BAB I PENDAHULUAN. dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DITINJAU DARI STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (STUDI KASUS SATLANTAS GORONTALO KOTA) ABSTRAK

JI_MILD - Volume VII - Nomor 1 Agustus 2016 ISSN: X IMPLEMENTASI PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI SATLANTAS POLRESTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memelihara keamanan dan memberantas kejahatan, maka diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan sejarah khususnya pembangunan dibidang penegakan supremasi

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PROSES PELAYANAN PENERBITAN SIM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia dengan dinamika dan arus percepatan perkembangan serta

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan terwujudnya rasa aman, tentram, tertib dan damai sebagai suatu amanah dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN SIM NO. REVISI 00 TANGGAL TERBIT: 2016 DIPERIKSA OLEH KASAT LANTAS T T D

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

KANTOR PELAYANAN TERPADU SAMSAT DAN SATLANTAS POLTABES SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

Surat Ijin Mengemudi (SIM)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang telah layak untuk membawa kendaraan mereka dengan ketentuan yang. melakukan pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum. merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan

BAB III PRAKTIK MASYARAKAT KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN MEMILIKI MODA ANGKUTAN DAN KETAATAN TERHADAP LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Kepolisian Negara Republik

Kuasa Hukum Abdul Wahid, S.H., Andi Muttaqien, S.H., dkk berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Juni 2015

Foto 5. public adress Foto 7. public adress

Kata Kunci: Persepsi, pelayanan, Surat Izin Mengemudi (SIM).

BAB I PENDAHULUAN. pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

92 PERSEN SETORAN TARIF STNK DAN BPKB MASUK KE POLRI

BAB I PENDAHULUAN. SIM yang dikeluarkan yaitu SIM A, BI, BII, C dan D. Lulus ujian teori dan ujian praktik merupakan syarat-syarat untuk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan maupun secara berk

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor Kendaraan Bermotor Dinas Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

Kuasa Hukum Abdul Wahid, S.H., Andi Muttaqien, S.H., dkk berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Juni 2015

DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kendaraan bermotor baik kendaraan roda dua, roda empat

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. suatu kota, terutama kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-SIMLING- /II/2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1985 TENT ANG KEWENANGAN PENYIDIK TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara hukum, dalam pelakasanaan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan dalam berlalu lintas menjadi hal yang karena menyangkut

DIREKTORAT LALU LINTAS POLDA D.I.YOGYAKARTA

SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi tata cara kita berperilaku atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aas Assa adatul Muthi ah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu

LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN REGIDENT SATPAS POLRES WAKATOBI

BAB I PENDAHULUAN. berguna untuk mengantisipasi kejadian-kejadian serta perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat tujuan. Angkutan terdiri dari angkutan orang dengan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS:

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah isu masyarakat menjadi sebuah polemik yaitu meningkatnya kasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia di bentuk dengan tujuan untuk melindungi segenap bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DI KEPOLISIAN RESORT KUTAI BARAT TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI (SIM) DALAM PERSPEKTIF PENGGUNA PELAYANAN DI KEPOLISIAN RESORT MOJOKERTO

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa. bantuan orang lain dan terjadi ketergantungan juga

BAB I PENDAHULUAN. heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TERMINAL BARANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROFESIONALISME KERJA PADA POLISI LALU LINTAS S K R I P S I

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TENTANG TATA CARA PENANGANAN LAKA LANTAS

selamat, aman, tertib, lancar, dan efisien, serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alat transportasi merupakan salah satu kebutuhan utama manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) telah dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun waktu lebih dari setengah abad masyarakat telah menerima kenyataan bahwa Polri merupakan satu-satunya Instansi yang mengeluarkan Surat Izin Mengemudi (SIM). 1 Surat Izin Mengemudi adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. 2 cara memperolehnya dengan melengkapi beberapa persyaratan yang berlaku, sebagaimana telah di atur dalam perundang-undangan kepolisian yaitu dalam standar oprasional prosedur pembuatan surat izin mengemudi, yang berlandaskan pada peraturan kapolri no 9 tahun 2012 tentang surat izin mengemudi, Serta undang-undang no 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. sebagai anggota Polri khususnya Polisi Lalu Lintas yang akan mengawakilinya haruslah dibekali dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang baik berkaitan dengan registrasi dan identifikasi Surat Ijin Mengemudi. Seiring dengan bergulirnya Reformasi, Pelayanan Polisi Lalu Lintas kepada masyarakat dalam pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) dituntut lebih profesional, prosedur, bermoral dan 1 http//pengetahuan tentang surat izin mengemudi/ferlinet.org.id diakses tanggal 28 april 2014 2 Pasal 77 ayat (1) Undang-undang no 22 tahun 2009 1

transparan. sebagai upaya untuk menunjang kegiatan tersebut antara lain melalui pelatihan, penataran dan pendidikan. pelayanan kepolisian khususnya polisi lalu lintas yang ada kaitannya dengan pembuatan surat izin mengemudi (SIM) sudah seharusnya melakukan pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa ada membedabedakan masyarakat satu dengan lainnya, guna menghilangkan kesan negative di masyarakat maka di buatlah standar oprasional prosedur surat izin mengemudi. Dalam hal membuat suatu peraturan atau standar oprasional prosedur tentang pembuatan surat izin mengemudi (SIM) polri selalu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada didalam masyarakat. 3 Pelayanan kepada masyarakat dalam pembuatan Surat izin mengemudi dilaksanakan juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dalam masyarakat yang modern, Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan salah satu faktor utama pendukung Berlalu lintas. Untuk itu polisi lalu lintas juga mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan bahasan Polri di masa depan, sebagai administrasi negara atau administrasi publik yang berorientasi pada pelayanan haruslah memberikan pelayanan yang prima, untuk menuju pelayanan Polri yang prima yang sesuai dengan harapan masyarakat dan dapat mengangkat citra serta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada aparat negara khususnya Polri. 4 3 IPDA Ondang A Zakaria, Kanit Registrasi Dan Identifikasi SIM Satuan Lalu LIntas Gorontalo Kota 4 http://www.setara-institue.org/id/reformasi-kepolisian-menuju-pelayanan-yang- berkualitas (28-04-2004) 2

Kepolisian Republik Indonesia Merupakan bagian dari fungsi pemerintahan Negara dibidang pemeliharaan dan keamanan, ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan pada masyarakat, keberadaan Satlantas Polres Gorontalo Kota sangatlah dibutuhkan untuk menunjang kelancaran pembuatan SIM, tuntutan masyarakat terhadap Satlantas Gorontalo Kota agar dapat meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat merupakan suatu keharusan guna mewujudkan kualitas pelayanan yang baik, sehingga apa yang menjadi keinginan dan harapan akan dapat tercapai. Adapun kondisi pelayanan pembuatan SIM di Satlantas Gorontalo Kota menunjukan masalah keefektifan yakni adanya keluhan yang sering terdengar dari masyarakat yang biasanya menjadi sasaran adalah waktu dalam pelayanan pembuatan SIM. Dalam pelayanan pembuatan SIM setiap calon pembuat SIM harus mengikuti proses pembuatan SIM sesuai dengan aturan yang ada di Standar Oprasional Prosedur Tentang SIM, sedangkan dalam kenyataan pelaksanaan pembuatan SIM tidak mengikuti mekanisme yang sesuai dengan SOP, dari pendaftaran langsung penerbitan SIM tanpa ujian teori dan praktek, pelaksanaan yang dilakukan oleh unit penerbitan surat izin mengemudi tidak sesuai aturan SOP Surat Izin Mengemudi, dalam sistim hukum, sudah menjadi suatu keharusan adanya keefektifan dalam pengimplementasinya untuk menjalankan fungsi sesuai amanat undang-undang. Jika suatu sistim hukum tidak berjalan efektif maka sudah pasti tatanan sistim hukum akan kacau dan saling tumpang tindih antara 3

satu dengan yang lain. Jika sudah seperti itu, sudah tentu ada kendala yang menghambat suatu sistim hukum tersebut untuk bekerja maksimal. Dengan permasalahan inilah sehingga calon peneliti tertarik untuk mengangkatnya menjadi suatu penelitian yang berjudul: Efektivitas Pelayanan Pembuatan SIM (surat izin mengemudi) Di Tinjau Dari SOP (standar oprasional prosedur) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: 1. Faktor apakah yang mempengaruhi kurang efektifnya prosedur pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi di unit penerbitan SIM? 2. Upaya apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengatasi masalah pelayanan pembuatan surat izin mengemudi yang tidak sesuai dengan standar oprasional prosedur Surat Izin Mengemudi? 1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui Faktor apakah yang mempengaruhi kurang efektivnya prosedur pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi di unit penerbitan SIM. b. Untuk mengetahui upaya dari pihak kepolisian dalam mengatasi masalah pelayanan pembuatan surat izin mengemudi yang tidak sesuai dengan SOP surat izin mengemudi. 4

2. Kegunaan Penelitian a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumbang saran dalam ilmu pengetahuan tentang studi Hukum, khususnya dalam kajian hukum terhadap pelayanan publik kepolisian terutama dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi di dalam masyarakat. b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi semua pihak serta memberikan kontribusi sehingga dapat dijadikan bahasa masukan dalam kajian hukum. c. Diharapkan sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi mereka yang mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian lanjutan pada masalah yang sejenis dan dapat bermanfaat bagi kalangan akademisi dalam pengembangan ilmu hukum, sehingga dapat melahirkan sarjana-sarjana hukum yang berkualitas. 5