MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. SAUNAI\l PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.02/2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
2 inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.02/2015 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA SALIN AN

2016, No tanaman yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti atas hak perlindungan varietas tanaman; d. bahwa berdasarkan pertimban

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

2014, No Pajak Tahun Anggaran 2011 dan Tahun Anggaran 2012; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antar

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN TENTANG PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/PMK.07/2014

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Aloka

4/PMK.07/2016 KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2011, TAHUN ANGGAR

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 213 /PMK.07/2015 '

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PMK.02/2015 TENTANG

, No.2057 tentang Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014 Menurut Provinsi/Ka

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.05/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK!NDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SA:LINAI\T

MENTER!KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALINAN

file://\\ \web\prokum\uu\2004\uu htm

2011, No sebesar selisih antara alokasi definitif dengan jumlah dana yang telah disalurkan dari tahap I sampai dengan tahap II; c. bahwa berdasa

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. Sumber Daya Alam. Migas. Perubahan.

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.05/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10.4 /PMK.06/ 2015 TENTANG

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 03/PMK.07/2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 121/PMK.07/2010 TENTANG

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.412, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pertambangan. Panas Bumi. Alokasi. Dana. Bagi Hasil.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PMK.05/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 17/PMK.07/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK!NQONESIA ALINAN

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG DANA ALOKASI UMUM DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN ANGGARAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 226/PMK.07/2008 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 117/PMK.07/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

MENTERJKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2009 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 270/PMK TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160.2/PMK.07/2008 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 152 /PMK.07/2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.284, 2010 KEMENETERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. Daerah. Pedoman.

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR 212 /PMK.07/2009 TENT ANG

2 d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Jakarta II pada Kementerian Kesehatan, telah dibahas dan dikaji oleh Tim Penil

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 169 / PMK.07 / 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 7 Tahun 2015 Seri E Nomor 6 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 05/PMK.07/2007 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK JNQONES!A SALIN AN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 131.1/PMK.07/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO MO R 219 /PMK. 01/2015. TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA MANAJEMEN ASET NEGARA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

222/PMK.07/2010 ALOKASI DEFINITIF PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KEP

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

2018, No Peraturan Menteri Pertanian Nomor 06/PERMENTAN/ OT.140/2/2012 tentang Pedoman Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan Pertanian, perlu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.122, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. SDA Pertambangan Panas Bumi. Perkiraan.

MENTERJKEUANGAN HEPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

MENTER! KEUANGAN SAUNAI\l PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 72/PMK.02/2015 TENTANG IMBALAN YANG BERASAL DARI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ROYALTI PATEN KEPADA INVENTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang a. bahwa penerimaan royalti atas lisensi paten (royalti paten) milik negara merupakan penerimaan negara bukan pajak sesuai ketentuari. peraturan perunclangundangan; b. bahwa sesuai clengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Bersumber dari Kegiatan Tertentu, sebagian dana penerimaan negara bukan pajak royalti paten clapat cligunakan cleh instansi pemerintah sebagai imbalan kepada inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; c. bahwa clalam rangka memberikan penghargaan clan stanclarclisasi imbalan kepada inventor yang berasal clari penerimaan negara bukan pajak royalti paten, perlu cliatur ketentuan mengenai imbalan kepacla inventor yang menghasilkan penerimaan negara bukan pajak royalti paten; cl. bahwa berdasarkan pertirnbangan sebagaimana climaksucl dalam huruf a, huruf b, clan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Mentcri Keuangan tentang Imbalan Yang Berasal Dari Penerin1aan Negara Bukan Pajak Royalti Paten Kepacla Inventor; Mengingat 1. Undang-Unclang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Unclang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Norn.or 4130); 3. Unclang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 ten.tang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);

MENTER! KEUANGAN - 2-4. Undang-Unclang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Unclang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Bersumber Dari Kegiatan Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3871); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG IMBALAN YANG BERASAL DARI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ROYALTI PATEN KEPADA INVENTOR. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang climaksucl clengan: 1. Inventor adalah orang. yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan icle yang clituangkan ke dalan1 kegiatan yang menghasilkan invensi.

MENTER! KEUANGAN,.., - 0-2. Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. 3. Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau rnemberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. 4. Lisensi adalah iz1n yang diberikan oleh pemegang Paten kepacla pihak lain. berclasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikrn.ati manfaat ekonomi clari suatu Paten yang cliberikan perlindungan dalam jangka waktu clan syarat tertentu. 5. Penerimaan Negara Bukan Pajak Royalti Paten yang selanjutnya clisebut PNBP Royalti Paten aclalah penerimaan negara bukan paj ak yang berasal clari penerimaan royalti atas Lisensi Paten. 6. Imbalan atas PNBP Royalti Paten yang selanjutnya clisebut sebagai Imbalan aclalah biaya yang clikeluarkan clalam bentuk uang yang diberikan kepacla Inventor yang menghasilkan PNBP Royalti Paten. Pasal 2 Pemberian Imbalan bertujuan untuk menclorong pertumbuhan kegiatan inovasi yang berorientasi Paten clan meningkatkan PNBP Royalti Paten atas inovasi tersebut. Pasal3 Imbalan cliberikan kepada Inventor dari sebuah Invensi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. telah diatasnamakan milik negara; b. telah dilisensikan; c. telah menghasilkan PNBP Royalti Paten; clan d. hasil PNBP Royalti Paten telah clisetor ke Kas Negara.

MENTER! KEUANGAN - 4 - Pasal 4 Inventor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 merupakan Inventor yang namanya tercantum dalam sertifikat Paten dan merupakan aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai aparatur sipil negara. Pasal 5 ( 1) Imbalan diberikan berdasarkan jumlah PNBP Royalti Paten yang telah disetor ke Kas Negara. (2) Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian dari persetujuan penggunaan PNBP Royalti Paten instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Jumlah PNBP Royalti Paten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditunjukkan dengan bukti setoran PNBP Royalti Paten yang telah divalidasi. Pasal 6 In1balan dihitung berdasarkan hasil perkalian dasar penghitungan Imbalan dengan tarif Imbalan tertentu. Pasal 7 (1) Dasar penghitungan Imbalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 merupakan hasil perkalian antara PNBP Royalti Paten clengan persentase persetujuan penggunaan PNBP Rciyalti Paten instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangunclangan. (2) PNBP Royalti Paten sebagaimana dirnaksucl pacla ayat (1), merupakan jumlah PNBP Royalti Paten atas 1 (satu) jenis Paten selama 1 (satu) tahun anggaran. Pasal8 Tarif Imbalan tertentu sebagaimana climaksucl dalam Pasal 6, clihitung berclasarkan lapisan nilai dengan persentase menurun dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk lapisan nilai sampai dengan Rpl00.000.000 (seratus juta rupiah), Inventor cliberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 40% (empat puluh persen);

MENTER! KEUANGAN - 5 - b. untuk lapisan nilai lebih dari Rpl00.000.000 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 30% (tiga puluh persen); c. untuk lapisan nilai lebih dari RpS00.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rpl.000.000.000 (satu miliar rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 20% (dua puluh persen); dan d. untuk lapisan nilai lebih dari Rpl.000.000.000 (satu miliar rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 10% (sepuluh persen). Pasal 9 (1) Untuk Inventor perorangan diberikan Imbalan sebesar hasil seluruh perhitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Dalam hal Inventor terdiri dari beberapa orang, ketentuan pemberian Imbalan: sebagaimana dimaksud clalam Pasal 6, untuk masing-masing Inventor cliatur sebagai berikut: a. Untuk tim Inventor yang bersifat kolegial, Imbalan cliberikan sama besar. b. Untuk tim Inventor yang berjumlah sampai clengan 5 (lima) orang, Imbalan cliberikan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. ketua tim atau pos1s1 yang clisetarakan cliberikan sebesar 40% (empat puluh persen) dari nominal Imbalan; 2. wakil ketua tim clan/ atau sekretaris atau posisi yang disetarakan cliberikan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nominal Imbalan yang dibagi sama besar; clan 3. anggota tim atau posisi yang clisetarakan cliberikan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nominal Imbalan yang dibagi sama besar. c. Untuk tim Inventor yang berjumlah lebih clari 5 (lima) orang, ketentuan pembagian Imbalan cliatur sebagai berikut:

MENTERI KEUANGAN - 6-1. ketua tim atau pos1s1 yang disetarakan cliberikan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nominal Imbalan; 2. wakil ketua tim dan/ atau sekretaris atau posisi yang clisetarakan cliberikan sebesar 20% (clua puluh persen) clari nominal Imbalan yang dibagi sama besar; clan 3. anggota tim atau posisi yang clisetarakan cliberikan sebesar 50% (lima puluh persen) clari nominal Imbalan yang dibagi sarn.a besar. (3) Inventor dalam tahuri yang sama cliperkenankan untuk menerima imbalan paling banyak berasal clari 5 (lima) Paten berbecla yang menghasilkan PNBP Royalti Paten. Pasal 10 Tatacara clan contoh penghitungan Imbalan tercantum clalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11 Jumlah Imbalan yang akan direalisasikan dialokasikan clalam rencana ke1ja clan anggaran kementerian negara/lembaga masing-masing kementerian negara/ lembaga sesuai dengan ketentuan peraturan perunclangundangan. Pasal 12 Pelaksanaan pembayaran dan pertanggungjawaban Imbalan mengikuti ketentuan dalam peraturan menteri keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan clan belanja negara. Pasal 13 Ketentuan pemberian Imbalan dalam Peraturan Menteri ini tidak berlaku bagi Inventor swasta/lembaga swasta yang beke1ja sama dengan instansi pemerintah yang rnenghasilkan Invensi atas nama milik negara.

MENTEH.I KEUANGAN P.EPUBLIK INDONESIA - 7 - Pasal 14 Ketentuan pemberian Imbalan kepada Inventor clalarn. Peraturan Menteri ini berlaku secara mutatis mutanclis terhaclap pemberian Imbalan kepada Inventor pacla satuan kerj a instansi pemerin tah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan baclan layanan umum, kecuali ketentuan mengenai penyetoran hasil PNBP Royalti Paten oleh instansi pemerintah ke Kas Negara sebagaimana climaksucl dalam Pasal 3 huruf cl, Pasal 5 ayat (1) clan ayat (3). Pasal 15 Peraturan Menteri im mulai berlaku pacla tanggal cliundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengunclangan Peraturan Menteri u11 clengan penempatannya clalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pacla tangg 6 April 2015 MENTERI KEUANGAN ttd. BAMBANG P.S. BRODJONEGORO Diundangkan di Jakarta Pada langgal 6 Apr i 1 2 0 1 5 MENTER! HUKUM DAN HAI< ASASI MANUSIA, ttd. YASONNA I-I. LAOL Y BERITA NEGARA T AHUN 2015 NOMOR 511

LAMPIRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONBSIA NOMOR ] 2 / PMK.02/ 2015 TENTANG IMBALAN ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ROYALTI PATEN!ViEJ TEHI KE:U/\l\!Ci/\l\l FlEPUBLIK n DOl\lES!A TATACARA DAN CONTOH PENGHITUNGAN IMBALAN A. FORMULA PENGHITUNGAN IMBALAN ATAS PNBP ROYALTI PATEN Penghitungan Imbalan dihitung berdasarkan basil perkalian dasar penghitungan Imbalan dengan tarif Imbalan tertentu. Formula penghitungan Imbalan adalah sebagai berikut: / I DPI x tarif Imbalan tertentu Keterangan: I DPI tarif Imbalan tertentu Imbalan dasar lapisan penghitungan Imbalan nilai se bagaimana dimaksud dalam Pasal 8 1. Dasar penghitungan Imbalan (DPI) Formula penghitungan DPI adalah sebagai berikut: / DPI PNBP Royalti Paten x PP Keterangan: DPI PNBP Royalti Paten pp keputusan dasar nilai.. n1engenai penghitungan Imbalan PNBP Royalti Paten setahun menteri keuangan persetujuan penggunaan PNBP 2. Tarif Imbalan tertentu Tarif Imbalan tertentu tertinggi adalah 40% (empat puluh persen) untuk nilai kumulatif clasar perhitungan Imbalan sampai dengan sebesar Rpl00.000.000,00 (seratus juta rupiah) pertama clan selanjutnya dengan persentase menurun clengan ketentuan sebagai berikut: lapisan nilai s.cl. Rpl00.000.000,00 di atas Rpl00.000.000,00 s.cl. Rp500. 000. 000, 00 di atas Rp500.000.000,00 s.cl. Rp 1.000.000.000,00 di atas s.d. Rpl.000.000.000,00 tarif Im balan terten tu (40% x Rpl00.000.000,00) (Imbalan untuk s.cl. Rpl00.000.000,00) + 30% x (DPI - Rpl00.000.000,00) (Imbalan untuk s.cl. Rp500.000.000,00) + 20% x (DPI - Rp500.000.000,00) (Imbalan untuk s.d. Rpl.000.000.000,00) + 10% x (DPI - Rp 1.000.000.000,00)

B. CONTOH PENGHITUNGAN IMBALAN l\/1b TEFO l<eual\lg/\i' nt:pubul\ ll\ido!\jes!a - 2 - Contoh 1: Penghitungan Imbalan Atas 1 (satu) Paten Paten ABC pada Satker Litbang A menghasilkan nilai kumulatif PNBP Royalti pada tahun 20xl sebesar Rpl.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah). Persetujuan penggunaan atas PNBP pada Satker Litbang A sebesar 80% (delapan puluh persen). Dasar penghitungan Imbalan sebesar: DPI Rpl.250.000.000,00 Rp x 80% 1.000.000.000,00 Penghi tungan Im balan Lapisan DPI (Rp) Penghitungan DPI (Rp) Nilai DPI (Rp) Tar if Penghitungan 1 2 3 4 5 3x4 s.cl. 100.000.000,00 100.000.000,00-0,00 100.000.000,00 40% 40.000.000,00 lebih clari 100.000.000,00 s.cl. 500.000.000,00-400.000.000,00 30% 120.000.000,00 500.000.000,00 100.000.000,00 Jebih dari 500.000.000,00 s.d. 1.000.000.000,00-500.000.000,00 20% 100.000.000,00 1.000.000.000,00 500.000.000,00 lebih clari 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00-0,00 10% 0,00 1.000.000.000,00 Total 1.000.000.000,00 260.000.000,00 Imbalan yang diberikan kepada Inventor sebesar Rp260.000.000,00 (dua ratus en.am puluh ju ta rupiah). Contoh 2: Penghitungan Imbalan Atas 1 (satu) Kontrak Kerjasama Yang Berisi Lebih Dari 1 (satu) Unsur Paten Satker Litbang B menghasilkan nilai kumulatif PNBP Royalti dari satu kontrak atas kombinasi 2 (dua) Paten pada tahun 20xl sebesar Rpl.250.000.000,00 (satu milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah). Kontribusi tiap Paten yang clapat ditelusuri atas kontrak tersebut 60% (en.am puluh persen) untuk Paten ABC dan 40% (empat puluh persen) untuk Paten DEF. Persetujuan penggunaan atas PNBP pacla Satker Litbang B sebesar 80% (clelapan puluh persen). Dasar penghitungan Imbalan sebesar: DPI total DPI Paten ABC DPI Paten DEF Rpl.250.000.000,00 Rpl 60% Rp600. 40% Rp400. x 80%.000.000.000,00 x Rpl.000.000.000,00 000. 000, 00 x Rp 1.000.000.000,00 000. 000, 00!Nfrf...- - -- - - - -

MEl\!TEHI l<euj\l\lgaf\j FlEf'UDLI!( ll\ldonesi/\ r) - 0 - Penghitungan Imbalan untuk Paten ABC Lapisan DPI (Rp) Penghitungan DPI (Rp) Nilai DPI (Rp) Tarif Penghitungan (Rp) 1 2 3 s.cl. 100.000.000,00 100.000.000,00-0,00 100.000.000,00 lebih clari 100.000.000,00 s.cl. 500.000.000,00-400.000.000,00 500.000.000,00 100.000.000,00 Jebih clari 500.000.000,00 s. cl. 1.000.000.000,00-100.000.000,00 1.000.. 000.000,00 500.000.000,00 Total 600.000.000,00 4 5 3x4 40% 40.000.000,00 30% 120.000.000,00 20% 20.000.000,00 180.000.000,00 Penghitungan Imbalan untuk Paten DEF Lapisan DPI (Rp) Penghitungan DPI (Rp) Nilai DPI (Rp) Tarif Penghitungan (Rp) 1 2 3 s. d. 100.000.000,00 100.000.000,00-0,00 100.000.000,00 lebih dari 100.000.000,00 s.d. 500.000.000,00-300.000.000,00 500.000.000,00 100.000.000,00 Total 400.000.000,00 4 5 3x4 40% 40.000.000,00 30% 90.000.000,00 130.000.000,00 Imbalan yang diberikan kepada 1Inventor untuk Rp180.000.000,00 (seratus clelapan puluh juta rupiah) Rp130.000.000,00 (seratus tiga puluh juta rupiah). Paten ABC sebesar clan untuk Paten DEF Contoh 3: Penghitungan Kumulatif Setahun Atas Irn.balan Yang Dibayar 2 (clua) Kali Dalam Setahun Paten ABC pada Satker Litbang C menghasilkan nilai kumulatif PNBP Royalti clari sampai clengan bulan Juni 20xl sebesar Rp800.000.000,00 (clelapan ratus juta rupiah) clan PNBP Royalti untuk bulan Juli 20xl sarn.pai clengan akhir tahun sebesar Rp650.000.000,00 (enam ratus lima puluh juta rupiah). Persetujuan penggunaan atas PNBP pacla Satker Litbang C sebesar 80% (clelapan puluh persen). Satker Litbang C memiliki kebijakan untuk membayar Imbalan 2 (clua) kali clalam setahun yakni pacla pertengahan tahun clan akhir tahun. Penghitungan atas Imbalan clilakukan sebagai berikut: #Pacla Juni 20xl DPI Rp800.000.000,00 x 80% Rp640.000.000,00 Penghitungan Imbalan s.cl. Juni 20xl Lapisan DPI (Rp) Penghitungan DPI (Rp) Nilai DPI (Rp) Tarif Penghitungan (Rp) j N;ri/ --- - --,... 4. --- --

1 s.cl. 100.000.000,00 lebih clari 100.000.000,00 s.cl. 500.000.000,00 lebih clari 500.000.000,00 s.cl. 1.000.000.000,00 Total ME!\JTE:n1!\EU/l.NGAl\J HEPUBLH\ ifqoom:si/\ - 4-2 3 100.000.000,00-0,00 100.000.000,00 500.000.000,00-400.000.000,00 100.000.000,00 1.000.000.000,00-140.000.000,00 500.000.000,00 640.000.000,00 4 5 3x4 40% 40.000.000,00 30% 120.000.000,00 20% 24.000.000,00 204.000.000,00 Imbalan yang diberikan kepada Inventor untuk PNBP sani.pai clengan bulan Juni 20xl sebesar Rp204.000.000,00 (dua ratus empat juta rupiah) pacla pembayaran pertama. #Pada Akhir Tahun 20xl PNBP Royalti setahun DPI PNBP Rp800.000.000,00 Rp Rpl.250.000.000,00 Rpl s.d. Juni 20xl + PNBP Juli-Des 20xl + Rp650.000.000,00 1.250.000.000,00 x 80%.000.000.000,00 Penghitungan Irnbalan untuk 20xl Lapisan DPI (Rp) Penghitungan DPI (Rp) Nilai DPI (Rp) Tarif Penghitungan ( R p) 1 2 3 4 5 3x4 s.cl. 100.000.000,00 100.000.000,00-0,00 100.000.000,00 40% 40.000.000,00 Jebih clari 100.000.000,00 s. cl. 500.000.000,00-400.000.000,00 30% 120.000.000,00 500.000.000,00 100.000.000,00 lebih clari 500.000.000,00 s.d. 1.000.000.000,00-140.000.000,00 20% 24.000.000,00 1.000.000.000,00 500.000.000,00 lebih dari 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00-0,00 10% 0,00 1.000.000.000,00 Total 1.000.000.000,00 260.000.000,00 lrnbalan setahun untuk 20xl lrnbalan yang telah dibayar (s.cl. Juni 20xl) Rp260.000.000,00 Rp204.000.000,00 Kekurangan Irnbalan untuk 20xl Rp56.000.000,00 Imbalan yang diberikan untuk pernbayaran keclua untuk tahun 20xl aclalah Rp56.000.000,00 (lirna puluh enarn juta rupiah). Contoh 4: Pernbagian Irnbalan Pada Inventor Yang Anggotanya Berjurnlah Sarnpai Dengan 5 (lirna) Orang

!VIE!".ffETH l<euaf\lgar nr-:f'ublb< il\idm ESIJl, - 5 - Inventor Paten ABC pada Satker Litbang A sebagaimana pada contoh nomor 1 (satu) terdiri clari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris, clan 3 (tiga) orang anggota. Pembagian Imbalan sebesar Rp260.000.000,00 (dua ratus enam puluh ju ta rupiah) selama setahun cliclalam tim clirinci sebagai berikut: ketua tim sekretaris tim anggota 40% Rp104.000.000,00 30% Rp78.000.000,00 30% Rp78.000.000,00 k) Keterangan: "') per anggota masing-masing menclapatkan Rp26.000.000,00 (clua puluh enam ju ta rupiah). Contoh 5: Pembagian Imbalan Pacla Inventor Yang Anggotanya Be1jumlah Sampai Dengan 5 (lima) Orang Dengan Wakil Ketua Dan Sekretaris Merupakan Orang Yang Berbeda. Inventor Paten ABC pacla Satker Litbang A sebagaimana pacla contoh nomor 1 (satu) tercliri clari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua clan 1 (satu) orang sekretaris, clan 3 (tiga) orang anggota. Pembagian Imbalan sebesar Rp260.000.000,00 (clua ratus enam puluh juta rupiah) selama setahun cliclalam tim clirinci sebagai berikut: ketua tim 40% Rp104.000.000,00 wakil ketua clan sekretaris tim 30% Rp78.000.000,00 anggota 30% Rp78.000.000,00 *) H) Keterangan: k) wakil ketua clan sekretaris tim masing-masing menclapatkan Rp39.000.000,00 -"*) per anggota masing-masing rnenclapatkan Rp26.000.000,00 Contoh 6: Pern.bagian lmbalan Pacla Inventor Yang Anggotanya Lebih Dari 5 (lima) Orang Inventor Paten ABC pada Satker Litbang A sebagaimana pacla contoh nomor 1 (satu) tercliri clari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris, clan 8 (clelapan) orang anggota. Pembagian Imbalan sebesar Rp260.000.000,00 (clua ratus enam puluh juta rupiah) selama setahun cliclalam tim clirinci sebagai berikut:

MENTERI KEUANGAN - 6 - ketua tim sekretaris tim anggota 30% Rp78.000.000,00 20% Rp52. 50% Rp130.000.000,00 000. 000, 00 "') Keterangan: ):) per anggota masing-masing menclapatkan Rp16.250.000,00 (enam belas ju ta clua ratus lima puluh ribu rupiah). Contoh 7: Pembagian Imbalan pacla Inventor Yang Anggotanya Lebih Dari 5 (lima) Orang Dengan Wakil Ketua Dan Sekretaris Merupakan Orang Yang Berbecla Inventor Paten ABC pacla Satker Litbang A sebagaimana pacla contoh nomor 1 (satu) tercliri clari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua clan 1 (satu) orang sekretaris, clan 8 (clelapan) orang anggota. Pembagian Imbalan sebesar Rp260.000.000,00 (dua ratus enam puluh juta rupiah) selama setahun cliclalam tim clirinci sebagai berikut: ketua tim 30% Rp78.000.000,00 wakil ketua clan sekretaris tim 20% -- Rp52.000.000,00 '") anggota 50% Rp130.000.000,00 "' '') Keterangan:,,,.) wakil ketua clan sekretaris tim masing-masing menclapatkan Rp26.000.000,00 (clua enam puluh ju ta rupiah). -):-):) per anggota masing-masing menclapatkan Rp16.250.000,00 (enam belas ju ta clua ratus lima puluh ribu rupiah). MENTERI KEUANGAN, ttcl. Salin.an ' ---: P fgf/( 1 aslinya KEPAL f.. "/""'\ " 11.b. / KEPA / J?f}.G' A D. 1 r :o'i<' :;:,,,\ / iii:/ f \ / / $ ' GIAPTO.. ' / ''-. - iji.iw / NIP 19590428 402 1001 EMENTERIAN BAMBANG P. S. BRODJONEGORO