Studi Keuangan Vol. 1, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Indeks Kompas 100

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 31

Prodi S2 Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom 1 tresna.kaka@gmail.com, 2 norita.chan@yahoo.com

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1 Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. saham, dengan pembagian dividen atau perolehan capital gain (Mahfoedz. dan Naim, 1996 dalam Purbandari, 2008).

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Compliance Reporting, Mekanisme Good Corporate Governance, Nilai Perusahaan, Tobin s Q

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham dan akan diinvestasikan kembali atau ditahan di dalam perusahaan.

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...i. DAFTAR TABEL...ii BAB I PENDAHULUAN...1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Periode

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai struktur kepemilikan, struktur modal, corporate

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham (principal) dengan manajer (agent). Pemegang saham memberikan

PENGARUH MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN PERENCANAAN PAJAK TERHADAP NILAI PERUSAHAAN OLEH : MELISA TABITA ALFA

LANY INDRIANA WIYONO Jurusan Manejemen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pemberian wewenang oleh pemegang saham kepada manajer untuk bekerja demi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. dipertimbangkan secara seksama. Sebagaimana dikemukakan oleh Bishop et al. (2000) dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

INSIDER OWNERSHIP, FREE CASH FLOW DAN DIVIDEND POLICY PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BEJ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP IMBAL HASIL INVESTASI : STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM INDEKS PEFINDO 25

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB II LANDASAN TEORI

5.2 Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan dapat diberikan rekomendasi yang berupa saran praktis dan akademis:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Jensen dan Mekling, 1976). Asumsi dasar dalam teori keagenan (agency

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang variabel kepemilikan manajerial, leverage, kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengembalian atas investasi mereka. Salah satu indikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. orientation) maupun organisasi yang tidak berorentasi pada laba (non-profit

BAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

NIKI TIVITASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DALAM PERSPEKTIF TEORI AGENSI DAN TEORI SIGNALING

OLEH: MENANG PRABOWO

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai investasi yang dianggap memiliki net present

BAB II LANDASAN TEORITIS. pemilik menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa demi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimiliki oleh insider shareholders dan outsider shareholders. Menurut Iturraga dan

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN UTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Wolk et al. (2001) dalam Thiono (2006:4), teori sinyal (signaling

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

BAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent) tersebut akan. menimbulkan permasalahan keagenan (agency problem).

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI OLEH: KEVIN ALEXANDER

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

ABSTRACT Keywords: Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

Aldea,et al, Pengaruh Biaya Agensi, Risiko Sistematik, dan Peluang Investasi terhadap... 1

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah nilai pendapatan bersih atau net income setelah pajak yang dikurangi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada pertumbuhan pasar saham. Menurut Husnan (2012) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN

OLEH: ADITAMA WINARTO

BAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi, kebijakan dividen (dividend

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Diponegoro. Semarang. Hand Fallacy Bell, Journal of Economics 10: Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kesadaran dunia internasional mengenai dampak berbahaya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Hubungan Keagenan dan Masalah Keagenan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jensen & Smith 1984 ; Fama and French 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini. Berikut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

Transkripsi:

DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN PERILAKU OPORTUNISTIK MANAJERIAL DAN CORPORATEGOVERNANCE Fredric Mangatur Haulian Marpaung Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, ABSTRAK Pemegang saham adalah pemilik dari sebuah perseroan terbatas, dan mereka membeli saham karena mereka ingin mendapatkan pengembalian keuangan. Dengan demikian pemegang saham dapat disebut sebagai pemegang dan pemilik kepentingan dalam suatu perusahaan dimana para pemegang saham harus disejahterakan oleh para manajer perusahaan tersebut. Salah satu cara untuk membuat para pemegang saham sejahtera adalah tingkat pembagian dividen yang diatur dalam kebijakan dividen perusahaan. Karena dengan tingkat pembagian dividen yang tinggi akan membuat para pemegang saham memberikan respond dan apresiasi yang sangat positif kepada perusahaan dimana itu bersifat meningkatkan nilai perusahaan. Dengan tingginya nilai perusahaan tersebut dapat mencerminkan kinerja yang baik juga, dan akan menarik para calon investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan pendekatan perilaku oportunistik manajerial dan corporate governance pada PT. Krakatau Steel Tbk. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Dari hasil pengujian yang didapat secara parsial kepemilikan institusional; dewan komisarsi independen; jumlah dewan komisaris; perilaku oportunistik manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen dan begitu juga kepemilikan institusional; dewan komisarsi independen; jumlah dewan komisaris; perilaku oportunistik manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi, secara simultan pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, jumlah dewan manajerial, secara simultan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen PT. Krakatau Steel, Tbk., adalah sebesar 5,2% dan pengaruh kepemilikan institusional, dewan manajerial secara simultan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk., adalah sebesar 72,4%. Dan berdasarkan penelitian bahwa pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan 4%. Kata Kunci: kepemilikan institusional, dewan komisaris, perilaku oportunistik manajerial, kebijakan dividen, nilai perusahaan ABSTRACT Shareholders are the owners of a company, and they buying the share because they want to get financial return. So, shareholders can call as stakeholders a company which one the must be prosper by company manager. One way to create prosperous of shareholders is dividend return or distribution reate set forth in the dividend policy. Because the high rate of dividen distribution will create the positive respond and appreciation by shareholders to that company, which is increasing the value of the company. With the high value of the company, may reflect a good performcance as well, and also to attract the potential investors to invest into the company. This research aims to determine the impact of dividend policy on firm value approach opportunistic managerial behavior and corporate governance in PT. Krakatau Steel, Tbk. This research use multiple regression analysis techniques. Of the test result obtained by partial, institutional ownership; independent board; number of commissioners; and opportunistic managerial behavior did not have a significant effect on dividend policy, and also institutional ownership; independent board; number of commissioners; and opportunistic managerial behavior did not have a significant effect on firm value. But by simultant, determine of institutional ownership, independent board, number of commissioner, and opportunistic managerial behavior have a significant on dividend policy of PT. Krakatau Steel, Tbk., by 5,2% and determine of institutional ownership, independent board, number of commissioner, and opportunistic managerial behavior have a significant on firm value of PT. Krakatau Steel, Tbk., by 72,4%. And based on this research, determine of dividend policy on firm value of PT. Krakatau Steel, Tbk., by 4% and did not have a significant effect. Key Words: institutional ownership, independent board, number of commissioners, opportunistic managerial behavior, dividend policy, firm value 1

PENDAHULUAN Pemegang saham adalah pemilik dari sebuah perseroan terbatas, dan mereka membeli saham karena mereka ingin mendapatkan pengembalian keuangan. Tujuan perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lain yang berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998). Kebijakan dividen merupakan salah satu topik yang banyak diperdebatkan dunia keuangan dan masih menempati pertama sebagai hal yang masih di perdebatkan. Muncul beberapa studi empiris yang menolak dividend irrelevance theory dari Miller dan Modigliani (1961) dan mendukung bird in hand theory sebagai suatu teori relevansi dividen dari Gordon dan Lintner (1963), Long (1978), dan Sterk dan Vandenberg (1990). Hasil studi Berle dan Means (1932) secara eksplisit menyatakan tentang keharusan untuk dipisahkannya antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan, sehingga distribusi kepemilikan saham dalam perusahaan menjadi suatu hal yang penting. Ketika pengelolaan perusahaan tidak lagi dilakukan oleh pemilik (principal) tetapi diserahkan kepada pihak lain (agent), maka muncul potensi konflik dalam hubungan antara pemilik dengan pengelola ini, yang sering disebut dengan agency problem (Jensen dan Meckling, 1976). Corporate governance merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur dan mengelola perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan kemakmuran dan akuntabilitas perusahaan, yang tujuan akhirnya untuk mewujudkan shareholders value (Monk dan Minow, 2001). Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima pengembalian atas dana yang telah mereka investasikan. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Menurut Indriyo (2002), aspek yang menjadi pedoman perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan adalah: 1. Penghindaran Risiko 2. Kebijakan Dividen 3. Stabilitas Pertumbuhan 4. Stabilitas Harga Saham Kebijakan Dividen Kebijakan dividen merupakan salah satu fungsi utama seorang manajer keuangan dalam membuat keputusan keuangan perusahaan. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi kebijakan dividen menurut beberapa orang ahli yaitu sebagai berikut : a. Menurut Weston dan Copeland (1997 : 657) : Dividend policy determines the divisions of earning between payments to stockholders and reinvestment in the firm. Retained earning are one of the most significant sources of funds for financing cooperate growth, but dividens constitute the cash flows that accure to stockholders. b. Menurut Riyanto (2001 : 265) : Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earnings) TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan didalam perusahaan. c. Sedangkan menurut Sartono (2001 : 369) : Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Dengan demikian maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kebijakan dividen merupakan suatu kebijakan untuk menetapkan beberapa bagian dari laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan seberapa besar bagian laba bersih itu akan ditanamkan kembali sebagai laba yang ditahan untuk reinvestasi. CorporateGovernance Turnbull (1997) mendefinisikan corporate governance sebagai suatu sistem tata kelola yang diselenggarakan dengan mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi proses institusional, termasuk faktor-faktor yang berkaitan dengan fungsi regulator. Lebih jauh Shleifer dan Vishny (1997) mengemukakan bahwa corporate governance merupakan suatu mekanisme yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa supplier keuangan atau pemilik modal perusahaan memperoleh pengembalian atau return dari kegiatan yang dijalankan oleh manajer, atau dengan kata lain 2

bagaimana supplier keuangan perusahaan melakukan pengendalian terhadap manajer. Perilaku Oportunistik Manajerial Konflik keagenan sangat rentan terjadi ketika fungsi dari pengelolaan dipisahkan dari fungsi kepemilikan. Konflik keagenan timbul dikarenakan oleh pengambil keputusan maupun para manajer tidak perlu menanggung konflik keagenan sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan bisnis atau tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak manajemencenderung untuk menyetujui pengeluaran atau pos-pos biaya yang bersifat konsumtif dan tidak produktif (Jensen dan Meckling, 1976). Penyebab lain konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham adalah karena keputusan pendanaan. Pemegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik (systematic risk) dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Namun manajer sebaliknya, mereka lebih berhubungan dengan risiko perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, menurut teori keagenan para manajer cenderung bertindak untuk mengejar kepentingan mereka sendiri, bukan berdasarkan maksimalisasi nilai dalam pengambilan keputusan pendanaan (Jensen dan Meckling, 1976). Hipotesis 1. Hipotesis 1: Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, dan Perilaku Oportunistik Manajerial Secara Simultan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. (Secara Simultan) 2. Hipotesis 2: Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, dan Perilaku Oportunistik Manajerial Secara Simultan Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai 3. Hipotesis 3: Kepemilikan Institusional, Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. 4. Hipotesis 4: Dewan Komisaris Independen Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. 5. Hipotesis 5: Jumlah Dewan Komisaris Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. 6. Hipotesis 6: Perilaku Oportunistik Manajerial Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Kebijakan Dividen. 7. Hipotesis 7: Kepemilikan Institusional Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai 8. Hipotesis 8: Dewan Komisaris Independen Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai 9. Hipotesis 9: Jumlah Dewan Komisaris Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai 10. Hipotesis 10: Perilaku Oportunistik Manajerial Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai 11. Hipotesis 11: Kebijakan Dividen Berpengaruh Signifikan Terhadap Nilai METODOLOGI PENELITIAN Variabel Sub Variabel Indikator Justifikasi Skala Kepemilikan Institusional ( ) Bhattacharya, 2007 Corporate Governance (X) Dewan Komisaris Independen ( ) Javed dan Iqbal, 2007 Rasio Jumlah Dewan Komisaris ( ) Beiner et al, 2003; 3

Variabel Sub Variabel Indikator Justifikasi Skala Perilaku Oportunistik Manajerial - Amidu, 2007 Rasio ( ) Kebijakan Dividen (Y) - Jun et al., 2006 Rasio Nilai Perusahaan Rasio - Beiner et al, 2003 () Analisi Model Penelitian Empiris 1. Model Penelitian Empiris Pertama manajerial secara simultan terhadap kebijakan dividen) manajerial secara parsial terhadap kebijakan dividen) Y 4. Model Penelitian Empiris Keempat manajerial secara parsial terhadap nilai perusahaan) 2. Model Penelitian Empiris Kedua manajerial secara simultan terhadap nilai perusahaan). 5. Model Penelitian Empiris Kelima (pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan) Y 3. Model Penelitian Empiris Ketiga 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5,2% Y 4% 72,4% 1. Simultan No. Hipotesis Keterangan 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional; Dewan Komisaris Independen; Jumlah Dewan Komisaris; dan Perilaku Oportunistik Manajerial terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. H 01 Ditolak 2. Pengaruh Kepemilikan Institusional; Dewan Komisaris Independen; Jumlah Dewan Komisaris; dan Perilaku Oportunistik Manajerial terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. H 02 Ditolak 2. Parsial No. Hipotesis Keterangan 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kebijakan Dividen. H 03 Diterima 2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Kebijakan Dividen. H 04 Diterima 3. Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris terhadap Kebijakan Dividen. H 05 Diterima 4. Pengaruh Perilaku Oportunistik Manajerial terhadap Kebijakan Dividen. H 06 Diterima 5. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai H 07 Diterima 6. Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Nilai H 08 Diterima 7. Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris terhadap Nilai H 09 Diterima 8. Pengaruh Perilaku Oportunistik Manajerial terhadap Nilai H 010 Diterima 5

9. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan H 011 Diterima KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisi data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1) Secara simultan: a) Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, dan Perilaku Oportunistik Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel Tbk., dengan kontribusi yang diberikan sebesar 5,2%, sedangkan sisanya sebesar 94,8% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. b) Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Jumlah Dewan Komisaris, dan Perilaku Oportunistik Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PT. Krakatau Steel Tbk., dengan kontribusi yang diberikan sebesar 72,4%, sedangkan sisanya sebesar 27,6% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. 2) Secara Parsial: a) Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. b) Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. c) Jumlah Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. d) Perilaku Oportunistik Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. e) Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. f) Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. g) Jumlah Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. h) Perilaku Oportunistik Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014. i) Kebijakan Dividen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai perusahaan PT. Krakatau Steel, Tbk. Periode 2009-2014, dengan kontribusi sebesar 4% sedangkan 96% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar lebih menambahakan detail variabel untuk memberikan hasil yang lebih signifikan serta dapat menjadi bahan acuan dalam pengembangan pendidikan. Serta dapat menjadi acuan para pemegang kepentingan dan manajer PT. Krakatau Steel dalam menjalan kan perusahaan ini, termasuk juga kepada calon investor, diharapkan penelitian ini dapat menjadi tolak ukur dalam melakukan investasi. 6

DAFTAR PUSTAKA Amidu, M. (2007). How Does Dividend Policy Affect Performance of The Firm on Ghana Stock Exchange? Investment Management and Financial Innovations, 4(2), 103-112. Beiner, S., Drobetz, W., Schmid, M., & immermann, H. (2006). An Integrated Framework of Corporate Governance and Firm Valuation. European Financial Management, 249-283. Bhattacharya, P. S., & Graham, M. (2007). Institutional Ownership and Firm Performance: Evidence from Finland. Diambil kembali dari Working Paper Series: http:ssrn.com/abstract=1000092 Bhattacharya, S. (1979). Imperfect Information, Dividend Policy, and "The Bird in the Hand" Fallacy. The Bell Journal of Economics, 259-270. Berle, A. A., & Means, G. C. (1933). The Modern Corporation and Private Property. Indiana Law Journal.Vol. 8. No. 8. Javed, A., & Iqbal, R. (2007). The Relationship between Corporate Governance Indicators and Firm Value: A Case Study of Karachi Stock Exchange. Islamabad: Pakistan Institute of Development Economic. Jensen, M. C., & Meckling W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3, No. 4. Jensen, M. C. (1986). Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. The American Economic Review, 76, 323-329. Jensen, M. C., & Warner, J. B. (1988). The Distribution of Pawer Among Corporate Managers, Shareholders, and Directors. Journal of Financial Economics, 3-24. Jensen, M. C. (1993). The Modern Industrial Revolution, Exit, and The Failure of Internal Control System. Journal of Finance, 831-880. Long Jr, J. B. (1978). The Market Valuation of Cash Dividends: Case to Consider. Journal of Financial Economics, 235-264. Miller, M. H., & Modigliani, F. (1961). DIvidend Policy, Growth, and The Valuation of Shares. Journal of Business, 411-433. Shleifer, A., & Vishny, R. W. (1986). Large Shareholders and Corporate Control. The Journal of Political Economy, 94(3), 461-488. Shleifer, A., & Vishny, R. W. (1997). Survey of Corporate Governance. The Journal of Finance, 52, 737-783. Sterk, W. E., & Vandenberg, P. A. (1990). The Market Valuation of Cash Dividends and The Tax Differential Theory of Dividend Policy: A Case Revisited. Financial Review, 441-445. Sujoko & Soebiantoro, U. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Universitas Kristen Petra. Turnbull. (1997). Corporate Governance: its Scope, Concern and Theories. Corporate Governance: Scholary Research and Theory Papers, 180-205. 7