Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
Dalam rangka peringatanhari Pendidikan Nasional Tahun 2012, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

: Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2012 DAN HUT KE-67 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

INSTRUKSI GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 180 TAHUN 2002 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-70 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-71 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR SEKRETARIAT DAERAH

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, 5 Oktober Dr. H. Sulistiyo, M.Pd.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2013

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2008

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HUT KE-72 PGRI DAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2017

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-63 REPUBLIK INDONESIA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2008

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 Tahun 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DI SEKOLAH

PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang No

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Web site SETNEG RI, Kamis, 26 Februari 2009

Legislatif dan anggota Perwakilan Daerah, yang akan disusul dengan penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden untuk periode

PANDUAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI AMAL BHAKTI (HAB) KEMENTERIAN AGAMA KE-64 TAHUN 2010

2016, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

GUBERNUR LAMPUNG. KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ WO /III.Ol/HK/2014

Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2010, dengan hormat kami sampaikan halhal sebagai berikut:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN HARI GURU NASIONAL 2011 DAN PERINGATAN HUT KE-66 PGRI TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU

2017, No Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3432); 3. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan. Geofisika Nomor 17 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Nomor SOP /2010. Tanggal Pembuatan 19 Desember Tanggal Refisi 17 Mei Tanggal Evektif 1 Juni 2010

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN TENTANG KEPROTOKOLAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO

Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Tahun 2015 Senin, 17 Oktober 2016

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

PETUNJUK TEKNIS PENGHARGAAN KIHAJAR UNTUK KEPALA DAERAH 2017

PETUNJUK TEKNIS ANUGERAH KIHAJAR 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

KERANGKA ACUAN KERJA PENGANUGERAHAN TANDA JASA KEPADA PNS PROV. JAWA TENGAH DAN PNS KAB. /KOTA SE JAWA TENGAH TAHUN 2017

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM DAN PERENCANAAN DIT KKKRS 2018

Silaturahim Dengan Para Teladan Tingkat Nasional Selasa, 19 Agustus 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS DI PROVINSI SUMATERA SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016/ Kepala SMK Negeri/Swasta Se - Kabupaten Kudus di K U D U S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2014 TENTANG

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PANDUAN UPACARA BENDERA PERINGATAN KE-70 HARI RADIO TAHUN 2015 JAKARTA 11 SEPTEMBER 2015

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYELENGGARAAN ACARA RESMI DAN UPACARA BENDERA Nomor: SOP /TU 02 01/UM

PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPACARA

BPIP BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 27 TAHUN 2011 TENTANG KEPROTOKOLAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG

TATA CARA PENGUSULAN DAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN RI Kamis, 26 Februari 2009

BERKAS UTAMA YANG DISAMPAIKAN KEPADA BUPATI KAPUAS DENGAN DILENGKAPI BERKAS ASLI PERSYARATAN CALON TERPILIH

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 309 TAHUN 2012

4. Kepala SKB UPTD Dikpora Demak; 5. Kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK Negeri/Swasta se Kab.Demak; di DEMAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jakarta Bangkit Jakarta Sehat Jakarta Sejahtera

Makassar, 26 Januari 2018

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDID

WALIKOTA TEBING TINGGI JALAN DR. SUTOMO NO. 14 TELP TEBING TINGGI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Komisi

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN KESISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Nomor : 103509/MPN/LL/2011 20 April 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Penyelenggaraan Upacara Bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 Yang Terhormat 1. Menteri Agama Republik Indonesia 2. Para Gubernur Seluruh Indonesia 3. Para Pimpinan Unit Utama di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional 4. Para Bupati/Walikota Seluruh Indonesia 5. Para Duta Besar/Kepala Perwakilan Indonesia di Luar Negeri 6. Para Rektor Perguruan Tinggi Negeri/Swasta Seluruh Indonesia 7. Para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Seluruh Indonesia 8. Para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia 9. Para Kepala UPT Kementerian Pendidikan Nasional Seluruh Indonesia Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional secara nasional dilaksanakan dengan ketentuan: - hari, tanggal : Senin, 2 Mei 2011 - pukul : 08.00 waktu setempat - sifat upacara : Tertib, Khidmat, dan Sederhana - tempat upacara : Lapangan Upacara (terbuka) 2. Adapun tema yang telah ditetapkan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 adalah Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dan subtema adalah Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti 3. Kepada seluruh pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, kepala perwakilan Indonesia di luar negeri, kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, rektor perguruan tinggi negeri/swasta, kepala unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan Nasional agar menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2011

4. Untuk lebih menyemarakkan peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 diharapkan masing-masing instansi memasang spanduk dengan tema tersebut di atas merangkaikan berbagai kegiatan dan lomba untuk meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan 5. Untuk lebih memupuk rasa patriotisme, selain mengadakan upacara bendera, panitia nasional peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 akan melakukan ziarah ke makam Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Berkenaan dengan itu, dihimbau kiranya Bapak/Ibu Gubernur dan Bupati/Walikota juga berkenan melakukan ziarah ke taman makam pahlawan di wilayah masing-masing. Untuk keseragaman penyelenggaraan upacara, bersama ini kami sampaikan pedoman upacara bendera dimaksud. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Menteri Pendidikan Nasional Tembusan; Mohammad Nuh 1. Presiden Republik Indonesia 2. Wakil Presiden Republik Indonesia 3. Mensesneg selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintahan Asing/Pimpinan Organisasi Internasional

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA DALAM RANGKA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2011 A. Latar Belakang Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk makin memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa. Dalam rangka memperkokoh kesadaran dan komitmen bangsa akan pentingnya pendidikan bermutu bagi masa depan bangsa dan mewujudkan misi Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010-2014, sekaligus menginformasikan/mengapresiasi hasil kebijakan dan mengapresiasi pelaku pendidikan yang berprestasi maka perlu dilaksanakan Oleh karena itu, guna merealisasikan hal tersebut, upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional bisa menjadi suatu hal yang sangat mendasar bagi kita untuk dilaksanakan Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011. B. Tujuan, Sasaran, dan Tema 1. Tujuan - Memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan tentang pentingnya/strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa - Pencanangan pendidikan karakter dan Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka mempersiapkan 100 Tahun Indonesia Merdeka (2045) - Mengkomunikasikan/mensosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional 2. Sasaran Semua karyawan di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional beserta unit kerja di daerah, institusi pendidikan formal, serta para Pemangku Kepentingan Pendidikan lainnya. 3. Tema dan Subtema Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa dan Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti

C. Pelaksanaan Upacara Bendera Kegiatan upacara bendera dilaksanakan oleh seluruh instansi/unit kerja di pusat, luar negeri, daerah, termasuk sekolah/madrasah baik di lingkungan pembinaan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Untuk pelaksanaan upacara bendera di tingkat pusat dilaksanakan di halaman kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, dan di halaman kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng Barat No. 34 Jakarta. Selain upacara bendera yang berlangsung seperti tersebut diatas, diadakan juga upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional di masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Bagi warga Indonesia yang berada di luar negeri pelaksanaan upacara bendera diadakan di halaman Kedutaan Besar Indonesia ataupun kantor Perwakilan Indonesia. Sedangkan pelaksanaan upacara bendera di daerah dipusatkan di halaman kantor Gubernur/Bupati/Walikota, dan institusi-institusi pendidikan formal baik negeri maupun swasta di lingkungan pembinaan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama. Berikut ini kami sampaikan pedoman pelaksanaan upacara bendera Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011; 1. Pusat a. Kantor pusat Kementerian Pendidikan nasional 1) Pembina Upacara : Menteri Pendidikan Nasional 2) Waktu dan Tempat - Hari, Tanggal : Senin, 2 Mei 2011 - Pukul : 08.00 WIB - Tempat : Kantor Pusat Kemdiknas 3) Peserta Upacara - Para Pejabat di lingkungan Kemdiknas dan undangan lainnya - Barisan peserta upacara yang berasal dari pegawai Kantor Pusat Kementerian Pendidikan Nasional, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta - Barisan Kepala Sekolah dan Guru; - Barisan Kelompok Marjinal; - Barisan Kelompok Paket A, B, dan C; - Barisan Mahasiswa; - Barisan Patroli Keamanan Sekolah (PKS); - Barisan Palang Merah Remaja (PMR); - Barisan Pramuka; - Barisan Siswa/i Sekolah Dasar (SD); - Barisan Siswa/i Sekolah Menengah Pertama (SMP); - Barisan Siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); - Paduan Suara Siswa/i SMP dan SMA; - Penerima Satyalencana Karya Satya; - Barisan Satuan Pengamanan Kemdiknas

4) Pakaian - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dan mengenakan peci hitam; - Para undangan dan penerima Satyalencana Karya Satya untuk pria mengenakan PSL dan wanita mengenakan pakaian nasional; - Pegawai Kemendiknas pria dan wanita mengenakan seragam KORPRI dan kelengkapannya; - Kepala Sekolah dan Guru mengenakan seragam guru; - Anak-anak Marjinal dan kejar paket ABC mengenakan pakaian Batik; - Siswa SD, SMP, SMA dan SMK memakai pakaian seragam sekolah lengkap; - Patroli Kemanan Sekolah (PKS), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka mengenakan pakaian seragam masing-masing; - Mahasiswa memakai jaket almamater; - Satuan Pengamanan mengenakan pakaian seragam dinas; - Paduan Suara siswa mengenakan seragam sekolah. 5) Susunan Acara (diiringi Korsik); - Pembacaan Keputusan Presiden R.I. tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya; - Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya; - Amanat Menteri Pendidikan Nasional; - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/ Syukur) oleh paduan suara: 6) Unit kerja di luar kompleks kantor pusat kemdiknas senayan, menyelenggarakan upacara bendera di unit masing-masing dengan Pembina upacara pimpinan unit kerja yang bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk. b. Kantor Pusat Kementerian Agama Dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Menteri Agama

2. Luar Negeri 1) Pembina Upacara : Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI 2) Waktu Upacara : Ditentukan oleh Duta Besar atau Kepala Perwakilan RI 3) Tempat Upacara : Halaman Kantor Kedutaan atau Perwakilan RI 4) Peserta Upacara - Duta Besar/Kepala Perwakilan RI selaku Pembina Upacara; - Para pejabat di lingkungan Kedutaan/Kantor Perwakilan; - Masyarakat dan Pelajar Indonesia; 5) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), - Para undangan dan penerima Satyalencana Karya Satya, untuk pria mengenakan PSL dan wanita mengenakan pakaian nasional; - Masyarakat dan Pelajar mengenakan PSL/Batik lengan Panjang; 6) Susunan Acara - Pembacaan Keputusan Presiden R.I. tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri /Satu Nusa Satu Bangsa/ 3. Daerah a. Tingkat Provinsi 1) Pembina Upacara : Gubernur Provinsi atau pejabat yang ditunjuk 2) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat) 3) Tempat Upacara : Halaman Kantor Kegubernuran atau tempat Lain yang ditetapkan oleh Gubernur

4) Peserta Upacara - Gubernur selaku Pembina Upacara; - Muspida; - Para Tokoh Masyarakat; - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi; - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi; - pegawai Dinas Pendidikan dan Kanwil Agama tingkat Provinsi; - Guru dan Siswa dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK; - Mahasiswa dan Pemuda; - Peserta lain yang ditunjuk oleh Gubernur. 7) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU)/Pakaian Sipil Lengkap (PSL) - Muspida mengenakan PDU/PSL - Para undangan dan Penerima Satyalencana Karya Satya, untuk pria mengenakan PSL, dan wanita mengenakan pakaian nasional; - Pegawai dan Guru mengenakan seragam KORPRI dan kelengkapannya; - Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK memakai pakaian seragam sekolah lengkap; - Mahasiswa memakai jaket almamater. 8) Susunan Acara - Pembacaan Keputusan Presiden R.I. tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/

b. Tingkat Kabupaten/Kota 1) Pembina Upacara : Bupati/Walikota 2) Tempat Upacara : Halaman Kantor Kabupaten/Kotamadya atau tempat lain yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota 3) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat) 4) Peserta Upacara - Bupati/Walikota Kepala Daerah Tingkat II selaku Pembina Upacara; - Muspida; - Para Tokoh Masyarakat; - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota; - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Kabupaten/Kota; - Pegawai Dinas Pendidikan dan Kanwil Agama tingkat Kabupaten/Kota; - Guru dan Siswa dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK; - Mahasiswa dan Pemuda; - Peserta lain yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota. 5) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU)/Pakaian Sipil Lengkap (PSL); - Muspida mengenakan PDU/PSL; - Para undangan dan penerima Satyalencana Karya Satya, pria mengenakan PSL, dan wanita mengenakan pakaian nasional; - Pegawai dan Guru pria dan wanita KORPRI dan kelengkapannya; - Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK memakai pakaian seragam sekolah lengkap; - Mahasiswa memakai jaket almamater. 6) Susunan Acara - Pembacaan Keputusan Presiden R.I. tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/

c. Tingkat Kecamatan 1) Pembina Upacara : Camat 2) Tempat Upacara : Halaman Kantor Kecamatan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Camat 3) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat) 4) Peserta Upacara - Camat selaku Pembina Upacara; - Para Tokoh Masyarakat; - Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan; - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama tingkat Kecamatan; - Pegawai Dinas Pendidikan dan Kanwil Agama tingkat Kecamatan; - Para Guru dan Siswa dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK; - Kepala Desa/Lurah; - Pemuda. 5) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU)/Pakaian Sipil Lengkap (PSL); - Aparatur mengenakan pakaian dinas pamong; - Para undangan mengenakan Batik Lengan Panjang; - Pegawai dan Guru mengenakan seragam KORPRI dan kelengkapannya; - Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK memakai pakaian seragam sekolah lengkap; 6) Susunan Acara - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/ d. Perguruan Tinggi 1) Pembina Upacara : Pimpinan Perguruan Tinggi 2) Tempat Upacara : Halaman Rektorat atau tempat lain yang ditetapkan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi 3) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat)

4) Peserta Upacara - Pimpinan Perguruan Tinggi selaku Pembina Upacara; - Para pegawai Perguruan Tinggi/Kopertis/Kopertais;; - Para Dosen dan Mahasiswa. 5) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), - Para undangan dan penerima Satyalencana Karya Satya, pria mengenakan PSL, dan wanita mengenakan pakaian nasional; - Pegawai dan Dosen mengenakan seragam KORPRI dan kelengkapannya; - Mahasiswa memakai jaket almamater. 6) Susunan Acara - Pembacaan Surat Keputusan Presiden R.I. tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Penyematan Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya (jika ada); - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/ e. Unit Pelaksana Teknis Kemdiknas 1) Pembina Upacara : Pimpinan Unit Pelaksana Teknis 2) Tempat Upacara : Halaman UPT atau tempat lain yang ditetapkan oleh Pimpinan UPT 3) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat) 4) Peserta Upacara - Pimpinan UPT selaku Pembina Upacara; - Para pegawai UPT. 5) Pakaian Upacara - Pembina Upacara mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), - Pegawai mengenakan seragam KORPRI dan kelengkapannya;

6) Susunan Acara - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/Satu Nusa Satu Bangsa/ f. Sekolah/Madrasah 1) Pembina Upacara : Kepala Sekolah 2) Tempat Upacara : Ditetapkan oleh Kepala Sekolah 3) Waktu Upacara : Pukul 08.00 (waktu setempat) 4) Peserta Upacara - Kepala Sekolah selaku Pembina Upacara; - Para karyawan/i sekolah; - Para guru dan Siswa. 5) Pakaian Upacara - Kepala Sekolah dan guru mengenakan seragam guru; - Pegawai sekolah mengenakan seragam pegawai; - Siswa memakai pakaian seragam sekolah. 6) Susunan Acara - Pembacaan Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara; - Menyanyikan lagu perjuangan (Bagimu Negeri/ Satu Nusa Satu Bangsa/

D. Pembiayaan Biaya penyelenggaraan Hardiknas dibebankan pada mata anggaran Kementerian Pendidikan Nasional yang relevan, dan anggaran yang tersedia pada APBD baik provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah. Sedangkan untuk Perguruan Tinggi menggunakan anggaran yang ada di Perguruan Tinggi masing-masing, demikian juga untuk sekolah Indonesia di luar negeri. E. Penutup Demikian pedoman ini kami susun untuk dijadikan acuan dalam penyelenggaraan upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2011 secara tanggung jawab. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh