SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA MANGAYUBAGYO JAMAAH HAJI 1431 H KABUPATEN KULONPROGO Wates, 14 Desember 2011 Assalamu alaikum Wr.Wb. Yang Kami hormati Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo; Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kulonprogo; Pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo Bapak Ibu Jamaah Haji serta Hadirin yang berbahagia; MangayubagyoHaji/1432H 1
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih atas nikmat iman, nikmat sehat, nikmat umur, nikmat ukhuwah, serta limpahan nikmat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, sehingga kita dapat dipertemukan dalam acara Mangayobagyo Jamaah Haji Kabupaten Kulonprogo dalam suasana yang penuh berkah. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW tauladan kehidupan kita, keluarga, para sahabatnya, serta melimpah kepada Kita semua. Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi saya pribadi, maupun Pemerintah Kabupaten Kulonprogo bahwa Bapak dan Ibu sekalian telah tiba kembali di Bumi Menoreh Kulonprogo dalam keadaan yang sehat dan selamat. Hal ini haruslah kita syukuri bersama karena Ibadah haji memerlukan persiapan fisik yang prima. Kehadiran Bapak Ibu sekalian di tempat ini MangayubagyoHaji/1432H 2
membuktikan bahwa Alloh SWT masih mengkaruniakan fisik yang sehat sampai dengan pulang kembali ke tanah air. Tentunya Saya juga berharap bahwa keberhasilan Bapak Ibu dapat memotivasi dan mendorong Saudara-saudara kita yang belum berkesempatan ke tanah suci agar diberikan kemudahan untuk segera dipanggil menjadi Tamu Alloh. Bapak Ibu yang Saya hormati, Setiap orang yang berhaji ingin dan berharap ibadah haji yang dikerjakannya menjadi haji yang mabrur dan segala upaya yang dikerahkannya mendapat pahala dan diterima di sisi-nya. Tanda yang jelas bahwa ibadah haji yang dikerjakan mabrur dan diterima adalah ibadah haji tersebut dilaksanakan ikhlas hanya mengharap pahala Allah SWT dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Kedua syarat tersebut harus didukung dengan tumbuhnya keshalihan pada diri MangayubagyoHaji/1432H 3
orang yang telah berhaji, yang ditandai dengan bertambahnya ketaatan dan semakin jauh dari kemaksiatan dan dosa sehingga kehidupannya selalu istiqamah. Saya berharap agar Bapak dan Ibu sekalian dapat menjaga kemabruran haji dan senantiasa menebarkan manfaat dalam dakwah ukhuwah islamiyah sehingga tercipta kondisi lingkungan yang tenteram dan harmonis. Tentunya hal ini akan berimplikasi sangat positif bagi terciptanya Kulonprogo yang aman, tenteram,dan damai. Selanjutnya perlu Saya sampaikan terkait pengelolaan zakat, infak dan sodaqoh di Kabupaten Kulonprogo. Secara kelembagaan, Zakat, infak, dan shadaqoh di Kabupaten Kulonprogo dikelola oleh BAZDA yang diketuai oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra. Dari sisi regulasi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sendiri telah menerbitkan Surat Edaran Bupati Kulon Progo nomor 451/528 tertanggal 28 MangayubagyoHaji/1432H 4
Februari tahun 2011 tentang Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Bagi umat Islam zakat, infaq dan shodaqoh merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda, transendental dan horizontal. Zakat, infaq dan shodaqoh merupakan salah satu ibadah dalam ajaran Islam yang memiliki dimensi sosial yang sangat tinggi. Untuk itu Saya sungguh berharap kepada Bapak/Ibu Jamaah Haji agar dapat menjadi teladan dan memotivasi masyarakat meningkatkan ghirah berzakat, berinfak, dan bershodaqoh. Tak lupa Saya ucapkan terima kasih tulus kepada Bapak/Ibu pegawai muslim serta masyarakat umum lainnya yang telah mempercayakan pengelolaan zakatnya melalui BAZDA. Insya Allah, BAZDA tetap dan senantiasa amanah dan akuntabel. Hal ini terbukti dengan transparansi laporan keuangan dan penyaluran zakat, infak, dan shodaqoh yang dikelolanya. MangayubagyoHaji/1432H 5
Bapak/Ibu Haji dan Hajjah yang dimuliakan Alloh SWT Gerakan ibadah yang satu ini apabila kita laksanakan dengan sebaik-baiknya akan mampu ikut membantu mengentaskan saudara-saudara kita yang masih didera oleh kemiskinan. Kita bekerja sama secara sinergi dan terpadu untuk membantu saudarasaudara kita tersebut terlepas dari jurang kemiskinan. Keprihatinan tersebut mengetuk nurani saya, sehingga saya berjanji terhadap tiga hal, yang saya istilahkan tri tedho, yaitu: tidak nasi selama masih ada kelurga miskin di Kulonprogo, tidak minum manis selain gula produksi Kulonprogo, serta tidak makan buah impor, sebagai implementasi cinta produk Indonesia. Saya sungguh menantikan dukungan, tekad, serta kerja sama dari Bapak/Ibu haji dan hajjah dengan dilandasi niat ibadah dan menjaga kemabruran haji untuk membantu serta menyantuni sekurang-kurangnya satu keluarga miskin. Apakah Bapak/Ibu bersedia? Ikhlas? MangayubagyoHaji/1432H 6
Alhamdulillahhirobbil alamin, terima kasih atas kesedian dan keikhlasannya. Semoga amal ibadah Bapak/Ibu sekalian mendapatkan pahala yang setimpal dari Alloh SWT. Demikian beberapa hal yang dapat Saya sampaikan. Mohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan. Sekali lagi Selamat datang di Bumi Menoreh tercinta, selamat berkumpul dalam kehangatan keluarga dan masyarakat. Billahittaufik Wal Hidayah Wassalamu alaikum Wr.Wb. BUPATI KULONPROGO dr. H. HASTO WARDOYO, Sp.OG (K) MangayubagyoHaji/1432H 7