PENGUKURAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMA DR.SOETOMO SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER HOKI RUANGAN DI SMA/SMK SE KABUPATEN SIDOARJO

Journal of Sport Sciences and Fitness

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

Rino Hariyono S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya,

PERBANDINGAN TINGKAT VO2 MAX SISWA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DENGAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKETDI SMA NEGERI 1 DRIYOREJO

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KECUKUPAN GERAK FISIK HARIAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN SISWA (Studi pada siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 1 Gresik)

FAKTOR PENGHAMBAT SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 1 PIYUNGAN BANTUL

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMA NEGERI 2 BOJONEGORO (Studi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Bojonegoro)

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

KETEPATAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI SISWA EKSTRAKULIKULER KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KEBUMEN Abstrak

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER FUTSAL DI SMAN 2 LAMONGAN DAN SMKN 1 LAMONGAN

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

Survet Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga Di SMA Negeri 11 Surabaya

PROGRAM STUDI ILMU KEOLARAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI SMP NEGERI 3 SLEMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

THE DIFFERENCES OF SOCIAL VALUES OF THE STUDENTS WHO PARTICIPATE SPORTS AND NON SPORTS EXTRACURRICULAR AT STATE HIGH SCHOOL 1 IMOGIRI BANTUL

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 SURABAYA DAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 36 SURABAYA

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 06 NO. 2 Edisi Oktober 2016 hal ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PUTRI BOLAVOLI SIDOARJO JAYA USIA TAHUN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA JURUSAN IPA DAN JURUSAN IPS (Studi pada Siswa Kelas X SMAN 12 Surabaya)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

PROFIL KONDISI FISIK DAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 GODEAN TAHUN 2015

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA (Studi Pada Siswa Kelas 5 SDN Lidah Wetan II/462, Kota Surabaya)

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA DENGAN MAHASISWA PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

HUBUNGAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI (Studi pada siswa kelas XI MIA 6 SMAN 1 Driyorejo Gresik)

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII, VIII DAN IX SMPN 5 SIDOARJO (Studi pada siswa Kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 5 Sidoarjo)

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 1 PANGGANG GUNUNGKIDUL

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 03 Edisi Juni 2015,

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMA NEGERI 2 BALIKPAPAN DAN SISWA SMA NEGERI 3 BALIKPAPAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PARU SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER FUTSAL DAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DI SMA NEGERI Se-KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH LATIHAN PASSING

STATUS BIOMOTOR PEMAIN BOLA VOLI SENIOR PUTRA KLUB GARUDA DAN PADMANABA KULON PROGO TAHUN 2012 JURNAL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

Perbedaan Bersepeda Dan Berjalan Kaki Ke Sekolah Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS UNGGULAN DAN SISWA KELAS NON UNGGULAN (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KERTOSONO)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS VI YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

POLA HIDUP SEHAT DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PESERTA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN KECEPATAN KELINCAHAN DAN DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL SMA N 1 MLATI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015,

Transkripsi:

PENGUKURAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI TERHADAP SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMA DR.SOETOMO SURABAYA Damar Puspo Prakoso Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, Damarprakoso16@gmail.com Setiyo Hartoto Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Abstrak Kebugaran jasmani merupakan salah satu aspek penting khususnya dalam melakukan aktivitas olahraga.kebugaran jasmani sangat dibutuhkan oleh manusia, karena faktor tersebut sangat menunjang hasil suatu aktivitas yang kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari misalnya pada waktu melakukan aktivitas berolahraga contohnya olahraga bolavoli, di dalam bolavoli terdapat unsur-unsur melompat, memukul.aspek-aspek tersebut membutuhkan kebugaran jasmani yang prima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di sma dr. soetomo surabaya. Jenis penelitian menggunakan penelitian survei.subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli yang berjumlah 20 siswa. Jenis instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kebugaran jasmani dengan menggunakan MFT (Multistage Fitnes Test) untuk mengukur maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2Max yang merupakan indicator tingkat kebugaran jasmani. Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diketahui bahwa dari hasil deskripsi data penghitungan rata-rata atau mean dari test MFT yang dilakukan oleh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli yaitu sebesar 32.50 dan Standart deviasi sebesar 26.5, serta Varian sebesar 7.02, kemudian nilai tertinggi sebesar 37.10, dan nilai terendah sebesar 27.90. Data berdasarkan kategori dan presentase yaitu siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 75%, dan yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 5 orang dengan presentase sebesar 25%, sedangkan yang masuk dalam kategori sedang, baik, baik sekali, dan sangat baik sekali sebanyak 0 dengan presentase sebesar 0%. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di sma dr. soetomo surabaya tergolong rendah. Kata Kunci: Tingkat kebugaran jasmani, Ekstrakurikuler bolavoli Abstract Physical fitness is an important aspect especially in sports activities. Physical fitness is need by humans, because these factors strongly support the result of the activites we do in daily activities such as when doing exercise activities for example sports volleyball in the volleyball there are elements of jumping, hitting a breakdown aspect requires excellent physical fitness. The purpose of this study was to assess the physical fitness of students who take the volleyball in high school extracurricular dr. soetomo surabaya. This research uses a survey research. Subjects in this study were students who take extracurricular volleyball totaling 20 students. The type of instrument used to collect the data is physical fitness test by using MFT (multistage fitness test) to measure maximal work heart and lungs with the VO2Max prediction is an indicator of the level of physical fitness. Based on the analysis of data it can be seen that from the description of the arithmetic average or mean of the tests conducted by the MFT students who take extracurricular volleyball in the amount of 32.50 and standart deviation of 26.5, as well as variants of 7.02, then the highest value for 37.10, and the lowest value was 27.90. Data based on the category and the percentage of students who fall into the category of less than once as many as 15 people with percentage of 75%, and that fall into the category of less by 5 people with a percentage of 25%, while that fall into the category of medium, fine, very good, and very good once as much as 0 with a percentage of 0%. It can be concluded that the level of physical fitness of students who take volleyball in high school extracurricular dr. soetomo surabaya is low. Keywords: Level of physical fitness, Extracurricular volleyball http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 9

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 9-13 PENDAHULUAN Dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia sebagai mahluk hidup membutuhkan kondisi tubuh yang bugar karena apabila seseorang memiliki tubuh yang bugar suatu pekerjaan akan didapat dengan hasil yang maksimal. Ada berbagai macam cara yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan kebugaran jasmani, antara lain mengatur pola makan yaitu dengan memilih makanan-makanan yang mengandung banyak nutrisi, kemudian istirahat secukupnya apabila seseorang kurang istirahat mempunyai efek yang sangat besar pada mental dan penampilan fisiknya, dan rutin melakukan aktivitas olahraga dengan melakukan olahraga secara teratur akan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh semua itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh manusia, karena faktor tersebut sangat menunjang hasil aktivitas yang kita lakukan.maka dari itu kebugaran jasmani yang berkaitan dengan diri seseorang siswa merupakan aspek penting yang harus di jaga. Untuk mempertahankan kebugarannya, siswa dituntut untuk dapat mengatur pola hidupnya dengan teratur berolahraga atau menghindari makanan yang tidak sesuai dengan tubuhnya, dengan begitu siswa akan memiliki tingkat kebugaran jasmani yang ingin dimilikinya sehingga dapat memaksimalkan pikiran dan tenaganya untuk beraktivitas disekolah. Pengertian kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya dari rutinitas yang dilakukan seharihari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan /aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktusenggangnya.(http://penjassmabali.wordpress.com/ materi /latihan kebugaran/,diakses 5 Februari 2014). Menurut Nurhasan,dkk (2005:18-21) ada 2 komponen yang berkaitan dengan tingkat kebugaran jasmani meliputi : kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan yaitu setiap orang perlu memiliki komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dalam kondisi yang prima agar mampu mempertahankan kesehatannya dan mampu melakukan aktifitas sehari-hari dengan tenaga yang dibutuhkan. Komponen-komponen tersebut meliputi : kekuatan (strength), Kelentukan (flexibility), Komposisi tubuh (body composition), Daya tahan (endurance). Kemudian komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan yaitu komponen kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan gerak penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari, khususnya dalam aktifitas olahraga, beberapa komponennya meliputi : Kecepatan (speed), Kelincahan (agility), Daya ledak (power), Keseimbangan (balance), Koordinasi (coordination), Kecepatan reaksi (reaction speed). Menurut Nurhasan,dkk (2005:21-23) kebugaran jasmani pada umumnya dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya faktor genetik, umur, jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah aktivitas fisik, status gizi, status kesehatan, kadar hemoglobin, kecukupan istirahat dan kebiasaan merokok. Pada saat ini kita tahu bahwa sekolah-sekolah sudah menerapkan ekstrakurikuler pada anak didiknya. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa sekolah di luar jam belajar, kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas. Manfaat dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik dan juga dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa didik untuk mengembangkan potensi, bakat dan kemampuanya secaraoptimal, kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaransekolah. (http://id.wikipedia.org/wiki/ekstrakurikuler, diakses 2 oktober 2014). Maka dari itu apabila siswa ingin mendapatkan kebugaran jasmani tidak harus dilakukan di tempattempat yang mempunyai fasilitas yang menunjang, cukup dilakukan di sekolah dengan cara mengikuti ekstrakurikuler yang dapat menunjang bakatnya. Kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya mencakup aktivitas di bidang seni saja melainkan ekstrakurikuler juga mencakup di bidang olahraga misalnya seperti basket, bolavoli, sepakbola, futsal, dan lain-lain. Dengan diadakannya kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga maka akan bermanfaat bagi siswa untuk menyalurkan bakatnya selain itu juga dapat memperoleh kebugaran jasmaninya. Ekstrakurikuler juga mendorong kita menjalani gaya hidup sehat dan terbiasa berolahraga secara rutin. Keuntungan lainnya, kita akan dapat belajar berlatih bekerjasama dalam tim dan bersaing secara sehat. Mengikuti ekstrakurikuler bolavoli akan menjadikan siswa menjadi lebih terampil dalam menguasai tekniknya, dengan mengikuti kegiatan bolavoli siswa akan diajarkan 10 ISSN : 2338-7981

cara menjalin kerjasama dalam sebuah tim dan membentuk tim tersebut agar menjadi lebih solid. Bolavoli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh 2 grup yang berlawanan yang masingmasing grupnya memiliki enam orang pemain aktif. Terdapat pula variasi permainan bolavoli yang dilakukan di pantai yang masing-masing grupnya hanya memiliki dua orang pemain aktif yang bertugas untuk menyerang lawan. (http://id.wikipedia.org/wiki/bola_voli,diakses 8 Februari 2014). Menurut Pardijono dan Taufiq Hidayat (2011-13- 35) Ada beberapa teknik dasar yang diperlukan dalam olahraga bolavoli yaitu Serve, Passing, Spike, Block. Ekstrakurikuler bolavoli juga membutuhkan kondisi fisik yang prima karena seluruh anggota badan kita digunakan secara maksimal mulai dari kaki dan tangan. Bolavoli sendiri merupakan olahraga yang digemari oleh banyak orang dan mudah untuk di mainkan cara bermainnya pun cukup mudah dengan memnatulkan bola kepada teman sendiri atau kepada lawan yang akan dihadapinya. Dengan uraian tingkat kebugaran jasmani di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Pengukuran Tingkat Kebugaran Jasmani Terhadap Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bolavoli di SMA Dr.Soetomo Surabaya. METODE Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penelitian ini, maka kegiatan rencan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Survei adalah salah satu jenis pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dengan maksud untuk mengetahui status gejala dan juga bermaksud untuk menentukan kesamaan status dengan cara membandingkan dengan standart yang sudah ditentukan. (Arikunto,2006:108). Maka penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kondisi subjek tertentu, yaitu mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di sma dr. soetomo surabaya. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006:130). Dalam populasi ini subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di sma dr.soetomo surabaya yang berjumlah 20 siswa.sesuai dengan pendapat dengan (Arikunto,2006:134) yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kebugaran jasmani dengan menggunakan MFT (Multistage Fitnes Test)untuk mengukur maksimal kerja jantung dan paru-paru dengan prediksi VO2max yang merupakan indikator tingkat kebugaran jasmani, dipilih MFT karena dianggap dapat mengetahui hasil VO2max dengan cepat. Peralatan yang dibutuhkan dalam melaksankan tes MFT ialah : Tabel pencatat hasil VO2max, Lintasan lari, tape.teknik analisi data menggunakan Mean, Standart deviasi, Varian, Presentase. 20 Meter Lintasan Lari MFT(Mahardika,2008:91) Perlengkapan yang dibutuhkan menurut Mahardika (2008:91) dalam melakukan tes MFT (Multistage Fitnes Test) diantaranya : a. Tanah datar yang tidak licin, panjang tempat test tidak kurang dari 22 meter dengan lebar 1 sampai 1,5 meter. b. Tape recorder yang digunakan untuk memutar cassette MFT. c. Alat pengukur panjang, berupa meteran yang digunakan untuk mengukur jarak lintasan tes. d. Tanda batas jarak yang akan membatasi jarak 20 meter. e. Tabel penilaian VO2max. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1.Hasil Olah Form Penghitungan MFT No. Nama Umur Vo2max Kategori 1 Cellsy 15 35.3 Kurang 2 Doni 16 30.2 Kurang sekali 3 Ali 15 33.6 Kurang sekali 4 Danang 15 31.8 Kurang sekali 5 Amang 16 27.9 Kurang sekali 6 Bayu 17 32.9 Kurang sekali 7 Fernda 16 37.1 Kurang 8 Resi 16 27.9 Kurang sekali 9 M amin 16 31.8 Kurang sekali 10 David 16 32.1 Kurang sekali 11 Bagas 15 30.2 Kurang sekali 12 Dicki 16 35.0 Kurang 13 Andran 16 31.8 Kurang sekali 14 Rahmat 16 32.1 Kurang sekali 15 Arifan 16 34.6 Kurang sekali 16 Kurnw 15 36.4 Kurang http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 11

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 01 Tahun 2015, 9-13 17 Refalka 16 35.3 Kurang 18 Adi 17 33.9 Kurang sekali 19 Aldi 16 29.5 Kurang sekali 20 Alvin 16 30.6 Kurang sekali Berdasarkan pemaparan tabel di atas maka dapat diketahui hasil dari test MFT (Multistage Fitnes Test) yang dikonversikan dalam bentuk penilaian VO2max menurut norma dan kategorinya yaitu siswa yang mendapatkan kategori kurang sekali sebanyak 15 orang siswa dan yang mendapat kategori kurang sebanyak 5 orang siswa. Tabel 2 Hasil Deskripsi Data Deskripsi Nilai Mean 32.50 Standart Deviasi 2.65 Varian 7.02 Tertinggi 37.10 Terendah 27.90 Berdasarkan tabel yang dipaparkan diatas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata atau mean dari hasil penghitungan MFT(Multistage Fitnes Test) siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli yaitu sebesar 32.50, dan nilai standart deviasi sebesar 26.5, serta varian sebesar 7.02, kemudian nilai tertinggi sebesar 37.10 dan nilai terendah sebesar 27.90. Tabel 3 Distribusi Data Berdasarkan Kategori VO2max Kategori Frekuensi Presentase Kurang Sekali 15 75% Kurang 5 25% Sedang 0 0% Baik 0 0% Baik Sekali 0 0% Sangat Baik Sekali 0 0% Jumlah 20 100% Berdasarkan pemaparan dari hasil distribusi data berdasarkan kategori VO2max yang dijelaskan pada tabel di atas bahwa siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 75%, dan yang masuk kategori kurang sebanyak 5 orang dengan presentase sebesar 25%, sedangkan yang masuk kategori sedang, baik, baik sekali, dan sangat baik sekali sebanyak 0 dengan presentase 0%. Pembahasan Dari hasil pengambilan dan penghitungan data maka dapat diketahui hasilnya dari nilai Olah form penghitungan MFT yang sudah dikonversikan dalam bentuk Vo2max dan dikategorikan berdasarkan norma tingkat kebugaran jasmani yaitu siswa yang mendapatkan kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dan siswa yang mendapatkan kategori kurang sebanyak 5 orang. Dari hasil Deskripsi data penghitungan rata-rata dari test MFT yang sudah dilakukan oleh siswa yaitu sebesar 32.50, dan standart deviasi sebesar 26.5, serta varian sebesar 7.02, kemudian nilai tertinggi sebesar 37.10, dan nilai terendah sebesar 27.90. Dari pengambilan dan penghitungan data berdasarkan kategori dan presentase yaitu siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 75%, dan yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 5 orang dengan presentase sebesar 25%, sedangkan yang masuk dalam kategori sedang, baik, baik sekali, sangat baik sekali sebanyak 0 dengan presentase 0%. Berdasarkan hasil test MFT (Multistage Fitnes Test) yang telah dilakukan menunjukan bahwa hasil VO2max yang dimiliki siswa di SMA Dr.soetomo Surabaya masih berada pada kategori kurang sekali dan kurang dan masih belum ada siswa yang mencapai hasil VO2max pada kategori sedang, baik, baik sekali, sangat baik sekali. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dipaparkan pada bab IV, maka hasilnya dapat disimpulkan berikut : 1. Siswa yang mendapatkan kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dan siswa yang mendapatkan kategori kurang sebanyak 5 orang kategori ini dikonversikan dari hasil nilai VO2max berdasarkan norma tingkat kebugaran jasmani dan nilai tertinggi yang di dapatkan oleh siswa dalam melakukan tes MFT yaitu sebesar 37.10, dan nilai terendah sebesar 27.90. 2. Siswa yang mendapatkan presentase sebesar 75% dan mendapatkan kategori kurang sekali sebanyak 15 orang dan siswa yang mendapatkan presentase sebesar 25% dan mendapatkan kategori kurang sebanyak 5 orang. Dari hasil pengumpulan data dan penghitungan data yang sudah dikumpulkan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMA Dr.soetomo Surabaya tergolong rendah. Saran Dari hasil Pembahasan pada penelitian ini, berikut terdapat beberapa saran yang agar penelitian ini mempunyai manfaat : 1. Bagi guru penjasorkes agar memberikan pemahaman bagaimana pentingnya tingkat kebugaran jasmani dalam kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh siswa, karena dalam kegiatan sehari-hari siswa membutuhkan kondisi tubuh yang bugar sehingga apabila siswa mendapatkan kegiatan atau pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. 12 ISSN : 2338-7981

2. Bagi guru ekstrakurikuler selain memberikan materi tentang teknik dasar dalam bolavoli, guru ekstrakurikuler juga harus memperhatikan tingkat kebugaran jasmani siswa karena tingkat kebugaran jasmani yang baik dapat menunjang hasil dalam melakukan kegiatan latihan dan kegiatan-kegiatan lainnya. 3. Bagi orang tua, ikut serta memberikan dorongan kepada anaknya untuk melakukan aktivitas olahraga secara rutin sehingga diharapkan nantinya anaknya dapat mempunyai kebugaran jasmani yang baik. 4. Bagi anakdidik, untuk melatih dan meningkatkan tingkat kebugaran jasmani siswa peserta ekstrakurikuler dapat berlatih lari sprint, push up, shit up, dan jogging secara rutin sehingga dengan berlatih secara rutin maka akan mendapatkan banyak manfaat yang akan diperoleh. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT Rineka Cipta. Mahardika,dkk.2008.Evaluasi Pengajaran. Surabaya : ISORI Jawa Timur. Nurhasan,dkk.2005.Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya : UNESA University Press. Pardijono dan Taufiq,Hidayat.2011.Buku Ajar Bola Voli. Surabaya : UNESA University Press. (http://penjassmabali.wordpress.com/materi/latihankebug aran,diakses 5 februari 2014). (http://id.wikipedia.org/wiki/bola_voli,diakses 8 Februari 2014). (http://id.wikipedia.org/wiki/ekstrakurikuler, diakses 2 Oktober 2014). http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 13