KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR : 16/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara;

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Pemilu. Kepala Daerah. Pedoman.

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

c. bahwa berdasarkan ketentuan BAB VII Pemungutan dan Penghitungan Suara Pasal 84, Pasal 85, Pasal 86 dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun

Provinsi/Kabupaten/Kota : Jumlah Pemilih (DPT) : Jumlah TPS :

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG

2012, No

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan...

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO. NOMOR: 09/Kpts/KPUKab/PB/V/2015

diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 20 Tahun 2008;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM Pemilihan. Kepala Daerah. Pedoman.

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUANTAN SINGINGI,

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 104 /Kpts/KPU-Kota /2016

BERITA NEGARA. BAWASLU. Perlengkapan. Pemungutan Suara. Perencanaan. Pengadaan. Pendistribusian. Pengawasan. Tata Cara.

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

2015, No Independen Pemilihan Aceh atau Komisi Pemilihan Umum/KomisiIndependen Pemilihan Kabupaten/Kota; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 43/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 07/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUBU RAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

CHECKLIST PENGAWASAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU KADA JAWABAN

KABUPATEN : KETAPANG KECAMATAN : 20 PPS : 249 TPS : 1104 PEMILIH : ( DPT ) JENIS LOGISTIK KETERANGAN

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA PENYELENGGARA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGEPAKAN DAN DISTRIBUSI LOGISTIK KEPERLUAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN DAN REKAPITULASI

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN B. PENGERTIAN

- 2 - Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 137);

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

- 3 - dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2018;

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pekalongan Tahun 2015;

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 37 Tahun 2008;

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. NOMOR: 15/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 15/Kpts/KPU.Kab /TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 14/Kpts/KPU.Kab /TAHUN 2015 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG. NOMOR: 79/Kpts/KPU-Kab /2015

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG

Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 12/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAMBAS

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

Menimbang : a. Mengingat : 1.

BUKU PANDUAN PPK DAN PPS

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

4. MODEL C2 - KWK.KPU ( Ukuran Besar ) Ditetapkan di : Nganjuk Pada tanggal : 7 Mei 2012 Ketua. Drs. J U W A H I R

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CHECKLIST PENGAWASAN PERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI GORONTALO NOMOR : 01/Kpts/Pilgub/KPU-Prov-027/2011

8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 1

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 39/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TAHUN 2012 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT, Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 9 ayat (3) huruf c Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu memberikan tugas dan wewenang kepada Komisi Pemilihan Umum Provinsi dalam penyelenggaraan pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan; b. bahwa ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 66 Tahun 2009 tentang Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kebutuhan Pengadaan serta Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2010, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi mempunyai kewenangan untuk mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kebutuhan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu ditetapkan Pedoman Teknis Tata Cara Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012;

-2- SALINAN Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4865); 6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2009; 8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;

-3- SALINAN 9. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008; 10. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum; 11. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 63 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2010 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 300) 12. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 66 Tahun 2009 tentang Penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kebutuhan Pengadaan Serta Pendistribusian Perlengkapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2010 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 307); 13. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 299); 14. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata cara Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 301); 15. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2010 tentang Perubahan terhadap Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 72 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Kepala dan Wakil Kepala Daerah;

-4- SALINAN 16. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Tata Cara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dalam Pemilihan Umum Kepala dan Wakil Kepala Daerah oleh Panitia Pemilihan Kecamatan, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi Pemilihan Umum Provinsi serta Penetapan Calon terpilih, Pengesahan, Pengangkatan dan Pelantikan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 306); Memperhatikan : 1. 2. 3. 4. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat Nomor 05/Kpts/KPU-Prov-019/2012 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012; Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat Nomor 06/Kpts/KPU-Prov-019/2012 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012; Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat Nomor 07/Kpts/KPU-Prov-019/2012 tentang Penetapan Pedoman Teknis Tata Kerja KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, PPDP, dan KPPS Dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012; Keputusan rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Barat tanggal 11 Juni 2012; MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU KEDUA : : : Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012. Pedoman Teknis Tata Cara Pendistribusian sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, terdapat dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

-5- SALINAN KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 11 Juni 2012 KETUA, ttd. A.R. MUZAMMIL

-6- SALINAN LAMPIRAN : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 39 /Kpts/KPU-Prov-019/2012 TANGGAL : 11 JUNI 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN BARAT TAHUN 2012 A. PENDAHULUAN Untuk kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012 yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, perlu ditetapkan Pedoman Teknis dan Tata Cara Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012 agar proses pendistribusian logistik dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, dan akurat dengan mengutamakan aspek kualitas, keamanan, tepat waktu, hemat anggaran, transparansi, dan akuntabel. B. TUJUAN Pedoman Teknis dan Tata Cara Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012 ini digunakan sebagai panduan bagi Komisi Pemilihan Umum Provinsi, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kota, Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara. C. KETENTUAN UMUM Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat Tahun 2012, selanjutnya disebut Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur adalah Pemilu untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota selanjutnya secara berturut-turut disebut KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota adalah Penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Panitia Pengawas Pemilu Provinsi, Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan yang selanjutnya disebut Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, dan Pengawas Pemilu Lapangan.

-7- SALINAN 4. Panitia Pemilihan Kecamatan selanjutnya disebut PPK adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Kecamatan. 5. Panitia Pemungutan Suara selanjutnya disebut PPS adalah panitia yang dibentuk oleh KPU Kabupaten/Kota untuk melaksanakan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di tingkat Desa atau nama lain/kelurahan. 6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara selanjutnya disebut KPPS adalah kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 7. Tempat Pemungutan Suara, selanjutnya disebut TPS adalah tempat dilaksanakannya pemungutan suara dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 8. Perlengkapan penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud dalam norma, standar, prosedur, dan kebutuhan pengadaan serta pendistribusian perlengkapan penyelenggaraan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 9. Tinta adalah cairan khusus yang digunakan sebagai tanda kepada pemilih yang telah memberikan suara pada Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di TPS. 10. Surat suara adalah barang cetakan yang digunakan sebagai alat pemberian suara oleh pemilih dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 11. Segel adalah barang cetakan yang digunakan untuk tanda pengaman barang-barang Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 12. Kotak suara adalah kotak suara yang digunakan dalam Pemilu terakhir yang diberikan label Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 13. Bilik suara adalah bilik pemberian suara yang digunakan dalam Pemilu terakhir diberikan label Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 14. Formulir adalah formulir mencatat berita acara dan sertifikat pemungutan dan penghitungan suara yang digunakan dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 15. Sampul kertas adalah sampul khusus yang disediakan sebagai perlengkapan penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang berfungsi sebagai pembungkus dokumen kelengkapan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 16. Stiker adalah label yang digunakan untuk ditempel pada kotak suara dalam penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 17. Template Braille adalah alat bantu yang digunakan oleh pemilih Tuna netra untuk memberikan suaranya.

-8- SALINAN 18. Pengadaan adalah proses penyediaan perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya dalam penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 19. Distribusi adalah proses pengangkutan/pengiriman perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya pada penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 20. Pemilu terakhir adalah pemilihan umum yang penyelenggaraannya terakhir dilaksanakan sebelum Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 21. Spesifikasi teknis adalah kekhususan dari aspek teknis pada masingmasing perlengkapan dan dukungan perlengkapan lainnya dalam penyelenggaraan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur. 22. Hari adalah Hari Kalender. D. ASAS PENYELENGGARA PEMILU Penyelenggara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berpedoman kepada asas : 1. mandiri; 2. jujur; 3. adil; 4. kepastian hukum; 5. tertib; 6. kepentingan umum; 7. keterbukaan; 8. proporsional; 9. akuntabilitas; 10. efisiensi; dan 11. efektifitas. E. JENIS ALAT KELENGKAPAN PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA. Alat perlengkapan untuk pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur terdiri dari: 1. Kotak Suara; 2. Surat Suara; 3. Tinta/ tanda khusus pemilukada; 4. Bilik Pemungutan Suara; 5. Segel; 6. Alat coblos 7. Bantalan untuk alas pencoblosan 8. Sampul kertas; 9. Tanda Pengenal KPPS, Saksi, PPS dan PPK; 10. Karet pengikat Surat Suara; 11. Lem/Perekat kertas; 12. Kantong Plastik;

-9- SALINAN 13. Ballpoint; 14. Gembok, Kotak Suara; 15. Spidol; 16. Formulir untuk berita acara dan sertifikat; 17. Stiker/label nomor kotak surat suara; 18. Alat bantu tuna netra/template braille; 19. Daftar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur; 20. Salinan Daftar pemilih tetap untuk tiap TPS; 21. Panduan KPPS,PPS dan PPK; F. PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DARI KPU PROVINSI KE KPU KABUPATEN/KOTA. 1. Skala Prioritas. a. Penentuan skala prioritas daerah pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota didasarkan pada jarak, lokasi, waktu yang dibutuhkan, letak geografis, tingkat kesulitan medan dan keamanan; b. Skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: 1) Prioritas kesatu, sangat sulit, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dengan waktu pendistribusian 2 (dua) hari perjalanan atau lebih dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), kendaraan air (kapal, boat); 2) Prioritas kedua, sulit, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dengan waktu pendistribusian 1 (satu) hari atau tidak lebih dari satu hari perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), dengan medan yang sulit seperti perbukitan dan jalan rusak; 3) Prioritas ketiga, mudah, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dengan waktu pendistribusian ½ (setengah) hari atau kurang, perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), untuk medan yang mudah dilewati. c. Pembagian skala prioritas daerah pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b adalah: 1) Prioritas kesatu adalah Kabupaten Ketapang, Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Kayong Utara;

-10- SALINAN 2) Prioritas kedua adalah Kabupaten Melawi, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Landak, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Bengkayang; 3) Prioritas ketiga adalah Kabupaten Pontianak, Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. 2. Sarana Angkutan a. Pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota, dapat menggunakan sarana angkutan setempat yaitu alat transportasi darat dan alat transportasi air; b. Dalam keadaan mendesak pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota, dapat menggunakan alat transportasi udara atau alat angkut tercepat (charter); 3. Jangka Waktu a. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur diterima di gudang KPU Provinsi dengan Berita Acara Serah Terima, selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; b. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari gudang KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota diterima di gudang KPU Kabupaten/Kota dengan Berita Acara Serah Terima, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; c. Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dilakukan oleh Sekretariat KPU Provinsi. 4. Pengepakan KPU Provinsi melakukan pengepakan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan didistribusikan ke KPU Kabupaten/Kota dengan cara sebagai berikut: a. Memeriksa dan menghitung jenis dan jumlah perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur untuk masing-masing KPU Kabupaten/Kota; b. Mengelompokkan dan memberi label perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan jumlah, jenis dan daerah tujuan; c. Mengemas perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dan diberi label sebagaimana dimaksud huruf b yang telah sesuai dengan jenis dan jumlah

-11- SALINAN kebutuhan masing-masing KPU Kabupaten/Kota ke dalam box serta memberi alamat KPU Kabupaten/Kota; d. Menyusun masing-masing kemasan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan skala prioritas daerah tujuan. 5. Pengiriman a. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Provinsi ke KPU Kabupaten/Kota dilakukan setelah ada Surat Perintah Pengiriman Barang dari KPU Provinsi; b. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas dengan melampirkan Surat Perintah Penyerahan Barang yang ditembuskan kepada KPU Provinsi. 6. Penerimaan a. KPU Kabupaten/Kota setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur harus menandatangani Berita Acara Penerimaan Barang dan ditembuskan kepada KPU Provinsi; b. KPU Kabupaten/Kota sebelum menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang, melakukan pemeriksaan sebagai berikut : 1) Mencocokkan jumlah kemasan/peti/koli berisi perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang diterima sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang; 2) Mencocokkan jumlah isi kemasan/peti/koli dengan melakukan kegiatan : a) Membuka kemasan/peti/koli satu persatu untuk dicatat tulisan pada label kemasan/peti/koli yang bersangkutan; b) Memeriksa isi kemasan/peti/koli yang telah dibuka dan dicocokkan dengan Surat Perintah Penyerahan Barang; dan c) Mencatat dan melaporkan nomor kemasan/peti/koli yang isinya tidak sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang. c. KPU Kabupaten/Kota pada waktu menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk pengamanan mulai dari penerimaan dan penyimpanan sementara; d. KPU Kabupaten/Kota mengirimkan Salinan Berita Acara Serah Terima Barang yang sudah ditandatangani kepada KPU Provinsi. 7. Penyimpanan KPU Kabupaten/Kota setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur disimpan sementara waktu di gudang KPU Kabupaten/Kota, dengan ketentuan :

-12- SALINAN a. Diletakkan di tempat yang mudah dikontrol dan dihitung; b. Disusun berdasarkan jenis perlengkapan; c. Diberi label, nama dan jumlah perlengkapan; d. Ditumpuk dan diberi jarak antara untuk kelancaran mobilitas pengangkutan; e. Dibuat Berita Acara barang masuk/keluar gudang; f. Dapat dijamin keamanannya. G. PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DARI KPU KABUPATEN/KOTA KE PPK 1. Skala Prioritas a. Penentuan skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK didasarkan pada jarak, lokasi, waktu yang dibutuhkan, letak geografis, tingkat kesulitan medan dan keamanan. b. Skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : 1) Prioritas pertama, sangat sulit, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dengan waktu pendistribusian 1 (satu) hari perjalanan atau lebih dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), kendaraan air (kapal, boat) untuk medan yang sangat sulit seperti sungai, perbukitan dan jalan rusak; 2) Prioritas kedua, sulit, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dengan waktu pendistribusian ½ (setengah) hari atau tidak lebih satu hari perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), untuk medan yang sulit seperti perbukitan dan jalan rusak; 3) Prioritas ketiga, mudah, yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dengan waktu pendistribusian kurang dari ½ (setengah) hari perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat) untuk medan yang mudah dilewati. c. Penetapan skala prioritas dan jadwal pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota.

-13- SALINAN 2. Sarana Angkutan a. Pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dapat menggunakan sarana angkutan setempat yaitu alat transportasi darat dan alat transportasi air; b. Dalam keadaan mendesak pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dapat menggunakan alat transportasi udara atau alat angkut tercepat (charter). 3. Jangka Waktu a. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota sudah harus diterima oleh PPK selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; b. Penerimaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur oleh PPK sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a, dikecualikan : 1) Kartu pemilih selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; 2) Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS (Model C6-KWK.KPU) selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. c. Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dilakukan oleh Sekretariat KPU Kabupaten/Kota. 4. Penyortiran dan Pengepakan a. KPU Kabupaten/Kota melakukan pelipatan dan penyortiran surat suara serta pengepakan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan didistribusikan dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dengan cara sebagai berikut : 1) Melipat surat suara sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2) Menghitung kebutuhan surat suara per TPS; 3) Menghitung formulir seri model C - KWK.KPU per TPS; 4) Menghitung Salinan DPT per TPS; 5) Menghitung alat kelengkapan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur per TPS; 6) Menghitung alat kelengkapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di PPS; 7) Menghitung alat kelengkapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di PPK; 8) Pengepakan berdasarkan alokasi TPS, PPS, dan PPK dan dapat melibatkan PPK dan PPS yang bersangkutan.

-14- SALINAN b. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS yang dimasukkan ke dalam kotak suara adalah: 1) Surat suara dalam sampul kertas dan disegel; 2) Tinta /tanda khusus pemilukada; 3) Alat coblos dan alas pencoblosan; 4) Segel; 5) Formulir seri model C KWK.KPU termasuk lampirannya kecuali model C6 KWK.KPU); 6) Lem; 7) Karet/tali pengikat; 8) Spidol; 9) Sampul kertas; 10) Kantong plastik; dan 11) Ballpoint. c. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara di TPS yang di luar kotak suara dan dikemas tersendiri adalah: 1) Daftar Pasangan Calon (Model BC-KWK.KPU) 2) Salinan Daftar Pemilih Tetap (Model A4-KWK.KPU) 3) Tanda Pengenal KPPS; 4) Tanda Pengenal Saksi; 5) Panduan KPPS 6) Sticker/label nomor kotak surat suara; 7) Gembok dan anak kunci dalam sampul kertas; 8) Bilik pemberian suara; 9) Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS (Model C6-KWK.KPU) 10) Kartu Pemilih; 11) Alat kelengkapan rekapitulasi penghitungan suara di PPS; 12) Alat kelengkapan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di PPK. d. KPU Kabupaten/Kota dapat melibatkan PPK melakukan pengecekan akhir terhadap perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah dilakukan pengepakan dengan cara: 1) Mengelompokkan kotak suara per PPK; 2) Sebelum kotak suara digembok dan disegel harus dicek terlebih dahulu ketepatan jumlah dan jenis logistik per TPS di wilayah kerja PPK dan PPS. e. KPU Kabupaten/Kota menggembok dan menyegel kotak suara yang berisi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan didistribusikan kepada PPK. 5. Pengiriman a. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari KPU Kabupaten/Kota ke PPK dilakukan setelah ada Surat Perintah Pengiriman Barang dari KPU Kabupaten/Kota;

-15- SALINAN b. Pengiriman perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur ke Kecamatan dilakukan dengan melampirkan Surat Perintah Penyerahan Barang yang ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota. 6. Penerimaan a. PPK setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur harus menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang dan ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota; b. PPK sebelum menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang, melakukan pemeriksaan sebagai berikut: a) Memeriksa kotak surat suara, masih digembok dan disegel serta tidak rusak; b) Mencocokkan jumlah kemasan berisi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang diterima sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang; dan c) Mencatat dan melaporkan kemasan yang isinya tidak sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang kepada KPU Kabupaten/Kota. c. PPK pada waktu menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berkoordinasi dengan camat, dan aparat keamanan untuk pengamanan mulai dari penerimaan dan penyimpanan sementara. d. PPK mengirimkan salinan Berita Acara Serah Terima Barang yang sudah ditandatangani kepada KPU Kabupaten/Kota; e. PPK setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur wajib menjaga keamanannya agar tidak dibuka, tidak hilang, dan tidak rusak. 7. Penyimpanan PPK setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur menyimpannya di gudang atau di tempat yang memadai serta dapat dijamin keamanannya. 8. Pelaporan KPU Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara logistik ke PPK kepada KPU Provinsi

-16- SALINAN H. PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DARI PPK KE PPS. 1. Skala Prioritas a. Penentuan skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS didasarkan pada jarak, lokasi, waktu yang dibutuhkan, letak geografis, tingkat kesulitan medan dan keamanan; b. Skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: 1) Prioritas kesatu, sangat sulit yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dengan waktu pendistribusian 1 (satu) hari perjalanan atau lebih dengan menggunakan alat transportasiroda 4 (empat), roda 2 (dua) atau kendaraan air (kapal, boat)dengan medan yang sangat sulit seperti sungai, perbukitan dan jalan rusak; 2) Prioritas kedua, sulit yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dengan waktu ½ (setengah) hari atau tidak lebih satu hari perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), roda 2 (dua) dengan medan yang perbukitan dan jalan rusak; 3) Prioritas ketiga, mudah yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari dari PPK ke PPS dengan waktu pendistribusian kurang dari ½ (setengah) hari perjalanan dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), roda 2 (dua) dengan medan yang mudah dilewati; c. Penetapan skala prioritas dan jadwal pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana tersebut di atas ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan PPK. 2. Sarana Angkutan a. Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dapat menggunakan sarana angkutan setempat yaitu alat transportasi darat, alat transportasi air, tenaga manusia dan tenaga hewan; b. Dalam keadaan mendesak pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dapat menggunakan alat transportasi atau alat angkut tercepat (charter).

-17- SALINAN 3. Jangka Waktu a. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK sudah harus diterima oleh PPS paling lambat 4 (empat) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; b. Penerimaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur oleh PPS sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a, dikecualikan: 1) Kartu pemilih selambat-lambatnya 8 (delapan) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; 2) Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS (Model C6-KWK.KPU) selambat-lambatnya 8 (delapan) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. c. Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dilakukan oleh PPK. 4. Pengiriman a. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPK ke PPS dilakukan setelah ada Surat Perintah Pengiriman Barang dari PPK; b. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur di atas dengan melampirkan Surat Perintah Penyerahan Barang yang ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota dan PPK. 5. Penerimaan a. PPS setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur harus menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang dan ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota dan PPK; b. PPS sebelum menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang, melakukan pemeriksaan sebagai berikut: 1) Memeriksa kotak surat suara, masih digembok dan disegel serta tidak rusak; 2) Mencocokkan jumlah kemasan berisi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang diterima sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang dan; 3) Mencatat dan melaporkan kemasan yang isinya tidak sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang kepada KPU Kabupaten/Kota dan PPK. c. PPS pada waktu menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berkoordinasi dengan kepala desa/ kepala kelurahan dan aparat keamanan untuk pengamanan mulai dari penerimaan dan penyimpanan sementara; d. PPS mengirimkan salinan Berita Acara Serah Terima Barang yang sudah ditandatangani kepada KPU Kabupaten/Kota dan PPK;

-18- SALINAN e. PPS setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur wajib menjaga keamanannya agar tidak dibuka, tidak hilang, dan tidak rusak. 6. Penyimpanan PPS setelah menerima perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur menyimpannya di gudang atau di tempat yang memadai serta dapat dijamin keamanannya. 7. Pelaporan PPK melaporkan pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara ke PPS kepada KPU Kabupaten/Kota. I. PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA PEMILU GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DARI PPS KE KPPS 1. Skala Prioritas a. Penentuan skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS didasarkan pada jarak, lokasi, waktu yang dibutuhkan, letak geografis, tingkat kesulitan medan dan keamanan; b. Skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: 1) Prioritas kesatu, sangat sulit yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dengan menggunakan alat transportasi tenaga manusia, tenaga hewan atau kendaraan air (kapal, boat atau rakit); 2) Prioritas kedua sulit yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), roda 2 (dua) untuk medan yang sulit seperti perbukitan dan jalan rusak; 3) Prioritas ketiga, mudah yaitu pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dengan menggunakan alat transportasi roda 4 (empat), roda 2 (dua) untuk medan yang mudah dilewati; c. Penetapan skala prioritas pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur kepada KPPS sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b ditetapkan oleh PPS.

-19- SALINAN 2. Sarana Angkutan a. Pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dapat menggunakan sarana angkutan setempat yaitu alat transportasi darat, alat transportasi air, tenaga manusia dan tenaga hewan; b. Dalam keadaan mendesak pelaksanaan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dapat menggunakan alat transportasi tercepat (charter). 3. Jangka Waktu a. Perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS sudah dapat diterima oleh KPPS sejak dari 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara dan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; b. Penerimaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur oleh KPPS sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a, dikecualikan: 1) Kartu pemilih selambat-lambatnya 6 (enam) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara; 2) Surat pemberitahuan untuk memberikan suara di TPS (Model C6- KWK.KPU) selambat-lambatnya 6 (enam) hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara. c. Pendistribusian perlengkapan pemungutan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dilakukan oleh PPS. 4. Pengiriman a. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dari PPS ke KPPS dilakukan setelah ada Surat Perintah Pengiriman Barang dari PPS; b. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sebagaimana dimaksud di atas dengan melampirkan Surat Perintah Penyerahan Barang yang ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS. 5. Penerimaan a. KPPS setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur harus menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang dan ditembuskan kepada KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS; b. KPPS sebelum menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang, melakukan pemeriksaan sebagai berikut: 1) Memeriksa kotak surat suara, masih digembok dan disegel serta tidak rusak 2) Mencocokkan jumlah kemasan berisi perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang diterima sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang; dan

-20- SALINAN 3) Mencatat dan melaporkan kemasan yang isinya tidak sesuai dengan Surat Perintah Penyerahan Barang kepada KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS. c. KPPS pada waktu menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur berkoordinasi dengan pemerintahan setempat, Pengawas Pemilu lapangan dan aparat keamanan untuk pengamanan mulai dari penerimaan dan penyimpanan sementara; d. KPPS mengirimkan salinan Berita Acara Serah Terima Barang yang sudah ditandatangani kepada KPU Kabupaten, PPK dan PPS; e. KPPS setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur wajib menjaga keamanannya agar tidak dibuka, tidak hilang, dan tidak rusak. 6. Penyimpanan KPPS setelah menerima perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur menyimpannya di tempat yang memadai serta dapat dijamin keamanannya. J. PENGAWALAN 1. Pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur ke daerah tujuan yang tingkat kerawanan tinggi, maka pelaksanaan pengirimannya harus melibatkan petugas pengawalan yang personelnya berasal dari aparat keamanan; 2. Pengawalan terhadap pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur dilakukan mulai dari tempat pengiriman sampai penyerahan kepada pihak yang menerimanya. K. PENGAWASAN 1. Untuk kelancaran, keamanan, dan ketepatan dalam pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK dan PPS melakukan pengawasan terhadap pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur; 2. Pengawasan dilaksanakan dengan cara: a. Memperhatikan pelaksanaan pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai dengan lokasi yang ditetapkan; b. Mencegah timbulnya penyimpangan dari rencana semula; c. Mencek setiap pelaksanaan pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur yang sudah dilakukan dengan menyampaikan berita melalui radiogram/telepon/fax/emailke alamat tujuan;

-21- SALINAN d. Mengecek perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur sesuai alamat tujuan penerima dengan utuh dan selamat. 3. Pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkutan dan pengiriman perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur meliputi: a. Surat Perintah Penyerahan (SPP) dan Surat Perintah Angkut; b. Ketepatan waktu pengiriman sampai di daerah tujuan masingmasing disesuaikan dengan waktu yang ditetapkan; c. Pemberitahuan melalui faximile/telegram/email kepada pejabat penerima barang; d. Berita Acara Serah Terima yang telah ditanda tangani pejabat penerima barang di daerah tujuan masing-masing. L. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Dalam hal pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur bersamaan waktunya dengan Pemilu Walikota dan Wakil Walikota Singkawang, pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dapat dilakukan bersamaan; 2. Setelah selesai penghitungan suara di TPS, seluruh perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara, dikirim kembali ke PPS oleh KPPS pada hari yang sama; 3. Setelah selesai rekapitulasi penghitungan suara di PPS, seluruh perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dikirim kembali ke PPK oleh PPS paling lambat 1 hari setelah rekapitulasi penghitungan suara di PPS selesi; 4. Setelah selesai rekapitulasi penghitungan suara di PPK, seluruh perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dikirim kembali ke KPU Kabupaten/Kota oleh PPK paling lambat 1 hari setelah rekapitulasi penghitungan suara di PPK selesai. M. PENUTUP 1. Pedoman teknis dan tata cara pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur ini merupakan panduan bagi KPU Provinsi, KPU Kabupaten Kota, PPK, PPS dan KPPS; 2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 11 Juni 2012 KETUA, ttd. A.R. MUZAMMIL