Journal of Sport Sciences and Fitness

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Unnes Journal of Sport Sciences

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

Unnes Journal of Sport Sciences

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

Journal of Physical Education, Health and Sport

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

Journal of Physical Education, Health and Sport

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

Journal of Sport Sciences and Fitness

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

Unnes Journal of Sport Sciences

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

MHD. ARIF

Journal of Physical Education and Sports

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

SKRIPSI. Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1. Untuk Mencapai gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang.

Journal of Physical Education and Sports

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Journal of Sport Sciences and Fitness

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA KAKI DENGAN AKURASI SHOOTING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA BALAI BARU PADANG JURNAL

JURNAL OLEH: EKO PURWANTO NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd 2. Moh. Nurkholis, M.Or

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata kunci: panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kekuatan ayunan tungkai, kekuatan otot perut, jauhnya tendangan siswa.

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

Journal of Sport Sciences and Fitness

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN ANTARA REACTION TIME DAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN PUKULAN PADA CABANG OLAHRAGA TINJU

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA PERKUMPULAN SEPAKBOLA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Transkripsi:

JSSF 2 (2) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf SUMBANGAN PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL SERVIS Ahmad Shodikin Setya Rahayu, Sri Sumartiningsih Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Juni 2013 Disetujui Juli 2013 Dipublikasikan Agustus 2013 Keywords: Leg Length; Leg Muscle Strength; Abdominal Muscle Strength; The Results Of Up service Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui sumbangan panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut terhadap hasil servis atas sepak takraw anggota Klub Lambao Putro Pekalongan. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei tes dan pengukuran. Anthropometer digunakan untuk mengukur panjang tungkai, Back and Leg Dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tungkai, dan Sit-Up Test untuk mengukur kekuatn otot perut. Diperoleh hasil, panjang tungkai memberikan sumbangan sebesar 2,2%, kekuatan otot tungkai sebesar 7,3%, kekuatan otot perut sebesar 3,6%, dan secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 13,1% terhadap hasil servis atas. Kekuatan otot perut memberikan sumbangan paling besar, diikuti panjang tungkai yang memberikan sumbangan terbanyak kedua, dan kekuatan otot tungkai yang memberikan sumbangan paling kecil terhadap hasil servis atas. Abstract A study to determine the contribution of leg length, leg muscle strength, and the strength of your abdominal muscles to yield the sepak takraw service club members Lambao Putro Pekalongan. The approach is a quantitative survey of test and measurement techniques. Anthropometer used to measure limb length, Back and Leg Dynamometer to measure the strength of the leg muscles, and Sit-Up Test to measure kekuatn abdominal muscles. Obtained results, long legs gives a contribution of 2,2%, strength leg muscle by 7,3%, abdominal muscle strength by 3,6%, and together contributed 13,1% to the results of the service. Abdominal muscle strength contributed the most, followed by leg length which contributes the second highest, and the strength of the leg muscles that contribute least to the results of the service. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Kampus Sekaran Gunung Pati Semarang 50229 Telp.(024) 8508007. Fax. 8508007 Email: shodikinahmad22@yahoo.co.id ISSN 2252-6528 1

PENDAHULUAN Ahmad Shodikin / Journal of Sport Sciences and Fitness 2 (2) (2013) Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan penulis saat mengikuti latihan di Klub Lambao Putro secara berkala, penulis mengamati dan menemukan suatu permasalahan dalam servis sepak takraw, yaitu perbedaan hasil servis yang dilakukan oleh server dengan karakter yang berbeda. Karakter yang dimaksud penulis adalah berdasarkan kualitas biometric/ukuran antropometrik, dan kapasitas motorik. Kualitas biometric disini yaitu panjang tungkai, dan kapasitas motoriknya yaitu kekuatan, meliputi kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut. Penulis memilih kekuatan otot tungkai sebagai variabel bebasnya karena permainan sepak takraw dominan menggunakan kaki, dan penulis memilih kekuatan otot perut sebagai variabel bebas berikutnya karena menurut pernyataan Pelatih Klub tersebut yang menyatakan bahwa kekuatan otot perut dalam olahraga sepak takraw harus kuat kalau mau jadi pemain yang bagus karena kekuatan otot perut di sini sebagai pusat dari semua gerakan, apalagi servis atas. Dan juga tambahan referensi dari penelitian sebelumnya yang diambil dari Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia tentang Hubungan antara kecepatan reaksi, fleksibilitas sendi panggul, dan keseimbangan dengan hasil sepak mula/servis dalam permainan sepak takraw, namun untuk hasil penelitiannya tidak di publikasikan. Ditambah lagi jurnal penelitian dengan judul Relationship Between Muscular Strength and Kicking Performance yang menjelaskan bahwa antara kekuatan otot dengan hasil tendangan terdapat korelasi yang positif. Karena hal inilah penulis berfikir untuk melakukan penelitian tentang servis atas yang kaitannya dengan sumbangan panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut. Servis dalam sepak takraw memang awalnya merupakan teknik dasar pembuka permainan atau pertandingan. Namun kini pada permainan tingkat tinggi, servis sangatlah penting karena selain membuka permainan, servis juga merupakan serangan untuk 2 mengacaukan pertahanan lawan sehingga memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Kesalahan atau kegagalan dalam melakukan servis berarti hilangnya kesempatan bagi regu itu untuk mendapatkan angka. Tekong hendaknya dapat membuat servis yang baik dan dapat mencari sasaran yang lemah dari lawan dan lawan sulit untuk menerima dan mengontrolnya (Sulaiman, 2008:22). Ada banyak aspek penting dalam sepak takraw diantaranya kekuatan otot, yang menurut Kusworo (2010) secara fisiologis adalah kemampuan otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan atau beban. Sedangkan secara mekanis kekuatan otot adalah sebagai gaya yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu kali kontraksi maksimal. Permainan sepak takraw juga terdapat beberapa bentuk keterampilan khusus untuk menyerang yang harus dikuasai oleh pemain, yaitu lemparan servis, servis, umpan lambung, spike (Engel, 2010). Kusworo (2010) menyebutkan, untuk mencapai prestasi yang baik atlet/non atlet harus memiliki: kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya ledak, kelincahan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. Teknik servis atas didukung oleh tungkai yang panjang memungkinkan bola dapat ditendang dengan kuat dan lebih menukik. Hal ini disebabkan pada saat bola ditendang pada posisi kaki di atas, seluruh badan mulai dari kaki tumpu, pinggang dan kaki pemukul bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak. Guna mendapatkan tendangan servis atas yang baik dibutuhkan kekuatan otot kaki dan juga memerlukan kemampuan keterampilan khusus, karena gerakan servis atas merupakan satu kesatuan gerak yang utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Agar dapat mengayunkan kaki yang kuat diperlukan kekuatan otot tungkai dan juga pada kaki penumpu harus kuat sehingga tenaga bisa tersalur pada kaki yang melakukan servis. Kekuatan ayunan kaki ke atas selain dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai

juga memerlukan kekuatan otot perut yang berperan mengatur daya gerak disaat terjadi gerakan tubuh untuk mendukung penampilan badan pada saat tendangan servis dilakukan oleh kaki, serta panjang tungkai sebagai pengungkit pada saat melakukan tendangan servis atas. METODE Jenis penelitiannya yaitu penelitian primer dengan survei tes dan pengukuran. Populasinya adalah seluruh anggota Klub Lambao Putro Pekalongan yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah sampling jenuh. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil servis atas. Instrument dalam penelitian ini meliputi a) Anthropometer digunakan untuk mengukur panjang tungkai, b) Back and Leg Dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tungkai, dan c) Sit-Up Test untuk mengukur kekuatn otot perut, serta d) Service Test untuk mengetahui hasil kemampuan servis atas. Analisis data penelitian menggunakan teknik deskriptif statistic dengan perhitungan regresi sederhana dan ganda. Pengujian hipotesis dilakukan setelah data diperoleh, kemudian diolah dengan program bantu SPSS for windows release 18 (Santoso, 2002). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Deskripsi Hasil analisis data Variabel R R 2 F hitung Sig Keterangan 0,372 0,139 2,898 0,106 1. Panjang tungkai terhadap hasil servis 2. Kekuatan otot tungkai terhadap hasil servis 3. Kekuatan otot perut terhadap hasil servis 0,114 0,013 0,236 0,633 0.388 0,151 3,192 0,091 4. Panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan otot perut terhadap hasil servis 0,437 0,191 1,260 0,321 Sumber : Hasil analisis data penelitian 2012 3 Berdasarkan analisis yang dikonsultasiikan dengan harga Fhitung tingkat si 0,05, besarnya nilai Sig. dari masingmasing variabel lebih besar dari 0,05. Maka, dapat diputuskan Ho yang berbunyi Sumbangan yang diberikan oleh panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut baik secara terpisah maupun secara bersama-sama terhadap hasil servis atas sepak takraw termasuk dalam kategori besar ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada sumbangan antara panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut baik secara terpisah maupun secara bersamasama terhadap hasil servis atas sepak takraw diterima. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, dan kekuatan otot perut baik secara terpisah maupun secara bersama-sama terhadap hasil servis atas sepak takraw dapat dilihat dari hasil R2. Beradasarkan hasil analisis diperoleh nilai R2 panjang tungkai sebesar 0,139, kekuatan otot tungkai sebesar 0,013, dan kekuatan otot perut sebesar 0,151, dan secara bersama-sama sebesar 0,191, maka dapat dihitung bahwa sumbangan panjang tungkai sebesar 13.9%, kekuatan otot tungkai sebesar 1,3%, kekuatan otot perut sebesar 15,1%, secara bersama-sama sebesar

19,1% dan sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Gambar 1. Bagan Besarnya Korelasi Sumber: Data Hasil Penelitian 2012 Gambar 2. Diagram Batang Korelasi Sumber: Data Hasil Penelitian 2012 4

Gambar 3. Diagram Pie Sumber: Data Hasil Penelitian 2012 Tabel 2. Smbangan relatife dan sumbangan efektif antara panjang tungkai (X1), kekuatan otot tungkai (X2), dan kekuatan otot perut (X3) terhadap hasil servis (Y) Variabel Sumbangan relatif Sumbangan efektif Panjang tungkai 7,20% 2,2% Kekuatan otot tungkai 61,3% 7,3% Kekuatan otot perut 30,9% 3,6% Total 100% 13,1% Sumber: Hasil analisis data penelitian 2012 Sumbangan Panjang Tungkai Terhadap Hasil Servis Atas Berdasarkan hasil analisis, hipotesis awal ditolak, ini berarti variabel panjang tungkai tidak berpengaruh terhadap variabel dependen servis atas. Artinya bahwa baik tidaknya hasil servis atas tidak begitu dipengaruhi oleh panjang tungkai. Hipotesis awal ditolak karena beberapa faktor diluar penelitian yang lebih memberikan pengaruh, diantaranya faktor kondisi fisik anggota KLub seperti power, kecepatan, kelentukan, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, dan masih banyak lagi yang lainnya yang kemudian perlu diteliti lagi.. Walaupun panjang tungkai tidak memberikan pengaruh yang terhadap hasil servis atas bukan berarti komponen panjang tungkai diabaikan begitu 5 saja oleh para pemain maupun pelatih KLub tersebut.. Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Hasil Servis Atas Berdasarkan hasil analisis hipotesis awal ditolak, ini berarti variabel kekuatan otot tungkai tidak berpengaruh terhadap variabel dependen servis atas. Artinya bahwa baik tidaknya hasil servis atas tidak begitu dipengaruhi oleh kekuatan otot tungkai, apalagi dalam penelitian ini data kekuatan otot tungkai yang di dapat saat tes, rata-ratanya kecil. Hipotesis awal ditolak karena beberapa faktor diluar penelitian yang lebih memberikan pengaruh, diantaranya kesungguhan dalam melakukan tes, tingkat kecerdasan memahami materi, penguasaan teknik individu, lamanya latihan, faktor kondisi fisik seperti power,

kecepatan, kelentukan, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, dan masih banyak lagi yang lainnya yang kemudian perlu diteliti lagi. Walaupun panjang tungkai tidak memberikan pengaruh yang terhadap hasil servis atas bukan berarti komponen panjang tungkai diabaikan begitu saja oleh para pemain maupun pelatih Klub tersebut. Sumbangan Kekuatan Otot Perut Terhadap Hasil Servis Atas Berdasarkan hasil analisis hipotesis awal ditolak, ini berarti variabel kekuatan otot perut tidak berpengaruh terhadap variabel dependen servis atas. Artinya bahwa baik tidaknya hasil servis atas tidak begitu dipengaruhi oleh kekuatan otot perut. Hipotesis awal ditolak karena beberapa faktor diluar penelitian yang lebih memberikan pengaruh, diantaranya kesungguhan dalam melakukan tes, tingkat kecerdasan memahami materi, penguasaan teknik individu, lamanya latihan, faktor kondisi fisik seperti power, kecepatan, kelentukan, kelincahan, daya tahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan reaksi, dan masih banyak lagi yang lainnya yang kemudian perlu diteliti lagi. Walaupun hasil penelitian ini kekuatan otot perut tidak memberikan pengaruh yang terhadap hasil servis atas bukan berarti komponen kekuatan otot perut diabaikan begitu saja oleh para pemain maupun pelatih Klub tersebut. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot perut secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 19,10% dengan kategori sedang terhadap hasil servis atas sepak takraw pada anggota Klub Lambao Putro Pekalongan Tahun 2012 dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Panjang tungkai memberikan sumbangan korelasi yang kecil yaitu 13,9%, sumbangan relatif 7,2% kategori kecil, dan sumbangan efektif 2,2% kategori 6 kecil terhadap hasil servis atas sepak takraw. Kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan korelasiyang sangat kecil yaitu 1,3%, sumbangan relatif 61,3% kategori besar, dan sumbangan efektif 7,3% kategori besar terhadap hasil servis atas sepak takraw. Kekuatan otot perut memberikan sumbangan yang kecil yaitu 15,1%, sumbangan relatif 30,9% kategori sedang, sumbangan efektif 3,6% kategori sedang terhadap hasil servis atas sepak takraw. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta. Dahlan, 2004. Statistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta: Arkans Kellis, dan Athanasios Katis, 2007. Biomechanical characteristics and determinants of instep soccer kick. Yunani: Aristotle University of Thessaloniki. Kusworo, 2008. Tes Pengukuran Dan Evaluasi Olahraga. Semarang: Widya Karya Lazaridis, Relationship Between Muscular Strength and Kicking Performance. Thessaloniki: Hellas. Manolopoulos et all, 2004. Effects of combined strength and kick coordination training on soccer kick biomechanics in amateur players. Serres: Department of Physical Education and Sport Science. Sumosardjuno, 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga 2. Jakarta: PT Gramedia. Sulaiman, 2008. Sepak Takraw Pedoman Bagi Guru Olahraga, Pembina, Pelatih, Dan Atlet. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Suntoda, 2007. Pedoman Dan Instrumen Praktikum Tes Dan Pengukuran OLahraga. Bandung: Upi. Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.