FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) DIREKTORAT LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSEROAN TERBATAS (PT) - LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (LKM) SOLUSI PELESTARIAN DANA BERGULIR PNPM-MD

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 321, Tambahan Lembaran Negara Republik I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Perizinan Usaha Lembaga Keuangan Mikro

Mengenal OJK & Lembaga Keuangan Mikro

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA,

Direktorat Komunikasi dan Hubungan Internasional Otoritas Jasa Keuangan TTD

BAB I. KETENTUAN UMUM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

DAMPAK UNDANG-UNDANG OTORITAS JASA KEUANGAN, LEMBAGA KEUANGAN MIKRO, DAN PERKOPERASIAN TERHADAP SEKTOR KEUANGAN ARDITO BHINADI

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAl PERBENDAHARAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENGUATAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. Otoritas Jasa Keuangan 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dala

Lampiran SE EKSTERN No.6/ 22 /DLN tgl. 10 Mei Lampiran 1

GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

BAB I. KETENTUAN UMUM

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 104

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PASAL DEMI PASAL. Pasal I

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait perizinan usaha, kelembagaan LKM, sert

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 1992 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

ALAMAT KANTOR BANK INDONESIA

MENINGKATKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KOPERASI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2014 TENTANG

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Undang-Undang tentang LKM tersebut mengamanatkan beberapa materi pengaturan teknis lebih lanjut terkait kegiatan usaha LKM, tata cara memperol

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

PRACTICAL CHALLENGE IN IMPLEMENTING PSAK 28, PSAK 36, PSAK 62 AN EXTERNAL AUDITOR PERSPECTIVE PENDAHULUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMENUHAN KETENTUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN TRANSFORMASI BADAN KREDIT DESA YANG DIBERIKAN STATUS SEBAGAI BANK PERKREDITAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMINAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR dan BPRS

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

RANCANGAN POJK BANK PERANTARA

DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.03/2016 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata kerja. Panitia urusan piutang negara.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan Syariah OTORITAS JASA KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI AGAMA DI BENGKULU, DI PALU, DI KENDARI, DAN DI KUPANG

- 1 - GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/18/PBI/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.01/2016 TENTANG LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 15 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEGIATAN USAHA BANK KONVENSIONAL MENJADI BANK SYARIAH

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA FORUM GROUP DISCUSSION UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

DAFTAR KANTOR PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN KLBI DALAM RANGKA KREDIT PROGRAM

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

Tabel Statistik. Tabel 1 Suku Bunga Pasar Uang, Deposito Berjangka, dan Kredit (Persen per Tahun) Tabel Statistik

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

DIREKTORAT Pengertian LKM 1. Apa yang dimaksud Lembaga Keuangan Mikro? Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan. Dasar Hukum LKM 2. Apa yang menjadi dasar hukum LKM? Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (UU LKM) 3. Apa saja peraturan pelaksanaan LKM? 1. Peraturan Pemerintah Nomor 89 Tahun 2014 tentang Suku Bunga Pinjaman Atau Imbal Hasil Pembiayaan Dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro. 2. Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga Keuangan Mikro. 3. POJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro. 4. POJK Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro. 4. Mengapa LKM perlu diatur dalam peraturan perundang-undangan? Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Perkreditan Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undang-Undang tersendiri. Berdasarkan hal tersebut, LKM diatur melalui Undang- Undang LKM untuk memberikan landasan hukum dan kepastian hukum terhadap kegiatan lembaga keuangan mikro yang banyak beroperasi di tengah-tengah masyarakat sehingga layanan keuangan terhadap masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah dapat terpenuhi. Badan Hukum LKM 5. Apa saja badan hukum LKM? Bentuk badan hukum LKM adalah: 1. Koperasi; atau 2. Perseroan Terbatas 6. Siapa yang berhak mengesahkan anggaran dasar LKM? Perseroan terbatas (PT) Pengesahan diberikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Koperasi Pengesahan diberikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kepemilikan LKM 7. Siapa saja yang dapat memiliki LKM? LKM hanya dapat dimiliki oleh: 1. Warga Negara Indonesia; 2. Badan Usaha Milik Desa/Kelurahan

DIREKTORAT Modal LKM 8. Berapa minimal modal disetor (PT) atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah (koperasi) untuk mendirikan LKM? Izin Usaha LKM 9. Kapan LKM dapat mengajukan izin usaha? 10. Bagaimana cara memperoleh izin usaha LKM? 11. Apa yang dimaksud dengan pengukuhan LKM? 12. Apa saja lembaga-lembaga yang wajib memperoleh izin usaha melalui pengukuhan? 3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan/atau 4. Koperasi LKM dilarang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh warga negara asing dan/atau badan usaha yang sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh warga negara asing atau badan usaha asing. Jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah LKM ditetapkan paling sedikit: a. Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha desa/kelurahan; b. Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah), untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha kecamatan; atau c. Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), untuk LKM dengan cakupan wilayah usaha kabupaten/kota. Paling kurang 50% wajib digunakan untuk modal kerja. LKM dapat mulai mengajukan izin usaha sejak tanggal mulai berlakunya UU LKM yaitu pada tanggal 8 Januari 2015. Untuk memperoleh izin usaha, LKM wajib mengajukan permohonan kepada Kantor OJK/Kantor Regional/ Direktorat Lembaga Keuangan Mikro sesuai tempat kedudukan LKM dengan memenuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan dalam POJK nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga Keuangan Mikro. Pengukuhan LKM adalah pemberian izin usaha bagi lembaga-lembaga yang telah beroperasi sebelum UU LKM berlaku atau sebelum 8 Januari 2015 sesuai dengan Pasal 29 ayat 1 POJK nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga Keuangan Mikro. 1. Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya P roduksi Desa (BKPD), Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP), Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM), dan/atau lembaga -lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu yang telah berdiri dan telah beroperasi sebelum berlakunya UU LKM, serta belum mendapatkan izin usaha berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, wajib memperoleh izin usaha melalui pengukuhan sebagai LKM kepada OJK paling lambat tanggal 8 Januari 2016. 2. Badan Kredit Desa (BKD) yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Perbankan) dan PP Nomor 71 tentang Bank Perkreditan Rakyat, dinyatakan menjadi Bank Perkreditan Rakyat sehingga tunduk pada UU

DIREKTORAT 13. Lembaga-lembaga apa saja yang dikecualikan dari UU LKM? Perbankan dan peraturan pelaksanaannya sehingga tidak wajib memperoleh izin usaha dari OJK. 3. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM) yang telah memperoleh izin usaha sebagai koperasi, tunduk pada UU yang mengatur mengenai Perkoperasian sehingga tidak wajib memperoleh izin usaha dari OJK. Lembaga Perkreditan Desa dan Lumbung Pitih Nagari serta lembaga sejenis yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku, dinyatakan diakui keberadaannya berdasarkan hukum adat dan tidak tunduk pada UU LKM. 14. Berapa lama proses perizinan LKM? OJK memberikan persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha dalam jangka waktu paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak permohonan izin usaha diterima secara lengkap dan benar. 15. Apa kewajiban LKM setelah mendapatkan izin usaha? 16. Apa sanksi yang diberikan apabila LKM belum melakukan kegiatan usaha? 17. Berapa lama masa berlaku izin usaha LKM? 18. Apakah Koperasi Simpan Pinjam perlu memiliki izin usaha LKM? 19. Apakah LKM yang telah memiliki izin usaha wajib memiliki SIUP? 20. Apakah perizinan LKM di OJK dikenakan biaya? Kegiatan usaha LKM 21. Bagaimana lingkup kegiatan usaha LKM? 22. Apakah LKM konvensional dapat menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah? 23. Bagaimanakan pengaturan LKM terkait penyaluran pinjaman atau pembiayaan? LKM yang telah mendapat izin usaha dari OJK wajib melakukan kegiatan usaha paling lambat 4 (empat) bulan setelah tanggal izin usaha ditetapkan. Apabila dalam waktu 4 (empat) bulan setelah tanggal izin usaha ditetapkan LKM belum melakukan kegiatan usaha, maka OJK mencabut izin usaha yang telah dikeluarkan. Izin usaha LKM berlaku sepanjang LKM masih melakukan kegiatan usaha, kecuali ditentukan lain oleh ketentuan perundang-undangan pada kondisi tertentu. Koperasi Simpan Pinjam yang telah berbadan hukum / mendapatkan izin usaha sebagai Koperasi Simpan Pinjam berada dibawah pembinaan dan pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM dan tunduk pada Undang-Undang Perkoperasian sehingga tidak perlu mendapatkan izin usaha dari OJK. LKM yang telah memiliki izin usaha dari OJK tidak wajib membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Saat ini permohonan izin LKM di OJK tidak dikenakan biaya. 1. Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha. 2. Kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dapat dilakukan secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah. LKM konvensional tidak boleh menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, LKM harus memilih menjalankan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. 1. LKM wajib melakukan analisis atas kelayakan penyaluran pinjaman atau pembiayaan. 2. LKM menetapkan suku bunga maksimum Pinjaman atau imbal hasil maksimum Pembiayaan yang akan

DIREKTORAT 24. Berapa batas Pinjaman atau Pembiayaan terendah yang dilayani oleh LKM? 25. Berapa batas maksimum pemberian pinjaman atau pembiayaan? 26. Bagaimana pengelompokan penilaian kualitas pinjaman atau pembiayaan dan berapa penyisihan yang wajib dibentuk? 27. Bagaimana cara mengukur tingkat kesehatan LKM? 28. Berapa batas nilai minimum pembukaan simpanan yang dilayani diterapkan. 3. LKM wajib melaporkan suku bunga maksimum Pinjaman atau imbal hasil maksimum Pembiayaan kepada OJK setiap 4 bulan (paling lambat minggu terakhir bulan April, bulan Agustus, dan bulan Desember). 4. LKM wajib melaporkan kepada OJK, dalam hal menaikkan suku bunga maksimum Pinjaman atau imbal hasil maksimum Pembiayaan. 5. LKM dilarang menerapkan suku bunga Pinjaman atau imbal hasil Pembiayaan melebihi suku bunga maksimum Pinjaman atau imbal hasil Pembiayaan yang telah dilaporkan kepada OJK. 6. LKM wajib mengumumkan suku bunga maksimum Pinjaman atau imbal hasil maksimum Pembiayaan kepada masyarakat. 7. LKM setiap saat wajib memenuhi batas maksimum pemberian Pinjaman atau Pembiayaan kepada setiap nasabah. 8. LKM wajib melakukan penilaian kualitas Pinjaman atau Pembiayaan yang disalurkan. 9. LKM wajib membentuk penyisihan penghapusan Pinjaman atau Pembiayaan Batas Pinjaman atau Pembiayaan terendah yang dilayani oleh LKM sebesar Rp50.000,- (lima puluh ribu Rupiah). Batas maksimum pemberian Pinjaman atau Pembiayaan ditetapkan sebagai berikut: a. paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari modal LKM untuk nasabah kelompok; b. paling tinggi 5% (lima persen) dari modal LKM untuk 1 (satu) nasabah. a. Lancar Penyisihan penghapusan Pinjaman atau Pembiayaan paling kurang 0% (nol persen) dari Pinjaman atau Pembiayaan; b. Diragukan Penyisihan penghapusan Pinjaman atau Pembiayaan paling kurang 50% (lima puluh persen) dari Pinjaman atau Pembiayaan; dan c. Macet Penyisihan penghapusan Pinjaman atau Pembiayaan paling kurang 100% (seratus persen) dari Pinjaman atau Pembiayaan. Tingkat kesehatan LKM diukur melalui pemenuhan rasio likuiditas dan solvabilitas. LKM wajib menjaga rasio likuiditas paling kurang 3% (tiga persen) LKM wajib menjaga rasio solvabilitas paling kurang 110% (seratus sepuluh persen) Batas nilai minimum untuk layanan pembukaan simpanan ditetapkan sebesar Rp5.000,- (lima ribu Rupiah).

DIREKTORAT LKM? Pembinaan dan Pengawasan LKM 29. Siapakah yang membina dan mengawasi LKM? 30. Bagaimana pembinaan dan pengawasan LKM, dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota belum siap? 31. Apa saja ruang lingkup pembinaan dan pengawasan yang didelegasikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pihak lain yang ditunjuk 32. Apakah OJK juga dapat melakukan pemeriksaan terhadap LKM? 33. Sanksi apa saja yang dapat dikenakan kepada LKM? Lain-lain 34. Bagaimana jika Saya ingin bertanya lebih lanjut mengenai LKM? Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh OJK. Pembinaan dan pengawasan didelegasikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota belum siap, OJK dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan LKM kepada pihak lain yang ditunjuk. a. Penerimaan laporan keuangan dan input data ke dalam sistem aplikasi; b. Pelaksanaan analisis laporan keuangan LKM; c. Penerimaan dan analisis laporan lain; d. Pelaksanaan tindak lanjut atas laporan lainnya; e. Penyusunan rencana kerja pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan LKM; f. Pengenaan sanksi administratif kepada LKM selain pencabutan izin usaha dan denda; dan g. Pelaksanaan langkah-langkah penyehatan terhadap LKM yang mengalami kesulitan likuiditas dan solvabilitas yang membahayakan keberlangsungan usaha. Dalam rangka pelaksanaan fungsi pembinaan dan pengawasan, OJK dapat melakukan Pemeriksaan terhadap LKM dan OJK dapat melakukan Pemeriksaan langsung terhadap LKM baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota atau pihak lain yang ditunjuk. a. denda uang; b. peringatan tertulis; c. pembekuan kegiatan usaha; d. pemberhentian direksi atau pengurus LKM; atau e. pencabutan izin usaha. Anda cukup menghubungi Kantor OJK terdekat di daerah Anda di nomor: Jakarta : 021-29600000 Banjarmasin : 0511-6712009, 6712010 Samarinda : 0541-7272705 Palangkaraya : 0536-3242478, 3242479 Bandar Lampung : 0721-486021, 486027 Pontianak : 0561-570222 Bandung : 022-84281015, 84281017 Cirebon : 0231-202864 Tasikmalaya : 0265-321181 Surabaya : 031-3551721 Denpasar : 0361-8497074 Kupang : 0380-8554555 NTB : 0370-630167 Malang : 0341-363151

DIREKTORAT Kediri : 0354-7418058 Jember : 0331-483859 Semarang : 024-86449030 Solo : 0271-632268 Yogyakarta : 0274-6429170, 6429171 Purwokerto : 0281-6578041 Tegal : 0283-322014 Medan : 061-4562115, 4562128 Banda Aceh : 0651-34209 Padang : 0751-890033, 890089 Batam : 0778-463361 Pekanbaru : 0761-7874564 Jambi : 0741-5912995 Bengkulu : 0736-28560 Palembang : 0711-354400, 354451 Makassar : 0411-3635333, 3680023 Jayapura : 0967-522466 Ambon : 0911-315700 Kendari : 0401-312655 Manado : 0431-868102 Palu : 0451-421181