BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Lebih dari orang meninggal

dokumen-dokumen yang mirip
UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang ditandai dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis

BAB I adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 1988). bergantung sepenuhnya kepada orang lain (WHO, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia. pada populasi dewasa dan penyebab utama kecacatan (Ikram

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besar. Kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke berpengaruh pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. 2004).Dan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lozano et al dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari sistem saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infark

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke juga merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat.

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi serebral yang menetap minimal 24 jam atau menyebabkan. kematian, tanpa penyebab lain selain vaskuler. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mortalitas yang tinggi pada penderitanya. Selain sebagai penyebab kematian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Stroke merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian

BAB I dekade berada pada peringkat ke-3 (Minino et al., 2011). Menurut American

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke telah menjadi penyebab utama kedua terhadap kejadian disabilitas

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral secara

BAB I PENDAHULUAN UKDW. fisik, mental, sosial dan ekonomi bagi penderitanya (Satyanegara et al, 2009)

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tidak menular puskesmas menunjukkan angka yang selalu meningkat ditiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sekian banyak penyakit degeneratif kronis (Sitompul, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua. setelah penyakit jantung, menyumbang 11,13% dari total

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB 1 PENDAHULUAN. diperhatikan. Selain jumlah kasus yang semakin meningkat, stroke dapat

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), stroke. merupakan penyebab kematian kedua di dunia sebanyak 6,9 juta di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Stroke adalah salah satu penyakit epidemik global. yang mengancam kehidupan, kesehatan, dan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. Di tahun 2008, stroke dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akibat gangguan fungsional otak fokal maupun global dengan gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. juga dihadapi oleh berbagai negara berkembang di dunia. Stroke adalah penyebab

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. saraf di FK USU dan saat ini sedang melakukan penelitian yang berjudul: AKUT.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Terhitung 1

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. pada awalnya mungkin menimbulkan sedikit gejala, sementara komplikasi

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. penyakit degeneratif dan man made diseases yang merupakan faktor utama masalah

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tanda klinis. Gangguan ini berlangsung lebih dari 24 jam dapat. World, 2008). Di Amerika, dua per tiga orang mengalami defisit

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I Pendahuluan UKDW. penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang. diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan. membengkak menjadi 300 juta orang (Suyono, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan kasus yang sering ditemui. di Instalasi Rawat Darurat. Cedera kepala adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

BAB I PENDAHULUAN. 5% meninggal (Lamsudin, 1998) dan penyebab kematian yang ketiga setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke adalah salah satu penyakit kardiovaskuler yang berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum stroke merupakan penyebab kematian yang ketiga

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pneumonia merupakan penyebab kematian tersering. pada anak di bawah usia lima tahun di dunia terutama

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab kematian ketiga tersering di negara maju, setelah penyakit jantung dan kanker (Ginsberg, 2008). Lebih dari 140.000 orang meninggal setiap tahun akibat stroke di Amerika Serikat. Stroke juga merupakan penyebab utama cacat jangka panjang (CDC, 2012). Rata-rata setiap 40 detik 1 orang mengalami stroke di Amerika Serikat (Go et al., 2012). Menurut WHO 15 juta orang menderita stroke di seluruh dunia setiap tahunnya. Dari jumlah ini 5 juta diantaranya meninggal dan 5 juta mengalami disabilitas permanen (WHO, 2002). Berdasarkan perkiraan 80% pasien yang melewati fase akut stroke, 50-75% tinggal dengan berbagai disabilitas kronis sehingga membuat stroke menjadi penyebab utama disabilitas pada orang dewasa (WHO, 2004). Secara global, pada tahun 2020 stroke diperkirakan akan menjadi penyebab keempat dari disabilitas pada usia muda (Gofir, 2009). Stroke merupakan penyebab pertama disabilitas di negara berkembang (AHA, 2011). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 memperlihatkan prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per mil dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1 per mil. Prevalensi stroke berdasarkan diagnosis nakes tertinggi di Sulawesi Utara (10,8 ), diikuti DI 1

2 Yogyakarta (10,3 ), Bangka Belitung dan DKI Jakarta masing-masing 9,7 per mil. Prevalensi stroke berdasarkan terdiagnosis nakes dan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan (17,9 ), DI Yogyakarta (16,9 ), Sulawesi Tengah (16,6 ), diikuti Jawa Timur sebesar 16 per mil. Sekitar 700.000 stroke terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, 500.000 diantaranya bertahan hidup dengan kecacatan dan kerugian ekonomi mencapai 51.200.000.000 $ per tahun. Tingginya biaya tidak langsung stroke membuat penyedia layanan kesehatan berusaha untuk mengurangi kecacatan pasca stroke dengan melakukan tindakan intervensi yang cepat dan tepat. Meningkatkan kemandirian pada pasien stroke adalah tujuan utama dari pengobatan pasca stroke. Banyak penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor prediktor hasil luaran fungsional pasien sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat (Kwon et al., 2004). Penilaian yang akurat dan tepat pada status fungsional pasien pasca stroke sangat penting untuk menilai luaran dari perawatan stroke. Kwon, et al. (2004) melakukan penilaian disabilitas pada pasien paska stroke dengan menggunakan Barthel Index (BI), motor component of Fuctional Independence Measure (M-FIM) dan modified Rankin Scale (mrs). Salah satu prediktor luaran adalah hiperglikemia saat masuk RS. Hiperglikemia pada stroke fase akut umum terjadi. Hiperglikemia pada stroke dapat merupakan tanda diabetes melitus, tetapi dapat pula merupakan tanda

3 respon neuroendokrin terhadap stres. Keadaan hiperglikemia ditemukan pada 2/3 penderita stroke fase akut (Beckman et al., 2002). Hubungan hiperglikemia dengan meningkatnya mortalitas dan buruknya luaran fungsional telah banyak dilakukan penelitian (Yong et al., 2008). Metaanalisis yang dilakukan Capes et al. (2001) menunjukan stroke nondiabetes dengan glukosa 6.7 sampai 8 mmol /L (121-144 mg/dl) memiliki risiko yang lebih besar terhadap pemulihan fungsional yang buruk (RR 51,41; 95% CI, 1,16-1,73). Pada penelitian oleh Karl, et al. (2006) pada 286 pasien stroke didapatkan bahwa kondisi hiperglikemia memperburuk luaran pada pasien yang diabetik dan nondiabetik dengan berkurangnya luas daerah penumbra. Peneltian kasus kontrol yang dilakukan oleh Gentile, et al. (2006) memperkuat bahwa kondisi hiperglikemia dihubungkan dengan memburuknya luaran penderita stroke, namun hasil penelitian tersebut berbeda dengan peneltian kohort retrospektif oleh Pang (2011) terhadap 58 pasien stroke yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi hiperglikemia dengan luaran kemampuan aktivitas seharihari (ADL) yang dikur dengan Barthel Indeks. Edward (2011) dalam penelitian kohort pada 32 pasien dengan penilaian luaran menggunakan NIHSS mendapati bahwa antara glukosa darah sewaktu 48 jam onset dengan hari ke 7 onset mempunyai nilai p: 0,386 yang menunjukan tidak didapatkan adanya pengaruh kadar glukosa darah sewaktu terhadap luaran pasien stroke fase akut non diabetik.

4 Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa hiperglikemia saat masuk RS pada stroke memiliki pengaruh terhadap luaran fungsional, namun dalam hasil penelitian menunjukan hasil yang bervariasi. Penelitian tentang pengaruh kondisi hiperglikemia terhadap luaran fungional pada pasien stroke masih perlu dilakukan untuk dapat memecahkan hasil penelitian yang bervariasi tersebut dengan menggunakan metode, subjek dan tempat yang berbeda. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan data rekam medis pasien stroke di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. B. Rumusan Masalah 1. Stroke merupakan penyebab kematian tersering dan penyebab utama kecacatan fisik. 2. Tingginya biaya tidak langsung stroke membuat penyedia layanan kesehatan berusaha untuk mengurangi kecacatan pasca stroke dengan melakukan tindakan intervensi yang cepat dan tepat terhadap faktor prediktor stroke. 3. Salah satu prediktor luaran adalah hiperglikemia saat masuk RS. Hiperglikemia sering terjadi pada stroke akut yang mempengaruhi luaran fungsional pada penderita stroke. 4. Hiperglikemia adalah sesuatu yang dapat dikendalikan. 5. Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya mengenai hubungan hiperglikemia dan luaran fungsional memperlihatkan hasil yang bervariasi.

5 C. Perumusan Masalah Apakah terhadap hubungan antara kondisi hiperglikemia saat masuk RS terhadap luaran fungsional pasien stroke di RS Bethesda? D. Tujuan Penelititan Diketahuinya hubungan antara kondisi hiperglikemia saat masuk terhadap luaran fungsional pasien stroke di RS Bethesda. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi pasien Apabila terbukti bahwa luaran fungsional pasien stroke dengan hiperglikemia lebih buruk daripada normoglikemia maka dapat jadikan acuan untuk melakukan penanganan yang tepat terhadap pasien. Penanganan yang tepat dapat memperbaiki luaran pasien stroke dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi untuk kemajuan kesehatan pasien stroke. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti tentang hubungan kondisi hiperglikemia saat masuk RS terhadap luaran fungsional pasien stroke di RS Bethesda. Peneliti juga menambah kemampuan dan pengalaman untuk melakukan penelitian.

6 3. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat menjadi referensi pada penelitian di bidang stroke untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai topik yang diangkat oleh peneliti. 4. Bagi rumah sakit Bethesda dan tenaga kesehatan (dokter) Mengetahui faktor prediktor yang mempengaruhi luaran fungsional pasien stroke sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam hal manajemen pasien stroke dengan hiperglikemia. F. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian Nama(tahun) Metode Subjek Hasil Gelgel, A. M., et al. (1996) 41 pasien stroke Pasien stroke dengan disertai hiperglikemia memiliki luaran yang lebih buruk dibandingkan dengan keadaan normoglikemia. Penilaian luaran menggunakan Skala Koma Glasgow dan Indeks Barthel

7 Weir, C. J., et al. 750 pasien stroke Keadaan hiperglikemia (1997) non diabetic dihubungkan dengan semakin meningkatnya risiko terjadinya kematian dalam 3 bulan setelah Karl, M., et al. (2006) Gentile, N. T., et al. (2006) Fuentes et al. (2009) Kasus control 286 pasien stroke 361 pasien stroke onset pada penderita stroke non diabetic Pasien stroke dengan disertai hiperglikemia dihubungkan dengan berkurangnya luas daerah penumbra yang tersisa dan memburuknya luaran pada pasien yang diabetik dan nondiabetik Keadaan dihubungkan hiperglikemia dengan 507 kontrol memburuknya luaran penderita stroke 474 pasien stroke Pasien stroke dengan kondisi hiperglikemia pada 48 jam pertama dari onset stroke berhubungan dengan luaran yang buruk tanpa adanya pengaruh dari derajat keparahan stroke,volume infrak,diabetes dan usia penderita.

8 Edward, Y. 32 pasien stroke Tidak didapatkan adanya (2011) pengaruh kadar glukosa darah sewaktu terhadap luaran pasien stroke fase akut non Pang, N. W. (2011) Hao, B. W. (2012) retrospektif retrospektif diabetik. Penilaian luaran menggunakan NIHSS 58 pasien stroke Tidak ada hubungan signifikan antara kondisi hiperglikemia dengan luaran kemampuan aktivitas sehari-hari (ADL), Penilaian luaran menggunakan Barthel Indeks 61 pasien stroke Tidak ada hubungan signifikan antara diabetes melitus dengan luaran kemampuan aktivitas sehari-hari dan derajat keparahan stroke. Luaran kemampuan aktivitas sehari diukur dengan Barthel Indeks dan derajat keparahan diukur dengan NIHSS

9 Pada penelitian yang dikemukakan pada tabel 1. menunjukkan hubungan hiperglikemia terhadap luaran fungsional menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian dengan hasil yang bervariasi mendorong peneliti untuk melakukan penelitian pengaruh hiperglikemia terhadap luaran fungsional pada pasien stroke dengan menggunakan metode, subjek dan tempat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif. Metode penelitian ini sebelumnya hanya digunakan oleh Pang (2011) dan Hao (2012) tapi dengan menggunakan skala pengukuran yang berbeda untuk mengukur luaran fungsional dan subjek yang berbeda. Pengukuran luaran fungsional dengan menggunakan modified Rankin Scale (mrs) hanya pernah digunakan oleh Fuentes, et al. (2009), namun dengan metode yang berbeda. Subjek yang diambil dalam penelitian ini diambil dari RS Bethesda yang belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengaruh hiperglikemia terhadap luaran fungsional pada pasien stroke. Peneliti berharap dengan melakukan penelitian lebih lanjut dapat memecahkan masalah terhadap hasil yang bervariasi pada penelitian sebelumnya.