Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Experiential Learning

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Menggunakan Huruf Kapital Siswa Kelas V SD Inpres 2 Mepanga Melalui Metode Pemberian Tugas

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN X. Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA (Bagian-Bagian Tumbuhan) Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Kelas IV SDK Padat Karya

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN NO. 1 SIKARA MELALUI PENGGUNAAN ALAT KIT IPA

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

Bambang Supriyanto 36

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Peningkatan Kemampuan Siswa Membuat Kalimat Tanya melalui Teknik 5w 1h di Kelas IV SD Inpres Lobu Gio

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Mensung Membuat Kalimat Tanya Dalam Bahasa Indonesia Melalui Metode Latihan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Hartati Dj. Butudoka. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian Sebelum Tindakan

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

Mohamad Partijo. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X. Ardi, Muhammad Jamhari, Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Transkripsi:

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa Nurhayati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 07 sampai 28 Mei 2014,yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA melalui metode bimbingan pada siswa kelas IIISD Inpres 1 Bainaa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), terdiri atas dua siklus dengan hasil observasi aktivitas guru siklus I sesuai pengamatan pertemuan satu diperoleh presentase 65,91%, pertemuan dua diperoleh presentase 70,45% dan hasil observasi aktivitas siswa pertemuan satu diperoleh 58,33%, pertemuan dua 63,88%. Sedangkan pada siklus II aktivitas guru dan siswa mengalami penimgkatan. Aktivitas guru pertemuan satu 93,18%, pertemuan dua 97,72% dan aktivitas siswa pertemuan satu 83,33%, pertemuan dua 88,88%. Hasil belajar siswa yaitu pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal 68,75 % dan daya serap klasikal 71,26 % Pada siklus kedua diperoleh peningkatan pada ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan menjadi 100 % dan daya serap klasikal 85,63 % Dengan demikian dapat diketahui bahwa penerapan Metode Bimbingan dapat meningkatkan hasil belajar IPA Siswa kelas III. SD Inpres 1 Bainaa. Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Bimbingan I. PENDAHULUAN SD Inpres 1 Bainaa merupakan salah satu sekolah dasar yang terdapat di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Dalam proses pembelajaran IPA tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang perlu mendapat perhatian dari para pelaku pendidikan maupun masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Data sekolah menunjukkan bahwa nilai IPA hanya mencapai ketuntasan 50% dari 20 siswa kelas III SD Inpres 1 Bainaa. Hal ini menunjukkan hasil yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran sangatlah rendah. Kelemahan ini sering ditemui selama kegiatan pembelajaran berlangsung, karena siswa yang memiliki kemampuan kurang, terlihat pasif dan pasrah, tanpa ada usaha untuk bertanya dan mencari tahu. Hal ini disebakan karena kurangnya bimbingan guru pada siswa disaat mengerjakan

tugas yang diberikan guru. Sehingga siswa yang tuntas pada pembelajaran IPA hanyalah mereka yang terlihat aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Rendahnya hasil belajar siswa juga dikarenakan guru kurang membimbing siswa yang bermasalah dalam pembelajaran, sehingga berdampak pada hasil belajara siswa yang tidak memuaskan. Salah satu solusi yang diterapkan oleh guru adalah menerapkan metode pembelajaran yang tepat dalam menyajikan materi. Agar dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa. Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode bimbingan. Wayan Darmadi dan Ratman (2010), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Sains didasarkan pula pada pendekatan empirik dengan asumsi bahwa alam raya ini dapat dipelajari, dipahami, dan dijelaskan dengan tidak semata-mata bergantung pada metode kasualitas tetapi melalui proses tertentu, misalnya observasi, eksperimen dan analisis rasional. Dalam hal ini juga digunakan sikap tertentu, misalnya berusaha berlaku subyektif mungkin, dan jujur dalam mengumpulkan dan mengevaluasi data. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah ini akan melahirkan penemuan-penemuan baru yang menjadi produk Sains. Jika Sains bukan hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dapat dihafal, terdiri atas proses aktif menggunakan, pikiran dalam mempelajari gejalagejala alam yang belum dapat diterangkan. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan citacita (Sudjana, 2004: 22). Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang 2

belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus berlangsung dalam empat tahap yang mengacu pada model Kemmis dan Mc Tagart yaitu, rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Sujek penelitian ini adalah siswa kelas IIISD Inpres 1 Bainaayang berjumlah 16 orang siswayang terdiri atas 9 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Jenis data dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan jenis data yang diperoleh dari kemampuan guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Sedangkan data kuantitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan hasil evaluasi kemampuan siswa. 1. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini adalah: Presentase nilai rata-rata (NR) = 2. Analisis Data Kuantitatif Jumlahskor Skor maksimal x 100 Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dan menentukan presentase ketuntasan belajar siswa berdasarkan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1. Ketuntasan Belajar Individu = Skor yang diperoleh Skor maksimal x 100 Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu bila diperoleh presentasi daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. 2. Ketuntasan belajar secara klasikal Presentasi daya tuntas klasikal = Banyaknya siswa yang tuntas Banyaknya siswa keseluruhan x 100 Suatu kelas dikatakan tuntas secara klasikal, jika 85% atau lebih siswa tuntas belajar. 3

3. Daya serap klasikal = Skor Total Peserta Skor Ideal Seluruh Test x 100 Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut: 80 % < NR 100 % : Kriteria sangat baik 60 % < NR 80 % : Kriteria baik 40 % < NR 60 % : Kriteria cukup 20 % < NR 40 % : Kriteria kurang 0 % < NR 20 % : Kriteria sangat kurang Indikator keberhasilan penilaian adalah daya serap individual siswa minimal 65% dan ketentuan klasikal rata-rata 85%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Observasi terhadap aktivitas siswa dan guru dilakukan apada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru yang ditunjuk sebagai observer untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dosediakan. Dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 berikut Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan satu diperoleh skor 21 dari skor maksimal 36 dan pada pertemuan dua diperoleh skor 23. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pertemuan satu adalah 58,33 % dan pertemuan dua 63,88%. Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka dapat diketahui bahwa aktifitas siswa tergolong kategori baik. Pertemuan 1 2 Skor Total yang diperoleh 21 23 Persentese (%) 58,33 % 63,88% Hasil observasi guru secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Sasaran utama observasi ini yaitu melihat aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan observer dengan menggunankan lembar 4

observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan satu diperoleh skor 29 dari skor maksimal 44 dan pada pertemuan dua diperoleh skor 31. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pertemuan satu adalah 65,91% dan pertemuan dua 70,45%. Berdasarkan kriteria taraf keberhasilan tindakan, maka dapat diketahui bahwa aktifitas siswa tergolong kategori baik. Tabel 2. Observasi Aktivitas Guru Siklus I Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklusi dengan menerapkan metode bimbingan, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes kepada siswa yang merupakan akhir dari siklus I. Tes yang diberikan dalam bentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil analisis tes akhir tindakan secara singkat dilihat pada Tabel 3. Daya serap klasikal Pertemuan 1 2 Skor Total 29 31 Persentese (%) 65,91% 70,45% Tabel 3. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus I Jumlah skor 1140 Skor maksimal 1600 Daya serap klasikal 71,26 % Presentase Tuntas Belajar 68,75% Skor total peserta tes Persentase daya serap klasikal x 100% Skor maksimal seluruh tes Ketuntasan belajar klasikal 1140 x 100% 1600 71,26% Banyaknya siswa yang tuntas Persentase ketuntasan belajar x 100% Banyak siswa seluruhnya 11 x 100% 16 68,75% 5

Tabel 4. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus I Jumlah 298 Skor maksimal 512 Rata-rata 58% Tabel 5. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus I Jumlah 325 Skor maksimal 512 Rata-rata 63% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada pembelajaran siklus I dan hasil tes tindakan, maka peneliti merencanakan tindakan yang lebih efektif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Adapun hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I yaitu: a. Kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran belum maksimal, b. Kemampuan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan guru masih rendah, c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran belum maksimal, Hasil observasi siswa secara singkat dapat dilihat pada Tabel 6. Sasaran utama observasi ini yaitu melihat aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan satu diperoleh skor 30 dari skor maksimal 36 dan pada pertemuan dua diperoleh skor 32. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pertemuan satu adalah 83,33 % dan pertemuan dua 88,88%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa aktifitas siswa tergolong kategori sangat baik. Tabel 6. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 2 Skor Total 30 32 Persentese (%) 83,33% 88,88% Hasil observasi guru dapat dilihat pada Tabel 7. Sasaran utama dilakukan observasi ini yaitu melihat aktivitas guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tabel 7. Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1 2 Skor Total 41 43 Persentese (%) 93,18% 97,72% 6

Hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan satu diperoleh skor 41 dari skor maksimal 44 dan pada pertemuan dua diperoleh skor 43. Hasil pengolahan data diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pertemuan satu adalah 93,18% dan pertemuan dua 97,72%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas guru dalam pelaksanaan tindakan tergolong kategori sangat baik. Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan metode bimbingan, kegiatan selanjutnya adalah pemberian tes kepada siswa yang merupakan akhir dari siklus II. Tes yang diberikan dalam bentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 nomor. Hasil analisis tes akhir tindakan secara singkat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus I Jumlah skor 1370 Skor maksimal 1600 Daya serap klasikal 85,63 % Ketuntasan belajar 100% Daya serap klasikal Skor total peserta tes Persentase daya serap klasikal x 100% Skor maksimal seluruh tes Ketuntasan belajar klasikal 1370 x 100% 1600 85,63% Banyaknya siswa yang tuntas Persentase ketuntasan belajar x 100% Banyak siswa seluruhnya 16 x 100% 16 100% Tabel 9. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 Siklus II Jumlah 424 Skor maksimal 512 Rata-rata 83% 7

Tabel 10. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 Siklus II Jumlah 452 Skor maksimal 512 Rata-rata 88% Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru serta hasil tes pada pembelajaran siklus II, selanjutnya melakukan refleksi untuk mengetahui pengaruh dari pemberian tindakan. Adapun hasil refleksi pelaksanaan tindakan yaitu: a. kesiapan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah maksimal, b. kemampuan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan guru sudah meningkat, c. guru menyampaikan indikator pembelajaran sudah maksimal. Pembahasan Hasil observasi aktivitas siswa dan guru siklus I yang dibagi menjadi dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama kegiatan belajar mengajar dan pertemuan kedua adalah mengevaluasi hasil belajar siswa, proses belajar mengajar menunjukkan bahwa kegiatan belajar siswa tergolong kategori cukup dengan persentase pertemuan satu58,33 % dan pertemuan dua 63,88%. Berdasarkan kategori tersebut masih ada aspek belajar siswa yang perlu ditingkatkan, sehingga proses belajar siswa menjadi lebih efektif. Kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan pertama dan kedua tergolong kategori baik, dengan persentase pertemuan satu65,91% dan pertemuan dua 70,45%. Berdasarkan kategori aktifitas yang dilakukan guru dalam proses mengajar siklus I sudah baik, tetapi masih ada kriteria yang perlu ditingkatkan guna mencapai taraf keberhasilan tindakan yang lebih tinggi. Aspek yang perlu ditingkatkan aktifitas siswa maupun guru dapat dilihat pada hasil refleksi siklus I. Berdasarkan kategori taraf keberhasilan tindakan baik siswa maupun guru di siklus I, masih perlu ditingkatkan sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Hasil dari perbaikan tindakan siswa dan guru dapat dilihat pada refleksi siklus II. Taraf keberhasilan aktifitas siswa tergolong kategori sangat baik, dengan persentase pertemuan satu 83,33 % dan pertemuan dua 88,88%. Upaya guru untuk meningkatkan aktifitas mengajar tampak melalui kategori taraf keberhasilan tindakan yang tergolong kategori sangat baik dengan persentase pertemuan satu 93,18% dan 8

pertemuan dua 97,72%. Disiklus II aktifitas belajar mengajar sudah maksimal dengan adanya keterlibatan fisik maupun mental dari siswa dan guru. Hasil belajar siklus I dapat dilihat berdasarkan hasil evaluasi yakni tuntas daya serap individu 11 orang dan 5 orang belum tuntas, tuntas daya serap klasikal 73,19% dan tuntas belajar klasikal 68,75 %. Hasil evaluasi siklus I belum tuntas daya serap klasikal. Siswa yang belum tuntas daya serap individu disebabkan aktivitas belajar siswa kurang aktif, seperti mengajukan dan menjawab pertanyaan. Selain disebabkan oleh aktivitas siswa yang belum efektif, rendahnya hasil belajar dapat pula disebabkan oleh aktivitas guru. Seperti aktivitas guru pada siklus I masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, seperti guru hanya menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak menuliskan di papan tulis. Menulis tujuan sangat penting dilakukan, dengan melihat tujuan pembelajaran siswa akan lebih paham apa yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru, masih perlu ditingkatkan. Pada proses kegiatan ini guru mendengarkan secara aktif dan menyampaikan ide/pendapat mengenai materi tetapi tidak mengajukan pertanyaan siswa lain sehingga kreativitas siswa untuk lebih berkonsentrasi masih kurang. Selain dipengaruhi oleh beberapa kelemahan guru di atas, terjadi pula kelemahan pada saat pengulangan konsep. Proses ini guru tidak melibatkan siswa, sehingga guru tampak aktif sedangkan siswa menjadi tampak pasif. Sesungguhnya proses tersebut akan lebih baik jika guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa melakukan pengulangan konsep-konsep yang telah dipelajari sehingga siswa benar-benar mengalami proses pembelajaran. Hasil evaluasi siklus II menunjukkan bahwa semua siswa tuntas, dengan ketuntasan belajar daya serap klasikal 83,33% dan tuntas belajar klasikal 100%. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siklus II siswa yang belum tuntas disebabkan siswa masih kurang aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan siswa tersebut pada proses belajar mengajar berlangsung siswa tidak sepenuhnya memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Seperti melakukan aktifitas yang mengganggu teman ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung, dan ada yang 9

bersikap pasif, sehingga mereka kadang tampak seperti sedang menghayal. Sedangkan dilihat dari aktifitas guru dalam proses belajar mengajar, keseluruhan kriteria yang menjadi penilaian terlaksana dengan baik. Meskipun demikian disini guru belum memberikan tindakan khusus terhadap ketiga siswa yang belum tuntas, seperti memberikan dorongan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan serta wawan cara khusus yang bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi sehingga hasil belajarnya belum tuntas. Selain beberapa hal di atas yang menyebabkan siswa tidak tuntas dapat pula dipengaruhi kemampuan siswa yang rendah untuk memahami pelajaran, atau juga beberapa faktor lain yang tidak masuk kriteria dalam penelitian ini, seperti dikemukan oleh Hakim (2005), beberapa hal mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu: faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri yang terdiri atas faktor biologis dan faktor fisiologis. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri yang terdiri atas faktor lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Penerapan metode bimbingan cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini dapat mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru, menjadi belajar dengan banyak berfikir. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan uraian di atas dapat disimpulkan yaitu hasil belajar siswa siklus I, tuntas individu 11 orang dan tidak tuntas individu 5 orang, persentase ketuntasan daya serap klasikal 71,26%, dan persentase ketuntasan belajar klasikal 68,75%. Terjadi peningkatan di siklus II,semua siswa dinyatakan tuntas daya serap individu, dengan persentase daya serap klasikal 85,63%, dan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 100%. 10

Saran Metode bimbingan dalam pembelajaran diharapkan dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Darmadi I wayan, Ratman, (2010). Ilmu Alamiah Dasar. FKIP Universitas Tadulako Palu: Tidak diterbitkan Depdiknas. (2016). Penilaian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hakim, T., (2005). Belajar Secara Evektif. Puspa Suara. Anggota KAIP, Jakarta. Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya Sudjana, Nana. (2010). Proses danhasil Belajar. Jakarta : Bumi Aksara. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera. 11