BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dirancang dan disajikan. Dengan dilaksanakannya Kurikulum

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAN STAD PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN. (Di SMP Muhammadiyah 14 Boyolali) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Di Indonesia pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

5. Siswa menerangkan kembali penjelasan kelompoknya kepada teman yang belum memahami materi 6. Guru meminta siswa mengerjakan latihan-latihan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikir, sikap, dan ketrampilan yang diperoleh dari hasil belajar matematika

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW DAN Group Investigation (GI) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. belajar dengan menggunakan akal pikiran dan emosi yang dimiliki.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Keberhasilan proses belajar mengajar disekolah tidak terlepas dari peran serta guru

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan bagian yang sangat penting diera globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran merupakan aspek. mampu menerima ilmu yang diberikan oleh guru.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan. yang memungkinkan perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi, dan transformasi.

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin cepat maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya dan dapat membangun pengetahuannya sendiri (student centered. digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

Oleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mencakup tiga segmen

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai. Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh : ARIYANTI

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS Geografi merupakan bagian dari ilmu pengetahuaan sosial yang mampu memberikan pengetahuaan dan ketrampilan kepada siswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bumi serta keruangan di atas muka bumi. Pengajaran materi tersebut diberikan melalui pendekatan keruangan, pendekatan lingkungan dan pendekatan kewilayahan. Didalam setiap unsur fisik dan unsur sosial geografi harus terjalin dalam suatu bentuk interaksi, interelasi dan asosiasi kajian muka bumi sebagai satu kesatuaan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai kurikulum yang ditawarkan diharapkan mampu memberikan kompetensi sesuai dengan tingkat satuan pendidikan yang akan dicapai. Menurut Permendiknas No 22 tahun 2006, prinsip pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menegakkan lima pilar belajar, yaitu : (1) belajar untuk beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) belajar untuk memahami dan menghayati; (3) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (4) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain; dan (5) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut, maka dalam pembelajaran geografi siswa diharapkan mampu untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di muka bumi, serta dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa

2 kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah. Didalam dunia pendidikan selalu mengalami pembaharuaan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif serta efisien. Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah pembaharuaan metode atau meningkatkan relevansi metode mengajar. Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial pada khususnya yang diharapkan dapat terlaksana melalui pengajaran disekolah. Untuk itu guru dituntut supaya dapat mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa dengan baik sehingga materi dapat di pahami sepenuhnya oleh siswa serta mampu menumbuhkan minat siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu. Dengan demikian akan mendorong guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara-cara atau tehnik mengajar yang tepat. Pengajaran IPS Geografi di sekolah menengah pertama saat ini masih banyak menggunakan metode mengajar konvensional, dimana banyak menekankan pada hafalan terhadap fakta dan konsep yang membosankan. Hal ini berakibat penguasaan terhadap mata pelajaran geografi oleh siswa hanya sampai tingkat verbal dan sebagian siswa justru beranggapan bahwa mata pelajaran IPS Geografi sebagai mata pelajaran yang membosankan. Metode konvensional secara umum diasumsikan bahwa pengetahuaan dapat ditransfer dari pikiran guru ke pikiran siswa. Dalam metode konvensional ini, siswa hanya bersifat mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak ada interaksi dari siswa terhadap

3 materi yang diajarkan. Karena situasi belajar yang pasif, maka siswa cenderung jenuh dan mengantuk sehingga tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar. Oleh karena itu menjadi penyebab siswa menjadi malas untuk mempelajari mata pelajaran IPS Geografi sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak tercapai secara optimal. Penggunaan secara efektif ketrampilan-ketrampilan kooperatif menjadi semakin penting untuk mengembangkan sikap saling bekerjasama, mempunyai rasa tanggung jawab dan mampu berkompetensi secara sehat. Sifat dan sikap yang demikian akan membawa pribadi yang berhasil dalam menghadapi tantangan pendidikan yang lebih tinggi yang berorientasi pada kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif, peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan teman-temannya. Salah satu anggota kelompok harus membantu teman sekelompok dengan melakukann apa saja yang dapat membantu kelompok itu berhasil. Dalam penelitiaan ini menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), Group Investigation (GI) dan Ceramah tanya jawab (CTJ). Metode pembelajaran STAD dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif. Siswa bekerjasama dalam situasi dalam pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya untuk menyelelesaikan tugas, guru memberikan konsep-konsep pokok apa yang akan dipelajari dan rangkuman materi yang diberikan pada siswa, selanjutnya guru menyajikan materi pelajaran

4 dengan pengajaran secara langsung. Pengembangan dari konsep-konsep tersebut dilakukan oleh siswa dalam bentuk kelompok melalui soal-soal yang diberikan. Dalam kelompok siswa mendiskusikan konsep dan soal yang diberikan, jika ada seorang siswa ada yang belum memahami materi maka teman sekelompoknya, bertanggung jawab untuk menjelaskan sehingga seluruh siswa akan terlibat langsung dalam penguasaan materi pelajaran geografi. Penggunaan metode pembelajaran Investigasi kelompok dititik beratkan pada perencanaan kooperatif siswa didalam menyelidiki dan mengidentifikasi suatu permasalahan secara bersama didalam suatu kelompok belajar. Pengelompokan pada pembelajaran berbasis investigasi kelompok ini merupakan kelompok yang heterogen baik dari jenis kelamin maupun kemampuannya dimana dalam kelompok tersebut setiap siswa mengerjakan apa yang telah menjadi tugasnya dalam lembar kerja kegiatan secara mandiri yang telah disiapkan dan teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk saling memberikan kontribusi, saling tukar menukar dan mengumpulkan ide-ide atau pemikiran, merencanakan apa yang akan dilaporkan dan bagaimana membuat presentasinya dan langkah terakhir dalam kegiatan ini adalah salah satu anggota kelompok mengkoordinasikan rencana yang akan dipresentasikan di depan kelompok yang lain. Metode Ceramah tanya jawab adalah suatu penjelasan yang disampaikan guru secara lisan kemudian disertai dengan mengajukan pertanyaan dengan maksud untuk mendapatkan jawaban lisan atau berupa tindakan sebagai jawaban

5 terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa atau sebaliknya sebagai upaya untuk melangkapi atau memperdalam penguasaan bahan. Pembelajaran geografi akan lebih menarik jika dalam suatu bentuk pembelajaran terdapat interaktif yang menyenangkan agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk itu penulis mencoba mengadakan suatu penelitian dengan judul: Efektivitas metode pembelajaran STAD, GI, Ceramah Tanya jawab terhadap prestasi belajar IPS geografi siswa SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah pengenalan berbagai masalah yang timbul sehubungan dengan hal-hal yang akan diteliti. Proses untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi sangat dipengaruhi adanya dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern). Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Mengapa pengetahuan guru tentang penggunaan metode pembelajaran yang mampu membangkitkan motivasi belajar serta meningkatkan nilai hasil belajar siswa masih rendah? 2. Mengapa motivasi belajar yang tertanam pada diri siswa masih rendah, sehingga kegiatan belajar yang dilakukan siswa tidak didukung oleh motivasi belajar yang kuat guna memperoleh hasil belajar dengan baik atau mencapai prestasi belajar yang optimal, tetapi hanya sekedar untuk memenuhi peraturan sekolah dan untuk mendapatkan nilai baik maupun naik kelas?

6 3. Mengapa terjadi keterbatasan penggunaan media IT (Information Technology) OHP, Komputer, Laptop, dan LCD dalam pengajaran dikelas? 4. Apakah faktor Rendahnya sumber daya manusia (SDM) guru dalam mengoperasikan media pembelajaran yang berkarakteristik IT (Information Technology), seperti OHP, Komputer, Laptop, dan LCD menjadi kendala dlama meningkatkan prestasi belajar siswa? 5. Mengapa terdapat anggapan dari sebagian siswa, bahwa mata pelajaran IPS Geografi merupakan pelajaran yang mudah dan tidak penting untuk dipelajari karena maerupakan mata pelajaran yang tidak diujikan didalam ujian nasional? C. Pembatasan Masalah Masalah pendidikan sangatlah luas yaitu mencakup guru, siswa, kegiatan belajar-mengajar, lingkungan, kurikulum dan sebagainya, namun agar didalam penelitiaan masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan banyak menimbulkan kesalahpahaman, maka permasalahan dalam penelitiaan ini perlu dibatasi dengan maksud untuk lebih memperdalam masalah yang dikaji. Karena kualitas penelitiaan ilmiah tidak terletak pada keluasan masalahnya, namun pada kedalaman pengkajiaan didalam pemecahan permasalahan. Pembatasan masalah didalam penelitian ini, yaitu Penggunaan metode pembelajaran dikelas yang belum sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan.

7 D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran antara Group Investigation (GI), metode mengajar Student Teams Achievement Divisions (STAD ) dan metode Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009? 2. Apakah penggunaan metode pembelajaran Group Investigation (GI) lebih efektif dari penggunaan metode mengajar Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009? 3. Apakah penggunaan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih efektif dari penggunaan metode mengajar Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009? 4. Apakah penggunaan metode pembelajaran Group Investigation (GI) lebih efektif dari penggunaan metode mengajar Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009?

8 E. Tujuan Penelitian Seiring dengan perumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui perbedaan pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran antara Group Investigation (GI), metode mengajar Student Teams Achievement Divisions (STAD ) dan metode Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009. 2. Mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran Group Investigation (GI) dan penggunaan metode mengajar Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009. 3. Mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan penggunaan metode mengajar Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009. 4. Mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran Group Investigation (GI) dan penggunaan metode mengajar Ceramah tanya jawab (CTJ) terhadap prestasi belajar IPS Geografi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun ajaran 2008/2009.

9 F. Manfaat Hasil Penelitian Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat diambil beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitiaan ini dapat digunakan sebagai informasi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengadakan penelitiaan tentang penggunaan metode yang sesuai dalam penggajaran dikelas pada mata pelajaran IPS Geografi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentuk, dan dampaknya terhadap kehidupan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Geografi Memberikan masukan kepada para pengajar sekolah menengah pertama pada umunya dan khususnya pengajar bidang studi Geografi untuk dapat menemukan metode mengajar yang sesuai dalam usaha peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar mata pelajaran geografi b. Bagi Siswa Mampu memberikan dorongan bagi siswa agar lebih bersemangat, melatih siswa untuk mampu bekerjasama dalam menyelesaikan masalah didalam kelompok dan memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan prestasi hasil belajar dikelas dalam mata pelajaran IPS Geografi. c. Bagi Akdemisi Selain bermanfaat bagi guru-guru pengajar mata pelajaran IPS Geografi di

10 titataran sekolah menengah pertama dan bagi siswa, juga bermanfaat sebagai reverensi bagi teman-teman yang berminat dalam penelitian tentang penggunaan metode pembelajaran di sekolah. G. Batasan Operasional Batasan operasional didalam penelitian memiliki maksud atau tujuan agar penelitian terarah dan terfokus pada aspek yang akan dilakukan penelitian. Batasan operaional didalam penelitian ini mencakup beberapa hal, antara lain : 1. Metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), yaitu merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif dimana siswa dalam satu kelas dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang secara heterogen, anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian membantu satu sama lain bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, atau melakukan diskusi (Ibrahim, 2000: 21). 2. Metode pembelajaran Group Investigation (GI), yaitu salah satu srategi belajar-mengajar yang memiliki kadar belajar siswa secara aktif didalam kelompok yang bertujuan untuk menyelidiki dan mengidentifikasi suatu permasalahan. 3. Metode pembelajaran Ceramah Tanya Jawab (CTJ), yaitu pengajaran yang kita kenal sehari-hari dimana guru mengajar sejumlah siswa dalam suatu ruangan dan mempunyai tingkat kemampuaan tertentu. (Margono, 1993: 52) 4. Prestasi belajar, yaitu kemampuaan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang terbagi menjadi tiga macam hasil belajar, yaitu

11 Ketrampilan dan kebiasaan, Pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita (Sudjana, 1995: 22).