Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti. Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

dokumen-dokumen yang mirip
AFAF NOVEL AININ ( S

Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret Hubungan Antara Depresi Dengan Kepatuhan Melaksanakan Diit Pada Diabetisi di Pekalongan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

DANIAR REZA HERMAWAN NIM : S

Jurnal Kesehatan Kartika 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGETAHUAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

: Lansia Dengan Hipertensi, Melakukan Gerakan Shalat

KEPATUHAN PASIEN DALAM PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS STUDI KASUS

Pengetahuan dan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Sebagai Pencegahan Ulkus Diabetikum

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu mengalami peningkatan setiap tahun di negara-negara seluruh

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, kepatuhan, diet DM.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KLIEN DIABETES MELITUS DALAM MENGONTROL GULA DARAH DI POLIKLINIK INTERNA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. merealisasikan tercapainya Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

HUBUNGAN KEBIASAAN MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh ENY SULISTYOWATI J

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DI RUANG RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kepuasan Hidup Lansia di Kelurahan Bebel Kecamatan Wonokerto Kabupaten Pekalongan

DAFTAR PUSTAKA. Almatsier, S Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jogjakarta.

KAJIAN PENGARUH KULTUR BUDAYA TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KETAATAN POLA MAKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI BESAR BANJARBARU

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

Hubungan Lama Sakit Diabetes Melitus dengan Pengetahuan Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Non Ulkus. (Studi Awal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus (DM) merupakan kelainan yang bersifat kronik yang

HUBUNGAN LAMA SAKIT, PENGETAHUAN, MOTIVASI PASIEN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PASIEN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Internasional of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) tingkat. prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari

Eni Pujiastuti 1), S. Dwi Sulisetyawati 2), Aria Nurahman Hendra K 3)

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. lama diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi

Naskah Publikasi Program Studi Ners Agustus 2017

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIOCAESAREA DENGAN ANESTESI SPINALDI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masalah kesehatan global terbesar di dunia. Setiap tahun semakin


ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

DAFTAR PUSTAKA. American Diabetic Assosiation. (2003). Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus. Retrieved on November 12, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KEPATUHAN MENJALANI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DALAM MENJALANKAN DIIT ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia (Krisnantuni, 2008). Diabetes melitus merupakan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang dewasa ini prevalensinya semakin meningkat. Diperkirakan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELLITUS DI RSUD AM. PARIKESIT KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

Manuscript. Oleh. Teguh Anggoro G2A

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung kronik progresif, dengan manifestasi klinis gangguan metabolisme

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

PENDAHULUAN. *Korepondensi penulis :

Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus

BAB 1 PENDAHULUAN. komprehensif pada self-management, dukungan dari tim perawatan klinis,

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

: Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan, Ibu Hamil

Anis Prabowo, Weni Hastuti. Program Studi Diploma III Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan PKU Muhammadiya Surakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penderita 7,3 juta jiwa (International Diabetes Federation

: dukungan keluarga, kualitas hidup, kanker, kemoterapi, pasien kanker.

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INTERNAL PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PRINSIP 12 BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Transkripsi:

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN DIET DIABETES MELITUS PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI DESA TANGKIL WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI II KABUPATEN PEKALONGAN Dewi Indarwati, Riskiana, Aida Rusmariana, Rita Dwi Hartanti Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kondisi ketika tubuh tidak bisa mengendalikan kadar gula dalam darah (glukosa), yang normalnya 60-120 mg/dl. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis. Salah satu pilar DM yang penting adalah perencanaan makan, dengan memperbaiki kebiasaan makan dapat mengontrol metabolisme yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Motivasi diet dengan Kepatuhan Diet Diabetes Melitus pada Pasien Diabetes Melitus di Desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik total populasi. Jumlah sampel 53 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square. Diperoleh hasil ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM dengan p value 0,002. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan untuk asuhan keperawatan dan penyuluhan tentang DM terutama tentang upaya pencegahan komplikasi DM. Kata Kunci : Diet Diabetes Melitus, Kepatuhan, Motivasi.

PENDAHULUAN Salah satu faktor resiko utama yang mempengaruhi terjadinya DM adalah pola makan yang tidak sehat dimana mereka cenderung terus menerus mengkonsumsi karbohidrat dan makanan sumber glukosa secara berlebihan, sehingga dapat menaikan kadar glukosa darah sehingga perlu adanya pengaturan diet bagi pasien DM dalam mengkonsumsi makanan dan diterapkan dalam kebiasaan makan seharihari sesuai kebutuhan tubuh. Tidaklah mudah mengatur pola makan bagi pasien DM, karena pasti akan timbul kejenuhan bagi pasien DM karena menu yang dikonsumsi serba dibatasi sehingga diperlukan adanya motivasi bagi pasien untuk dapat mengontrol glukosa darah dengan cara mengatur pola makan. Motivasi sangat penting peranannya karena dengan motivasi mampu membuat seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi adalah suatu proses dalam diri manusia yang menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju tujuan yang dimiliki, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan (Wade dan Travis 2008, h. 144). Sikap perilaku dalam kesehatan individu juga dipengaruhi oleh motivasi diri individu untuk berperilaku yang sehat dan menjaga kesehatan. Tanpa motivasi dalam pengaturan diet pasien DM akan mengalami ketidakpatuhan dalam mengatur pola makan seharihari. Kepatuhan pasien DM dalam melaksanakan diet merupakan salah satu hal terpenting dalam pengendalian DM. Pasien DM harus bisa mengatur pola makannya sesuai dengan prinsip diet DM yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan, karena dengan mengatur pola makan pasien bisa mempertahankan gula darah mereka agar tetap terkontrol. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul Hubungan Motivasi dengan Kepatuhan Diet DM pada Pasien DM di Desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Tahun 2012. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskritif korelatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji chi square. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pasien DM di Desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedeungwuni II sebanyak 53 responden teknik pengambilan sampel menggunakan total populasi. Pengambilan data dimulai pada tanggal 16-25 Oktober Tahun 2012. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dalam penelitian ini yaitu kuesioner motivasi dan kuesioner kepatuhan diet yang diajukan secara tertulis guna memperoleh tanggapan, jawaban dari responden dengan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach, untuk mencari hubungan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM pada pasien DM di desa Tangkil wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisa univariat a. Distribusi frekuensi motivasi kepatuhan terhadap diet DM pada pasien DM.

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi motivasi pada pasien DM di Desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 No. Kategori Jumlah Persentase (%) 1. Motivasi rendah 29 54,7 2. Motivasi tinggi 24 45,3 Total 53 100 Dari tabel 5.1 didapatkan hasil dari 53 responden sebagian besar memiliki motivasi redah sebanyak 29 (54,7%) dan yang mempunyai motivasi tinggi sebanyak 24 (45,3%) responden. b. Distribusi frekuensi kepatuhan diet DM pada pasien DM. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi kepatuhan diet pasien DM di Desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 No. Kategori Jumlah Persentase (%) 1. Tidak patuh 29 54,7 2. Patuh 24 45,3 Total 53 100 Dari tabel 5.2 didapatkan hasil dari 53 responden sebagian besar tidak patuh terhadap diet DM 29 (54,7%) dan yang patuh terhadap diet DM yaitu 24 (45,3%) responden.

2. Analisa bivariat Penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM pada pasien DM di Desa Tangkil wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan tahun 2012. Tabel 5.3 Hubungan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM pada pasien DM di Desa Tangkil Wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 Kepatuhan Total P value OR Motivasi (95% Tidak patuh Patuh CI) Rendah 22 (75,9%) 7 (24,1%) 29 (100 %) 0,002 7,633 Tinggi 7 (29,2%) Total 29 (54,7%) 17 (70,8%) 24 (45,3%) 24 (100 %) 53 Hasil penelitian ini terhadap 53 responden adalah responden yang memiliki motivasi rendah sebanyak 29 responden: 22 responden (75,9%) tidak patuh dalam melakukan diet DM dan 7 responden (24,1%) patuh dalam melakukan diet DM dan responden yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 24 responden: 7 responden (29,2%) tidak patuh dalam melakukan diet DM dan 17 responden (70,8%) patuh dalam melakukan diet DM. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p=0,002 ( p < α ) berarti Ho ditolak, maka ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM di desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Tahun 2012. Hasil analisa

diperoleh nilai OR = 7,633 artinya responden yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai peluang 7 kali untuk patuh terhadap diet DM dibandingkan dengan responden yang mempunyai motivasi rendah. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Sebagian pasien DM yang mempunyai motivasi tinggi sebanyak 24 responden (45,3 %) dan pasien yang mempunyai motivasi rendah sebanyak 29 responden (54,7 %) dari 53 responden. 2. Sebagian pasien DM yang patuh melakukan diet sebanyak 24 responden (45,3 %) dan pasien yang tidak patuh melakukan diet sebanyak 29 responden (54,7 %) dari 53 responden. 3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kepatuhan diet DM pada pasien DM di desa Tangkil Wilayah Kerja Puskesmas Kedungwuni II Kabupaten Pekalongan Tahun 2012 dengan p value= 0,002 < 0,05. Saran Dengan melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien tidak memiliki motivasi tinggi, dan tidak melakukan diet DM. Peneliti menyimpulkan beberapa saran yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak.

1. Bagi ilmu pengetahuan (profesi keperawatan) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengembangkan ilmu bagi profesi keperawatan terutama dalam memberikan penkes tentang penyakit DM beserta dietnya. 2. Bagi peneliti lain Memberikan referensi untuk peneliti lain yang berminat dalam meneliti DM umumnya dan khususnya terhadap diet DM agar mengkaji lebih mendalam dan teliti tentang permasalahan yang ada pada pasien DM. 3. Bagi pengembangan ilmu (dinas kesehatan dan pelayanan kesehatan) Perlu adanya cara atau strategi dalam pengelolaan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) khususnya DM dengan mendirikan PERSADIA cabang Kabupaten Pekalongan guna mendukung kelangsungan program pengendalian DM salah satunya dengan melakukan diet DM di Kabupaten Pekalongan umumnya dan Wilayah kerja Puskesmas Kedungwuni II. 4. Bagi penderita diabetes melitus Bagi pasien DM yang tidak melakukan diet DM disarankan untuk melakukan diet DM guna mengatur gula darah agar tetap stabil. REFERENCES Almatsier, S 2008, Penuntun diet, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anwar 2002, Diabetes, dilihat pada 30 Oktober 2012, http//jiournal.lib.unar.ac.id/php/jn/article/download/579 Arora, A 2007, Pres diabetes, Gramedia, Jakarta.

Baradero, M 2009, Asuhan keperawatan klien gangguan endokrin, EGC, Jakarta. Budiarto, E 2001, Biostatistika, EGC, Jakarta. Bustan 2007, Epidemiologi penyakit tidak menular, Rieneka Cipta, Jakarta. Diah, K 2005, Diabetes melitus, Rineka Cipta, Jakarta. Farhan 2010, Motivasi, dilihat 29 Juli 2012 http:// motivasi.html. Fathoni, A, H 2006, Organisasi & manajemen sumber daya manusia, PT Rineka Cipta, Jakarta. Hastono, SP 2007, Statistik kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Herijulianti, E 2001, Pendidikan kesehatan gigi, EGC, Jakarta, dilihat pada tanggal 08 Agustus 2012, <books.google.co.id> Hermalina, N 2010, Hubungan pengetahuan dan sikap pasien diabetes mellitus dengan kepatuhan diet di rumah sakit RSUD, Syamsudin S.H Kota Sukabumi, dilihat 18 maret 2012, http:// hubungan-pengetahuan-dan-sikap-pasien.html. Machfoedz, I 2008, Metodologi penelitian bidang kesehatan, Fitramaya, Yogyakarta. Nurhayati, S 2009, Metodologi penelitian praktis, Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan, Pekalongan. Nurjana, N & Julianti 2007, Taklukan diabetes dengan terapi jus, plus menu sehat dan ramuan tanaman obat, Puspa Swara, Jakarta. Niven, N 2000, Psikologi kesehatan, EGC, Jakarta. Nursalam 2008, Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu ed. 2, Salemba Medika, Jakarta. keperawatan, Notoatmodjo, S 2010, Metodologi penelitian kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Pudiastuti, AD 2011, Penyakit pemicu strok, Nuha Medika, Jakarta. Potter, PA & Perry, AG, 2005, Fundamental keperawatan, vol.1, trans. Asih, Y et al EGC, Jakarta. Price, SA & Lorraine 2005, Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, vol. 2, EGC, Jakarta. Rahmat, 2005 Motivasi, dilihat pada 1 november 2012, http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=motivasi%20rendah%20diet%

Riyanto, A 2009, Pengelohan dan analisa data kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta. Setyani, E 2004, Hubungan antara penyuluhan diit DM dengan kepatuhan menjalankan diit DM dan terkendalinya kadar gula darah penderita DM di klinik gizi RSUD Kraton kabupaten pekalongan, dilihat pada tanggal 4 juli 2012, <http://.fkm.undip.ac. id/data/nill>. Smeltzer, S & Bare 2001, Buku Suddarath, vol. 2, EGC, Jakarta. ajar keperawatan medikal bedah Brunner & Soegondo, S 2009, Diabetes, dilihat pada tanggal 8 November 2012, <http://-sumber uang.info> Somantri, A & Sambas, AM 2006, Aplikasi statistika dalam penelitian, CV Pustaka Setia, Jakarta. Sugiyono 2011, Statistika untuk penelitian, Alfabeta, Bandung. Taufik 2002, Diabetes Melitus. dilihat pada tanggal 8 November 2012, <http://www.library.upnvj.ac/pdf/4s1keperawatan/207312090/bab%20vi.pdf Tjokroprawiro, A 2007, Hidup sehat dan bahagia bersama diabetes, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Utama, H 2009, ed. 1, Jakarta. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu, FKUI, Wade & Travis, 2007, Psikologi, ed. 9, Erlangga, Jakarta. Widharto 2007, Kencing manis, (DIABETES), Sunda Kelapa, Jakarta. Widyastuti, W 2009, Hubungan antara depresi dengan kepatuhan diet diabetesmellitus pada penderita diabetes mellitus di kelurahan pekajangan, skripsi Skep, STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Yudhasmara, F 2010, Diabetes melitus sehat, dilihat tanggal 13 Maret 2012 <http://diabetes Melitus sehat. wordpress.com//penatalaksanaan-diabetes-mellitus>.