayarkan kepada penerima (beneficiary). 4. Beneficiary Pihak terakhir yang berhak menerima dana transfer dari Drawee Bank. 121

B. JENIS TRANSFER Berdasarkan lalu lintas dananya, transfer dibedakan menjadi : 1. Transfer keluar (outgoing transfer) yaitu pengiriman uang atas perintah nasabah / bagian bank tertentu untuk keuntungan pihak lain pada bank lain atau cabang bank sendiri. 2. Transfer masuk (incoming transfer) yaitu pengiriman uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada bank sendiri. C. AKUNTANSI TRANSFER KELUAR (OUTGOING TRANSFER) Transfer keluar akan dilakukan setelah seluruh setoran efektif. Setoran transfer dapat berupa setoran tunai, pendebetan rekenng Koran/giro, pencairan tabungan, deposito, warkat lain yang disetujui. Setoran-setoran yang berupa warkat akan ditagihkan/diinkasokan/dikliringkan terlebih dahulu. Bila seluruh dana efektif, maka transfer dilakukan. Transfer keluar yang dinyatakan efektif akan dicatat sebesar nilal nominal yang diamanatkan nasabah. Pencatatan ini akan melibatkan rekening antar kantor (RAK). Kegiatan transfer keluar akan mendatangkan pendapatan berupa komisi transfer. Keuntungan bagi bank yang melaksanakan transfer keluar adalah sebagai sarana untuk menciptakan pendapatan dalam bentuk komisi, peningkatan pelayanan kepada para nasabah, peningkatan pangsa pasar bank, dan promosi lainnya. Pengiriman uang dilakukan oleh bank dengan cara memerintahkan cabang lain untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada beneficiary (orang yang berhak menerima transfer) yang berdomisili di kota tertentu. Dengan demikian terjadi hubungan antar kantor antara cabang pemberi amanat dan pembayar transfer. Contoh 1: Tanggal 1 Juni 2006 Bank Duta Yogyakarta menerima amanat dari nasabah giro Tn.Yudi untuk mentransfer dananya Rp200.000.000 ke Bank Omega Jakarta untuk 122

tabungan Santi. Untuk transfer ini nasabah dibebani komisi transfer Rp15.000 atas beban giro. Dalam hal transfer dilakukan antar bank diluar kota maka bank pengirim (pemrakarsa/ drawer bank) harus tetap berhubungan dengan kantor cabangnya di luar kota. Sedangkan kantor cabang di luar kota akan berhubungan dengan bank tertuju (drawee bank) melalui kliring. Dengan memperhatikan contoh 1, maka dapat dicatat pada jurnal di drawer bank (Bank Duta Yogyakarta). Pencatatan jurnalnya adalah: Bank Duta Yogyakarta Bank Duta Jakarta BI Jakarta Transfer Keluar : Pencatatan di Bank Duta Yogyakarta : Bank Omega Jakarta 1/6-06 Dr. Giro Yudi 200.015.000 Cr. RAK Cabang Jakarta 200.000.000 Cr. Pendapatan Komisi Transfer 15.000 Contoh 2: Tanggal 3 Februari 2006 Bank ABC Yogyakarta mentransfer dana sebesar Rp50.000.000 ke Cabang Semarang melalui BI Yogyakarta. Pencatatan jurnalnya adalah: BI Yogyakarta BI Semarang Bank ABC Yogyakarta Bank ABC Semarang 123

Transfer Keluar : Pencatatan di Bank ABC Yogyakarta : 3/2-06 Dr. Giro BI 50.000.000 Cr. RAK Cabang Semarang 50.000.000 Contoh 3: Tanggal 1 April 2006 Dewi yang merupakan nasabah giro memberikan amanat kepada Bank Sentosa Jakarta untuk mentransfer dana yang ditujukan kepada Dodi nasabah Bank Sentosa Cabang Bandung sebesar Rp100.000.000. Untuk itu Dewi menyerahkan cek Bank Central Jakarta Rp30.000.000, melakukan perintah pendebetan giro sebesar Rp20.000.000, cek Bank Sentosa Jakarta yang ditarik oleh Citra Rp35.000.000, dan sisanya tunai. Komisi transfer Rp30.000 atas beban giro. Kliring dinyatakan efektif pada hari itu juga. Bank Sentosa Jakarta Bank Sentosa Bandung Pada contoh 3, transfer akan dilaksanakan apabila seluruh dana setoran telah efektif. Oleh karena itu setoran berupa warkat bank sendiri harus dikonfirmasikan terlebih dahulu dan warkat bank lain harus dikliringkan terlebih dahulu. Bila seluruh warkat telah efektif dananya, maka transfer dapat langsung dilakukan. Pencatatan jurnalnya adalah: Transfer Keluar : Pencatatan di Bank Sentosa Jakarta Pencatatan saat kliring 1 : 1/4-06 Dr. Warkat Kliring 30.000.000 124

Pencatatan saat kliring 2 : 1/4-06 Cr. Warkat Kliring 30.000.000 1/4-06 Dr. Kas 15.000.000 Dr. Giro Dewi 20.030.000 Dr. Giro Citra 35.000.000 Dr. Giro BI 30.000.000 Cr. RAK Cabang Bandung 100.000.000 Cr. Pendapatan Komisi Transfer 30.000 D. AKUNTANSI TRANSFER MASUK (INCOMING TRANSFER) Transfer masuk adalah pengiriman uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau dari bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada bank sendiri. Bank yang menerima transfer masuk adalah bank pelaksana (drawee bank). Dalam hal menerima transfer masuk, bank akan membukukukan sejumlah bersih yang menjadi hak beneficiary. Jumlah bersih adalah jumlah kiriman setelah dikurangi komisi transfer bagi bank pelaksana. Transfer masuk dapat diterima dari cabang pemrakarsa bank sendiri untuk keuntungan nasabah sendiri atau merupakan penerusan terhadap nasabah bank lain pada kota yang sama. Untuk penerusan umumnya bank penerus akan memungut komisi. Merujuk pada contoh 1, maka pencatatan yang diperlukan adalah: Transfer Masuk : Pencatatan di Bank Duta Jakarta : 1/6-06 Dr. RAK Cabang Yogyakarta 200.000.000 Cr. Giro BI 200.000.000 Pencatatan di Bank Omega Jakarta selaku bank penerima transfer masuk yang ditujukan untuk nasabah tabungan atas nama Santi: 125

1/6-06 Dr. Giro BI 200.000.000 Cr. Tabungan Santi 200.000.000 Dengan merujuk pada contoh 2, maka pencatatan yang diperlukan adalah: Transfer Masuk : Pencatatan di Bank ABC Semarang : 3/2-06 Dr. RAK Cabang Yogyakarta 50.000.000 Cr. Giro BI 50.000.000 Untuk contoh 3, pencatatannya adalah: Transfer Masuk : Pencatatan di Bank Sentosa Bandung : 1/4-06 Dr. RAK Cabang Jakarta 100.000.000 Cr. Giro Dodi 100.000.000 Latihan soal: 1. Tanggal 1 Agustus 2007 Doni yang merupakan nasabah giro memberikan amanat kepada Bank BNI Surabaya untuk mentransfer dana yang ditujukan kepada Fani nasabah Bank BNI Semarang sebesar Rp 85.000.000. Untuk itu Doni melakukan perintah pendebetan giro sebesar Rp 25.000.000, menyerahkan cek Bank BTN Jakarta Rp 7.000.000, cek Bank BCA Bandung Rp 9.000.000, cek bank sendiri yang ditarik oleh Banu sebesar 12.000.000, dan sisanya tunai. Komisi transfer Rp 15.000 atas beban giro. Kliring dinyatakan efektif pada hari itu juga. 2. Bank Niaga Solo pada tanggal 1 Oktober 2007 menerima amanat dari nasabah giro Shinta untuk mentransfer dana sebesar Rp 30.000.000 ke Bank Mega Jakarta. Untuk transfer ini nasabah dibebani komisi transfer Rp 10.000.000 atas beban giro. Diminta: Buat mekanisme transfer dan pencatatan yang diperlukan! 126

127