PEMBUATAN BATA RINGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PENGGERGAJIAN BATU ANDESIT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR PADA BATU BATA RINGAN YANG TERBUAT DARI FLY ASH DAN ABU PENGERGAJIAN BATU ANDESIT

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton memiliki berat jenis yang cukup besar (± 2,2 ton/m 3 ), oleh sebab itu. biaya konstruksi yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

Kartika Purwitasari, Achfas Zacoeb, Siti Nurlina ABSTRAK Kata Kunci : 1. Pendahuluan

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

Heri Sujatmiko Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi ABSTRAKSI

Berat Tertahan (gram)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beton masih merupakan pilihan utama sebagai bahan konstruksi pada saat ini

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

BAB I PENDAHULUAN. & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut. Menurut (Abdullah Yudith, 2008 dalam lesli 2012) berdasarkan beratnya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KUALITAS BATAKO DENGAN PEMAKAIAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS EX COLD MILLING. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan peralatan yang ada di laboratorim teknologi

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB I PEDAHULUAN. dan bahkan karena bobotnya yang ringan, bisa digunakan melebihi

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE

PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa batu kerikil dan agregat halus yang berupa pasir yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. bahan terpenting dalam pembuatan struktur bangunan modern, khususnya dalam

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN TEGANGAN-REGANGAN BATA BETON RINGAN DENGAN PENAMBAHAN MINERAL ALAMI ZEOLIT ALAM TERTAHAN SARINGAN NO.

LIMBAH PADAT PABRIK KERAMIK SEBAGAI BAHAN CAMPURAN BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PENGARUH VARIASI CAMPURAN SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN BATA BETON RINGAN DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK GIPSUM NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF

LAMPIRAN 1 ANALISA AYAKAN AGREGAT HALUS. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. baja. Pilihan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi ini dikarenakan beton

PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PADA PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN TAMBAHAN BUIH DAN SERAT ALAM

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK

BAB I PENDAHULUAN I 1

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KREATIF, VOLUME 01, NOMOR 01

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1 Universitas Indonesia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI DAN PASIR APUNG DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH DAN CONPLAST DENGAN PERAWATAN (CURING)

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

STUDI KASUS PERBANDINGAN BERBAGAI BATA RINGAN DARI SEGI MATERIAL, BIAYA, DAN PRODUKTIVITAS

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR BATA RINGAN CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

PENGARUH PENGGUNAAN BATU DOLOMIT SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, lebih tahan korosi dan lebih murah. karena gaya inersia yang terjadi menjadi lebih kecil.

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

PENGARUH PENAMBAHAN TUMBUKAN LIMBAH BOTOL KACA SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

KUALITAS BATA BETON DARI BAHAN PASIR KALIJALI DENGAN CAMPURAN SEMEN PADA BERBAGAI VARIASI CAMPURAN LEBIH DARI 28 HARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah,

BAB III LANDASAN TEORI

EKO YULIARITNO NIM : D

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KINERJA BETON HVFA

Transkripsi:

ISBN: 978-979-98438-8-3 PEMBUATAN BATA RINGAN MENGGUNAKAN LIMBAH PENGGERGAJIAN BATU ANDESIT Setya Winarno *, M. Guntur Basyarah, Ilman Noor Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia, Indonesia E-mail: winarno@uii.ac.id ABSTRAK Aktivitas penggergajian batu andesit di sekitar Gunung Merapi memberikan limbah penggergajian yang berupa abu batu halus. Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan bangunan. Makalah ini akan menguraikan secara secara mendalam pemanfaatan abu batu halus dari limbah penggergajian batu andesit yang ada di sekitar Yogyakarta untuk pembuatan bata ringan. Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan perbandingan harga bata ringan hasil penelitian dibandingkan dengan beton ringan yang ada di pasaran. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan survei harga di lapangan. Beberapa bahan yang digunakan adalah semen Portland Cement (PC) merk Tiga Roda, air Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik FTSP UII, pasir halus, dan Additive Foaming Agent. Ukuran benda uji disamakan dengan ukuran bata ringan di lapangan, yaitu sebesar 60 cm x 20 cm x 10 cm. Sasaran pengujian adalah dihasilkannya bata ringan dengan berat volume sekitar 600 kg/m 3 dan kekuatan tekan mencapai sekitar 30 kg/cm 2 pada umur 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan dari bata ringan pasir halus Merapi dengan Berat Volume 1196,5 kg/m 3 adalah 3675 x 10 3 Pa dan memenuhi persyaratan SNI-3-0349-1989. Harga pokok produksi pembuatan bata ringan adalah Rp502.259,- per m 3, sedangkan untuk harga layak jual di pasarannya adalah Rp 650.000,- per m 3. Harga lebih rendah Rp 12.500,-. Dari bata Diamond. Temuan ini mengindikasikan bahwa bata ringan ini dapat bersaing di pasaran, baik dari kekuatan maupun harga. Kata kunci : bata ringan, pasir halus, kuat tekan, dan harga bata ringan PENDAHULUAN Letusan Gunung Merapi di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sering mengeluarkan material vulkanis yang cukup berlimpah. Akibat adanya letusan tersebut, warga banyak memanfaatkan material vulkanis tersebut untuk menopang kehidupan ekonominya. Salah satu material vulkanis adalah batu andesit yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak di sekitar lereng Gunung Merapi. Batu andesit tersebut kemudian di gergaji menjadi serpihan-serpihan ornament. Aktivitas penggergajian batu ini memberikan limbah penggergajian yang berupa abu batu halus. Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan bangunan, bahkan limbah ini sempat mengganggu masyarakat sekitar (Kurniawan, 2013). Saat ini teknologi bata ringan sedang berkembang dengan pesat seiring adanya kelemahan bata yang relatif berat sehingga bangunan yang berat akan menjadi lebih rentan terhadap bahaya gempa (Putra, 2010). Selain mengurangi risiko bencana gempa, penggunaan material ringan, misalnya bata ringan, juga dapat dipasang lebih cepat, ukurannya yang lebih lebar dan lebih tipis sehingga pekerjaannya dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan menggunakan material berat. Dengan demikian, kebutuhan material ringan dalam rangka mengurangi beban bangunan sudah mulai dipertimbangkan. Pada umumnya material ringan memiliki berat volume < 1800 kg/m 3 untuk beton ringan dan < 750 kg/m 3 untuk bata ringan (Krisanti dan Tansajaya, 2008 dan DPU, 1982). Salah satu cara pembuatan bata ringan ialah dengan memasukkan butiran gelembung udara pada 405

Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari campuran mortar beton, dimana butiran udara tersebut mampu mempertahankan struktur gelembung tersebut selama periode pengerasan (curing) tanpa menyebabkan reaksi kimia. Bata ringan inilah yang disebut Cellular Lightweight Concrete (CLC) (BMTPC, 2013). Material yang digunakan adalah berupa gelembung udara dan abu batu halus. Beberapa produsen telah membuat bata ringan, misalnya Hebel dan Diamond dengan berat volume sekitar 600 kg/m 3 (www.hebel.co.id). Produk tersebut menyajikan keunggulan masingmasing, misalnya dalam hal kekuatan, tahan api, kedap suara, hemat energi, kemudahan pelaksanaan, dan ketahanan terhadap rembesan air. Namun demikian, produk bata ringan tersebut menggunakan material pasir yang mengandung banyak silika, sehingga harga per buahnya relatif masih mahal dibandingkan dengan bata konvensional. Selain itu, bata ringan tersebut di atas masih menggunakan teknologi luar negeri dan menggunakan material khusus, sehingga harganya cenderung masih mahal. Sebagai gambaran, harga di Kota Yogyakarta tahun 2013 pada sebuah bata ringan Hebel per buah sekitar Rp 7.200 sedangkan bata beton (batako) konvensional hanyalah sebesar Rp 2.000 per buah. Sehubungan dengan adanya material pasir halus hasil penggergajian batu andesit, sumberdaya ini merupakan peluang tersendiri dalam rangka mengembangkan bata ringan. Kondisi idealnya, bata ringan dapat diproduksi di Yogyakarta menggunakan material lokal sehingga dapat menekan harga produksinya sekaligus menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu, makalah ini akan menguraikan secara secara mendalam pemanfaatan abu batu halus dari limbah penggergajian batu andesit yang ada di sekitar Yogyakarta untuk pembuatan bata ringan. Secara lebih khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik karakteristik bata ringan dari material pasir halus dan perbandingan harga bata ringan hasil penelitian dibandingkan dengan beton ringan Hebel dan Diamond. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan survei harga di lapangan. Proses ekperimental dilakukan di Laboratorium Bahan Kontruksi Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (FTSP UII). Objek penelitian adalah bata ringan yang menggunakan bahan dasar pasir halus hasil penggergajian batu andesit. Beberapa bahan yang digunakan adalah semen Portland Cement (PC) merk Tiga Roda, air Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik FTSP UII, pasir halus, dan Additive Foaming Agent. Ukuran benda uji disamakan dengan ukuran bata ringan di lapangan, yaitu sebesar 60 cm x 20 cm x 10 cm. Sasaran pengujian adalah dihasilkannya bata ringan dengan berat volume sekitar 600 kg/m 3 dan kekuatan tekan mencapai sekitar 30 kg/cm 2 pada umur 7 hari. Harga bata ringan dihitung dihitung dengan panduan perhitungan harga pokok produksi, yang meliputi biaya tempat, biaya depresiasi alat, biaya material, biaya upah-tenaga, biaya operasional, dan biaya lain-lain. Harga bata ringan hasil penelitian akan dibandingkan dengan harga bata ringan di pasaran. Apabila kuat desak bata hasil penelitian memenuhi syarat dan dapat bersaing dengan bata di pasaran, serta harga bata hasil penelitian dapat bersaing dengan harga bata ringan di pasaran, maka bata ringan siap untuk diproduksi secara massal. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Sifat Sifat Fisik Agregat Halus Hasil pengujian didapatkan data berat jenis dan penyerapan agregat halus seperti disajikan dalam Tabel 1 berikut. 406

ISBN: 978-979-98438-8-3 Tabel 1 Hasil pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus No Pemeriksaan Lokasi A Lokasi B Lokasi C Rata-rata 1 Berat Jenis Curah 2,41 2,40 2,45 2,42 2 Berat Jenis Jenuh Kering Muka (SSD) 2,48 2,42 2,49 2,46 3 Penyerapan air 4,8% 4.3% 4,9% 4,7% Dari hasil pengujian di atas, terlihat bahwa rerata berat jenis pasir halus adalah sebesar 2,42 dan termasuk ke dalam jenis agregat normal yaitu berkisar antara 2,40-2,70 (Tjokrodimuljo, 1996). Pemeriksaan berat volume pasir halus Hasil pemeriksaan berat volume pasir halus adalah sebesar 1,47 gr/cm 3, sebesar 1,42 gr/cm 3, dan sebesar 1,45 gr/cm 3 untuk Lokasi A, B, dan C. Rerata berat volume pasir adalah sebesar 1,44 gr/cm 3. Rata-rata berat Hasil ini termasuk dalam agregat normal yang nilainya berkisar 1,2 gr/cm³ - 1,6 gr/cm³ (Tjokrodimuljo, 1996). Sedangkan berat volume gembur adalah sebesar 1,41 gr/cm 3. Pemeriksaan Lolos Saringan No 50 Pada pemeriksaan lolos saringan No. 50 untuk pembuatan bata ringan adalah menggunakan agregat halus yang telah kering. Setelah melakukan pengujian didapatkan data lolos saringan no 50 adalah 98,2%, 99,5%, dan 97,5% untuk Lokasi A, B, dan C. Rata-ratanya adalah sebesar 98,4%. Dari hasil pemeriksaan di atas, terlihat bahwa hasil pemeriksaan lolos saringan no. 50 lebih besar dari yang telah ditentukan oleh standar pembuatan bata ringan yaitu >95 %, sehingga pasir dapat digunakan untuk pembuatan bata ringan. Mix-Design Bata Ringan Rencana campuran bata ringan pada penelitian ini adalah untuk pembuatan bata ringan dengan berat volume kira kira 600 kg/m 3 (Tipe A), 800 kg/m 3 (Tipe B), dan 1200 kg/m 3 (Tipe C). Kemudian untuk mix design pembuatan 1 m 3 bata ringan dapat dilihat pada Table 2. Setelah dilakukan perbandingan volume untuk tiap bahan pembentuk bata ringan tersebut maka akan didapatkan juga mix design untuk 1 buah bata ringan dengan ukuran 60 cm x 20 cm x 10 cm dapat dilihat pada Table 3. Tabel 2 Rencana mix-design bata ringan untuk produksi 1 m 3. No Komponen bata ringan Kategori berat volume kira kira Tipe A Tipe B Tipe C 1 Pasir (kg) 210 320 750 2 Semen (kg) 310 320 360 3 Air campuran adukan semen dan pasir (lt) 110 120 140 4 Air campuran spectafoam (lt) 36 40 23 5 Jumlah foam (lt) 715 800 460 6 Berat spectafoam (kg) 1,500 1,500 1,500 7 Kapur tohor / CaO (kg) 15 16 16 8 Air pelarut CaO (lt) 146 160 163 9 Larutan konsentrat AL (lt) 1,500 1,600 1,600 10 Material pasir Pasir halus Pasir halus Pasir halus 407

Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari Tabel 3 Rencana mix-design bata ringan untuk produksi 1 buah bata ringan dengan ukuran 60 cm x 20 cm x 10cm No Komponen bata ringan Kategori berat volume kira kira Tipe A Tipe B Tipe C 1 Pasir (kg) 2,520 3,840 9,000 2 Semen (kg) 3,720 3,840 4,320 3 Air campuran adukan semen dan pasir (lt) 1,320 1,440 1,680 4 Air campuran spectafoam (lt) 0,432 0,480 0,276 5 Jumlah foam (lt) 8,580 9,600 5,520 6 Berat spectafoam (kg) 0,018 0,018 0,018 7 Kapur tohor / CaO (kg) 0,180 0,190 0,192 8 Air pelarut CaO (lt) 1,752 1,920 1,956 9 Larutan konsentrat AL (lt) 0,018 0,019 0,019 10 Material pasir Pasir halus Pasir halus Pasir halus Pemeriksaan Berat Volume Bata Ringan Pengujian berat volume bata ringan dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Setiap umur pengujian diwakili oleh 3 buah benda uji berbentuk balok dengan ukuran 60 cm x 20 cm x 10 cm masing masing untuk setiap tipe. Hasil pengukuran berat volume dari sampel penelitian dan sampel bata ringan di pasaran disajikan dalam Tabel 4. Umur bata Tabel 4 Hasil pemeriksaan berat volume bata ringan Berat Volume BV (kg/m 3 ) Tipe A Tipe B Tipe C Bata Hebel Bata Diamond No 1 Umur 7 hari 615,4 901,2 1292,2 - - 2 Umur 14 hari 574,4 819,3 1228,4 - - 3 Umur 21 hari 553,8 778,3 1196,5 - - 4 Umur 28 hari atau lebih 533,3 778,3 1196,5 832,6 519,8 Pemeriksaan Kuat Desak Bata Ringan Pengujian kuat desak bata ringan dilakukan pada umur 28 hari. Pada pengujian diwakili oleh 10 buah benda uji berbentuk balok dengan ukuran 60 cm x 20 cm x 10 cm. Hasil pengujian kuat desak bata ringan rata-rata hasil penelitian, dan hasil pengujian kuat desak bata ringan Hebel dan Diamond yang terdapat di pasaran dapat dilihat pada Table 5. No Bata ringan penelitian BV (kg/m 3 ) Tabel 5 Hasil pengujian kuat desak bata ringan Kuat Desak (10 3 x Pascal) 408 No Bata ringan di pasaran BV (kg/m 3 ) Kuat Desak (10 3 x Pascal) 1 Tipe A 533,3 395 1 Diamond 832,6 1071 2 Tipe B 778,3 986 2 Hebel 519,8 1857 3 Tipe C 1196,5 3675 Analisis Harga Analisis harga disini bermaksud untuk mendapatkan harga layak jual bata ringan pasir halus Merapi, yaitu harga pokok produksi (HPP) ditambah dengan biaya transportasi dan keuntungan.

ISBN: 978-979-98438-8-3 Harga layak jual ini kemudian kemudian dibandingkan dengan harga jual bata ringan hebel dan diamond di pasaran. Melalui survey langsung di lapangan kami memperoleh data harga jual bata ringan di pasaran, yaitu masing masing adalah Rp 950.000,- /m 3 untuk bata ringan Hebel dan Rp 666.500,- /m 3 untuk bata ringan Diamond. Semua harga sudah termasuk biaya transportasi sampai di tempat (wilayah sekitar Yogyakarta). Perhitungan Harga Pokok Produksi Bata Ringan a. Menghitung biaya alat 1) Harga cetakan, cangkul dan skop = Rp 160.000.000 2) Umur alat = 3 tahun 3) Nilai sisa alat = Rp 80.000.000 4) Jumlah hari kerja = 300 hari/tahun 5) Penyusutan =... = 88.889 / hari b. Menghitung biaya bangunan 1) Harga bangunan = 20.000.000 2) Umur bangunan = 5 tahun 3) Nilai sisa bangunan = - 4) Jumlah hari kerja = 300 hari/tahun 5) Penyusutan =.. = 13.333 / hari c. Menghitung biaya perawatan alat 1) Listrik dan air = RP 250.000/bulan 2) Listrik dan air =. = 10.000 / hari d. Menghitung biaya upah 1) Jumlah perkerja = 6 orang 2) Penghasilan bata ringan per hari = 10 m 3 833 buah 3) Upah pekerja per m 3 = Rp 30.000/m 3 bata ringan Rp 360/ buah bata ringan 4) Upah pekerja per hari = Rp 30.000/m 3 x 10 m 3 /hari = Rp 300.000/hari 5) Pimpinan = 1 orang 6) Gaji pimpinan per hari = Rp 75.000 7) Total upah per hari = Rp 300.000 + Rp 75.000 = Rp 375.000 / hari e. Menghitung biaya material 1) Pasir = 4 m3/hari 2) Harga pasir per 1 kubik = Rp 60.000 3) Biaya pasir = 4 x 60.000 = Rp 240.000/hari 4) Semen = 80 sak/hari 5) Harga semen per 1 sak = Rp 47.500 6) Biaya semen = 80 x 45.900 = Rp 3.672.000/hari 7) Bahan Kimia (Kebutuhan Per m 3 ) - CaO : 16 kg x Rp 800 : Rp 12.800 - Specta Foam : 1,6 kg x Rp 25.000 : Rp 40.000 - Konsentrat AL : 1,6 lt x Rp 1.000 : Rp 1.600 Rp 54.400 /m 3 x 10 m 3 /hari = Rp 544.000 /hari 8) Total biaya material per hari = Rp 240.000 + Rp 3.672.000 + Rp 544.000 = Rp 4.456.000 f. Biaya makan minum 1) Makan minum per satu pekerja = Rp 10.000 409

Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari 2) Total biaya 6 pekerja + 1 pemimpin = Rp 70.000 g. Biaya pengobatan 1) Biaya pengobatan = Rp 30.000 / bulan 2) Biaya pengobatan per hari = Rp 30.000/25 = Rp 1.200 h. Biaya Tunjangan Hari Raya (THR) 1) Uang per tahun = Rp 300.000/tahun 2) Jumlah pekerja = 6 orang 3) Jumlah pemimpin = 1 orang. 4) Uang per hari = = 7.000 5) Barang per tahun = Rp 50.000/tahun. 6) Barang per hari = = 1.167 7) Total biaya THR = Rp 7.000 + Rp 1.167 = Rp 8.167 i. Total pengeluaran per hari = Rp 88.889 + Rp 13.333 + Rp 10.000 + Rp 375.000 + Rp 4.456.000 + Rp 70.000 + Rp 1.200 + Rp 8.167 = Rp 5.022.589,- Hasil perhitungan harga pokok produksi bata ringan dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Bata Ringan No. Uraian Keterangan 1. Harga/Biaya produksi per hari Rp 5.022.589,- 2. Jumlah produksi per hari 10 m 3 3. HPP per m 3 Rp 502.259,- Perhitungan Harga Layak Jual Bata Ringan di Pasaran Setelah mendapatkan harga pokok produksinya, kemudian dihitung biaya transportasi dan keuntungan/dana pengembangan usaha untuk mendapatkan harga layak jual di pasaran. 1. HPP bata ringan per m 3 = Rp 502.259 2. Biaya transportasi bata ringan per m 3 = Rp 100.000,- 3. Keuntungan yang diperoleh per m 3 = 10% dari HPP = 50.225,- Dari analisis harga di atas maka harga bata ringan pasir halus Merapi layak jual di pasaran per m 3 adalah = Rp 502.259,- + Rp 100.000,- + Rp 50.225,- = Rp 652.484,-; atau dibulatkan sebesar Rp Rp 653.000,-. Tabel 8 menyajikan perbandingan harga hasil penelitian dan harga bata ringan di pasaran. Tabel 8 Perbandingan harga layak jual bata ringan hasil penelitian dan harga di pasaran Jenis bata ringan Harga jual di pasaran per m 3 pasir halus Merapi Rp 653.000,- Diamond Rp 666.500,- Hebel Rp 950.000,- Semua harga bata ringan di atas adalah harga pokok produksi, dan sudah termasuk dengan biaya transportasi sampai di tempat (untuk wilayah Yogyakarta) serta keuntungan untuk dana pengembangan usaha. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengujian berat volume dan kuat desak bata ringan terlihat bahwa perbedaan kualitas antara bata ringan yang terbuat pasir halus dengan bata ringan Diamond dan Hebel yang ada di pasaran. Kualitas bata ringan terbaik dimiliki oleh bata ringan Hebel dengan rasio 410

ISBN: 978-979-98438-8-3 perbandingan antara kuat desak dan berat volume yang mencapai 3,6; sementara bata ringan hasil penelitian hanya memiliki rasio maksimal 3,1. Bata ringan Tipe B memiliki rasio yang sama dengan Diamond. Berdasarkan persyaratan SNI-3-0349-1989, bata ringan dari pasir halus Merapi yang memenuhi persyaratan adalah bata ringan Tipe C dengan BV 1196,5 kg/m 3 karena nilai kuat tekannya lebih besar dari 2 x 10 3 Pa yaitu 3675 x 10 3 Pa, sedangkan bata ringan Tipe A dan B yang memiliki BV 533,4 kg/m 3 dan BV 778,3 kg/m 3 yang masing masing memiliki kuat tekan 395,4 x 10 3 Pa, dan 985,9 x 10 3 Pa tidak memenuhi persyaratan karena kuat tekannya yang kurangdari 2 x 10 3 Pa. Hasil lengkap perbandingan ini disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9 Perbandingan antara kuat desak dan berat volume Rasio antara kuat Berat volume Kuat Desak desak dan berat No Bata ringan (kg/m 3 ) (10 3 x Pascal) volume 1 Tipe A 533.3 395 0.7 2 Tipe B 778.3 986 1.3 3 Tipe C 1196.5 3675 3.1 4 Diamond 832.6 1071 1.3 5 Hebel 519.8 1857 3.6 Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa hubungan antara berat volume dan kuat desak bata ringan memiliki korelasi yang lemah dengan R 2 = 0,402, seperti disajikan dalam Gambar 1 berikut. Meskipun korelasi di atas lemah, tetapi terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi berat volumenya maka kuat desaknya akan semakin tinggi pula sesuai dengan Persamaan 1 Y = 0,056 X 1.513.... (1) Dimana Y = kuat desak beton (10 3 x Pascal) dan X = berat volume beta ringan 4000 3500 Kuat Desak (10 3 Pa) 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 y = 0,056x 1,513 R² = 0,402 400 600 800 1000 1200 1400 Berat Volume (kg/m 3 ) Gambar 1 Hubungan antara berat volume dan kuat desak bata ringan Berdasarkan hasil hitungan rasio antara berat volume dan kuat desak dan hasil hitungan harga jual, maka bata ringan hasil penelitian dapat bersaing di pasaran dengan bata ringan Diamond. Pada Tipe C, kuat desak dapat mencapai 3675 x 10 3 Pascal sedangkan bata ringan Diamond hanya sebesar 1071 x 10 3 Pascal, sedangkan harga hasil penelitian adalah lebih rendah Rp 12.500,-. 411

Prosiding Seminar Nasional 2013 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari Temuan ini mengindikasikan bahwa bata ringan Tipe C dapat bersaing di pasaran, baik dari kekuatan maupun harga. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut. 1. Nilai kuat tekan dari bata ringan pasir halus Merapi dengan BV 533,4 kg/m 3, BV 778,3 kg/m 3, dan BV 1196,5 kg/m 3 masing masing adalah 395,4 x 10 3 Pa, 985,9 x 10 3 Pa, dan 3675 x 10 3 Pa 2. Berdasarkan persyaratan SNI-3-0349-1989, bata ringan dari pasir halus Merapi yang memenuhi persyaratan adalah bata ringan Tipe C dengan BV 1196,5 kg/m 3 karena nilai kuat tekannya lebih besar dari 2 x 10 3 Pa yaitu 3675 x 10 3 Pa, sedangkan bata ringan Tipe A dan B yang memiliki BV 533,4 kg/m 3 dan BV 778,3 kg/m 3 yang masing masing memiliki kuat tekan 395,4 x 10 3 Pa, dan 985,9 x 10 3 Pa tidak memenuhi persyaratan karena kuat tekannya yang kurangdari 2 x 10 3 Pa. 3. Hasil perhitungan harga pokok produksi pembuatan bata ringan adalah Rp502.259,- per m 3, sedangkan untuk harga layak jual di pasarannya adalah Rp 650.000,- per m 3. 4. Pada Tipe C, kuat desak dapat mencapai 3675 x 10 3 Pascal sedangkan bata ringan Diamond hanya sebesar 1071 x 10 3 Pascal, sedangkan harga hasil penelitian adalah lebih rendah Rp 12.500,-. Temuan ini mengindikasikan bahwa bata ringan Tipe C dapat bersaing di pasaran, baik dari kekuatan maupun harga. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada DPPM UII atas penyediaan dana penelitian dan tim teknisi Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik FTSP UII atas bantuan yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum. (1982). Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982). Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. Krisanti, N., dan Tansajaya, A. (2008). Studi Pembuatan Cellular Lightweight Concrete (CLC) dengan Menggunakan Beberapa Foaming Agent, Skripsi, Tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Petra Surabaya. Kurniawan, P. (2013). Warga Weru Resah Adanya Limbah Pabrik Pengolahan dan Penggergajian Batu, http://solorayaonline.com, diakses 15 September 2013. Putra, H.P. (2010) Studi Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Menggunakan Beton Ringan Citicon Dengan Beton Merah Pada Proyek Pebangunan Rumah Dua Lantai Perumahan Araya Kavling 43-45, Tugas Akhir, tidak dipublikasikan, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia www.bmtpc.org. Cellular Lightweight Concrete. 10 November 2013. www.hebel.co.id 412