THE INFLUENCE OF INITIAL PRESSURE ON THE CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH. Lina Flaviana Tilik, Maulid M. Iqbal, Rosidawani Firdaus ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

PENGARUH ABU TERBANG DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Lina Flaviana Tilik, Ika Sulianti

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

PENGARUH FLY ASH PADA KUAT TEKAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN EXPANDED POLYSTYRENE SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL PASIR

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB V HASIL PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB III METODE PENELITIAN

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN URUTAN PENCAMPURAN MATERIAL PENYUSUN BETON DENGAN ADUKAN MANUAL. Abstract:

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

Masyita Dewi Koraia ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

Cara uji berat isi, volume produksi campuran dan kadar udara beton

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-275)

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN SEMEN DENGAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KEKUATAN BETON K-400

PENGGUNAAN DEBU GRANIT SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA BETON MUTU TINGGI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

STUDI KUAT TEKAN BETON BERAGREGAT RAMAH LINGKUNGAN

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

PENGARUH PENGGUNAAN RESIN EPOXY PADA CAMPURAN BETON POLIMER YANG MENGGUNAKAN SERBUK GERGAJI KAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

PEMAKAIAN ADDITIVE MICRO SILICA DALAM CAMPURAN BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN BETON NORMAL

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

BAB 4 RANCANG PROPORSI CAMPURAN BETON

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Salah satunya adalah Metode UJI MATERIAL GEDUNG melalui suatu pelatihan khusus.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

Volume 2, Nomor 3, Agustus 2012 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

KAJIAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR SUNGAI DAN PASIR APUNG DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH DAN CONPLAST DENGAN PERAWATAN (CURING)

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan

PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

Transkripsi:

THE INFLUENCE OF INITIAL PRESSURE ON THE CONCRETE COMPRESSIVE STRENGTH Lina Flaviana Tilik, Maulid M. Iqbal, Rosidawani Firdaus ABSTRACT This study is aimed to find out the influence of initial pressure and the percentage of fly ash as partial substitution of cement on the value of concrete compressive strength. The test object used is cylindrical with a diameter 10 cm and a height of 20 cm. This study used independent variables of initial pressure of 25 kg/cm², 50 kg/cm², and 75 kg/cm², and dosages of fly ash of 5%, 10%, 15% and 20%. The concrete compressive strength with initial pressure is higher than which without initial pressure. The percentage of fly ash 5%, 10%, 15% and 20% given lower concrete compressive strength than the normal. The result of study that the composition of concrete mixture which is given an initial pressure of 75 kg/cm² produces a highest compressive strength is 41,08 MPa. Key Word : Concrete, Initial Pressure, Fly ash. PENDAHULUAN Beton merupakan bahan konstruksi yang sering digunakan di bidang teknik sipil. Untuk mendapatkan beton yang mempunyai kuat tekan tinggi maka diperlukan perencanaan berupa desain campuran beton (mix design). Campuran beton harus direncanakan dengan komposisi yang tepat sehingga mudah dikerjakan pada saat basah dan dapat memenuhi kuat tekan beton yang telah direncanakan sebelumnya. Salah satu masalah yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton adalah adanya porositas. Semakin besar porositasnya maka kuat tekannya semakin kecil, sebaliknya semakin kecil porositas kuat tekan semakin besar. Pada penelitian ini dilakukan pemadatan dengan memberikan tekanan awal pada beton muda (segar) dengan menggunakan mesin uji tekan beton. Mesin uji tekan beton biasa digunakan saat pengetesan kuat tekan beton. Seperti diungkapkan dalam uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Berapa besar kekuatan yang akan terjadi pada beton setelah dilakukan penekanan awal? b. Berapa besar perubahan kuat tekan jika ditambah abu terbang sebagai substitusi parsial semen? c. Berapa besar pengaruh tekanan awa (initial pressure) terhadap kuat tekan? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Menganalisis pengaruh tekanan awal pada beton Segar terhadap nilai kuat tekan beton. (2) Untuk mengetahui pengaruh bahan tambah abu terbang sebagai bahan substitusi parsial semen terhadap kuat tekan beton. Agar penelitian tidak menyimpang dari tujuannya, maka diberi batasan sebagai berikut: (1) Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: variabel bebas I, tekanan awal yang ditentukan adalah: 25 kg/cm², 50 kg/cm², dan 75 kg/cm² dan variabel bebas II, persentase jumlah abu terbang adalah: 5%, 10%, 15%, dan 20%. (2) Metode perhitungan dengan menggunakan SNI-03-2834-1993. (3) Penelitian menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, dengan sampel 120 buah silinder. (4) Pengujian dilakukan pada umur beton 3, 14 dan 28 hari. TINJAUAN PUSTAKA Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk massa padat. Campuran bahan-bahan yang membentuk beton harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan (workability), memenuhi kuat tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis. Untuk mendapatkan mutu beton yang baik yang harus diperhatikan adalah kepadatan beton. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan beton antara lain: a. Gradasi agregat. b. Proporsi campuran. c. Kadar air. Tujuan pemadatan pada beton segar adalah: a. Untuk mengurangi rongga-rongga udara dalam beton. b. Untuk mendapatkan kepadatan beton yang optimal. The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 25

Rongga udara ini dapat dikurangi dengan melakukan: a. Penekanan awal (initial pressure) sebelum beton mengeras. b. Penambahan bahan pengganti sebagian semen berupa abu terbang yang merupakan filler dalam beton dan memanfaatkan sifat pozzolan dari abu terbang untuk memperbaiki mutu beton. Sifat pozzolan adalah sifat material yang dapat bereaksi dengan bebas dan dapat membentuk suatu persenyawaan dalam semen dan air. Tekanan awal yang diberikan pada beton segar pada prinsipnya sama dengan proses konsolidasi pada tanah. Dimana, konsolidasi adalah proses berkurangnya volume atau berkurangnya rongga pori dari tanah jenuh berpermeabilitas rendah akibat pembebanan. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat dilakukan pemadatan adalah : (1) Pemadatan dilakukan sebelum waktu setting, biasanya antara 1sampai 2 jam bergantung apakah ada pemakaian admixture. (2) Alat pemadat tidak boleh menggetar pembesian, karena akan menghilangkan dan melepaskan kuat lekat antara besi dengan beton yang baru dicor dan memasuki tahap waktu setting. (3) Pemadatan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari bleeding, yaitu naiknya air atau pasta semen ke atas permukaan beton dan meninggalkan agregat di bagian bawah. Pemadatan pada beton segar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: (1) Dengan batang penumbuk baja. (2) Menggunakan alat getar mekanis (vibrator) atau meja getar. (3) Dengan mesin sentrifugal. Ditinjau dari struktur mineralnya, abu terbang terdiri atas struktur glass dan struktur crystalline. Struktur yang reaktif dalam beton adalah glass (silika alumina glass) dan diyakini bertanggung jawab atas perilaku pozzolan yang tergantung pada: a. Mutu dan jenis batubara yang digunakan. b. Dimensi tungku pembakaran abu batubara. c. Efisiensi pembakaran dan kehalusan batubara. d. Sistem penangkapan abu terbang dari pembakaran. Dalam penelitian ini digunakan abu terbang kelas F yang diambil dari PT. Buki Asam Tanjung Enim. Dalam penelitian ini dipakai dosis abu terbang sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20%. Rancangan campuran beton dilakukan untuk menentukan proporsi semen, agregat halus dan kasar, serta air sehingga memenuhi persyaratan diantaranya adalah kekuatan tekan yang dicapai pada umur 28 hari, workability dan durabilitas. Rancangan campuran beton dengan zero slump. Zero slump artinya suatu beton yang memiliki w/c yang rendah untuk menghasilkan nilai slump yang sangat kecil ( 0), sehingga beton tersebut kering dan keras. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen portland typei merk Baturaja, agregat halus (pasir) berasal dari daerah Tanjung Raja OKI (zona 2) dan agregat kasar (split) diambil di kisaran Lahat, air diambil dari laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya dan abu terbang diambil di daerah Tanjung Enim PT Bukit Asam. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini: Uji Normal Dengan Tekanan Awal Mulai Persiapan Bahan dan Alat Pemeriksaan Bahan Uji Pendahuluan Perencanaan Campuran Beton Pembuatan Adukan Beton dan pengujian slump Pembuatan Uji Silinder Perawatan Uji Pengujian Uji Data Pengujian Analisis Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Uji Dengan abu terbang dan Tekanan Awal Penelitian ini dibuat berdasarkan variasi tekanan awal yaitu 25 kg/cm², 50 kg/cm², dan 75 kg/cm² dan variasi persentase abu terbang dalam benda uji yaitu: 5%, 10%, 15%, dan 20%. Jumlah benda uji dapat dilihat pada Tabel 1. The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 26

Tabel 1 Identitas Uji Abu Jumlah benda uji Terbang setiap umur Uji (%) 3 14 28 Ket. BN BNT25 0 BNT50 BNT75 BFA5 BFA5.25 5 BFA5.50 BFA5.75 BFA10 BFA10.25 10 BFA10.50 BFA10.75 BFA15 BFA15.25 15 BFA15.50 BFA15.75 BFA20 BFA20.25 20 BFA20.50 BFA20.75 Total 120 Keterangan Identitas Uji : BN = Beton Normal BNT25 = Beton Normal dengan Tekanan Awal 25 kg/cm² BFA5 = Beton ditambahkan 5% Fly ash BFA5.25 = Beton ditambahkan 5% Fly Ash dengan Tekanan Awal 25 kg/cm² Metode perhitungan dengan menggunakan SNI-03-2834-1993. Dalam perhitungan ini, nilainilai yang perlu diketahui sebelum perhitungan adalah kuat tekan yang diisyaratkan f' c = 30 MPa. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Dalam penelitian ini komposisi campuran beton dibuat berdasarkan SNI-03-2834-1993. Komposisi campuran beton dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Komposisi Campuran Beton Untuk 1 m³ Kadar Abu Semen Abu Agregat Agregat Air Terbang (kg) Terbang Kasar Halus (lt) (%) (kg) (kg) (kg) 0 600 0,0 873,53 658,98 180 5 570 30 873,53 658,98 180 10 540 60 873,53 658,98 180 15 510 90 873,53 658,98 180 20 480 120 873,53 658,98 180 Setelah didapat proporsi masing-masing material pembentuk beton dalam mix design, baru dilakukan langkah-langkah pengadukan benda uji: (1) Pertama-tama dilakukan penimbangan semen, pasir, batu pecah, air dan abu terbang sesuai dengan proporsi yang telah dihitung, kemudian bahan-bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam wadah (pan). Pencampuran ini dilakukan dengan urutan memasukkan agregat halus dan agregat kasar secara bertahap lalu diaduk. (2) Masukkan semen lalu diaduk kemudian tambahkan air, setelah campuran beton tercampur lalu diaduk sampai semua bahan tercampur rata, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran slump. Campuran beton normal tersebut dimasukkan ke dalam cetakan yang telah diolesi dengan oli. Kemudian dibuat tiga lapisan pada setiap lapisan ditumbuk dengan tongkat sebanyak 25 kali. Demikian juga untuk campuran beton yang ditambahkan dengan abu terbang. Setelah adukan ditambahkan semen masukkan juga abu terbang lalu diaduk rata dan masukkan air. Langkah selanjutnya sama dengan pembuatan beton normal. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Pengujian beton dilakukan pada saat benda uji berumur 3, 14 dan 28 hari. Nilai kuat tekan diperoleh dari rumus sebagai berikut: P f' c = A Dengan : f c = kuat tekan (MPa), P = beban maksimum (kg), A = luas penampang benda uji (cm²). The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 27

Hasil Kuat Tekan Uji Akibat Tekanan Awal Tanpa Abu Terbang Tabel 3 Data Kuat Tekan Rata-rata Uji Akibat Tekanan Awal Tanpa Abu Terbang Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 1 BN 17,39 31,78 34,27 2 BNT25 28,03 32,36 35,54 3 BNT50 31,91 35,03 38,09 4 BNT75 34,51 38,15 41,08 Dari Tabel 3 terlihat bahwa pada umur 28 hari, beton normal yang diberi tekanan awal 75 kg/cm² (BNT75) lebih besar dibandingkan dengan kuat tekan beton tanpa tekanan awal (BN). Kuat tekan beton yang dihasilkan akibat tekanan awal 75 kg/cm² pada umur 28 hari sebesar 41,08 MPa sedangkan kuat tekan beton tanpa tekanan awal sebesar 34,27 MPa. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian kuat tekan benda uji akibat tekanan awal dan persentase abu terbang. Persentase abu terbang yang digunakan adalah 5% dari substitusi parsial semen. Tabel 4 Data Kuat Tekan Rata-rata Uji 5%. Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 1 BFA5 15,28 29,59 32,55 2 BFA5.25 23,68 30,20 34,40 3 BFA5.50 29,94 30,96 35,43 4 BFA5.75 31,06 35,31 36,16 Dari Tabel 4 terlihat bahwa pada umur 28 hari untuk komposisi abu terbang sebanyak 5% dan akibat tekanan awal 75 kg/cm² menghasilkan kuat tekan pada beton sebesar 36,16 MPa, sedangkan komposisi abu terbang 5% tanpa tekanan awal menghasilkan kuat tekan sebesar 32,55 MPa. Tabel 5 Data Kuat Tekan Rata-rata Uji 10%. Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 1 BFA10 14,89 28,79 31,15 2 BFA10.25 21,15 29,27 32,61 3 BFA10.50 21,78 30,93 34,71 4 BFA10.75 24,36 34,29 35,23 Sumber : Penelitian Laboratorium Polsri Dari Tabel 5 terlihat bahwa pada umur 28 hari untuk komposisi abu terbang sebanyak 10% akibat tekanan awal 75 kg/cm² menghasilkan kuat tekan pada beton sebesar 35,23 MPa, sedangkan komposisi abu terbang 10% tanpa tekanan awal menghasilkan kuat tekan sebesar 31,15 MPa. Tabel 6 Data Kuat Tekan Rata-rata Uji 15%. Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 1 BFA15 13,80 26,95 30,38 2 BFA15.25 20,38 27,59 30,88 3 BFA15.50 21,07 29,36 33,95 4 BFA15.75 23,48 32,29 34,59 Dari Tabel 6 terlihat bahwa pada umur 28 hari untuk komposisi abu terbang sebanyak 15% akibat tekanan awal 75 kg/cm² menghasilkan kuat tekan pada beton sebesar 34,59 MPa, sedangkan komposisi abu terbang 15% tanpa tekanan awal menghasilkan kuat tekan sebesar 30,38 MPa. Tabel 7 Data Kuat Tekan Rata-rata Uji 20%. 4 BFA20.75 22,74 31,42 33,44 The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 28 Kuat Tekan Rata-Rata (MPa) 1 BFA20 12,07 24,35 29,43 2 BFA20.25 18,94 26,09 30,06 3 BFA20.50 20,99 28,16 32,52

Dari Tabel 7 terlihat bahwa pada umur 28 hari untuk komposisi abu terbang sebanyak 20% akibat tekanan awal 75 kg/cm² menghasilkan kuat tekan 33,44 MPa. Persentase Kuat Tekan Uji Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa persentase kuat tekan beton normal akan semakin meningkat dengan diberikan tekanan awal. Tekanan awal sebesar 75 kg/cm² akan memberikan peningkatan terhadap kuat tekan beton normal sebesar 19,87%. Peningkatan yang besar terjadi juga pada beton yang diberi tekanan awal 75 kg/cm² dengan tambahan abu terbang 15% sebesar 13,86% pada beton sebesar 33,44 MPa. Tabel 8 Persentase Kenaikan Kuat Tekan Kuat Tekan Tekanan Rata- % Awal Rata Kenaikan Uji (kg/cm2) Umur Kuat 28 Hari Tekan (MPa) BN 0 34,27 0,00 BNT25 25 35,54 3,71 BNT50 50 38,09 11,15 BNT75 75 41,08 19,87 BFA5 0 32,55 0,00 BFA5.25 25 34,40 5,68 BFA5.50 50 35,43 8,85 BFA5.75 75 36,16 11,09 BFA10 0 31,15 0,00 BFA510.25 25 32,61 4,69 BFA10.50 50 34,71 11,43 BFA10.75 75 35,23 13,09 BFA15 0 30,38 0,00 BFA15..25 25 30,88 1,65 BFA15.50 50 33,95 11,75 BFA15.75 75 34,59 13,86 BFA20 0 29,43 0,00 BFA20..25 25 30,06 2,14 BFA20.50 50 32,52 10,49 BFA20.75 75 33,44 13,63 Sumbe : Penelitian Laboratorium Polsri KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tekanan awal yang diberikan pada beton segar dapat meningkatkan kuat tekan beton. Semakin besar tekanan awal yang diberikan pada beton segar maka akan semakin besar kuat tekan beton yang dihasilkan. Tekanan awal 75 kg/cm² tanpa tambahan abu terbang menghasilkan kuat tekan beton maksimum sebesar 41,08 MPa. Persentase peningkatan kuat tekan akibat adanya tekanan awal adalah sebesar 19,87% pada beton dengan tekanan awal 75 kg/cm², sedangkan persentase peningkatan minimum adalah sebesar 11,09% pada beton dengan tekanan awal 75 kg/cm². 2. Semakin besar tekanan awal yang diberikan pada beton segar maka beton akan semakin padat sehingga semakin besar pula berat isi beton. Hal ini dikarenakan beton yang telah diberi tekanan awal akan semakin padat sehingga pori-pori udara yang ada dalam beton akan lebih kecil dibandingkan dengan beton normal. Berat jenis beton maksimum dengan tekanan awal 75 kg/cm² tanpa tambahan abu terbang sebesar 2,518 ton/m³. Saran Dari penelitian ini dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Pada penelitian ini penulis hanya melakukan penelitian kuat tekan beton dengan pemberian tekanan awal 0, 25 kg/cm², 50 kg/cm² dan 75 kg/cm² dan variasi abu terbang yang dipakai adalah 0, 5%, 10%, 15% dan 20%. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memperbesar variasi abu terbang sebagai substitusi parsial semen serta memperbesar lagi pemberian tekanan awal yang diberikan pada beton segar. DAFTAR PUSTAKA ACI 226.3R-87, 1996. Use of fly ash in Concrete, reported by ACI Committee 226. ACI Manual of Concrete Practise, Part 1. ACI 211.1-89, 1989. Standard Practise for Selecting Proportions for Normal, Heavyweigth and Mass Concrete, Reported by ACI Committee 211. ASTM C-33, 2008. Standard Specification for Concrete Aggregates, Reported by ASTM C-33. Indra Sumajaya, 2004. Pengaruh Tekanan Awal Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Abu Terbang Sebagai Substitusi Parsial Semen, Universitas Sriwijaya. Murdock, L.J, Brook, K.M, 1986. Bahan Dan Praktek Beton, Terjemahan Ir. Stephanus Hindarko, Erlangga, Jakarta. Supartono, F.X, 2000. Teknologi Beton, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 29

SNI 03-2460-1991. Abu Terbang Sebagai Bahan Tambah Campuran Beton, Spesifikasi. Riwayat Hidup: Lina Flaviana Tilik adalah staf pengajar Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Teknik Sipil. Maulid M. Iqbal adalah staf pengajar Universitas Sriwijaya Jurusan Teknik Sipil. Rosidawani Firdaus adalah staf pengajar Universitas Sriwijaya Jurusan Teknik Sipil. The Influence of Initial Pressure on the Concrete.(Lina Flaviana Tilik) 30