BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas audit laporan keuangan juga meningkat pesat karena hal itu UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin meningkat. Perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan ( annual report) kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

Rona Karinda Sari / / S1 - Akuntansi Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE., MM. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jakarta, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan stakeholder lainnya. Prinsip-prinsip yang tercantum dalam pedoman

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, utamanya perusahaan yang telah go public.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media informasi dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. public (Juniati, 2012). Laporan keuangan merupakan informasi yang harus disampaikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk. yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. kreditor, calon investor, regulator dan para pengguna lainnya. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Era yang semakin maju mengakibatkan permintaan akan laporan keuangan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. sengit. Tidak sedikit perusahaan yang berlomba-lomba menarik perhatian investor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, negara-negara di Asia Tenggara sedang gencargencarnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia keuangan di Indonesia kini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. public. Seiring semakin pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan, khususnya oleh beberapa pihak seperti kreditor, investor,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat. Salah satu dampak pesatnya perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia adalah peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan secara efektif dan efisien. Karena informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah tepat waktu agar berguna dalam pembuatan keputusan bisnis. Salah satu indikator utama yang menentukan persepsi ketepatanwaktu oleh pengguna laporan keuangan auditan adalah lamanya waktu laporan keuangan akhir tahun fiskal dengan penerbitan pengumuman laba. Menurut Sejati (2007) ketepatanwaktu penyusunan atas pelaporan suatu laporan keuangan perusahaan bisa berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Karena laporan keuangan auditan yang didalamnya memuat informasi laba yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Chambers and Penman (1984; dalam Subekti dan Novi, 2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menyebabkan

hal yang sebaliknya. Keterlambatan pelaporan, secara tidak langsung juga diartikan oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Seiring dengan semakin berkembangnya investasi bisnis dan perusahaanperusahaan yang terdaftar pada pasar modal di Indonesia, maka ketepatwaktuan (timeliness) merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Laporan keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi mengenai posisi kinerja keuangan perusahaan, perubahan posisi keuangan, serta arus kas perusahaan yang nantinya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan bisnis perusahaan. Atas alasan tersebutlah yang mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan untuk perusahaan go public semakin meningkat. Hal itu juga turut berpengaruh pada perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia. Adanya peningkatan permintaan akan audit ini disebabkan karena setiap perusahaan publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatwaktuan (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam UU No.8/PM/1996 tentang kewajiban penyampain laporan keuangan berkala. Audit laporan keuangan secara efektif dan efisien kini mengalami peningkatan permintaan. Peningkatan ini dipengaruhi oleh perkembangan

aktivitas di Bursa Efek Indonesia yang berkembang sangat pesat. Salah satu dampak pesatnya perkembangan aktivitas di BEI adalah peningkatan permintaan akan setiap perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun BAPEPAM tentang kewajiban penyampaian laporan berkala yaitu bahwa perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketepatwaktuan perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM juga tergantung dari ketepatwaktuan auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Apabila terjadi penundaan yang tidak seharusnya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Ketepatwaktuan penyusunan atau pelaporan suatu laporan audit atas laporan keuangan perusahaan bisa mempengaruhi nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari perilaku pasar modal, karena laporan keuangan auditan yang didalamnya memuat informasi penting, seperti laba yang dihasilkan perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual proporsi saham yang dimiliki oleh investor, artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Standar audit, menurut Generally Accepted Auditing Standards (GAAS), khususnya standar umum ketiga menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian. Selain itu, standar pekerjaan lapangan memuat pernyataan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang

matang dan pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Hal ini yang kadang menyebabkan lamanya suatu proses pengauditan dilakukan, sehingga publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi terlambat. Perusahaan Food and Beverages merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dalam kegiatan perusahaanya mendapatkan perhatian dari para investor dan mendapatkan pengawasan dalam bidang penyampaian hasil laporan keungannya. Landasan teori yang digunakan yaitu mengenai laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen sebagai agen atas pengelolaan kekayaan prinsipal yang diberikan kepadanya. Laporan keuangan ini menjadi penting karena digunakan sebagai pengambilan keputusan oleh prinsipal dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Pasar modal sangat memerlukan laporan keuangan bagi perusahaan yang melaksanakan emisi atau memasyarakatkan modalnya. Demikian juga pemerintah dalam memungut pajak mengacu pada laporan keuangan wajib pajak agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif. Pihak-pihak lain atau sering disebut dengan pemakai informasi keuangan seperti calon penanam modal, calon pemberi kredit, serikat buruh, lembaga-lembaga keuangan serta industri lainnya sangat memerlukan laporan keuangan. Auditing adalah sebagai suatu proses yang sistematis dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif yang berhubungan dengan pernyataan tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat hubungan antara pernyatan-pernyataan tersebut dengan

kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak-pihak yang berkepentingan (Mulyadi 2002,h;9). Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum. Audit delay Menurut Lawrence dan Briyan (1988; dalam Yugo Trianto, 2006:31) audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan keuangan audit. Tujuan menyeluruh dari suatu audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien sudah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penelitian yang dilakukan oleh Subekti dan Novi (2004), audit delay dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu profitabilitas, ukuran perusahaan, jenis perusahaan, opini auditor, dan ukuran auditor Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008) meneliti bahwa faktor yang mempengaruhi audit delay antara lain: profitabilitas, solvabilitas, internal audit, ukuran perusahaan, dan ukuran Kantor Akuntan Publik. Penelitian yang dilakukan Simbolon (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay antara lain: ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, reputasi KAP. Penelitian yang dilakukan oleh I Md Ngr Sudewa Mantik, Edy Sujana (2013) meneliti bahwa faktor yang mempengaruhi audit delay antara lain: ukuran perusahaan, solvabilitas, reputasi auditor.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dan mengingat pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, penulis termotivasi untuk menguji kembali beberapa faktor dalam penelitian terdahulu yang mempengaruhi audit delay untuk melihat pengaruh dan jenis hubungannya. Adapun faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, solvabilitas, reputasi auditor dan opini auditor. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah memperbaharui tahun periode pelaporan keuangan dan menambahkan variabel eksternal sebagai variabel independen. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalahan yang diajukan adalah: apakah ada pengaruh secara parsial maupun simultan dari ukuran perusahaan, solvabilitas, reputasi auditor dan opini auditor terhadap audit delay pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh ukuran perusahaan, solvabilitas, reputasi auditor dan opini auditor secara parsial maupun simultan terhadap audit delay pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh ukuran perusahaan, solvabilitas, reputasi auditor dan opini auditor terhadap audit delay secara simultan. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan akan diperoleh melalui penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah: a. Kontribusi Praktisis Bagi perusahaan dan investor penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, sehingga diharapkan perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan perusahaan tepat pada waktunya. Dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. b. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bisa digunakan oleh auditor yang bernaung dalam KAP maupun mahasiswa dan akademisi, terutama di jurusan akuntansi, penelitian ini diharapkan mampu membuka wacana tentang pentingnya audit delay.

c. Kontribusi Kebijakan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Badan pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam mengatur kegiatan di pasar modal perihal ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dan sebagai pertimbangan bagi para investor dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya apakah perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Audit delay diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal tahun tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membutuhkan data laporan keuangan auditan perusahaan food and beverages yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013.