PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH SAWO (Manilkara zapota) SECARA TOPIKAL TERHADAP FASE PROLIFERASI DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Dasitya Kurnia Rachman G0010049 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2015
ii
PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta, 21 Mei 2015 Dasitya Kurnia Rachman G0010049 iii
ABSTRAK Dasitya K. Rachman, G0010049, 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Sawo (Manilkara zapota) Secara Topikal Terhadap Fase Proliferasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Strain Wistar. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang: Luka insisi atau luka sayat merupakan jenis luka yang paling sering terjadi pada kulit yang terjadi dengan cukup cepat. Luka insisi dapat sengaja dilakukan pada operasi medis maupun pada aktifitas sehari-hari. Dengan kemungkinan sering terjadinya luka sayat pada kulit, penggunaan obat-obatan penyembuhan kulit berbahan kimia juga semakin luas. Dengan kekayaan alam yang dimilki Indonesia, terdapat peluang pengembangan obat luka dari buah sawo (Manilkara zapota) sebagai buah tropis yang telah dikenal luas oleh masyarakat dan terbukti secara ilmiah mengandung metabolit sekunder seperti tanin, saponin, dan flavonoid yang memiliki efek terhadap proses penyembuhan luka. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan randomize post test only control group design. Sampel yang digunakan merupakan 25 ekor tikus putih strain Wistar (Rattus novergicus) jantan yang berusia 2 bulan dengan pemberian luka insisi pada punggung sepanjang 2 cm dan sedalam 0,5 cm. yang dibagi ke dalam 5 kelompok (2 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan) dengan anggota masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor. Kelompok kontrol positif dengan pemberian obat paten Bioplacenton dan kelompok kontrol negatif tanpa pemberian perlakuan apapun. Kelompok perlakuan 1, 2, dan 3 sebagai kelompok perlakuan berturut-turut diberikan gel ekstrak buah sawo 2,5%; 5%; dan 10%. Pemberian ekstrak buah sawo dilakukan satu hari sekali selama 5 hari. Pada hari terakhir perlakuan, tikus dikorbankan untuk dibuat preparat histopatologi pada daerah luka. Preparat diberi pewarna Van Giesson dan diamati secara mikroskopis untuk menghitung jumlah sel fibroblas yang terbentuk. Analisis data menggunakan program SPSS 20.0 for Windows dengan uji Oneway ANOVA (α < 0,05). Hasil Penelitian: Penilaian secara mikroskopis terhadap rata-rata jumlah sel fibroblas setiap kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai korelasi 0,012 (p<0,05). Jumlah sel fibroblas tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan pemberian gel ekstrak buah sawo 2,5% yaitu 178,2 (+SD 72,3) dibandingkan dengan kelompok lain. Simpulan: Pemberian ekstrak buah sawo (Manilkara zapota) secara topikal berpengaruh dalam peningkatan proliferasi dan jumlah sel fibroblas pada proses penyembuhan luka sayat tikus putih (Rattus novergicus) strain Wistar Kata Kunci: Sawo (Manilkara zapota L.), penyembuhan luka, proliferasi, fibroblas v
ABSTRACT Dasitya K. Rachman, G0010049, 2015. Effects of Sapodilla (Manilkara zapota L.) Fruit Extract Topically to the Proliferation Phase in the Healing of Incision Wound of Wistar Rat (Rattus novergicus). Mini Thesis, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta. Backgrounds: Incision wound is the most often of wound type that occurs on the skin with immediately process. Incision wound can caused by medical operation or occurs on daily activities. With the high possibility of incision injury on the skin, there are many productcs of wound healing chemical drugs that widely used. With the natural resources of Indonesia, there are possibility to develop sapodilla for alternative wound healing drug as a tropical fruit that widely known in Indonesia and scientifically contain many secondary metabolites such as tannin, saponin, and flavonoid that expected have effect for wound healing process. Methods: This was a laboratoric experimental study with randomize post test only control group design. The samples were 25 male Wistar rats aged 2 months and given 2 cm dorsal incision wound with 0,5 cm deep. The samples were divided into 5 groups (2 control groups and 3 treatment groups) consisting 5 rats each groups. Positive control group were topically treated with Bioplacenton as a patent medicine and negative control group was not given any treatment. Groups 1, 2, and 3 as treatment groups consecutively were treated with a sapodilla fruit jelly 2.5%, 5%, and 10%. The treatments were topically given 1 time a day for 5 days.. On the last day of treatment, all rats were sacrificed to make histophatology slides on the wound area. The slides were stained with Van Giesson staining and observed with microscope and calculated the fibroblast cells. The data obtained was analyzed with Oneway ANOVA (p<0,05). Results: The microscopic observation for the average number of fibroblast cells in each groups showed significant difference with correlation value is 0.012 (p<0,05). The highest number of fibroblast cells (178,2 (+SD 72,3)) observed in the first treatment group that treated with 2.5% sapodila fruit extract jelly compared with the other groups. Conclusion: Topical administration of sapodila fruit extract affect the proliferation phase and increase the number of fibroblast cells in the healing of incision wound of wistar rat (Rattus novergicus) Keywords: Sapodilla (Manilkara zapota L.), wound healing, proliferation, fibroblast v
PRAKATA Alhamdulillah hirobbil aalamin, segala puji penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Sawo (Manilkara zapota L.) secara Topikal terhadap Fase Proliferasi dalam Proses Penyembuhan Luka sayat pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Strain Wistar. Penelitian ini merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang dalam kepada: 1. Allah S.W.T. selaku Yang Maha Pelaku segala laku dalam hidup penulis. 2. Yang terkasih ibunda penulis Hj. Asih Pratiwi. Ibu yang senantiasa menemani. Ibu yang selalu memberi semangat dan ibu yang terus mendampingi dalam keadaan apapun selama penyelesain skripsi ini. 3. Yang terkasih ayanhanda penulis (Alm.) Ir. Anang yang telah memberikan yang terbaik mewujudkan cita-cita anaknya. Semoga persembahan ini dapat menjadi salah satu birrul walidain yang terbaik. 4. Yang tersayang kedua adik penulis, Anisa Novita Putri dan Desti Nur Fitriana. Semoga ini bisa menjadi inspirasi dan contoh bagi kalian kelak. 5. Prof. Dr. Hartono selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Dr. Maryani, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Dr. Endang Ediningsih MKK selaku Pembimbing Utama dan ibu Siti Aisyah, dra,. Apt,. M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang telah menyediakan waktu dan pikiran untuk terus membimbing hingga selesainya skripsi ini. 8. Dr. Endang Sri Hardjanti, PFark selaku Penguji Utama dan dr. Ratih Puspita Febrinasari, M.Si selaku Penguji Pendamping yang telah memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. 9. Sahabat dan teman seperjuangan (Evouz, Achilles, Rinzany) yang terus menyemangati. Dan seorang sahabat (11310091) seperjuangan yang dengan sabar mendampingi dan berjuang bersama. 10. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Surakarta, Mei 2015 Dasitya Kurnia Rachman vi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Pernyataan... iii Abstrak... iv Abstract... v Prakata... vi Daftar Isi... vii Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x BAB I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II Landasan Teori... 5 A. Tinjauan Pustaka... 5 B. Kerangka Pemikiran... 33 C. Hipotesis...... 34 BAB III Metode Penelitian... 35 A. Jenis Penelitian... 35 B. Subjek Penelitian... 35 C. Hewan Uji... 35 x
D. Lokasi & Waktu Penelitian... 36 E. Identifikasi Variabel Penelitian... 37 F. Definisi Operasional Variabel... 37 G. Kerangka Penelitian... 43 H. Alat dan Bahan Penelitian... 44 I. Cara Pengukuran... 44 J. Penentuan Dosis... 45 K. Analisis Data...... 46 BAB IV Hasil Penelitian... 47 BAB V Pembahasan... 52 BAB VI Simpulan dan Saran... 59 A. Simpulan... 59 B. Saran... 59 Daftar Pustaka Lampiran x
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Zat Aktif Pada Buah Sawo (Manilkara zapota)... 18 Tabel 2.2 Fase-fase Penyembuhan Luka... 25 Tabel 3.1 Formulasi Gel Buah Sawo... 38 Tabel 4.1. Hasil Rata-rata Pengamatan Mikroskopis... 48 Tabel 4.2. Hasil Rata-rata Jumlah Sel Fibroblas Setiap Kelompok... 48 Tabel 4.3. Hasil Uji Oneway ANOVA Rata-rata Jumlah Sel Fibroblast... 51 x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Tanaman Sawo... 7 Gambar 2.2. Penampang Histologi Kulit... 21 Gambar 2.3 Proses Penyembuhan Luka... 25 Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran... 33 Gambar 3.1. Kerangka Penelitian... 43 Gambar 4.1. Diagram Batang Rata-rata Jumlah Sel Fibroblas... 49 x