BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. masyrakat akan perkembangan olahraga prestasi di Indonesia khususnya.dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola. Kata Sal yang diambil dari kata sala atau salao yang berarti didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal pada tahun 1989. Olahraga ini baru masuk Indonesia pada abad 21 atau medio tahun 2000-an, dan baru mendapat tempat di PSSI pada tahun 2004. Meskipun tergolong baru, futsal memang mampu menarik minat banyak orang kerena permainan yang mirip dengan sepak bola ini dapat dimainkan oleh siapa saja dan kapan saja. Tidak heran apabila futsal berkembang dengan cepat, hal itu ditandai dengan banyak berdirinya lapangan-lapangan futsal dan munculnya perkumpulan atau klub futsal yang tidak hanya di kota besar bahkan sampai ke setiap daerah, dan maraknya diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan yang diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet futsal yang handal yang mampu berprestasi baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, dibutuhkan berbagai aspek latihan yang meliputi aspek fisik, teknik, taktik dan mental. Seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988:100) bahwa : untuk membantu atlet 1

2 meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin, ada empat aspek yang perlu diperhatikan secara seksama oleh atlet, yaitu latihan teknik, taktik, fisik, dan mental. Melatih ke empat aspek latihan tersebut akan sangat membantu atlet mencapai prestasi yang maksimal. Untuk dapat berprestasi di cabang olahraga futsal, setiap pemain harus memiliki teknik - teknik dasar permainan futsal yang benar. Halim (2009:73) menjelaskan sebagai berikut : Teknik bermain futsal mencakup, (1) Goal Keeping, (2)Passing, (3)Dribbling, dan (4)Shooting. Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas salah satu teknik dasar permainan futsal yaitu dribbling. Menurut Saputra (2006:9) Dribbling adalah metode individual yang digunakan oleh para pemain untuk bergerak dengan bola dari satu titik ke titik lainnya. Untuk melakukan dribbling pada permainan futsal ada 4 cara yaitu : dengan kaki bagian dalam (inside foot), dengan kaki bagian luar (outside foot), dengan punggung kaki (instep foot),dan dengan telapak kaki (soll foot). Dribbling merupakan teknik dasar yang sering dilakukan pada saat permainan futsal berlangsung. Karena lapangan yang relatif kecil sehingga memungkinkan setiap pemain akan selalu sering mendapat bola. Kemampuan dribbling pada pemain futsal memilki tujuan untuk mendekati jarak ke sasaran (gawang), melewati lawan, serta menghambat permainan lawan.

3 Dribbling juga merupakan salah satu teknik dasar yang memiliki peranan penting dalam permainan futsal, tidak heran jika para pengamat futsal khususnya mengatakan bahwa mahirnya seorang pamain dapat dilihat pada bagaimana seorang pemain tersebut menggiring bola. Kemahiran saat dribbling dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain; rasa percaya diri, teknik dan konsentrasi penuh pada sasaran yang berpengaruh terhadap koordinasi gerak atlet saat melakukan dribbling. Untuk memiliki keterampilan dribbling yang baik atlet tidak hanya berlatih dribbling itu sendiri namun harus melatih pula kondisi fisiknya diantaranya daya tahan, kecepatan, kekuatan, dan flaksibilitas. Namun dalam penelitian ini penulis hanya meneliti dua kondisi fisik yaitu kecepatan dan kelincahan. Pada saat melakukan dribble pemain harus memiliki kecepatan yang baik, kecepatan menurut Harsono (1988 : 216) menjelaskan bahwa : kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya, atau menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Dilihat dari fungsi dribble itu sendiri yaitu mendekatkan jarak ke sasaran dan penjelasan menurut Robert Koger (2007 : 52) yang telah di alih bahasakan oleh Saka Mitra Kompetensi menjelaskan bahwa: Giringlah bola menjauhi musuh anda, paksalah mengejar anda, usahakan selalu bergerak ke ruang terbuka dilapangan. Dari penjelasan di atas bahwa seseorang pemain ketika memiliki kecepatan ketika dribble akan sulit di kejar oleh musuhnya.

4 Kekuatan otot merupakan salah satu komponen fisik yang penting dan sangat berguna untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Seperti yang di jelaskan Harsono (1988 : 177) seperti yang tertera pada halaman 4 Pertama, oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet agar tidak mengalami cedera. Ketiga, oleh karena kekuatan, atlet lari akan lebih cepat, melempar atau menendang akan lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi sendi. Dari penjelasan di atas maka penguasaan teknik dasar akan baik bila memiliki kekuatan yang bagus termasuk teknik dribbling akan baik bila atlet memiliki kekuatan yang bagus sehingga akan tercapai prestasi yang maksimal. Dari penjelasan sebelumnya, penulis sangat tertarik untuk mengetahui kontribusi kecepatan dan kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal. B. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah penelitian adalah kontribusi kecepatan dan kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal, dengan demikian yang menjadi pertanyaan penelitian adalah : 1. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari kecepatan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal?

5 2. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal? 3. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari kecepatan dan kekuatan otot tungkai secara bersama sama terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui kontribusi yang positif dari kecepatan terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal. 2. Untuk mengetahui kontribusi yang positif dari kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal. 3. Untuk mengetahui kontribusi yang positif dari kecepatan dan kekuatan otot tungkai secara bersama sama terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal. D. Manfaat Penelitian bermanfaat : Penulis berharap semoga dari penelitian yang dilakukan ini, dapat

6 1. Untuk memberikan referensi kepada pelatih bahwa untuk memiliki teknik dasar yang baik maka dibutuhkan latihan-latihan kondisi fisik yang sistematis sesuai dengan kemampuan fisik atlet. 2. Untuk memperoleh pemahaman secara teoretis yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih maupun pemain bahwa unsur latihan kondisi fisik kecepatan dan kekuatan otot tungkai merupakan usur latihan yang penting dalam teknik dasar futsal terutama teknik dribble. E. Batasan Penelitian Batasan penelitian sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Agar penelitian ini lebih terarah. Mengenai pembatasan masalah dijelaskan oleh Arikunto (1990: 15) bahwa: Bagian dari proposal maupun laporan penelitian tempat penelitian memberikan penjelasan kepada orang tentang hal hal yang berkenaan dengan kegiatan penelitian. Berdasar pada penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal seperti yang tertera pada halaman 7. 1. Variabel bebas yaitu kontribusi kecepatan (X 1 ), kekuatan otot tungkai (X 2 ). 2. Variabel terikat yaitu hasil teknik dasar dribbling (Y).

7 3. Masalah penelitian terbatas pada pengaruh kontribusi kecepatan, kekuatan otot tungkai terhadap keterampilan teknik dasar dribbling pemain futsal. 4. Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pemain sepakbola LPI SMAN 1 Cimahi yang berjumlah 20 orang. 5. Sampel diambil menggunakan Teknik sampling purposive, dari jumlah populasi 20 peneliti mengambil 16 orang untuk dijadikan sampel penelitian. 6. Alat ukur yang digunakan adalah tes dribbling dari Nurhasan dengan validitas sebesar 0,92 dan reliabilitas 0,99. F. Anggapan Dasar Anggapan dasar menurut Arikunto (1993:55) mengatakan bahwa Anggapan dasar adalah suatu gagasan letak persoalan atau permasalahan dalam hubungan yang lebih luas. Permainan futsal merupakan permainan yang menuntut adanya kerjasama tim dalam meraih kesuksesan, tetapi menuntut pula adanya kemampuan dari setiap individu pemain dalam menguasai tekhnik, taktik, fisik, dan mental yang baik dalam pelaksanaan permainannya. Dalam olahraga permainan ini, diperlukan hal-hal yang menunjang kearah pencapaian prestasi. Hal tersebut diantaranya adalah keterampilan penguasaan teknik permainan futsal, pengalaman bermain dan kondisi fisik. Untuk mencapai semua itu, diperlukan suatu latihan yang tepat

8 dalam menyajikan program latihan yang diberikan pelatih pada atletnya, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dribbling sebagai bagian dari teknik dasar permainan futsal harus mendapatkan perhatian khusus dari pelatih, karena teknik dasar dribbling ini merupakan suatu cara yang membantu memenangkan sebuah tim dalam suatu pertandingan. Seperti yang dikemukakan oleh Saputra (2006:17) bahwa : Seorang penggiring bola yang sangat cepat adalah aset yang sangat berharga bagi sebuah tim karena ia menjadi pemain yang akan membuka peluang-peluang terbaik bagi terciptanya kemenangan. Maka itu untuk memiliki teknik dasar dribbling yang baik pemain futsal harus memiliki kondisi fisik yang baik pula karena dengan memiliki kondisi fisik yang baik pemain futsal akan mudah menguasai teknik dasar hal ini separti di jelaskan oleh Harsono (2001 : 4) bahwa : kalau kondisi fisik atlet baik, maka dia akan lebih cepat pula menguasai teknik-teknik gerakan yang di latihkan. Sama hal dalam melakukan teknik dribble bukan hanya melatih dribble itu sendiri tetapi dibutuhkan latihan-latihan fisik yang menunjang untuk pemain dalam melakukan teknik dribble yaitu kecepatan dan kekuatan otot tungkai. Dari uraian di atas bahwa kecepatan dan kekuatan otot tungkai merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain dalam rangkaian gerakan dribble. Kecepatan dibutuhkan pemain untuk menjauh dari kejaran atau penjagaan pemain lawan ketikan melakukan dribble. Seperti yang di jelaskan Harsono (1988 : 177) bahwa :

9 Pertama, oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan memegang peranan yang penting dalam melindungi atlet agar tidak mengalami cedera. Ketiga, oleh karena kekuatan, atlet lari akan lebih cepat, melempar atau menendang akan lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi sendi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot tungkai memberikan dukungan dan membantu pemain agar gerak koordinasi teknik untuk menjadi lebih baik, serta membantu pemain untuk lebih cepat dalam menggiring bola. G. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah perumusan sementara terhadap suatu masalah, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nurhasan (2002: 90) bahwa hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu di uji kebenarannya. Berdasarkan anggapan dasar yang diungkapkan oleh penulis diatas, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah: 1. Terdapat kontribusi yang positif dari kecepatan terhadap teknik dasar dribble pemain futsal SMAN 3 Cimahi. 2. Terdapat kontribusi yang positif dari kekuatan otot tungkai terhadap teknik dasar dribble pemain futsal SMAN 3 Cimahi. 3. Terdapat kontribusi yang positif dari kecepatan dan kekuatan otot tungkai secara bersama - sama terhadap keterampilan teknik dasar dribble pemain futsal SMAN 3 Cimahi.

10.