SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA SKRIPSI

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

P13 Fuzzy MCDM. A. Sidiq P.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

KORELASI NORMATIF PEMILIHAN JURUSAN DI SMK BERBASIS WEB

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI SMK KRISTEN TOMOHON MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA THERESIANA WELERI KENDAL MENGGUNAKAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN BURUNG PUYUH DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA TELADAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (STUDI KASUS : DI SMP NEGERI 3 TASIKMALAYA)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN GURU TELADAN DI SMP N 24 SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KEBUTUHAN RESEPSI PERNIKAHAN MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PORTAL WEBSITE PERNIKAHAN

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMA NEGERI 5 KUPANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Android untuk memberi Rekomendasi Jodoh dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting

PERBANDINGAN METODE PROFILE MATCHING DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PENENTUAN JURUSAN SISWA KELAS X SMA N 2 NGAGLIK

Arif Putra Darmawan Alexius Endy Budianto ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, FMADM, SAW, karyawan ideal ABSTRACT

PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT. PATRA NUR ALASKA

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

Desi Reskika Sari ( )

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PENERAPAN METODE MADM-SAW DALAM PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN KABUPATEN KLATEN

Rudi Hartoyo ( )

IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTINGG (SAW) UNTUK PEMILIHAN SPESIFIKASI PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER LOKAL.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode SAW pada PDAM Tirta Dharma Tegal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penilaian Kelayakan Usaha...

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING METHOD UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH DASAR

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING BERBASIS WEB DI KOPERASI SIMPAN PINJAM MELATI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI MITRA MANDIRI SEJAHTERA KOTA SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI MA MA ARIF 8 BANGUNREJO.

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

SISTEM PENILAIAN DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PANTI ASUHAN PENERIMA DANA DONATUR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING(SAW)

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

PENERAPAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WAIGHTING (FSAW) DALAM PENENTUAN PERANKINGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KABUPATEN PRINGSEWU

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 9-16

Zahra Sakti Saputro A Teknik Informatika S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

FAKULTAS TEKNIK (FT) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN PEGAWAI BARU PT.PLN (PERSERO) KANTOR PUSAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KOMODITI UNGGULAN PADA DAERAH PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Oky Fajar Kurniawan. Program Study Sistem Informasi,Universitas Dian Nuswantoro. ABSTRAK

MANAJEMEN PENETAPAN HARGA RETAIL BARANG MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PT. MIDI UTAMA INDONESIA, TBK REGIONAL MEDAN

JURNAL INFORMATIKA IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SERTIFIKASI GURU

Abstract. Keywords: Scholarship, Fuzzy MADM, SAW, Criteria.

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PEMASOK NATA DE COCO DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK MENGUNAKAN METODE SAW

Teknologi Elektro, Vol. 15, No. 2, Juli - Desember

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TABLET

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI DI PERTAMINA PENGAPON SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

Jl.Raya Dukuh Waluh Purwokerto )

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK EVALUASI DAN PENILAIAN DRIVER BERPRESTASI DI PERUSAHAAN DISTRIBUSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

Multi-Attribute Decision Making

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PROMOSI JABATAN PEGAWAI PADA BMKG MARITIM SEMARANG.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN CALON KEPALA PEKON PADA PEKON SUKOYOSO MENGGUNAKAN METODE SAW. Asiah 1, Rina Wati 2

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2

Amira Salsabella. Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting di Lingkungan Universitas Lampung

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN KRITERIA PADA UIN RADEN FATAH PALEMBANG

RANCANG BANGUN SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN BARU DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

ABSTRAK. Galih Eka Rinaldhi

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemenang Lomba Posyandu Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

Bayu Erlangga 1, Elisabet Y.A 2

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA JAMKESMAS MENGGUNKANA METODE FMADM SAW

Multi-Attribute Decision Making

FUZZY MADM DALAM EVALUASI PROGRAM STUDI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIF WEIGHTING

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yulisa Purwati 09.11.2668 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013 i

ii

WEB BASED DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ISLAMIC MATCH SELECTION USING SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) METHOD SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN JODOH ISLAMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Yulisa Purwati Kusrini Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT With the search of dating sites today can helped people in finding a match. But it is not all work, many users who register on the site also complicate the searcher to choose the right match. In determining potential mates, certainly has a lot of proposed criteria, the criteria is based on Hadith and personal criteria desired by each individual. To help with the selection of the mate takes a decision support system. The model used in this decision support system is Simple Additive Weighting (SAW), because it can determine the weight values for each attribute, followed by a ranking process that will select the best alternative from a number of alternatives, in this case the alternative in question is a potential partner of criteria - defined criteria. Stage of making the user interface will be applied to the web media, with the hope they would be free and easily access by users at large. Keywords : Islamic match, decision support system, SAW, web iii

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama ini perjodohan islami dilakukan dengan cara ta aruf yaitu proses perkenalan yang dimaksudkan untuk menikah. Pada umumnya, ta aruf dilaksanakan dengan tukar menukar biodata antara lelaki dan perempuan yang didampingi oleh perantara misalnya orang tua, keluarga dekat, teman, guru mengaji atau biro jodoh. Berkat kemajuan teknologi saat ini, ta aruf bisa dilakukan di dunia maya sehingga lebih memudahkan orang untuk mencari jodoh. Dari analisa permasalahan tersebut penulis mencoba merancang sebuah web sistem pendukung keputusan yang diharapkan dapat membantu dalam pemilihan jodoh sesuai syar i yang bisa dilakukan dengan pengisian biodata secara online kemudian pencocokan kriteria pasangan dengan lebih cepat. Penulis mencoba melakukan pendekatan dalam pencarian jodoh dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah calon pasangan dari kriteria-kriteria yang ditentukan. Dengan metode perangkingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menjadi calon pasangan yang terbaik. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusannya seharusnya dibuat (Alter, 2002) 1. 2.2 Metode Simple Additive Weighting (SAW) Salah satu metode penyelesaian masalah MADM adalah dengan menggunakan metode SAW. Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada (Kusumadewi, 2005). Proses normalisasinya adalah sebagai berikut: 1 Ibid. Hal 15. 1

xij Max xij i rij Min xij i xij jika j adalah atribut keuntungan (benefit) jika j adalah atribut biaya (cost) Gambar 2.1 Rumus Normalisasi Matriks Keputusan dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai: V i n j 1 w j r ij Gambar 2.2 Rumus Mencari Nilai Preferensi Keterangan: Vi = Nilai preferensi wj = bobot rangking rij = rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. 2.3 Ta aruf 2 Taaruf berasal dari bahasa Arab, yang artinya saling mengenal. Berkenalan bisa dengan siapa saja, laki-laki atau perempuan. Makna taaruf menjadi lebih spesifik ketika ditujukan untuk kamu-kamu yang sedang mencari jodoh, tanpa melalui proses pacaran. Taaruf diartikan sebagai berkenalan dalam rangka mengetahui lebih dalam tentang calon suami atau istri. Atau untuk lebih jelasnya lagi, taaruf adalah proses pendekatan antara laki-laki dan perempuan yang akan menikah (pra khitbah atau lamaran). Jadi, makna taaruf secara luas adalah berkenalan, sedangkan makna sempitnya adalah berkenalan yang dimaksudkan untuk menikah. 3. ANALISIS 3.1 Analisis Model Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan yang ada pada sistem dan informasi yang dihasilkan oleh sistem. 2 Leyla Hana, Taaruf Proses Perjodohan Sesuai Syari Islam, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta, 2012, hal 3 2

Adapun yang menjadi kebutuhan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan jodoh Islami ini adalah : a. Kriteria yang dibutuhkan Tabel 3.1 Tabel Kriteria dan Bobot Kriteria No Kriteria Bobot (%) 1 Agama 50 2 Harta 10 3 Keturunan 10 4 Fisik 10 5 Pendidikan Sosial/Kemasyarakatan 10 6 Status Pernikahan 10 Total 100 Tiap kriteria diatas masing-masing memiliki sub kriteria yang berupa pertanyaan yang nanti akan dijawab oleh user kemudian dihitung bobotnya. Berikut ini adalah tabel penjabaran sub kriteria dari kriteria utama di atas: Tabel 3.2 Kriteria Agama No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai Rutin 10 1 Sholat 5 waktu 20 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 Rutin 10 2 Sholat Sunnah 10 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 Rutin 10 3 Sholat Malam 10 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 Setiap Hari 10 4 Tilawah Al-Qur'an 10 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 Rutin 10 5 Puasa Wajib 20 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 6 Puasa Sunnah 10 Rutin 10 Kadang-kadang 5 3

7 Aktif dalam Dakwah 10 Peran di 8 Organisasi 10 Dakwah Total bobot subkriteria 100 Tidak Pernah 0 Aktif 10 Kadang-kadang 5 Tidak Pernah 0 Ketua 10 Pengurus 7.5 Anggota 5 Tidak Mengikuti 0 Tabel 3.3 Kriteria Harta Bobot No Pertanyaan (%) Jawaban Nilai PNS/Wiraswasta/Swasta 10 1 Pekerjaan 30 Serabutan 5 Belum bekerja 0 >Rp 100.000.000,00 10 Rp 50.000.000,00 - Rp 100.000.000,00 8 2 Penghasilan per Rp 10.000.000,00 - Rp 40 bulan 50.000.000,00 6 Rp 1.000.000,00 - Rp 10.000.000,00 4 Rp 100.000,00 - Rp 1.000.000,00 2 Tidak punya penghasilan 0 Rumah Milik Sendiri 10 3 Tempat Tinggal 30 Rumah Kontrak/Sewa 5 Rumah Orang Tua/Tidak Punya 0 Total Bobot Subkriteria 100 Tabel 3.4 Kriteria Keturunan No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai Anak Kandung 10 1 Status dalam Keluarga 25 Anak Tiri 5 Anak Angkat 0 2 Dibesarkan oleh/di 25 Orang Tua Kandung 10 4

3 4 Keberadaaan Orang Tua 25 Kondisi Keluarga(Orangtua) 25 Total Bobot Subkriteria 100 Orangtua Angkat/Wali 5 Panti Asuhan 0 Lengkap 10 Hanya Ayah/Ibu 5 Yatim Piatu 0 Harmonis 10 Single Parent 5 Bercerai/Broken Home 0 Tabel 3.5 Tabel Kriteria Fisik No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai Tidak Ada 10 1 Penyakit yang Diderita 50 Ringan 5 Berat/Akut 0 Tidak Ada 10 2 Cacat Fisik 50 Ringan 5 Ada 0 Total Bobot Subkriteria 100 Tabel 3.6 Kriteria Pendidikan Sosial/Kemasyarakatan No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai S3 10 S2 8.75 S1 7.5 D3 6.25 1 Pendidikan Formal Terakhir 25 SMA/SMK 5 SMP 3.75 SD 2.5 TK 1.25 Tidak Sekolah 0 2 Pendidikan Informal 25 Ada 10 Tidak Ada 0 3 Kegiatan Organisasi Mengikuti 10 25 Kemasyarakatan Tidak Mengikuti 0 5

4 Peran di Organisasi Kemasyaratan 25 Total Bobot Subkriteria 100 Pengurus 10 Anggota 5 Tidak Mengikuti 0 Tabel 3.7 Kriteria Status Pernikahan No Pertanyaan Bobot (%) Jawaban Nilai Perjaka 10 1 Status Pernikahan 100 Gadis 10 Duda 0 Janda 0 Total Bobot Subkriteria 100 b. Perhitungan manual berdasarkan contoh kasus Ada seorang user (laki-laki) yang akan mencari jodoh, misalnya dia mendapatkan 3 alternatif/pilihan calon pasangan (perempuan) dengan kriteria sebagai berikut dengan bobot default (bobot yang ditetapkan sistem) : Tabel 3.8 Data User Perempuan No Pertanyaan P1 P2 P3 1 Sholat 5 waktu Rutin Kadang-kadang Rutin 2 Sholat Sunnah Kadang-kadang Tidak Pernah Rutin 3 Sholat Malam Kadang-kadang Tidak Pernah Kadang-kadang 4 Tilawah Al-Qur an Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 5 Puasa Wajib Rutin Rutin Rutin 6 Puasa Sunnah Kadang-kadang Tidak Pernah Kadang-kadang 7 Aktif dalam Dakwah Kadang-kadang Tidak Pernah Rutin 8 Peran di Organisasi Anggota Tidak Mengikuti Pengurus Dakwah 9 Pekerjaan Serabutan PNS/Wiraswasta/ Serabutan Swasta 10 Penghasilan per Bulan Rp 100.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 100.000,00 Rp 1.000.000,00 11 Tempat Tinggal Rumah Orangtua Rumah Orangtua Rumah Milik 6

Sendiri 12 Status dalam Keluarga Anak Kandung Anak Kandung Anak Kandung 13 Dibesarkan oleh Orangtua Kandung Orangtua Kandung Orangtua Kandung 14 Keberadaan Orangtua Hanya Ayah/Ibu Lengkap Hanya Ayah/Ibu 15 Kondisi Keluarga Single Parent Harmonis Single Parent (Orangtua) 16 Penyakit yang Diderita Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada 17 Cacat Fisik Tidak Ada Ada Ada 18 Pendidikan Formal SMA/SMK S1 SMA/SMK Terakhir 19 Pendidikan Informal Ada Tidak Ada Tidak Ada 20 Kegiatan Organisasi Mengikuti Tidak Mengikuti Mengikuti Kemasyarakatan 21 Peran di Organisasi Anggota Tidak Mengikuti Pengurus Kemasyarakatan 22 Status Pernikahan Gadis Gadis Janda Total bobot user Berdasarkan data calon diatas dapat dibentuk matriks keputusan X yang telah dikonversikan dengan bilangan fuzzy, sebagai berikut : Tabel 3.9 Rating Kecocokan dari Setiap Alternatif Pada Setiap Kriteria Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 C21 C22 A1 10 5 5 5 10 5 5 5 5 2 0 10 10 5 5 10 10 5 10 10 5 10 A2 5 0 0 5 10 0 0 0 10 4 0 10 10 10 5 10 5 7.5 0 0 0 10 A3 10 10 5 5 10 5 10 7.5 5 2 10 10 10 5 5 10 5 5 0 10 10 0 Keterangan : A = alternatif calon pasangan C = kriteria Semua kriteria merupakan kriteria benefit 7

Membuat matriks keputusan X, dibuat dari tabel kecocokan sebagai berikut: { } Pengambil keputusan memberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan. Nilai W didapat dari bobot kriteria (%) dikalikan dengan bobot pertanyaan (%), sehingga didapat vektor bobot sebagai berikut : Vektor bobot : W = [0.1, 0.05, 0.05, 0.05, 0.1, 0.05, 0.05, 0.05, 0.03, 0.04, 0.03, 0.025, 0.025, 0.025, 0.025, 0.05, 0.05, 0.025, 0.025, 0.025, 0.025, 0.1] Pertama, dilakukan normalisasis matriks X untuk menghitung nilai masingmasing kriteria berdasarkan kriteria diasumsikan sebagai kriteria keuntungan sebagai berikut : A1) 8

A2) 9

A3.) 10

Kedua, membuat normalisasi matriks R yang diperoleh dari hasil normalisasi matriks X sebagai berikut : { } Selanjutnya akan dibuat perkalian matriks W * R dan penjumlahan hasil perkalian untuk memperoleh alternatif terbaik dengan melakukan perangkingan nilai terbesar sebagai berikut : V 1= (0.1)(1)+(0.05)(0.5)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.05)(0.67) +(0.03)(0.5)+(0.04)(0.5)+(0.03)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(0.5)+(0.025)(1)+ (0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.025)(0.67)+(0.025)(1)+(0.025)(1) +(0.025)(0.5)+(0.1)(1) = 0.83525 V 2 = (0.1)(0.5)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+(0.05)(0)+ 11

0.03)(1)+(0.04)(1)+(0.03)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+ (0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.025)(1)+(0.025)(0)+(0.025)(0)+(0.025)(0)+(0.1)(1) = 0.57 V 3= (0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.1)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1)+(0.05)(1) +(0.03)(0.5)+(0.04)(0.5)+(0.03)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.025)(0.5)+(0.025)(1) +(0.05)(1)+(0.05)(0.5)+(0.025)(0.67)+(0.025)(0)+(0.025)(1)+(0.025)(1)+(0.1)(0) = 0.79425 Hasil perangkingan diperoleh : V1 = 0.83525, V2 = 0.57 dan V3 = 0.79425. Nilai terbesar ada pada V1, dengan demikian alternatif A1 (Calon 1) adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. 4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. 4.2 Pengujian Program Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1. Kesalahan Penulisan (syntax error) Syntax error adalah kesalahan didalam penulisan source program yang tidak sesuai dengan yang diisyaratkan. Kesalahan mudah ditemui dan diperbaiki karena tampilan pada website akan memberitahukan kesalahan. Uji coba syntax error dalam sistem pendukung keputusan penentuan jodoh Islami ini bisa dilakukan misal pada header halaman administrator, seperti pada potongan script di bawah ini: Gambar 4.1 Contoh Script Program yang Salah 12

.Dengan potongan. script seperti di atas, apabila admin hendak mengakses halaman utama administrator, maka akan ada syntax error yang muncul di halaman utama administrator seperti pada gambar berikut : Gambar 4.2 Syntax Error pada Halaman Utama Administrator Dengan membaca syntax error di atas maka dapat di teliti pada ke 51 file header.php di folder admin. Maka dapat dilihat sebuah kesalahan penulisan pada gambar 4.1 sebelumnya karena tidak adanya tanda titik koma (;) di akhir baris ke 50. Setelah ditambah tanda titik koma (;) pada akhir baris ke 50, maka tampilan halaman utama administrator berubah menjadi tampilan halaman dashboard. Gambar 4.3 Tampilan Halaman Dashboard 2. Kesalahan Sewaktu Proses (run time error) Run time error adalah kesalahan sewaktu program dijalankan, hal ini terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya. Pengujian runtime error berguna untuk mengecek kesalahan kesalahan yang terjadi terkait dengan validasi validasi pengisian form atau penginputan data yang diisikan sesuai dengan kebutuhan web. Contoh runtime error pada program ini yaitu pada saat user melakukan login. Apabila username 13

dan password yang dimasukkannya benar, maka user akan masuk ke halaman profilnya. Namun apabila salah maka akan tampil halaman seperti berikut : Gambar 4.4 Tampilan Halaman Invalid Login 3. Kesalahan Logika (logical error) Kesalahan logika yaitu kesalahan yang terjadi pada logika program. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi hasilnya salah. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan tes data, yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila hasilnya beda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahan. Kesalahan logika pada sistem pendukung keputusan pemilihan jodoh Islami ini akan di ambil contoh dari hasil proses perhitungan SAW manual pada contoh kasus pada analisis sebelumnya dengan hasil perhitungan SAW oleh sistem. Setelah dilakukan perhitungan manual SAW ketika ada user laki-laki yang akan mencari jodoh, kemudian dia dihadapkan pada 3 pilihan perempuan, maka dari ketiga calon yang diperolehnya masingmasing telah diketahui total poin dan sudah diurutkan dari poin tertinggi hingga terendah. Dibandingkan dengan perhitungan manual dan sistem (pada web) dengan contoh kasus tersebut maka hasilnya adalah sama karena baik dari urutan calon dengan poin tertinggi hingga terendah maupun total poin setelah dihitung adalah sama. Dengan demikian tidak terjadi kesalahan logika pada sistem ini seperti yang terlihat pada hasil keputusan pemilihan jodoh berikut ini : 14

Gambar 4.5 Hasil Pencarian Pasangan Terbaik dengan Metode SAW 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahapan dalam merancang sebuah web sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) ini dapat disimpulkan : 1. Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Web Untuk Pemilihan Jodoh Islami ini dibuat melalui tahap analisis sistem yaitu dengan menggunakan analisis kebutuhan sistem dan analisis kelayakan sistem, setelah itu tahap perancangan mulai dari rancangan konsep sistem, rancangan desain sistem, kemudian tahap produksi sistem dengan dirancang melalui aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 sebagai web editor dan XAMPP 1.8.3 sebagai web server dan metode SAW untuk melakukan perhitungan dan alur logika. 2. Situs pencarian jodoh Islami ini berbeda dari situs pencarian jodoh lainnya, karena situs ini memberikan kemudahan pada user untuk dapat mencari jodoh dengan memilih calon pasangan terbaik dari sejumlah alternatif yang ada berdasarkan dengan poin tertinggi pasangan dari penilaian/pembobotan kriteria yang diinginkan. 3. Setelah dilakukan perbandingan anatara perhitungan manual dengan perhitungan sistem maka hasil yang diperoleh adalah sama. 5.2 Saran Setelah menyelesaikan skripsi ini ada beberapa saran yang harus disampaikan sebagai masukan agar dapat dikembangkan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut: 15

1. Untuk saat ini belum ada fitur pengaturan privasi bagi masing masing user dalam mengatur visibilitas profil mereka, sehingga untuk kedepannya dapat ditambahkan fitur tersebut. 2. Pada kriteria fisik dapat ditambahkan subkriteria yang lebih banyak dan lebih detail lagi agar user dapat mendapatkan calon pasangan yang fisiknya sesuai dengan yang diinginkan. 3. Untuk perkembangan lebih lanjut lagi dapat ditambahkan fitur agar user dapat memilih beberapa calon tertentu untuk dibandingkan bobotnya dan dicari calon terbaik dari calon-calon pilihannya tersebut. 4. Agar situs ini lebih cepat dikenal, maka sebaiknya sistem ini memiliki fitur undang teman untuk bergabung melalui email. DAFTAR PUSTAKA Hana, Leyla. 2012. Taaruf Proses Perjodohan Islami. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Offset. Kusumadewi, Sri., Hartati, S., Harjoko, A., dan Wardoyo, R. (2006). Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Turban, Efraim & Aronson, Jay E. 2001. Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ. 16