BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pelaksanaannya masih terdapat masalah-masalah yang harus dihadapi guru. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Transkripsi:

19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk., (2007: 1.3) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagi guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yang dirangkai menjadi satu kesatuan yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observer), dan refleksi (reflect). Penelitian ini dipilih dan berkolaborasi dengan guru kelas V C SDN 2 Metro Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dan dilaksanakan dengan tiga siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yakni; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada akhir kegiatan diadakan tes formatif. Siklus penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

20 Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Perencanaan III Refleksi III SIKLUS III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 1. Alur siklus Penelitian Tindakan Kelas. Diadopsi dari Wardhani (2007: 2.4) B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas V C SDN 2 Metro Timur. Adapun subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V C SDN 2 Metro Timur dengan jumlah siswa 27 orang, terdiri dari siswa laki-laki 15 orang dan siswa perempuan 12 orang.

21 2. Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Metro Timur, Jalan Ki. Hajar Dewantara 15 A Desa Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur Kota Metro. 3. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 selama enam bulan, dimulai dari bulan Januari dan berakhir pada bulan Juni tahun 2012. 4. Sumber Data Sumber data penelitian ini diperoleh dari guru dan siswa. Berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas siswa dan kinerja guru, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil post test siswa. C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan. 1. Teknik non tes Observasi, yaitu digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru dapat meningkat selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan Pendekatan CTL. 2. Teknik tes Tes, digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa guna mengetahui hasil belajar PKn bagi siswa setelah diterapkan pendekatan CTL pada siswa kelas V C SDN 2 Metro Timur.

22 D. Alat Pengumpulan Data 1. Lembar panduan observasi, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Pendidikan Keawarganegaraan dengan menerapkan Pendekatan CTL. 2. Soal-soal tes formatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang telah diajarkan setelah menerapkan Pendekatan CTL. E. Teknik Analisis Data Dalam penilitian dianalisis dengan menggunakan analisis kulitatif dan kuantitatif: 1. Analisis Kualitatif Data kualitatif ini, diperoleh dari data nontes yaitu lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. a. Nilai aktivitas setiap siswa diperoleh dengan rumus: NP = Keterangan: NP R SM = nilai yang dicari atau diharapkan = skor mentah yang diperoleh siswa = skor maksimum dari tes yang ditentukan 100 = bilangan tetap Diadaptasi dari Purwanto (2008: 102)

23 b. Analisis kinerja guru diperoleh dengan rumus: NP= Keterangan: NP = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh SM = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap Diadaptasi dari Purwanto (2008: 102). 2. Analisis Kuantitatif Digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam penguasaan materi yang diajarkan guru. Nilai hasil belajar tiap siswa diperoleh dengan rumus: Keterangan: NP = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa SM = skor maksimum dari tes yang ditentukan 100 = bilangan tetap Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal, digunakan rumus sebagai berikut: Diadaptasi dari Aqib, dkk (2009:41).

24 Dengan Kriteria Keberhasilan Aktivitas siswa dan Kinerja Guru: 81% - 100 % = Baik sekali 61% - 80 % = Baik 41% - 60 % = Cukup 21% - 40 % = Kurang 0 % - 20 % = Kurang sekali (adaptasi dari Arikunto, 2007:17) F. Indikator Keberhasilan Pembelajaran dalam peelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 65 secara klasikal tingkat keberhasilan siswa minimal mencapai 75%, dan adanya peningkatan aktivitas siswa da hasil belajar secara kalsikal pada setiap siklusnya. (Depdiknas, 2008: 5) G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas 1. Siklus I a. Perencanaan (planning) Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran secara kolaboratif antara guru dan peneliti untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Dalam siklus pertama, peneliti mempersiapkan proses pembelajaran PKn dengan menerapkan Pendekatan CTL dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Peneliti bersama guru berdiskusi untuk membuat kesepakatan tentang materi pembelajaran PKn

25 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (Pemetaan, Silabus, RPP, Media Pembelajaran ) yang sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. 3. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan CTL. 4. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok, lembar jawaban, dan lembar kegiatan tersebut. 5. Menyiapkan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soalsoal. Instrumen non tes berupa lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan pendekatan CTL pada siklus I sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk memulai pembelajaran. 2. Guru melaksanakan tes awal (pre test) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi yang diberikan. 3. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai (menghubungkan materi yang akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari).

26 4. Materi yang akan disampaikan adalah Memahami Organisasi. Dengan Standar kompetensi Memahami Kebebasan Berorganisasi. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan pengertian organisasi Kegiatan Inti: 1. Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang organisasi. 2. Guru membentuk kelompok dengan jumlah 27 siswa setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi tentang materi yang akan disampaikan. 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang arti dari Memahami Organisasi. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dari penjelasan guru tentang Memahami Organisasi. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa/kelompok untuk berpikir, dan mengidentifikasi organisasi apa yang ada di sekitar lingkungan mereka, atau organisasi apa yang pernah mereka ikuti. 6. Siswa mencatat hasil dari diskusi tentang memahami organisasi ke dalam buku catatan. 7. Setelah siswa selesai mencatat hasil dari diskusi kelompok, kemudian guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kedepan kelas. 8. Siswa lain dapat memberikan tanggapan/saran kepada siswa yang maju.

27 Kegiatan Penutup: 1. Guru memberikan umpan balik serta penguatan untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. 2. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Pada akhir pembelajaran guru memberikan soal (post test) kepada siswa yang berbentuk Lembar Tugas Siswa tentang materi yang telah disampaikan. c. Observasi Peneliti mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara membubuhkan tanda ceklist pada lembar observasi. d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh guru baik itu kelebihan atau kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus II. Sedangkan kelebihan atau kebaikan pada siklus I perlu dipertahankan untuk siklus selanjutnya dan dapat dijadikan contoh dalam melaksanakan pembelajaran yang akan datang.

28 2. Siklus II Siklus kedua ini dilakukan sebagai usaha peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan CTL. Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapkan lebih baik dibanding dengan hasil pembelajaran pada siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih sama pada siklus I namun dengan pokok bahasan yang berbeda yaitu Organisasi-organisasi di sekitar kita. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah: a. Perencanaan (planning) 1. Peneliti bersama guru berdiskusi untuk membuat kesepakatan tentang materi pembelajaran PKn 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (Pemetaan, Silabus, RPP, Media Pembelajaran) yang sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. 3. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan oleh kelompok, lembar jawaban, dan lembar kegiatan tersebut. 4. Menyiapkan insrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soalsoal. Instrumen non tes berupa lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana perbaikan pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan pendekatan

29 CTL pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk memulai pembelajaran. 2. Guru melaksanakan tes awal (pre test) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi yang diberikan. 3. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai (menghubungkan materi yang akan dijelaskan dengan kehidupan sehari-hari),. 4. Materi yang akan disampaikan adalah Organisasi di sekolah. Dengan Kompetensi Dasar Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat Kegiatan Inti: 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang organisasi yang ada di sekolah. 2. Guru membentuk kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi tentang materi yang akan disampaikan. 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang organisasi yang ada di sekolah dengan menggunakan media. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dari penjelasan guru tentang organisasi yang ada di sekolah.

30 5. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berpikir, dan mengidentifikasi organisasi apa yang ada di sekolah, atau organisasi apa yang pernah mereka ikuti. 6. Dalam kegiatan kelompok, Guru memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan 2 organisasi yang pernah, sedang, atau akan diikuti oleh siswa di lingkungan sekolah dan masyarakat, atau organisasi apa pun yang diketahui siswa. 7. Guru memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan tujuan, anggota, struktur, dan tata tertib yang berlaku di kedua organisasi itu. 8. Siswa mencatat hasil dari diskusi ke dalam buku catatan tentang organisasi yang ada di sekitar sekolah. Dalam diskusi tersebut diharapkan setiap anak dapat memberikan ide atau gagasan yang dimiliki, sehingga mereka dapat memecahkan masalah yang sedang didiskusikan 9. Setelah siswa selesai mencatat hasil dari diskusi kelompok, kemudian guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas. 10. Siswa lain dapat memberikan masukan kepada siswa yang maju. Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan umpan balik serta penguatan untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. 2. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

31 3. Pada akhir pembelajaran guru memberikan soal (post test) kepada siswa yang berbentuk Lembar Tugas Siswa tentang materi yang telah disampaikan. c. Observasi Peneliti mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara membubuhkan tanda ceklist pada lembar observasi. d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus II yang dilakukan oleh guru baik itu kelebihan atau kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Kelemahan atau kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran, maka akan dilakukan perbaikan pada perencanaan tindakan untuk siklus III. Sedangkan kelebihan atau kebaikan pada siklus II perlu dipertahankan untuk siklus selanjutnya dan dapat dijadikan contoh dalam melaksanakan pembelajaran yang akan datang. 3. Siklus III Dalam pembelajaran ketiga ini diharapkan lebih baik dibanding dengan hasil pembelajaran pada siklus pertama dan kedua. Siklus ketiga ini juga melalui langkah-langkah yang sama dengan siklus pertama dan kedua yaitu sebagai berikut:

32 a. Perencanaan (planning) 1. Peneliti bersama guru berdiskusi untuk membuat kesepakatan tentang materi pembelajaran PKn. 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran (Pemetaan, Silabus, RPP, Media Pembelajaran) yang sesuai dengan materi yang telah ditetapkan. 3. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan CTL 4. Menyusun lembar kerja siswa (LKS) yang akan digunakan kelompok, lembar jawaban, dan lembar kegiatan tersebut. 5. Menyiapkan insrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soalsoal. Instrumen non tes berupa lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Langkah tindakan ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan pendekatan CTL pada siklus ketiga dengan perencanaan yang telah disusun sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan: 1. Guru mengkondisikan kelas agar siap untuk memulai pembelajaran 2. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum materi yang diberikan.

33 3. Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai. 4. Materi yang akan disampaikan adalah Organisasi di Masyarakat. Dengan Kompetensi Dasar Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah Kegiatan Inti: 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang organisasi yang ada di lingkungan rumah. 2. Guru membentuk kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa untuk berdiskusi tentang materi yang akan disampaikan. 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang peran serta organisasi yang ada di sekolah. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya dari penjelasan guru tentang organisasi yang ada di sekolah. 5. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berpikir, dan berdiskusi tentang peran serta dalam memilih organisasi di sekolah. 6. Mencatat hasil dari diskusi ke dalam buku catatan. 7. Setelah siswa selesai mencatat hasil dari diskusi kelompok, kemudian guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ke depan kelas. 8. Siswa lain dapat memberikan masukan kepada siswa yang maju.

34 Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan umpan balik serta penguatan untuk menghadapi tugas-tugas berikutnya. 2. Guru bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 3. Pada akhir pembelajaran guru memberikan soal (post test) kepada siswa yang berbentuk Lembar Tugas Siswa tentang materi yang telah disampaikan. c. Observasi Peneliti mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan cara membubuhkan tanda ceklist pada lembar observasi. d. Refleksi Pada siklus III ini peneliti dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan evaluasi hasil belajar siswa serta lembar observasi pengamat. Guru dapat melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Jika hasil belajar siswa meningkat, maka kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL dapat dikatakan berhasil sesuai dengan tingkat pencapaian tujuan yang diharapkan.