Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI PANCASILA

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI MODUL 1 PANCASILA. Reviewer: Dr. Umasih, M.Hum

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Pendidikan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Pancasila dan Implementasinya

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

Nilai-Nilai Pancasila

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

TUGAS PANCASILA Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

Tugas UTS Skema Hubungan: Proklamasi-Pancasila-UUD NRI Tahun Pancasila

TUTORIAL DALAM RANGKA UJIAN DINAS DAN PENYESUAIAN PANGKAT BPOM-RI

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

SILA I KETUHANAN YANG MAHA ESA

MODUL PERKULIAHAN. Implementasi Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dalam perundang-undangan dan kebijaksanaan Negara

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

BERPERILAKU PANCASILA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Kegiatan. Kegiatan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara. Tidak sulit menghafalkan atau melafalkan. hikmat kebijaksanaan dalam

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

Transkripsi:

MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI PANCASILA 2014 Pancasila 1

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Singkat Dalam Modul ini dibahas 5 hal utama, yaitu (1) pengertian, fungsi dan kedudukan hukum Pancasila, (2) sejarah perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara, (3) hakekat pengertian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, (4) Peranan Pancasila dalam kehidupan bangsa, serta pengamalan Pancasila. B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan mampu mengamalkan nilainilai yang terkandung dalam Pancasila dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mempelajari modul ini, para peserta Diklat diharapkan dapat : 1. Menjelaskan tentang pengertian, fungsi, dan kedudukan hukum Pancasila 2. Menarik kesimpulan tentang sejarah perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam hubungannya dengan sejarah perjuangan bangsa. 3. Membedakan hakekat pengertian sila-sila Pancasila 4. Menjelaskan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 5. Membedakan tentang peranan Pancasila dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 6. Membedakan tentang pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup dan Dasar Negara 7. Menguraikan tentang pengamanan Pancasila. D. Materi Bahasan Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar: 1. Sejarah perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara; 2. Fungsi dan kedudukan hukum Pancasila; 3. Hakekat pengertian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan peranan Pancasila dalam kehidupan bangsa; Pancasila 2

BAB II SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA A. Lahirnya Pancasila Kekalahan tentara Belanda 1942 kepada tentara Jepang di Kalijati merupakan awal berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia. Kemenangan Jepang tersebut semula disambut gembira oleh rakyat Indonesia yang sejak awal tidak mempunyai harapan merdeka di bahwa penjajahan Belanda. Harapan mereka, Jepang sebagai sesama bangsa Asia akan memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dalam waktu dekat. Strategi Jepang untuk menjajah Indonesia memang cukup bagus, yaitu dengan membolehkan rakyat Indonesia mengibarkan bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tentara Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Dengan sangat strategis, pada 8 November 1942 dilakukan pembahasan mengenai nilai-nilai budaya bangsa Indonesia baik untuk kepentingan Jepang maupun untuk kepentingan Indonesia merdeka yang dicita-citakan. Bahkan setelah kegagalan Tiga A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia dan Nippon Pemimpin Asia) maka didirikanlah Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang diketuai oleh empat serangkai, Sukarno, Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan Mas Mansur, yang mendapat sambutan hangat dari rakyat. Setelah itu dibentuklah berbagai organisasi massa seperti Seinendan (Barisan Pemuda), Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), Heiho (PETA) merupakan strategi Jepang untuk melunakkan hati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang melawan Sekutu. Kekalahan Jepang secara beruntun dalam perang (PD II) melawan sekutu memaksa Pemerintah Jepang memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, sebab berdasarkan pengamatannya kesengsaraan bangsa Indonesia di bawah pemerintah Tentara Pendudukan sudah tidak tertahankan lagi. Apabila pemimpinpemimpin Indonesia berbalik melawan Jepang, maka keadaan Jepang tentu tidak dapat diselamatkan lagi. Sehingga pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Koiso mengumumkan ke seluruh dunia di muka sidang ke-85 Parlemen Jepang bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan dalam waktu dekat. Pemberian kemerdekaan dan bayangan kekalahan Jepang tersebut akhirnya memaksa mereka untuk mengumumkan pembentukan Dokuritsu Zyumbi Tyoosakai yang disebut kemudian sebagai Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), pada tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI diketuai oleh dr. KRT. Rajiman Wedyodiningrat. Sidang pleno BPUPKI pertama diadakan dari tanggal 28 Mei sampai dengan tanggal 1 Juni 1945. Tanggal 28 Mei 1945 sidang dibuka dengan sambutan Saiko Syikikan, Gunseikan, meminta BPUPKI agar mengadakan penelitian yang cermat terhadap dasar-dasar yang akan digunakan sebagai landasan negara Indonesia merdeka sebagai suatu mata rantai dalam lingkungan kemakmuran bersama di Asia Timur Raya. Dalam pidato pembukaannya, dr. Rajiman antara lain mengajukan pertanyaan kepada anggota sidang: Apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini?. Pancasila 3

Pertanyaan ini menjadi persoalan yang paling dominan sepanjang 29 Mei s.d 1 Juni 1945. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan pidatonya yang memberikan jawaban yang berisikan uraian tentang lima sila. Pidato kemudian diterbitkan dengan nama Lahirnya Pancasila. Menurut Mohamad Hatta, pidato Soekarno itu dikatakan sebagai yang bersifat kompromois, dapat meneduhkan pertentangan yang mulai tajam antara pendapat yang mempertahankan Negara Islam dan mereka yang menghendaki dasar negara sekuler, bebas dari corak agama. Pada masa sidang itu ada beberapa usulan mengenai konsep dasar negara, di antaranya: a. Usulan Muh.Yamin secara lisan tanggal 29 Mei 1945 : 1. Peri kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan social ( Keadilan sosial ) b. Usulan Muh Yamin secara tertulis tanggal 29 Mei 1945 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Rasa persatuan Indonesia 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia c. Usulan Bung Karno ( 1 Juni 1945 ) : 1. Kebangsaan 2. Internasionalisme atau perikemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan social 5. Ketuhanan Yang Maha Esa Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI menyetujui naskah rancangan pembukaan UUD 1945 yang disebut Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Didalam rancangan pembukaan ini memuat rancangan dasar negara Pancasila yang isinya : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaran perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Setelah BPUPKI selesai menyelesaikan tugasnya, maka dibentuk panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sebelum sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat kecil yang mengubah rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta. Rumusan Pancasila yang disetujui adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia Pancasila 4

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilai-nilai unggul yang digali dari bangsa Indonesia. Disebut sebagai kristalisasi nilai-nilai yang baik. Adapun kelima sila dalam Pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu dengan yang lainnya. Namun demikian terkadang ada pengaruh dari luar yang menyebabkan diskontinuitas antara hasil keputusan tindakan konkret dengan nilai budaya. Latihan Soal Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda benar. 1. BPUPKI dibentuk oleh Jepang sebagai bentuk janjinya untuk memberikan kemerdekaan pada Indonesia. BPUPKI kepanjangan dari... a. Badan Persiapan Usaha Penyelidikan Kemerdekaan Indonesia b. Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia c. Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia d. Badan Persiapan Usaha Panitia Kemerdekaan Indonesia 2. Pancasila sebagai dasar negara secara resmi disahkan dalam sidang... a. BPUPKI tanggal 29 Mei s.d 1 Juni 1945 b. BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 c. PPKI tanggal 16 Agustus 1945 d. PPKI tanggal 18 Agustus 1945 3. Penyebutan istilah Pancasila diusulkan oleh... a. Mohamad Hatta b. Moh. Yamin c. dr. KRT. Rajiman Wedyodiningrat d. Ir. Soekarno Pancasila 5

BAB III FUNGSI DAN KEDUDUKAN HUKUM PANCASILA A. Fungsi dan Kedudukan Pancasila 1. Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara Ideologi berasal dari kata idea yang artinya : konsep, pemikiran, gagasan dan logos yang artinya : pengetahuan. Ideologi adalah seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberi arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Arti penting ideologi bagi suatu bangsa yaitu memberi dasar arah dan tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya. Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara Indonesia dibangun juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu Pancasila. Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik Indonesia, termasuk didalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni pemerintah, wilayah dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara mempunyai arti menjadikan Pancasila sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan. Konsekuensinya adalah Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini menempatkan Pancasila sebagai dasar negara yang berarti melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, sudah seharusnya semua peraturan perundang-undangan di negara Republik Indonesia bersumber pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai implikasi bahwa Pancasila terikat oleh suatu kekuatan secara hukum, terikat oleh struktur kekuasaan secara formal, dan meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai dasar negara (Suhadi, 1998). Cita-cita hukum atau suasana kebatinan tersebut terangkum di dalam empat pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 di mana keempatnya sama hakikatnya dengan Pancasila. Empat pokok pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut lebih lanjut terjelma ke dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Barulah dari pasalpasal Undang-Undang Dasar 1945 itu diuraikan lagi ke dalam banyak peraturan perundang-undangan lainnya, seperti misalnya undang-undang, peraturan pemerintah dan peraturan pelaksanaan lainnya. 2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti ideologi yang tidak dipaksakan dari luar tetapi terbentuk justru atas kesepakatan masyarakat, sehingga merupakan milik masyarakat. Pancasila 6

Pancasila sebagai ideologi terbuka maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi: a. Dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila. b. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. c. Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam berbagai bidang. 3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Secara etimologis filsafat adalah istilah satu kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu philo, philos, philein yang mempunyai arti cinta/pecinta/mencintai dan sophia yang berarti kebijakan, kearifan, hakikat kebenaran. jadi secara harfiah filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran hakiki. Setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, lingkungan dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara dinamis dan menghasilkan sebuah pandangan hidup bangsa. Pandangan hidup bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang diyakini kebenarannya maupun manfaatnya oleh suatu bangsa sehingga darinya mampu menumbuhkan tekad untuk mewujudkannya di dalam sikap hidup sehari-hari. Bagi bangsa Indonesia, pedoman sikap hidup yang diyakini kebenarannya bernama Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila-sila Pancasila tersebut berasal dari budaya masyarakat bangsa Indonesia sendiri. Pancasila sebagai inti dari nilai-nilai budaya Indonesia maka Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. Cita-cita moral inilah yang kemudian memberikan pedoman, pegangan atau kekuatan rohaniah kepada bangsa Indonesia di dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila di samping merupakan cita-cita moral bagi bangsa Indonesia, juga sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila sebagaimana termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah hasil kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang pada waktu itu diwakili oleh PPKI. Oleh karena Pancasila merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat Indonesia maka Pancasila sudah seharusnya dihormati dan dijunjung tinggi. Pancasila 7

Latihan Soal (berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda benar! 1. Pokok persoalan yang dibahas dalam masa sidang I BPUPKI adalah a. Rancangan hukum dasar. b. Wilayah negara c. Bentuk negara. d. Dasar Negara 2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai arti... a. Pancasila dapat disebut sebagai cita-cita moral bangsa Indonesia. b. Pancasila digunakan sebagai sumber segala sumber hukum. c. Pancasila dijadikan dasar negara Indonesia d. Pancasila memiliki kebenaran mutlak 3. BPUPKI dalam menyiapkan kemerdekaan Republik Indonesia mengadakan siding pleno pertama kali pada tanggal... a. 1 Maret s.d 5 Maret 1945. b. 15 Agustus s.d 18 Agustus 1945 c. 1 Juni s.d 5 Juni 1945. d. 28 Mei s.d 1 Juni 1945 Pancasila 8

BAB IV NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PANCASILA DAN PERANAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BANGSA A. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Nilai berhubungan erat dengan budaya dan masyarakat. Menurut Prof. Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi 3 bagian yaitu: a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia. b. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan aktivitas. c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia. Nilai kerohanian dapat dibagi atas 4 macam yaitu : Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsur akal manusia Nilai keindahan yang bersumber dari unsur rasa manusia Nilai moral/kebaikan yang berunsur dari kehendak/kemauan Nilai religius, yaitu merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan mutlak yang bersumber dari keyakinan/ kepercayaan manusia Manusia menjadikan nilai sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dan diwujudkan dalam bentuk kaidah atau norma. Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, didalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis. 1. Nilai dasar Asas-asas yang diterima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural. 2. Nilai instrumental Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalam wujud nilai social atau norma hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu. Pancasila 9

3. Nilai praktis Nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak. B. Peranan Pancasila dalam Kehidupan Bangsa Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau kegamaan. Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau kegamaan. Ada lagi nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan RI. Nilai dalam pengamalan Pancasila adalah sebagai berikut: a. Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (2) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (3) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (4) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. (5) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. (6) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. (2) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. (3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. (4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. (5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. (6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. (7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. (8) Berani membela kebenaran dan keadilan. (9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. (10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. Pancasila 10

c. Persatuan Indonesia (1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. (2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. (3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. (4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. (5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. (7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. (2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. (3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. (4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. (5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. (6) Dengan i tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. (7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. (8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. (9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. (10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. (2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. (3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. (4) Menghormati hak orang lain. (5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. (6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. Pancasila 11

(7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. (8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. (9) Suka bekerja keras. (10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. (11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. C. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Hubungan secara formal antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945: bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945; bahwa Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain sebagai Mukadimah UUD1945 juga sebagai suatu yang bereksistensi sendiri karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya Pancasila tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya; bahwa Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 dengan demikian mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara RI. Hubungan secara material antara Pancasila dan Pembukaan UUD 1945: Proses Perumusan Pancasila: sidang BPUPKI membahas dasar filsafat Pancasila, baru kemudian membahas Pembukaan UUD 45; sidang berikutnya tersusun Piagam Jakarta sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 45. Pancasila 12

Latihan Soal Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang menurut Anda benar! 1. Pancasila sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, artinya... a. seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma b. setiap warga negara Indonesia harus hafal nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila c. Pancasila diajdikan sumber satu-satunya dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara d. Pancasila digunakan sebagai panduan dalam menilai baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku masyarakat 2. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah a. Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME b. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan c. Menghormati hak orang lain d. Suka bekerja keras 3. Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, artinya... a. Pancasila terpisah dari batang tubuh UUD 1945 b. Merubah Pembukaan UUD 1945 berarti merubah dasar negara c. Pancasila mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup Negara RI d. Pancasila sebagai Mukadimah UUD 1945 Pancasila 13