BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsep pemasaran tradisional yang berfokus pada keistimewaan dan manfaat dari produk

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

Konsep pemasaran terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor-faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Memperoleh pelanggan-pelanggan yang setia adalah cita-cita terbesar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.

BAB I PENDAHULUAN. dikelola sendiri yang biasa disebut sebagai guet house. Menurut AHMA

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan ataupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. manfaat dalam menciptakan kesempatan kerja dan pelesatrian alam serta nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bidang usaha yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini akan merangkum, membahas dan mengetahui hubungan antara variabel

public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis kafe di Indonesia saat ini khusunya dikota-kota besar semakin

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggannya. Perusahaan berlomba-lomba menerapkan strategi

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman lebih yang melibatkan emosi, perhatian personal dan panca indera.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jasanya dengan merangsang unsur unsur emosi konsumen yang menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi, rutinitas masyarakat yang meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP REVISIT INTENTION WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya produk smartphone baru yang muncul, telah mendorong perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan suatu bisnis tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

ANALISIS PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI RESTORAN HANAMASA GUBENG SURABAYA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalamnya, tetapi dalam memberikan kreativitas, pengelola restoran harus dapat

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah sektor yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu nagara,

Ratih Kusuma Dewi Srikandi Kumadji M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. melihat konsumen sebagai manusia rasional dan emosional yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, hal ini dikarenakan Kota Batu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Ratih Kusuma Dewi Srikandi Kumadji M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. harinya dengan penuh aktivitas yang terkadang membuat stress, jenuh, penat, tegang dan rasa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan dan minuman berkembang dengan pesat di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha bangkit dari krisis ekonomi tahun 1998, Indonesia mulai

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan bisnis telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suasana, ataupun menjalin keakraban, bahkan saat ini komoditas pekerbunnan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disuguhkan para pengusaha bisnis kepada konsumen. Dalam melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha dihadapkan pada tantangan-tantangan yang baru agar dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2006 bertepatan dengan hari. Shopping Center di jalan Panembahan Senopati Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN YANG BERDAMPAK PADA LOYALITAS PELANGGAN DI BAGOES MUSIC STUDIO SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menciptakan penjualan (Musfar dan vivi, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini terbukti dari berbagai macam penemuan yang menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah wisatawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. berisi pendapat peneliti mengenai perbaikan terhadap strategi competitive

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran saat ini terus berkembang dan selalu mengalami perubahan, dari konsep pemasaran konvesional menuju konsep pemasaran modern, faktor faktor seperti meningkatnya jumlah persaingan, kecanggihan teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran semakin modern, akan mempercepat dan memacu para pemasar untuk semakin kreatif untuk memasarkan produk dan jasa nya. Pemasaran di Indonesia terdapat produk dan jasa yang mempunyai potensi untuk dikembangkan terutama dalam kegiatan pemasaran yang memberikan tempat yang tepat sebagai peningkatan untuk memberikan nilai positif bagi pelanggan atau konsumen yang merasakan hasil produk dan jasa perusahaan sebagai bentuk sebuah pengalaman baru. Seiring dengan berkembangnya tempat wisata yang berada di Jawa Timur, membuat para pemasar perlu untuk memikirkan suatu konsep pariwisata yang tidak hanya menciptakan kepuasan saja, tetapi dengan pendekatan berdasarkan pengalaman yang dapat menciptakan sensasi keadaan yang baru dan tertentu secara pribadi. Pada era kompetisi yang semakin ketat ini keberhasilan menciptakan persepsi positif dibenak konsumen merupakan faktor paling dalam kesuksesan penjualan suatu produk, maka dari itu perusahaan perlu menyampaikan atau mengkomunukasikan dengan menyentuh sisi emosional konsumen (Wardani,2011). 1

2 Pengalaman merupakan dasar perekonomian baru untuk semua industri, saat ini experience economy tanpa mempedulikan produk atau jasa yang dijual seorang pemasar perlu memberikan pengalaman yang tidak terlupakan bagi pelanggan karena hal inilah yang sangat mereka hargai (Zarem, 2000:28). Konsep pemasaran yang memberikan pengalaman unik kepada pelanggan sudah dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan pengalaman unik, positif dan mengesankan kepada konsumen (Alma dalam Winoto,2012:8). Dengan demikian, konsumen akan terkesan dan pengalaman selama ini akan tertanam dalam benak mereka. Sehingga nantinya konsumen tidak hanya akan loyal tapi juga menyebarkan informasi mengenai produk peusahaan secara word of mouth, dari waktu ke waktu konsep yang memberikan perhatian khusus terhadap pengalaman yang dialami konsumen ketika mengkonsumsi produk ini terus berkembang. Selain itu, semakin banyak perusahaan yang menerapkan konsep ini dalam menjalankan bisnisnya. Experiential marketing, mendorong konsumen untuk dapat membedakan tempat wisata yang satu dengan yang lainnya karena mereka dapat memperoleh pengalaman secara langsung melalui pendekatan sense (panca indera), feel (perasaan), think (cara berpikir), act (kebiasaan), relate (pertalian), saat mereka menggunakan pelayanan jasa tersebut (Nugroho,2010). Dan experiential marketing itu sendiri sangat efektif bagi perusahaan untuk membangun kepuasan kepada konsumen. Dengan adanya lima unsur tersebut, konsumen akan merasakan kepuasan tersendiri dari pengalaman yang mereka dapat selama menikmati pelayanan jasa di perusahaan tersebut..

3 Banyaknya tempat wisata yang bermunculan di Jawa Timur, di kota Batu yang lebih menyediakan tempat wisata cenderung ke banyaknya wahana dan hiburan,hal ini akan menimbulkan suatu persaingan khususnya dalam persaingan harga,fasilitas dan pelayanan perusahaan sejenis yang membuat konsumen atau pengunjung yang datang lebih selektif dalam menentukan pilihannya. Maka dari itu persaingan yang terjadi antar bisnis usaha pariwisata ini mendorong masingmasing perusahaan untuk menciptakan peluang agar dapat menerapkan ide ide baru dalam menarik minat konsumen. Experiential Marketing memberikan peluang pada pelanggan untuk memperoleh serangkaian pengalaman atas merek, produk, dan jasa yang memberikan cukup informasi untuk melakukan keputusan pembelian. Untuk mewujudkan hal tersebut, kemampuan usaha bisnis pariwisata harus dapat memberikan suatu kepuasan dan sebuah pengalaman yang di dapat sesuai kebutuhan dari selera pasar yang berubah ubah, maka dengan sendirinya konsumen lebih sering berkunjung ke tempat pariwisata tersebut. Tetapi pada kenyataannya pelaksanaan kegiatan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, ada tantangan dalam memenuhi akan permintaan atau kepuasan konsumen, karena kebutuhan dan selera individu bersifat kompleks dan dinamis. Experiential marketing harus terus berkembang dan menimbulkan tantangan baru bagi perusahaan yang menerapkannya,oleh karena itu penelitian ini mengangkat dari fenomena yang terjadi pada experiential marketing pada salah satu tempat wisata yang sudah tidak asing lagi. Wisatawan yang mengunjungi akan menjadi obyek penelitian, karena tempat wisata merupakan tempat yang menawarkan banyak hiburan dalam bentuk wahana atau alam,

4 disertai dengan pelayanan dan suasana yang muncul dari hiburan atau wahana apa yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung. Sehingga wisatawan yang berkunjung mendapatkan pengalaman dari awal mereka menjejakan kaki hingga mereka pulang. Sebagai obyek tempat wisata yang memberikan berbagai banyak beragam sarana hiburan yang dapat memberikan sebagian manfaat bagi wisatawan yang berkunjung sebagai pendekatan pengetahuan yang dapat diterima. Wisatawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia pariwisata. Wisatawan sangat beragam, tua muda, miskin kaya, asing nusantara, semuanya mempunyai keinginandan juga harapan yang berbeda (Irawan, 2010 : 12). Obyek tempat wisata yang memberikan tujuan positif dan manfaat bagi wisatawan yang datang dan akan benar-benar dipertimbangkan pengunjung untuk mencoba menikmati kebutuhan berupa fasilitas yang telah disediakan dan dukungan suasana letak wisata yang baik, selama berada di tempat obyek wisata tersebut. Tempat wisata di kota Batu tepatnya yang merupakan daerah yang memiliki udara sejuk dan memiliki banyak potensi wisata alam maupun buatan. Eco Green Park sebuah tempat rekreasi dan taman belajar yang terdapat di kota batu. Obyek wisata ini merupakan satu grup dari obyek wisata Jawa Timur Park selain Museum Satwa, Batu Screet Zoo dan BNS ( Batu Night Spectacular ) yang berlokasi 1 tempat dengan Jawa Timur Park 2 yang terletak di Jl.Oro oro Ombo No 9A, Batu. Eco Green Park merupakan tempat wisata edukasi, di Eco Green Park, wisatawan yang berkunjung dapat belajar soal lingkungan dan ekosistem hijau, edukasi mengenai tanaman hijau hingga alam semesta dikemas dengan menarik dan menghibur bagi wisatawan yang berkunjung, secara langsung dan.

5 tidak langsung para pengunjung yang datang mendapatkan bentuk positif mengenai bagaimana cara kita mencintai baik dari segi kebersihan maupun kelestarian lingkunagn hidup dan mendapat sebuah tujuan agar tetap menjaga lingkungan ekosistem di sekitar. Eco Green Park yang merupakan obyek wisata terbaru di Kota Batu dengan konsep Fun and Study yaitu pembelajaran atau edukasi dengan nuansa alam yang berisi tentang ekosistem, permainan, dan taman burung yang lengkap dan bertaraf International ( www.jawatimurpark.co.id ). Tabel 1.1 Daftar tempat wisata di kota Batu NO 1 2 Nama Objek Wisata Kota Batu Wisata Jawa Timur Park 1 Wisata Jawa Timur Park 2, meliputi BATU Screet Zoo, Museum Satwa 3 4 5 6 7 Eco Green Park - BATU BNS ( BATU Night Spectaculler ) Museum Angkut Pemandian Selecta Kusuma Agrowisata Sumber ( Tempo Interaktif-Batu, 2014 ). Berdasarkan dari tabel 1.1 terlihat bahwa tingkat dimana obyek tempat wisata di kota Batu terdaftar beberapa yang lebih dikenal dan dikunjungi oleh wisatawan, pada obyek tempat wisata tersebut yang memikat bagi pengunjung dengan lingkungan alam yang mendukung di kota batu. Eco green park menjadi

6 bagian dari beberapa obyek tempat wisata modern yang dikenal bagi pengunjung pariwisata alam. Terdapat 35 beragam wahana permainan di Eco Green Park antara lain seperti koleksi candi candi terkenal di Indonesia, Pasar Burung, Bird Show, Geology dan Duck Kingdom yang menyajikan berbagai jenis bebek dari berbagai benua. Eco Green Park juga menghadirkan Jungle Adventure yang mengajak Anda berpetualang di area hutan dengan mengendarai mobil listrik dan di setiap mobilnya Anda akan diberikan pistol mainan untuk merobohkan para pemburu dan penebang pohon liar. Selain Jungle Adventure, juga terdapat wahana rumah terbalik yang memberikan nuansa terbalik di setiap ruangan yang di lewati oleh wisatawan yang berkunjung. Eco Green Park juga menghadirkan wahana lainnya seperti Hydroponic, Eco journey, Insectarium, Dome multimedia, Music Plaza dan berbagai wahana mendidik untuk anak anak belajar sambil berwisata sangat terpenuhi di Eco Green Park. Bagaimana mengelola sampah sehingga menjadikan kesadaran akan pentingnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dunia flora juga tersebar dengan penampilan menarik seperti World of Parrots, Hoticultur Track dan masih banyak beragam wahana lainnya yang dapat para wisatawan nikmati selama berada di Eco Green Park. Untuk tiket masuk, Rp.30.000 (Senin Kamis) dan Rp.40.000 (Jumat Minggu). Berdasarkan uraian definisi dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Experential Marketing pada kunjungan wisatawan di Eco Green Park. Target penelitian adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Sebagian besar dari mahasiswa Universitas.

7 Muhammadiyah Malang tentunya pernah menjadi wisatawan yang berkunjung ke Eco Green Park Batu. Dengan demikian Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Analisis Faktor Experiential Marketing Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Keputusan Berwisata Pada Eco Green Park Batu B. Rumusan Masalah 1. Faktor-faktor apakah dalam experiential marketing yang dipertimbangkan konsumen pada keputusan berwisata di eco green park? 2. Faktor apakah yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam keputusan berwisata pada eco green park? C. Batasan Penelitian Pada penelitian ini pembatasan masalah dilakukan agar penelitian ini terarah sesuai dengan rumusan masalah yang membahas mengenai faktor Experiential Marketing dipertimbangkan konsumen dalam keputusan berwisata pada eco green park. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, secara teori dimana experential marketing terdapat lima unsur variabel yaitu sense (panca indera), feel (perasaan), think (cara berpikir), act (kebiasaan), dan relate (pertalian), (Schmitt dalam Kertajaya 2006:228). D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk mengetahui faktor experiential marketing yang dipertimbangkan konsumen pada keputusan berwisata di eco green park.

8 b. Untuk mengetahui faktor yang dominan, pada experiential marketing dipertimbangkan konsumen dalam keputusan berwisata pada eco green park. 2. Manfaat Penelitian a. Kegunaan Teoristis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pengetahuan untuk penelitian penelitian dibidang manajemen pemasaran terutama yang berkenaan dengan tingkat experiential marketing. b. Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dan bahan masukan terhadap perusahaan di tempat wisata khususnya dalam penentuan strategi pemasaran dengan tingkat experential marketing pada kunjungan wisatawan. c. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan agar peneliti dapat mengetahui lebih mendalam manfaat eperiential marketing didalam bisnis untuk diterapkan kedepan..