LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN SENI DAN BUDAYA DAERAH

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BERBAHASA DAN BERPAKAIAN MELAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Salinan NO : 15/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN PERFILMAN JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK

Salinan NO : 1/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 1 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Salinan NO : 9/LD/2011 NOMOR : 9 TAHUN 2011 SERI : D.2

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA.

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG CAGAR BUDAYA KOTA KENDARI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Salinan NO : 4/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 4 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

IZIN USAHA JASA PARIWISATA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

2017, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

Salinan NO : 9/LD/2014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 7 TAHUN 2012 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 109 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGEMBANGAN KERAJINAN KARAWO DAN UPIYA KARANJI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA,

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

NOMOR : 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN BUPATI PURWAKARTA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELESTARIAN TRADISI

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 19 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Salinan NO : 9/LD/2013 NOMOR : 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2011

BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

Transkripsi:

Salinan NO : 15/LD/2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL MASYARAKAT INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU, TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL MASYARAKAT INDRAMAYU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2013 Menimbang : a. bahwa kesenian tradisional merupakan bagian dari khasanah budaya daerah dan cerminan atas identitas daerah yang tumbuh, hidup, berkembang, dan berakar sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal; b. bahwa keberadaan kesenian tradisional merupakan kekayaan kultural yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang penting

Mengingat 2 sebagai dasar pembangunan kepribadian, pembentukan jati diri, serta ketahanan sosial budaya masyarakat, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisional Masyarakat Indramayu; : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4220); 4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik 3

4 Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043); 5 7. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3658); 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Kesenian (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 7 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 44);

6 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 125); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 12 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Izin Usaha Pariwisata dan Kebudayaan (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 12 Tahun 2006 Seri C.2); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 7 Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 7 Tahun 2008 Seri.D.3); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2008 Seri D.4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Indramayu (Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2013); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU dan BUPATI INDRAMAYU 7

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL MASYARAKAT INDRAMAYU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Indramayu; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Indramayu; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Indramayu sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 8 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah yang membidangi Kebudayaan dan Pariwisata serta yang membidangi pendidikan; 6. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dengan belajar; 7. Kesenian adalah karya estetik hasil perwujudan kreatifitas daya cipta, rasa, karsa dan karya yang hidup dan berakar dalam masyarakat baik tradisional maupun kontemporer; 8. Kesenian Tradisional adalah ekspresi individu atau masyarakat melalui gerak ritmis, bunyi, peran, rupa, atau perpaduan diantaranya yang mengandung nilai, norma, dan tradisi yang berlaku pada suatu masyarakat secara turun temurun; 9. Kesenian daerah adalah kesenian masyarakat Indramayu. 10. Seni adalah ekspresi individu atau masyarakat yang mengandung nilai estetika, etika, dan logika yang diwujudkan melalui gerak ritmis, bunyi, peran, rupa, atau perpaduan diantaranya; 11. Seni Tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup dalam suatu masyarakat tertentu; 9

10 12. Pelestarian Kesenian adalah upaya perlindungan dan pemanfaatan kesenian untuk kesejahteraan masyarakat, kebanggaan nasional dan penguatan jati diri bangsa; 13. Pengembangan adalah upaya peningkatan karya seni sehingga karya seni dapat dipertahankan sebagai kebanggaan nasional dan penguatan jati diri bangsa; 14. Perlindungan Kesenian adalah upaya pencegahan dan penanggulangan yang dapat menimbulkan kerusakan, kerugian, atau kepunahan karya seni yang diakibatkan oleh perbuatan manusia atau proses alam; 15. Pemanfaatan Kesenian adalah upaya penggunaan karya seni untuk kepentingan pendidikan, agama, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan kesenian itu sendiri; 16. Seniman adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai aktifitas dan kreatifitas dalam bidang kesenian; 17. Seniman Mandiri adalah seseorang (individu) yang mempunyai aktifitas dan kreatifitas dalam bidang kesenian dengan tidak terikat dalam satu wadah organisasi seni manapun (freelance); 18. Group Kesenian adalah kumpulan seniman atau pelaku seni yang tergabung dalam sebuah organisasi dan mendapat legalitas baik formal maupun non formal; 19. Pendidik Kesenian adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dibidang kesenian; 20. Peneliti Kesenian adalah tenaga peneliti perseorangan, kelompok, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, lembaga swasta, instansi pemerintah, dan peminat lain yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan kajian terhadap aspekaspek kesenian secara ilmiah dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan; 21. Penyelenggara Usaha Kesenian adalah pelaku usaha untuk memajukan kesenian dengan melakukan kegiatan pengemasan yang bermuara pada pemasaran karya seni, baik dalam bentuk penataan, penyantunan, perekaman, maupun penyajian langsung serta jasa yang bersifat komersial. 22. Sanggar Seni adalah wadah kegiatan berkesenian; 23. Pentas Seni adalah kegiatan pergelaran kesenian baik secara perorangan maupun kelompok; 11

12 24. Pergelaran Kesenian adalah kegiatan yang mempertunjukkan hasil karya seni di tengah masyarakat; 25. Festival Kesenian adalah suatu kegiatan yang menyajikan dan mempertujukkan berbagai bentuk karya seni yang memiliki kekhasan masing-masing; 26. Pameran Seni adalah kegiatan seniman yang memamerkan karya seni untuk masyarakat; BAB II ARAH DAN TUJUAN Pasal 2 Pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional diarahkan pada usaha guna memperkokoh jati diri dan pembangunan identitas kedaerahan yang berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal. Pasal 3 Tujuan pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional adalah : a. melindungi kesenian tradisional dari kerusakan, kerugian, atau kepunahan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia; b. memanfaatkan kesenian untuk kepentingan pariwisata, pendidikan agama, sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi; c. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan kesenian, khususnya kesenian tradisional; d. meningkatkan aktifitas kreativitas seniman dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian Daerah; e. meningkatkan kesejahteraan dan melindungi hak-hak kekayaan intelektual para seniman; f. meningkatkan profesionalisme pelaku seni dan penyelenggara kesenian daerah; dan g. mewujudkan suasana berkesenian yang kondusif. BAB III SASARAN DAN KARAKTERISTIK Pasal 4 (1) Sasaran dari Peraturan Daerah ini adalah : 13 a. berbagai bentuk dan jenis kesenian tradisional yang ada, hidup, dan berkembang di daerah; b. acara dan peristiwa di daerah yang menggunakan kesenian tradisional sebagai bagian yang tidak terpisahkan;

14 c. seniman dan budayawan, pendidik kesenian, pelajar dan mahasiswa, peneliti kesenian, group kesenian, sanggar seni, penyelenggara usaha kesenian serta masyarakat pelaku dan/atau penikmat seni tradisional. (2) Pencapaian sasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengembangan program dan kegiatan yang sistematis dan terencana dengan melibatkan seniman, pendidik kesenian, peneliti kesenian, group kesenian, sanggar seni serta masyarakat pelaku dan/atau penikmat seni tradisional. Pasal 5 (1) Seni tradisional mempunyai karakteristik : a. berasal dari masyarakat yang diterima secara turun temurun berbasis adat istiadat dan dilaksanakan secara periodik; b. menggambarkan ekspresi komunal masyarakat; c. digagas, ditumbuhkan, dan dimanfaatkan oleh orang Indonesia asli; d. digunakan, dinikmati, dan dikelola oleh orang Indonesia asli dan orang asing yang mengaguminya. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan jenis kesenian tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diatur dengan Peraturan Bupati; BAB IV STRATEGI DAN RUANG LINGKUP Pasal 6 (1) Pelestarian dan Pengembangan kesenian tradisional dilaksanakan melalui strategi : 15 a. mewujudkan kurikulum pendidikan dasar dan menengah untuk pelajaran bidang studi kesenian; b. mengupayakan tenaga pendidik kesenian, program dan bahan ajar kesenian; c. menyediakan fasilitas pendukung di bidang kesenian; d. memfasilitasi seniman mandiri, group kesenian dan sanggar seni dalam melaksanakan pengembangan kesenian; e. mengembangkan sistem penghargaan kepada pihak-pihak yang menunjukkan upaya yang bermanfaat bagi kepentingan pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional;

16 f. memanfaatkan ruang publik, instansi pemerintah, swasta, gedung kesenian, hotel, restoran, jasa pariwisata dan media massa untuk menampilkan atau mempublikasikan kesenian tradisional; g. memfasilitasi kegiatan pentas seni, pergelaran kesenian, festival kesenian tradisional dan pameran seni; h. seniman dalam berkarya seni; dan i. memberikan perlindungan hukum terhadap karya seni. (2) Perlindungan hukum terhadap karya seni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 (1) Ruang lingkup peraturan daerah meliputi kegiatan pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional. (2) Kegiatan pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap: a. jenis kesenian tradisional yang hidup di masyarakat; b. jenis kesenian yang dianggap hampir punah atau langka yang memiliki ciri khas daerah dan selaras dengan nilai budaya daerah; dan 17 c. seniman mandiri, group kesenian, sanggar seni, dan penyelenggara usaha kesenian. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai ruang lingkup pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 8 (1). Pengembangan kesenian tradisional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 dilakukan melalui : a. Penyebarluasan informasi; b. Pentas seni; c. Pergelaran kesenian; d. Festival kesenian; dan e. Pameran seni. (2). Pelestarian kesenian tradisional dilakukan melalui : a. mencatat, menghimpun, mengolah dan menata informasi kesenian; b. registrasi; c. revitalisasi; d. pewarisan; e. pendaftaran atas kekayaan intelektual; f. legalitas aspek budaya;

g. penelitian; dan 18 h. penegakan peraturan perundangundangan. (3). Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB V APRESIASI KESENIAN Pasal 9 Apresiasi kegiatan kesenian tradisional dilakukan dalam bentuk : a. festival kesenian tradisional yang diselenggarakan secara periodik; b. pergelaran kesenian tradisional yang dilaksanakan pada acara-acara tertentu; c. kegiatan lainnya yang berfungsi sebagai sarana media apresiasi. d. mengirimkan duta kesenian tradisional ke luar daerah; e. sekolah-sekolah melaksanakan pentas seni secara periodik; dan f. pergelaran kesenian tradisional di hotel, restoran, instansi pemerintah, swasta dan lembaga publik lainnya. BAB VI WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 10 (1). Bupati mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional di daerah. (2). Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh SKPD yang membidangi Kebudayaan dan Pariwisata serta SKPD yang membidangi pendidikan. Pasal 11 (1) SKPD yang membidangi Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) bertanggung jawab untuk : 19 a. melindungi kesenian yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. b. memanfaatkan berbagai jenis kesenian; c. mengadakan publikasi dan promosi kesenian tradisional; dan

20 d. memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana kesenian tradisional untuk group kesenian. (2) SKPD yang membidangi pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), bertanggung jawab untuk : a. menghidupkan kegiatan kesenian di sekolahsekolah; b. meningkatkan apresiasi kesenian para siswa dan guru di sekolah-sekolah; c. mengupayakan tenaga pengajar bidang kesenian yang mempunyai keahlian dan menguasai bidang kesenian tradisional; d. mengupayakan pemberian beasiswa bagi siswa dan guru yang berprestasi dalam pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional sesuai dengan kemampuan keuangan daerah; e. mengadakan sarana kesenian di sekolahsekolah; dan f. menyelenggarakan kegiatan kesenian bersifat regional secara periodik dan berkesinambungan yang melibatkan guru, siswa, orangtua dan masyarakat. BAB VII PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 12 (1) Masyarakat berhak untuk berperan serta sebagai pelaku yang aktif dan kreatif dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kegiatan : a. berkarya seni; 21 b. menyajikan hasil karyanya sendiri maupun hasil karya orang lain; c. menumbuhkan apresiasi seni; dan d. mendirikan perkumpulan seni. Pasal 13 Penyelenggara usaha kesenian wajib menampilkan kesenian tradisional pada setiap kegiatannya. Pasal 14 (1) Pemerintah daerah berkewajiban untuk mengadakan festival seni di daerahnya.

22 (2) Instansi pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta berkewajiban untuk mementaskan pergelaran kesenian tradisional pada waktuwaktu tertentu. (3) Tempat-tempat hiburan, usaha jasa makanan dan minuman serta hotel yang ada di daerah wajib mementaskan pergelaran kesenian tradisional dengan frekuensi yang memadai dan memberikan kontribusi yang layak kepada pelaku seni tradisional. Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban penyelenggara usaha seni, pemerintah daerah, instansi pemerintah, pemerintah daerah, swasta, tempat-tempat hiburan, usaha jasa makanan dan minuman serta hotel, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 16 Seniman mandiri, group kesenian, pendidik kesenian dan peneliti kesenian berfungsi sebagai mitra pemerintah daerah dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional. BAB IX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 17 (1) Pembinaan dan pengawasan terhadap pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional dilaksanakan oleh Bupati melalui SKPD yang membidangi dan bertanggung jawab terhadap bidang kesenian. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati. BAB X PEMBIAYAAN Pasal 18 Pelestarian dan pengembangan kesenian tradisional didanai dari dan atas beban : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Donatur; dan c. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 23

BAB XI KETENTUAN SANKSI Pasal 19 24 (1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat dikenakan sanksi administratif yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa : a. Teguran tertulis; b. Denda administratif; dan c. Pencabutan izin usaha. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan pelaksanaan peraturan daerah ini ditetapkan paling lambat 1 (satu) tahun sejak diundangkannya peraturan daerah ini. Pasal 22 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu. 25 BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Pada saat peraturan daerah ini mulai berlaku, pengelola usaha, instansi dan lembaga, masingmasing diberikan waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengundangan peraturan daerah ini, untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 peraturan daerah ini. Ditetapkan di Indramayu pada tanggal BUPATI INDRAMAYU, Cap/ttd ANNA SOPHANAH

26 26 Diundangkan di Indramayu Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU, Cap/ttd AHMAD BAHTIAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2013 NOMOR : 15 Diundangkan di Indramayu Pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU, Cap/ttd AHMAD BAHTIAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2013 NOMOR : 15 Salinan sesuai dengan aslinya ASISTEN PEMERINTAHAN SETDA KABUPATEN INDRAMAYU Salinan sesuai dengan aslinya ASISTEN PEMERINTAHAN SETDA KABUPATEN INDRAMAYU Drs. H. DONO DJOEANDA ENDO Pembina Utama Muda NIP. 19580701 198103 1 026 Drs. H. DONO DJOEANDA ENDO Pembina Utama Muda NIP. 19580701 198103 1 026

27 28 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL MASYARAKAT INDRAMAYU I. UMUM bahwa kesenian tradisional merupakan bagian dari khasanah budaya daerah dan cerminan atas identitas daerah yang tumbuh, hidup, berkembang, dan berakar sesuai dengan nilainilai kearifan local, bahwa keberadaan kesenian tradisional merupakan kekayaan kultural yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang penting sebagai dasar pembangunan kepribadian, pembentukan jati diri, serta ketahanan sosial budaya masyarakat, sehingga perlu dilestarikan dan dikembangkan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Ayat (1) Huruf a

29 30 Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Pasal 7 Pasal 8 Huruf i Yang dimaksud dengan perlindungan hukum terhadap karya seni adalah perlindungan hak milik intelektual berupa hak cipta yang didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ayat (1) Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c

31 32 Pasal 9 Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Yang dimaksud peraturan perundangundangan adalah peraturan dibidang Hak Atas Kekayaan Intelektual. Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Yang dimaksud mengirimkan duta kesenian ke luar daerah adalah ke luar wilayah Kabupaten Indramayu masih dalam lingkup provinsi Jawa Barat atau masih dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Huruf e Huruf f Pasal 10 Pasal 11 Ayat (1)

Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d 33 Huruf d 34 Yang dimaksud dengan mengupayakan beasiswa adalah mengusahakan pemberian beasiswa yang disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang sudah ditetapkan. Pasal 12 Yang dimaksud dengan memfasilitasi adalah mengkoordinasikan dengan donatur atau membantu yang disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang sudah ditetapkan. Ayat (2) Huruf a Huruf b Huruf c Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16

35 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 15