PERJANJIAN JUAL BELI BATUBARA ANTARA PT... DAN TUAN X (TRADER) No:.. Pada hari ini, ( ) tanggal ( ) ( ) 2010, bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan dibawah ini: I. Tn. X yang berkedudukan di dalam hal ini diwakili oleh MUNADJAD selaku Direktur Utama, bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; II. PT AMBER RESOURCES INDONESIA, berkedudukan di Jakarta dan berkantor di Gatot Gedung Menara Anugrah Lantai 19 Kantor Taman E.3.3 Kawasan Mega Kuningan Lot. 8.6-8.7 Jalan Mega Kuningan Jakarta 12950, dalam hal ini diwakili oleh Gerald Hutagalung selaku Direktur bertindak untuk dan atas nama Perusahaan tersebut di atas, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; Secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan bilamana bersama-sama disebut PARA PIHAK, telah sepakat untuk mengadakan dan mengikatkan diri pada, selanjutnya disebut Perjanjian. Para Pihak tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut: bahwa KEDUA BELAH PIHAK telah saling setuju sepakat untuk membuat Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai diuraikan pada pasal-pasal seperti dibawah ini: PASAL 1 SPESIFIKASI BATU BARA Pihak PERTAMA Menjual Batu Bara Crusher Non Speck, FOB Tongkang Quantity = 50 000/Mt kepada PIHAK KEDUA yang mempunyai spesifikasi dan syarat-syarat kualitas: SPESIFIKASI BATUBARA a. b. c
d e f. g PASAL 2 JANGKA WAKTU PERJANJIAN Perjanjian ini berlaku selama ( ) Tahun sejak tanggal ditanda tangani dan / atau berakhir ketika telah tercapai kuantitas atau jumlah sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 3 (Kuantitas) dan dapat diperpanjang kembali dengan persetujuan KEDUA BELAH PIHAK. PASAL 3 KUANTITAS Selama jangka waktu Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA sanggup menjual dan menyerahkan Batu Bara dengan syarat-syarat dan kualitas seperti yang disebutkan pada pasal 1 perjanjian kepada PIHAK KEDUA sebanyak 50 000/MT (Lima Puluh Ribu Metrik Ton) + 10% 1 (satu) Vessel perbulan (buyer option). PASAL 4 JADWAL PENGAPALAN 1. Batu bara di jadwalkan akan dikirim mengikuti schedule Vessel atau dimuat kedalam tongkang PIHAK PERTAMA selambat lambatnya 3 (Tiga ) hari setelah SI penandatanganan kontrak Jual Beli Batu bara antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. 2. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan jadwal muatan/tongkang kepada PIHAK KEDUA pada hari yang telah disepakati bersama. Apabila PIHAK KEDUA merubah atau merelokasi pelabuhan muat ketempat lain(vessel), maka biaya yang timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Dan sebaliknya bila PIHAK PERTAMA merubah jadwal kedatangan tongkang atau merubah jenis tongkang maka segala sesuatu yang timbul akan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. 3. Cara muat kedalam tongkang, batu bara akan dimuat dengan menggunakan Coveyor atau Truck. Biaya muat dari penumpukan sampai kedalam tongkang menjadi beban biaya dari PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA akan memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA melalui Facimile atau secara langsung menyerahkan sebagian dokumen jika diperlukan dalam uraikan pada pasal 12 dari perjanjian ini dalam 2 (dua) hari sejak selesainya seluruh batu bara dimuat kedalam tongkang untuk setiap pengiriman di pelabuhan muat/vessel. 5. PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA atau perwakilannya, 3 (tiga) hari, 48 (empat puluh delapan) jam, dan 24 (dua puluh empat) jam pemberitahuan pemberangkatan tongkang. PIHAK PERTAMA juga akan memberitahukan PIHAK KEDUA jadwal kesiapan untuk memuat batu bara pada pelabuhan muat pada kedatangan tongkang. PASAL 5 PENYERAHAN BARANG Diserahkan habis oleh Penjual dengan tern FOB Tongkang berkapasitas 50 000/Mt dengan menggunakan beberapa tongkang 230-270 300Feet untuk trasshipment PASAL 6 PELABUHAN MUAT DAN SISTEM 1) Jetty yang digunakan untuk loading adalah Jetty Kuaro Teluk Adang diwilayah Kalimantan Timur. 2) Sistem pemuatan dilakukan dengan cara konveyor atau manual keatas tongkang (barge) PASAL 7 PELABUHAN TUJUAN Pelabuhan Diatas Vessel atau Pelabuhan yang telah diizinkan oleh Departement Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia sesuai opsi Pembeli. PASAL 8
HARGA Harga Batu Bara yang disetujui oleh KEDUA BELAH PIHAK adalah Rp. 280.000/MT (Dua Ratus Delapan puluh Ribu Rupiah per Metrik Ton) FOB Tongkang. Dan ongkos angkut Batubara dengan menggunakan Tongkang. PASAL 9 PEMERIKSAAN KUALITAS 9.1. PIHAK PERTAMA harus melaksanakan penelitian dan penetapan mutu Batu Bara akan dikirimkan kepada PIHAK KEDUA. 9.2. Penelitian dan penetapan mutu Batu Bara dilakukan di Pelabuhan Muat oleh Pihak Independent Surveyor yang ditunjuk oleh kesepakatan bersama atas beban biaya PIHAK PERTAMA. 9.3. Penelitian dan penetapan mutu Batu Bara yang dilakukan oleh Pihak Independent Surveyor di lokasi lokasi lainnya selain di Pelabuhan Muat (sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9.2.) yang ditunjuk oleh kesepakatan bersama, maka seluruh biaya yang yang terjadi menjadi tanggungan PIHAK KEDUA. PASAL 10 PENYESUAIAN HARGA 10.1. Apabila adanya keterlambatan yang disebabkan kesalahan oleh PIHAK KEDUA, maka segala kerugian yang timbul akibat keterlambatan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Contoh : Ketika Tongkang yang dijadwalkan sampai ditempat yang telah disepakati oleh kedua belah pihak adalah pada tanggal 20 Januari 2009 ternyata Tongkang tersebut datang terlambat yaitu pada tanggal 25 Januari 2009. 10.2 PERHITUNGAN PENYESUAIAN HARGA
TOTAL MOISTURE Apabila Tm (sesuai diterima) melampaui % maka kelebihan di atas % akan dikurangi dari tagihan untuk sejumlah perhitungan sebagai berikut : Invoice tonnage = DSW x (100-TM yang tercantum pada Certificate of Analysis) 100-30 DSW = Draft Survey Weigh GROSS CALORIE VALUE (ADB) Apabila jumlah kotor calorie (ADB) adalah kurang dari 5300 kcal/kg, maka penyesuaian harga yang berlaku dengan perhitungan sebagai berikut : Harga Akhir = Harga per tonnage x Calorie Actual 5300 kcal/kg ASH (ADB) Denda sebesar Rp 000,- per 1% akan diberikan pada ASH (ADB) diatas % dengan bagian pro rata. SULPHURE (ADB) Apabila SULPHURE (ADB) BERNILAI LEBIH DARI 1 %, Pembeli memiliki hak untuk menolak kargo 10.3 KEDUA BELAH PIHAK tidak boleh membatalkan secara sepihak atas perjanjian ini dengan alasan apapun. Bilamana Pihak bermaksud mengakhiri perjanjian sebelum berakhirnya perjanjian ini, maka perjanjian ini dapat berakhir bilamana KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk menghentikannya secara tertulis. Bila terjadi pemutusan perjanjian ini secara sepihak, maka pihak yang menghentikan perjanjian tersebut akan dikenakan sanksi sebesar % dari total nilai perjanjian yang belum terlaksana. 10.4. Pasal-pasal diatas akan mengacu kepada Berita Acara Harian yang telah disetujui Kedua Belah Pihak dan dilampiri dengan data-data dari institusi-institusi yang terkait. PASAL 11
SISTEM PEMBAYARAN Pembayaran Batubara /Tongkang dilakukan dengan cara yang disepakati adalah sebagai berikut : Tahap 1 : 10 % dari nilai kontrak, dibayar tunai pada saat kontrak ditandatangani Oleh kedua belah pihak Tahap 2 : 50 % Batu bara holling ke Pelabuhan x volume. Tahap 3 : 40% Tongkang pertama sandar x volume Tahap 3 : 10 % dokumen di Bill of Loading (B/L) Tongkang asli diterima Pihak Pembeli PASAL 12 DOKUMEN YANG DISERAHKAN Dokumen-dokumen ini harus di serahkan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dan sebaliknya sebagai berikut : a) Clean on Board Ocean Bill of Loading (B/L), 1 asli dan 2 Copy b) Commercial Invoice, 1 asli dan Copy c) Packing List / Cargo Manifest yang memuat berat kotor yang telah di muat pada tongkang, 1 Asli dan 2 Copy d) Certificate of Analys yang di keluarkan pada pelabuhan muat oleh Independent Surveyor, 1 Asli dan Copy e) Certificate of Orgin Issued by local Chamber of Commerce (KADIN) atau pejabat lokal lainnya, 1 Asli dan Copy f) Certificate of Weight di keluarkan pada pelabuhan muat oleh Independent Surveyor yang mengeluarkan sertifikat mengenai jumlah dari batu bara yang di muat di dalam tongkang dengan pemindahan Draft Survey, 1 Asli dan 2 Copy g) Dokumen lainnya sehubungan dengan batubara tersebut PASAL 13 FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam surat perjanjian ini adalah bencana alam seperti : angina rebut, gempa bumi, banjir, tanah longsor, huru hara, pemogokan umum, demonstrasi, tongkang tenggelam, peraturan/kebijakan pemerintah, yang secara langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini. 2. Bila terjadi Force Majeure, pihak yang terkena Force Majeure wajib memberikan laporan lisan dan dilanjutkan secara tertulis dalam waktu 2x24 jam setelah kejadian. Pihak yang menerima laporan juga harus memberikan jawaban tertulis atas laporan tersebut dalam waktu 2x24 jam setelah menerima laporan. 3. Force Majeure yang terjadi harus nyata-nyata mempengaruhi pelaksanaan perjanjian ini dan dapat dibuktikan oleh kedua belah pihak. PASAL 14 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila timbul perselisihan dan ketidak sepahaman mengenai isi maupun pelaksanaan perjanjian ini, maka KEDUA BELAH PIHAK akan berusaha menyelesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat 2. Apabila cara-cara musyawarah dan mufakat masih belum menyelesaikan masalah, maka PIHAK yang berkepentingan berhak untuk mengajukan masalah tersebut kepengadilan Negeri di Banjarmasin sesuai dengan hokum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. PASAL 15 KERAHASIAAN Perjanjian ini secara absolute rahasia dan tidak akan diungkapkan pada pihak ketiga PASAL 16 ADDENDUM
Semua hal yang belum tercakup didalam kontrak ini, didiskusikan dan disetujui oleh kedua belah pihak serta dituangkan dalam suatu Addendum yang ditandatangani oleh Kedua Belah pihak dan menjadi satu, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak ini. PASAL 17 PENUTUP 1. Surat perjanjian jail beli batubara ini di buat rangkap 2 (dua) dengan masing-masing dibubuhi materai yang cukup dan sah secara hokum. 2. Hal-hal yang belum diatur dalam Surat perjanjian ini akan di atur dan dituangkan dalam addendum yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari surat perjanjian ini. 3. Surat perjanjian ini berlaku sejak di tandatangani dan berakhir setelah kedua belah pihak dapat melakukan hak dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam surat perjanjian ini.