BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. pembelajaran dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik,

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu siswa kelas V SD Negeri 01 Suka Agung Barat sebanyak 23 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X1 semester genap SMA N 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). Dalam konsep PTK terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hubungan keempatnya dipandang sebagai siklus. Untuk jelasnya siklus kegiatan dengan rancangan PTK model Kusuma adalah sebagaimana gambar 3.1 di bawah ini : Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I Siklus II dst Perencanaan Pelaksanaan I Observasi Refleksi Perencanaan Pelaksanaan II Observasi Refleksi Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi dalam PTK

22 Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang secara terus menerus. Bila pembelajaran menemukan gagasan utama wacana dengan teknik diskusi belum meningkat pada siklus pertama, penulis merencanakan tindakan siklus kedua, dan seterusnya sampai mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, jumlah siklus tidak terikat dan tidak ditentukan sampai siklus tertentu. Siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil pembelajaran. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan, maka siklus dapat dihentikan meskipun masih dalam siklus kedua. Siklus juga dapat dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan. 3.2 Setting Penelitian Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian meliputi tempat penelitian dan tempat penelitian. 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013 / 2014 yang terhitung dari bulan Maret 2014. Pelaksanaan PTK sesuai

23 dengan jadwal pelajaran, dan penelitian akan berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan. 3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Perumnas Way Kandis Tahun Pelajaran 2013 / 2014 dengan jumlah 35 siswa yang terdiri atas 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 3.4 Teknik Pengumpulan data Teknik yang akan dignakan untuk mendapatkan data pembelajaran yaitu: 1. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan suatu objek yang difokuskan pada prilaku tertentu. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati sikap demokrasi siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar panduan observasi. 2. Tes hasil, instrument ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, dengan diberikan tes pada akhir pembelajaran. 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Analisis kualitatif ini digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan memberikan permasalahan penelitian, yaitu dta tentang kinerja guru, sikap demokrasi

24 siswa, dan interaksi pembelajaran, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika hasil tes evaluasi setelah mengikuti proses pembelajaran. 1. Analisis Kualitatif a. Data demokrasi siswa selama pembelajaran berlangsusng data diperoleh dengan menggunakan pengamatan secara langsung terhadap sikap demokrasi siswa selama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dekokrasi siswa selama pembelajarandilakukan dengan menggunakan lembar observasi sikap demokrasi siswa. Data diperoleh berdasarkan prilaku yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran. Tabel 3.1 Instrumen data observasi sikap demokrasi siswa dalam pembelajaran No Sikap Demokrasi Skor 1 2 3 4 1 Perhatian siswa pada proses pemelajaran 2 Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok 3 Menyelesaikan tugas yang diberikan guru 4 Ketepatan mengumpulkan tugas Keterangan: Rentang skor: 1. Sangat baik 2. Baik 3. Cukup baik 4. Kurang baik

25 Data kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung data diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas guru selama pembelajaran dilakukan dengan mengunakan lembar kegiatan observasi guru. Data kegiatan guru diperoleh berdasarkan prilaku dalam mengajar yang sesuai dan relevan dengan kegiatan pembelajaran Tabel 3.2 Lembar data observasi kegiatan guru dalam pembelajaran NO Aspek Yang Diamati Skor 1 Kemampuan Membuat Pelajaran 2 Sikap Guru dalam proses pembelajaran 3 Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran) 4 Kegiatan Belajar Mengajar 5 Kemampuan menggunakan Media pembelajaran 6 Evaluasi Pembelajaran 7 Kemampuan Menutup kegiatan Pembelajaran 8 Tindak lanjut/follow Up Jumlah Perolehan Skor Jumlah Skors maksimal Keterangan : Kategori aktivitas siswa Rentang Persentase 85% - 100% 70 % - 84% 55% - 69% 40% - 54% 0% - 35% Sumber: Arikunto, (2006:210) Kategori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Keterangan a. Siswa dikatakan sangat kurang aktif jika rentang persentasenya 0%-40% b.siswa dikatakan kurang aktif jika rentang persentasenya 40%- 54%

26 c. Siswa dikatakan cukup aktif jika rentang persentasenya 55%- 69% d.siswa dikatakan aktif jika rentang persentasenya 70%- 84% e. Siswa dikatakan sangat aktif jika rentang persentasenya 85%- 100% Jumlah Perolehan Skor Nilai Kinerja Guru = X 100 Jumlah Skors maksimal b. Analisis Kwalitatif Dari hasil penelitian yang tergolong data kualitatif dilakukan secara deskritif, yaitu sebagai berikut: No Nama Siswa Skor 1 2 3 Jumlah Skor Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terrendah 3.6 Rencana Penelitian Tindakan Kelas Rencana penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan daur ulang atau siklus. Peneliti merencanakan 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat kegiatan inti, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan pertama penelitian didahulukan dengan menemukan masalah dan berupaya mencari solusi berupa perencanaan perbaikan (perenungan). Dilanjutkan dengan tindakan yang telah direncanakan sehingga menghasilkan perbaikan untuk tindakan selanjutnya pada siklus-siklus berikutnya.

27 1. Siklus 1 a. Perencanaan Tindakan Kegiatan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah. Perencanaan (planning) Setelah ditetapkan untuk menerapkan metode dsksi, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapakan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan siklus I, dimana proses belajar mengajar dilaksanakan dua kali pertemuan. Proses perencanaan yang dilakukan meliputi: a. Menetapkan dan mendiskusikan dengan guru mitra, rancangan pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa. b. Menyiapkan silabus. c. Membuat rencana pembelajaran untuk tindakan siklus I. d. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanan proses pembelajaran di kelas. e. Membuat/menyediakan alat bantu pembelajaran yang diperlukan dan dapat berguna untuk memudahkan siswa. f. Membuat alat evaluasi yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diberikan pada siswa tiap pertemuan sebagai upaya membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi. g. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus 1. h. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

28 b. Pelaksanaan Tindakan Proses tindakan berlangsung di kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dalam tiga kali pertemuan (6 x 35 menit) dengan menggunakan langkah-langkah berikut. 1) Kegiatan awal a. Guru mengondisikan kelas b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran c. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. 2) Kegiatan inti a. Guru menjelaskan pengertian wacana, paragraf, gagasan utama, kalimat, dan teknik diskusi. b. Siswa bertanya jawab tentang wacana, paragraf, gagasan utama, dan kalimat dalam proses diskusi. c. Guru menjelaskan bagaimana menemukan gagasan utama wacana dengan cepat dan tepat melalui proses diskusi. 3) Kegiatan akhir Guru dan siswa melakukan refleksi setelah melaksanakan proses pembelajaran untuk dijadikan bahan perencanaan tindakan berikutnya.

29 c. Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, baik terhadap siswa dan guru dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Observasi dilakukan secara kolaborasi bersama teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pengamatan difokuskan pada proses pembelajaran menggunakan teknik diskusi yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun guru sebagai peneliti. Setelah data diperoleh dari uji coba teknik diskusi untuk menemukan gagasan utama wacana, maka peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat tentang data yang didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan, dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Data-data yang diperoleh, dipilih yang benar-benar dibutuhkan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian. Setelah mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan hambatan yang dijumpai, maka langkah selanjutnya peneliti menyusun kembali rencana kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kekurangan, sehingga memperoleh hasil lebih baik pada siklus berikutnya.

30 2. Siklus 2 a. Perencanaan Tindakan Kegiatan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah. Perencanaan (planning) Prosedur penelitian pada siklus II juga diawali dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara kolaboratif antara guru dan peneliti seperti pada perencanaan siklus I, kemudian membuat rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metode diskusi seperti siklus sebelumnya dengan persiapan yang lebih matang. Dimana proses belajar mengajar dilaksanakan dua kali pertemuan. Proses perencanaan yang dilakukan meliputi: 1. Membuat rencana pembelajaran untuk tindakan siklus II. 2. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanan proses pembelajaran di kelas. 3. Membuat/menyediakan alat bantu pembelajaran yang diperlukan dan dapat berguna untuk memudahkan siswa memahami konsep matematika yang diajarkan. 4. Membuat alat evaluasi yang berupa LKS 5. Merancang alat evaluasi untuk tes tindakan siklus II. 6. Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

31 b. Pelaksanaan Tindakan Proses tindakan berlangsung di kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dalam tiga kali pertemuan (6 x 35 menit) dengan menggunakan langkah-langkah berikut. a. Kegiatan awal 1. Guru mengondisikan kelas 2. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran 3. Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. b. Kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian wacana, paragraf, gagasan utama, kalimat, dan teknik diskusi. 2. Siswa bertanya jawab tentang wacana, paragraf, gagasan utama, dan kalimat dalam proses diskusi. Guru menjelaskan bagaimana menemukan gagasan utama wacana dengan cepat dan tepat melalui proses diskusi. c. Kegiatan akhir Guru dan siswa melakukan refleksi setelah melaksanakan proses pembelajaran untuk dijadikan bahan perencanaan tindakan berikutnya.

32 C. Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, baik terhadap siswa dan guru dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan. Observasi dilakukan secara kolaborasi bersama teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pengamatan difokuskan pada proses pembelajaran menggunakan teknik diskusi yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh siswa maupun guru sebagai peneliti. Setelah data diperoleh dari uji coba teknik diskusi untuk menemukan gagasan utama wacana, maka peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat tentang data yang didapat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan, dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Data-data yang diperoleh, dipilih yang benar-benar dibutuhkan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian. Setelah mendapatkan gambaran tentang permasalahan dan hambatan yang dijumpai, maka langkah selanjutnya peneliti menyusun kembali rencana kegiatan pembelajaran yang mengacu pada kekurangan, sehingga memperoleh hasil lebih baik pada siklus berikutnya.

33 3.7 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan penelitian berlangsung dengan pengamatan dan evaluasi atau tes. Pengamatan dan evaluasi atau tes ini digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemampuan menemukan gagasan utama wacana sebelum dan sesudah menggunakan teknik diskusi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Perumnas Way Kandis. Instrumen-instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data diperoleh melalui langkah-langkah berikut. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Yang diamati kelas IV SD Negeri 2 Perumnas Way Kandis, selain menyampaikan materi pembelajaran dan melakukan pengamatan selama diskusi berlangsung, peneliti juga mengamati prilaku siswa selama proses pembelajaran. Pedoman observasi atau pengamatan ini adalah diskusi selama pembelajaran berlangsung dengan cara memberi tanda cek ( ) pada setiap aspek yang diamati sesuai kategori (keadaan di kelas) apakah termasuk kurang sekali, kurang cukup, baik, atau baik sekali. 3.8 Teknik Analisis Data Hal-hal yang dinilai dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa menemukan gagasan utama wacana dalam proses diskusi dan aktivitas guru. Aspek aktivitas siswa, meliputi perhatian, kerja sama dalam diskusi, menghargai pendapat, dan keterampilan siswa membaca wacana. Indikator keterampilan menemukan gagasan utama wacana meliputi ketepatan menemukan gagasan

34 utama, diksi atau pilihan kata, keefektifan kalimat, dan ketepatan menggunakan ejaan. Aspek aktivitas guru meliputi penyajian dan pembimbingan. Langkah-Langkah Menganalisis Data a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4 siswa. Setiap kelompok dibagikan teks atau wacana dan mencari gagasan utamanya. b. Penulis melakukan penilaian tentang ketepatan menemukan gagasan utama wacana, kemampuan menggunakan diksi atau pilihan kata, keefektifan kalimat, dan ketepatan menggunakan ejaan. c. Menjumlahkan skor menemukan gagasan utama wacana dengan berpedoman pada tolok ukur pada tabel 3.1. d. Menghitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama wacana pada setiap indicator. Skor yang diperoleh Nilai akhir = x 100 Skor maksimal e. Menentukan tingkat kemampuan siswa menemukan gagasan utama wacana dengan tolok ukur di bawah ini.

35 Tabel 3.3 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Wacana Nilai 86 100 71 85 56 70 41 55 0 40 ( Modifikasi dari Nurgiantoro 2001:399 Tingkat Kemampuan Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 3.9 Indikator Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan menemukan gagasan utama wacana pada mata pelajaran bahasa Indonesia pada setiap siklusnya Tabel 3.4 Indikator Menemukan Gagasan Utama Wacana No Indikator Tempat Indikator Kriteria Skor 1 Ketepatan Menemukan Gagasan Utama 100 % 80% Sangat Baik Baik 5 4 60% 40% 20% Cukup Kurang Baik Tidak Baik 3 2 1