SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

dokumen-dokumen yang mirip
SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat pada Pusat Perbelanjaan

SPM Standar Pelayanan Masyarakat. Standar Pelayanan Masyarakat Pariwisata Alam

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

TABEL 4-3. MATRIKS RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) OPERASIONAL GEDUNG KEMENKES RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

Lampiran IA Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 12/SE/M/2011 Tanggal : 31 Oktober 2011

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PARAMETER ISIAN GREEN SCHOOL AWARD No Komponen Pengukuran/Indikator Keterangan. 1 Jumlah murid masukkan angka. 2 Jumlah guru masukkan angka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. Lantai a. kuat/ utuh b. bersih c. pertemuan lantai dan dinding berbentuk konus/lengkung d. kedap air e. rata f. tidak licin

PETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBAR PERTAMA UNTUK PERUSAHAAN

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI 3R UNTUK KADER LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Serta peraturan di indonesia memang agak rumit, dan tidak benar-benar

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia bisnis di Indonesia sudah

Laporan Eksekutif Penelitian Restoran Nol Limbah (Zero Waste Restaurant) Perkumpulan Creata 2016

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Pengolahan Sampah. Tim Abdimas Sehati Universitas Gunadarma, Bekasi, 7 Desember Disampaikan oleh: Dr. Ridwan, MT- UG

PENJABARAN INSTRUMENT GREEN UNIT AWARD DAN PENGEMBANGAN SEBAGAI PROGRAM DI TIAP FAKULTAS/UNIT KERJA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan responden pemukiman elite

TRUST NO TRASH SAMPAH BUKAN WARISAN Tim Peneliti IMPALA UB Fajri Anugroho, STP, M.Agr, Ph.D * ) * ) Pengajar Teknik Lingkungan, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP PENANGANAN SAMPAH TL 3104

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

PEMBINAAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

POTENSI PENERAPAN PRINSIP 3R DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA NGENEP KECAMATAN KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN KARANGANYAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tidak terjadi dengan sendirinya (Mukono, 2006). Pertambahan penduduk,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PERATURAN DAN KEBIJAKAN DI BIDANG PENGUMPULAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH B3

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTANN TIMUR TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. sembarangan karena tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

kotak turun 4. Berapa persen air tawar (freshwater) dari seluruh total air di bumi? Jawaban : Kurang lebih 4%.

Ular Tangga Air Minum dan Sanitasi merupakan permainan yang disusun untuk meningkatkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Pedoman Operasi & Pemeliharaan Sarana Sanitasi Komunal di Kabupaten Bandung

PERMUKIMAN SEHAT, NYAMAN FARID BAKNUR, S.T. Pecha Kucha Cipta Karya #9 Tahun 2014 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Pemberdayaan Masyarakat Rumpin Melalui Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam aktivitasnya tidak terlepas dari kebutuhan terhadap ruang

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

Bagaimana Solusinya? 22/03/2017 PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA DI KOTA CIAMIS PENGERTIAN SAMPAH

WASTE (Pengelolaan Limbah)

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

4.1. Baku Mutu Limbah Domestik

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2015 TENTANG PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR

Henita Rahmayanti. Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta

Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat. Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi

Bertindak tepat untuk sehat dengan menjaga lingkungan dan kebersihan

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

PEMBINAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI PROVINSI DKI JAKARTA

KUESIONER PENELITIAN

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 06/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP Sampah rumah tangga. Raperda. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

DOKUMEN ATURAN BERSAMA DESA KARANGASEM, KECAMATAN PETARUKAN, KABUPATEN PEMALANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DENPASAR TPST-3R DESA KESIMAN KERTALANGU DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA DENPASAR

Pasar rakyat SNI 8152:2015

BAB V PEMBAHASAN. Beracun (B3) yang dihasilkan di PT Saptaindra Sejati site ADMO bahwa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT. Lingkungan hidup manusia adalah jumlah semua benda dan kondisi yang

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengelolaan Sampah Terpadu. Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Widya Anantya, ST, M.EnvMan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI,

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

SAMPAH SEBAGAI SUMBER DAYA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh peneliti yaitu dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

Transkripsi:

SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat

SPM Standar Pelayanan Masyarakat Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Desember 2015

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Fungsi Sustainable Consumtption and Production (SCP) dan Komponen... 1 3 Kriteria Dari Fungsi SCP dan Komponen... 1 i

Prakata Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat digunakan sebagai pedoman bagi pemangku kepentingan dalam pelayanan masyarakat pada fasiltas publik. Standar ini disusun dengan memperhatikan SNI 8152:2015 Pasar rakyat dan kesepakatan internasional terkait Sustainable Development Goals (SDGs) terutama agenda 12 dan implementasi Sustainable Consumption and Production (SCP). Standar ini disusun oleh Tim Perumus Standar Pelayanan Masyarakat pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang telah dibahas melalui rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus pada tanggal 8 Desember 2015 di Jakarta. Hadir pada rapat tersebut keterwakilan dari produsen, konsumen, pakar dan regulator. iii

Standar Pelayanan Masyarakat pada Pasar Rakyat 1 Ruang lingkup Standar ini menetapkan fungsi Sustainable Consumption and Production (SCP), komponen, kriteria standar teknis oleh penyedia fasilitas atau pengelola dan rekomensi perilaku oleh penyedia fasilitas atau pengelola, pengguna fasilitas pada pedagang dan pengunjung pada pasar rakyat. Standar ini sebagai panduan menerapkan Sustainable Consumption and Production (SCP) dalam rangka implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). 2 Fungsi Sustainable Consumption and Production (SCP) dan Komponen 2.1 Pengelolaan sampah a) Pengurangan timbulan sampah b) Pewadahan sampah c) Pemilahan sampah d) Pengumpulan sampah e) Pengolahan sampah organic f) Pengurangan food waste dan/atau food loss g) Bank sampah h) Pengangkutan sampah 2.2 Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien a) Konservasi air a.1) Air baku (air bersih) a.2) Air limbah a.3) Kamar mandi/toilet a.4) Wastafel/tempat cuci tangan a.5) Sumur resapan/biopori b) Efisiensi energi c) Efisiensi bahan makanan d) Efisiensi bahan baku/produk 2.3 Informasi, kesadaran dan gaya hidup a) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) b) Ruang terbuka hijau 3 Kriteria dari fungsi SCP dan komponen 3.1 Standar Teknis oleh penyedia fasilitas/pengelola a. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Pengendalian sampah 2) Pewadahan sampah 1 dari 6

- Tersedia sampah yang tertutup 3) Pemilahan sampah - Tersedia tempat pemilahan sampah 4) Pengumpulan sampah - Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang sudah terpilah (organik dan an organik) 5) Pengolahan sampah organik - Tersedia pengolahan sampah organik 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Tersedia pengolahan food waste dan/atau food loss - Tersedia tempat penampungan daur ulang - Tersedia instalasi pengolah sampah komposter 7) Bank sampah - Tersedia bank sampah untuk mengolah kertas, plastik, logam. 8) Pengangkutan sampah - Sampah yang tidak tertangani diangkut setiap hari ke TPS/TPA b. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara berkesinambungan - Minimalisasi penggunaan air tanah sebagai sumber air - Peningkatan pemanfaatan air hujan untuk digunakan - Kualitas air bersih sesuai dengan peruntukannya (Permenkes 302/2013) - Tersedia tandon air dilengkapi kran yang tidak bocor b) Air limbah - Tersedia penampungan air limbah - Baku mutu air limbah mengacu pada Perda - Tersedia pemisahan air limbah - Tersedia pengolahan air limbah - Pemanfaatan air terproses c) Kamar mandi/toilet - Tersedia bak dan air bersih yang cukup - Inspeksi berkala terhadap pipa dan kran air untuk menghindari kebocoran air - Penggunaan air dibatasi - Jumlah toilet memadai - Tersedia tempat sampah d) Wastafel/tempat cuci tangan - Penghematan penggunaan air kran - Tersedia sabun cuci tangan - Pengaturan pancaran air kran e) Sumur resapan/biopori - Tersedia sumur resapan/biopori 2) Efisiensi energi/penghematan energi - Mengurangi pemakaian daya listrik - Lampu hemat energy / LED yang ber-sni 3) Efisiensi bahan makanan - Penataan tempat sajian makanan 4) Efisiensi bahan baku/produk - Pengadaan bahan baku dan produk bersih dengan jumlah limbah yang minimal c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 2 dari 6

1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Pemberian informasi dan dapat berupa program kampanye - Pengurangan kemasan plastic - Penggunaan kembali wadah kemasan produk/bahan baku - Mendaur ulang sisa bahan baku 2) Ruang terbuka hijau - Pengalokasian ruang terbuka hijau sesuai ketentuan - Pengalokasian sumur resapan (PermenLH nomor 12 tahun 2009) 3.2 Rekomendasi perilaku oleh penyedia fasilitas/pengelola a. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah 2) Pewadahan sampah - Menyediakan wadah sampah yang tertutup sesuai dengan jenisnya 3) Pemilahan sampah - Menyediakan tempat sampah terpilah sesuai dengan jenisnya (sampah organik, sampah an organik) 4) Pengumpulan sampah - Pengumpulan sampah disesuaikan dengan jenis sampah 5) Pengolahan sampah organik - Sampah organik lainnya diolah menjadi kompos 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Food waste dan/atau food loss diolah menjadi kompos - Menyediakan tempat penampungan sampah organik yang akan didaur ulang - Menyediakan instalasi pengolah sampah komposter melalui kemitraan atau mengadakan instalasi pengolah sampah komposter sendiri. 7) Bank sampah - Menyediakan bank sampah melalui kemitraan dengan bank sampah yang sudah ada atau dapat mengadakan bank sampah sendiri. 8) Pengangkutan sampah - Pengangkutan sampah yang tidak tertangani diangkut oleh instansi yang berwenang. b. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Menyediakan fasilitas penampungan air bersih pada wadah yang tertutup dengan volume memadai - Penggunaan air bersih bersumber dari air tanah dibatasi - Pemanfaatan air hujan, misal untuk pembersihan lantai pasar - Mengedukasi penggunaan air secara efisien - Pengujian kualitas air bersih secara berkala - Menyediakan tandon air yang kedap air dan tertutup b) Air limbah - Menyediakan bak penampung air limbah - Menyediakan bak pemisah (grease trap) untuk pemisahan air limbah dengan lemak - Menyediakan bak pemisah (grease trap) untuk pemisahan air limbah dengan lemak 3 dari 6

- Melakukan pengolahan limbah cair secara memadai - Pengujian limbah cair secara berkala - Air terproses dimanfaatkan kembali sesuai dengan kualitasnya. sebagai contoh, substitusi air bersih untuk penggunaan yang tidak berkaitan dengan bahan pangan c) Kamar mandi/toilet - Membersihkan bak penampung air secara berkala sehingga bebas jentik nyamuk - Memastikan tidak ada kebocoran air bersih pada setiap pipa dan kran - Hemat dalam menggunakan air bersih - Menyediakan tempat sampah dan mengangkut sampah secara berkala d) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air dibatasi - Menyediakan sabun cuci tangan - Apabila kran wastafel menggunakan kran biasa, agar diatur besar kecilnya pancaran air e) Sumur resapan/biopori - Menyediakan sumur resapan/biopori (PermenLH nomor 12 tahun 2009) 2) Efisiensi energy - Melakukan edukasi hemat listrik - Menggunakan alat-alat listrik yang hemat daya - Penggunaan lampu hemat energy/led bersni - Melakukan upaya penggantian lampu hemat energy secara bertahap 3) Efisiensi bahan makanan - Mengedukasi penyediaan porsi menu makanan tidak berlebihan 4) Efisiensi bahan baku/produk - Menerima bahan baku atau produk dalam keadaan bersih (siap jual) c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Penyediaan informasi dalam bentuk event dan/atau program tertentu Misal : pemberian stiker/poster pada lokasi tertentu, program pengembalian kemasan dll. - Penghematan kantong belanja plastik - Diet kantong belanja plastik - Penggunaan kantong plastik yang biodegradable - Penggunaan wadah seperti jerigen untuk produk cair (minyak goreng, kecap dll) - Pemilahan sampah kertas, plastic dll untuk didaur ulang 2) Ruang terbuka hijau - Menyediakan taman - Menanam pohon penghijauan - Menyediakan sumur resapan/ biopori 3.3 Rekomendasi perilaku oleh pedagang a. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah - Meminimalkan penggunaan kantong sampah plastic - Menyediakan kardus sebagai wadah belanjaan utk pengunjung 2) Pewadahan sampah - Menyediakan wadah sampah yang tertutup sesuai dengan jenisnya 4 dari 6

3) Pemilahan sampah - Memilah sampah organik dengan sampah anorganik - Menyediakan wadah pemisah sampah organik dan anorganik 4) Pengumpulan sampah - Pengumpulan sampah disesuaikan dengan jenis sampah 5) Pengolahan sampah organik - Meminimalkan sampah organik. 6) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Memilah food waste dimulai dari pedagang - Menyiapkan wadah untuk pemilahan untuk sampah basah organic - Memilah sampah untuk daur ulang - Memilah sampah organik dan sampah an organic 7) Bank sampah - Memilah sampah dan menempatkan dalam wadah tertentu untuk bank sampah b. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Hemat dalam menggunakan air bersih b) Air limbah - Mengalirkan air limbah pada tempatnya c) Kamar mandi/toilet - Hemat dalam menggunakan air bersih d) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air secukupnya 2) Efisiensi energy - Hemat listrik - Menggunakan alat-alat listrik yang hemat daya 3) Efisiensi bahan makanan - Penyediaan porsi menu makanan tidak berlebihan 4) Efisiensi bahan baku/produk - Menerima bahan baku atau produk dalam keadaan bersih (siap jual) c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Melaksananakan dan menyampaikan informasi dan kampanye 3R - Penghematan kantong belanja plastik - Diet kantong belanja plastik - Penggunaan kantong plastik biodegradable - Menggunakan wadah seperti jerigen untuk produk cair (minyak goreng, kecap dll) - Pemilahan sampah kertas, plastik dll untuk didaur ulang 2) Ruang terbuka hijau - Turut memelihara ruang terbuka hijau 3.4 Rekomendasi perilaku oleh pengunjung/pengguna a. Pengelolaan sampah 1) Pengurangan timbulan sampah - Meminimalkan jumlah dan jenis sampah - Meminimalkan penggunaan kantong sampah plastik 5 dari 6

- Pengunjung membawa tas belanja 2) Pewadahan sampah - Membuang sampah ke wadah sampah yang disediakan sesuai dengan jenisnya 3) Pemilahan sampah - Sampah dipilah sesuai dengan jenisnya (sampah organik, sampah an organik) 4) Pengolahan sampah organik - Meminimalkan sampah organik 5) Pengurangan food waste dan/atau food loss - Meminimalkan sisa bahan pangan atau makanan b. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien 1) Konservasi air a) Air baku (air bersih) - Hemat dalam menggunakan air bersih b) Kamar mandi/toilet - Membuang sampah pada tempatnya c) Wastafel/tempat cuci tangan - Penggunaan air secukupnya - Kran ditutup pada saat menggunakan sabun untuk cuci tangan 2) Efisiensi bahan makanan - Pemesanan menu makanan secukupnya - Memilih produk yang sudah bersih 3) Efisiensi bahan baku/produk - Memilih produk yang sudah bersih c. Informasi, kesadaran dan gaya hidup 1) Informasi dan kampanye 3R (Reduce, Reuse, Recycle) - Pengunjung dapat memberikan saran dalam pelayanan atau dapat meminta informasi ke pengelola - Meminimalkan penggunaan kantong belanja plastik - Membawa tas belanja - Membatasi kantong plastik biodegradable - Membawa kemasan produk yang dapat diisi kembali (refill) - Membuang sampah pada tempat sampah sesuai jenis sampahnya 2) Ruang terbuka hijau - Turut memelihara ruang terbuka hijau 6 dari 6

Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto Blok VII Lantai 8, Jakarta 10270 Telepon / Faksimil : +62-21-5733433 7 dari 6