KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT

dokumen-dokumen yang mirip
Beberapa Kesalahan Dalam Shalat

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Pengaruh Shalat dan Maksiat Terhadap Rezeki

Hal-Hal Yang Diwajibkan dalam Shalat

Keistimewaan Hari Jumat

Motivasi Agar Istiqomah

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari

Hukum-Hukum Shalat. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

Seputar Bulan Sya'ban

Renungan Pergantian Tahun

CARA MAKAN RASULULLAH SAW

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Istiqomah. Khutbah Pertama:

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

3 Wasiat Agung Rasulullah

TENTANG MA MUM MASBUQ

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Berkawan dengan Orang Shalih

Penulis: Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

E٤٢ J٣٣ W F : :

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Syarah Istighfar dan Taubat

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Bismillahirrahmanirrahim

Bantal dan Kasur Yang Melalaikan Shalat Subuh

: The Prostration of Forgetfulness : Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin

Faktor-faktor Pendorong Mengingat Kematian dan Zuhud Terhadap Dunia Kematian bagi setiap manusia adalah sebuah kepastian yang tak mungkin dihindarkan.

Renungan Seputar Shalat Tarawih

Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Keutamaan Bulan Ramadhan

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Pengaruh Khusyu Dalam Shalat Pada Kehidupan Seorang Mukmin

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Syariat Adalah Amanah

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BIDAH MENGUMPULKAN SATU MILYAR SHALAWAT NABI DALAM MENYAMBUT PERAYAAN MAULID بدعة تميع مليارات من الصلاة ع رسول االله بمناسبة لودل نلبوي!

Khutbah Jum'at. Taubat. Bersama Dakwah 1

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Agar Pohon Keimanan Tumbuh dan Berbuah

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Islam Adalah Agama Wahyu

Renungan Jum'at : Kewajiban Persendian Kita

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

E١١٧ J١٠٩ W F : :

: :

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

10 Cara Sukses dalam Islam

Merenungi Firman Allah Ta ala

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

المملكة العربية السعودية الرياض المكتب التعاوني للدعوة والا رشاد وتوعية الجاليات بالربوة ٢٠٠٩ م ١٤٣٠ ه حياة المسلم اليومية x א א z : : :

Sujud Sahwi. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin. 16 Mei Didownload dari:

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Jujur Hati, Lisan, dan Perbuatan

Cara Praktis Menghafal Al Quran

Transkripsi:

KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT Disusun Oleh: Fahd At Tuwim Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad الخشوع في الصلاة الفريقالا ندونيسي Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah 1428 2007

KHUSYUK dan TUMAKNINAH DALAM SHALAT Waktu shalat adalah waktu singkat yang sangat berharga bagi seorang muslim, karena ia sedang menghadap dan bermunajat kepada Rabbnya yang Maha tinggi dan Maha Agung, oleh karena itu hendaknya setiap dari kita berusaha untuk meninggalkan segala kesibukan duniawi dan menghadapkan wajah kita kepada Allah dengan penuh khusuk dan tunduk mengharapkan keridhoan-nya, akan tetapi banyak diantara kita yang merasakan hilangnya atau berkurangnya khusyu dalam shalat kita, dan hal itu depangaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah: - Karena kita tidak memahami makna doa-doa dan bacaan yang ada dalam shalat. - Tidak merenungi isi dan kandungan shalat kita. - Banyaknya beban pikiran atau urusan yang belum terselesaikan ketika kita hendak melakukan shalat. - Tidak menghadirkan hati dan jiwa kita ketika mulai takbirattul ikhram sehingga pikiran kita melayang kemana-mana dan memikirkan hal-hal diluar shalat. - Tidak menghadirkan kesadaran kita bahwa kita sedang berdiri dihadapan Allah swt yang Maha Agung. - Diamping itu kita juga sering tidak Tumakninah (tenang) dalam melkukan shalat, padahal itu termasuk kesalahan besar yang disebut oleh Rasulullah saw, sebagai sebuah pencurian, bahkan pencurian terbesar adalah pencurian dalam shalat. Rasulullah r bersabda: 1

Sejahat-jahatnya pencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya", mereka bertanya: Bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?" Beliau menjawab: "(Ia) tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya".[1]. Meninggalkan thuma ninah[2], tidak meluruskan dan mendiamkan punggung sesaat ketika ruku dan sujud, tidak tegak ketika bangkit dari ruku serta ketika duduk diantara dua sujud, semuanya merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin. Bahkan hampir bisa dikatakan, tak ada satu masjid pun kecuali di dalamnya terdapat orang-orang yang tidak thuma ninah dalam shalatnya. Thuma ninah adalah rukun shalat, tanpa melakukannya shalat menjadi tidak sah. Ini sungguh persoalan yang sangat serius. Rasulullah r bersabda: Tidak sah shalat seseorang, sehingga ia menegakkan (meluruskan) punggungnya ketika ruku dan sujud.[3] Tak diragukan lagi, ini suatu kemungkaran, pelakunya harus dicegah dan diperingatkan akan ancamannya. Abu Abdillah Al Asy ari ra. berkata: (suatu ketika) Rasulullah saw. shalat bersama shahabatnya, kemudian beliau duduk bersama sekelompok dari mereka. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk masjid dan berdiri menunaikan shalat. Orang itu ruku lalu sujud dengan cara mematuk [4], maka Rasulullah saw. barsabda: Apakah kalian menyaksikan orang ini?, barang siapa meninggal dunia dalam keadaan seperti ini (shalatnya), maka dia meninggal dalam keadaan di luar agama Muhammad. Ia mematuk dalam shalatnya sebagaimana burung gagak mematuk darah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang shalat dan mematuk dalam sujudnya bagaikan orang lapar yang tidak makan kecuali 2

sebutir atau dua butir kurma, bagaimana ia bisa merasa cukup (kenyang) dengannya". [5] Zaid bin Wahb rahimahullah berkata: "Hudzaifah pernah melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku dan sujudnya, ia lalu berkata: "Kamu belum shalat, seandainya engkau mati (dengan membawa shalat seperti ini), niscaya engkau mati di luar fitrah (Islam) yang sesuai dengan fitrah diciptakannya Muhammad ". Orang yang tidak thuma ninah dalam shalat, sedang ia mengetahui hukumnya, maka wajib baginya mengulangi shalatnya seketika dan bertaubat atas shalat-shalat yang dia lakukan tanpa thuma ninah pada masa-masa lalu. Ia tidak wajib mengulangi shalat-shalatnya di masa lalu, berdasarkan hadits: Kembalilah, dan shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat". BAGAIMANA CARA AGAR KITA DAPAT KHUSYUK DAN TUMAKNINAH? Ada beberapa cara yang mungkin kita bisa tempuh agar kita bisa khusyuk dalam shalat kita, dan bisa merenungi makna dan kandungan doa-doa kita dalam shalat, serta menjauhkan godaan dan bisikan syetan yang merusak shalat kita, hal-hal tersebut diantaranya adalah: Merasakan keagungan Allah dan menghadirkan segenap perasaan kita " االله ketika hendak atau sedang melakukan shalat. Ketika kita mengatakan dari- (Allah Maha Besar), maka dibenak kita tidak ada yang lebih besar أكبر " Nya, dan meninggalkan seluruh urusan duniawi dibelakang kita, kita juga harus tahu bahwa tidaklah ada bagi seseorang dari pahala shalatnnya kecuali sesuai dengan apa yang ia sadari dan ia mengerti darinya, dengan kata lain jika kita lalai ditengah-tengah shalat kita dan tidak menyadari apa yang sedang kita baca maka kita tidak akan memperoleh apa-apa dari shalat kita. Oleh karena itu ketika kita shalat hendaknya kita konsentrasi penuh untuk menjaga kesinambungan hubungan kita dengan sang Pencipta dan terus berusaha untuk memahami dan menyadari doa dan bacaan-bacaan yang kita lantunkan selama shalat. 3

Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah semata. Karena semua amal perbuatan kita tergantung kepada niatnya. Memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah, karena dengan banyak beristighfar hati kita akan bersih dan tenang, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau beristighfar dalam sehari semalam tidak kurang dari tujupuluh kali. Meninggalkan maksiat. Karena ia menyebabkan kegundahan dan meninggalkan noda dihati. Memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan dan godaanya. Banyak berdoa kepada Allah, karena ia adalah senjata setiap muslim, mohonlah agar dimudahkan untuk menjalani ketaatan kepada-nya dan dijauhkan dari fitnah dan cobaan baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Jika kita mengikuti dan mempraktekan langkah-langkah ini, insya Allah kita akan dimudahkan untuk bisa khusyuk dalam shalat dan semua ibadah kita. Adapun Tumakninah dapat kita lakukan jika kita bisa tenang dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan shalat, setiap gerakan dan perpindahan dari satu posisi keposisi lain kita lakukan dengan tenang dan perlahan serta tidak tergesa-gesa, terutama ketika ruku', I'tidal (bangkit dari ruku'), sujud, dan duduk diantara dua sujud. Ketika kita ruku', punggung harus lurus dengan tidak menunduk atau naik keatas, tetapi posisi punggung dan kepala rata kedepan, bahkan diriwayatkan bahwa Rasulullah ketika ruku' seandainya diatas punggung beliau ditaruh bejana berisi air ia tidak tumpah. Sedangkan ketika bangkit dari ruku' kita harus sampai berdiri tegak baru turun untuk sujud, dan tidak boleh tergesa-gesa turun sebelum kita benar-benar berdiri tegak lurus seperti ketika berdiri mebaca fatihah. Tumakninah merupakan 4

rukun shalat yang jika kita tinggalkan maka shalat kita tidak sah dan wajib diulang. [1]. Hadits riwayat Imam Ahmad, 5/ 310 dan dalam Shahihul jami hadits no: 997. [2]. Thuma ninah adalah diam beberapa saat setelah tenangnya anggota-anggota badan, para Ulama memberi batasan minimal dengan lama waktu yang diperlukan ketika membaca tasbih. Lihat fiqhus sunnah, sayyid sabiq: 1/ 124 ( pent). [3]. Hadits riwayat Abu Daud; 1/ 533, dalam shahihul jami', hadits; No: 7224. [4]. Sujud dengan cara mematuk maksudnya: Sujud dengan cara tidak menempelkan hidung dengan lantai, dengan kata lain, sujud itu tidak sempurna, sujud yang sempurna adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Abbas t bahwasanya ia mendengar Nabi r besabda: Jika seseorang hamba sujud maka ia sujud denga tujuh anggota badan(nya), wajah, dua telapak tangan,dua lutut dan dua telapak kakinya. HR. Jama'ah, kecuali Bukhari, lihat fiqhus sunnah, sayyid sabiq: 1/ 124. [5]. Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya: 1/ 332, lihat pula shifatus shalatin Nabi, Oleh Al Albani hal: 131. 5