BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau kekurangan latihan fisik (Karhiwikarta, 1983). Pada saat berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KETAHANAN (ENDURANCE)

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. cendrung untuk sedenter atau tidak banyak melakukan kegiatan. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. luang dan menanggulangi keadaan-keadaan mendadak yang tidak. yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan performance.

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

Sistem Energi. Kinerja manusia memerlukan energi. Energi tersebut berasal. dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari. Tujuan makan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya olahraga itu sendiri. Menurut Sumarjo (2002) yang dikutip Deva

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

2014 PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komponen-komponen dari kebugaran jasmani terbagi menjadi dua yaitu healthrelated

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PROFIL DAYA TAHAN AEROBIK POSISI GUARD, FORWARD, DAN CENTER ATLET BOLA BASKET KABUPATEN INDRAMAYU E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. sudah berkembang luas. Masing-masing individu dituntut untuk bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan olahraga yang cukup populer, digemari dan paling

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

2016 PERBAND INGAN LATIHAN LARI UPHILL D AN LARI D OWNHILL TERHAD AP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PAD A ATLET FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I LATAR BELAKANG. dalam kondisi aktivitas fisik yang kurang. Frekuensi aktivitas fisik yang kurang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. darah. Masase adalah pemijatan atau pengurutan pada bagian tertentu

Sehat &Bugar. Sehat. Sakit

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Terbukti pada perhelatan sea games 2015 timnas

GENERAL FITNESS TRAINING

MEDIKORA Vol. XII No. 1 April 2014 KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN DAYA TAHAN AEROBIK PEMAIN HOKI PUTRA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

PELATIHAN PROGRAM KEBUGARAN BAGI INSTRUKTUR FITNESS SE-KABUPATEN MAGELANG

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan gerak tubuh yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). Olahraga terdiri atas rangkaian gerakan yang melibatkan kerjasama dari sistem tubuh. Kapasitas gerak memerlukan komponen agar ATP dalam jaringan tetap tersedia dengan menggunakan daya tahan kardiorespirasi. Daya tahan kardiorespirasi adalah kemampuan untuk melanjutkan atau bertahan dalam melakukan aktifitas fisik tertentu berkaitan dengan kelompok otot yang besar dalam periode waktu tertentu yang menggambarkan kemampuan dari sistem sirkulasi dan respirasi untuk menyesuaikan atau memulihkan diri dari efek kerja atau latihan seluruh tubuh. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya tahan kardiorespirasi adalah usia, genetik, jenis kelamin, dan latihan fisik (Fox 1988). Permainan bola basket merupakan olahraga yang digemari oleh masyarakat Indonesia, tetapi tidak sepopuler sepak bola. Pemain basket membutuhkan kesegaran jasmani yang meliputi kapasitas volume oksigen maximal (VO 2 max) dan ketahanan fisik. Olahraga basket meliputi metabolisme aerob anaerob silih berganti, namun lebih dominan menggunakan metabolisme anaerob (Astrand dan Rodahl, 1986). Sama hal nya seperti bola basket, sepak bola juga menggunakan metabolisme aerob dan anaerob yang silih berganti. Soekarman (1987) menyimpulkan bahwa pada sepak bola semua gerakan 1

2 sebagian besar anaerobik, baik pemain depan, tengah, ataupun belakang (Wibowo, 2007). Pada permainan bola basket terdapat beberapa posisi yaitu center, power forward, small forward, shooting guard, dan point guard. Sedangkan pada permainan sepak bola secara umum terdapat 4 posisi yaitu penjaga gawang, pemain belakang, gelandang, dan penyerang. Latihan yang dijalankan bertujuan meningkatkan sistim kardiorespirasi. Pengukuran ketahanan kardiorespirasi untuk kapasitas aerobik dapat dilakukan dengan cara mengukur VO 2 max (Astrand, 1986). VO 2 max adalah jumlah maximal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi kelelahan. VO 2 max tergantung kepada keadaan kardiovaskular, respirasi, hematologi, dan kemampuan oksidatif otot. Pengukuran nilai VO 2 max ini dapat digunakan untuk menganalisis efek dari suatu program latihan fisik (Astorin, 2000. Rodrigues, 2006). Alasan peneliti memilih dua cabang olahraga tersebut karena cabang olahraga basket dan sepak bola lebih dominan menggunakan metabolisme anaerob. Kegiatan olahraga bola basket menggunakan anggota gerak atas, sedangkan olahraga sepak bola menggunakan anggota gerak bawah. Waktu permainan olahraga bola basket lebih pendek daripada waktu permainan olahraga sepak bola, dimana waktu permainan bola basket adalah 40 menit dan waktu permainan sepak bola adalah 90 menit. Metabolisme energi secara aerob dapat menyediakan energi bagi tubuh untuk jangka waktu yang panjang sedangkan metabolisme energi anaerob mampu untuk menyediakan energi secara cepat di dalam tubuh namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu sekitar 5-10 detik. Olahraga seperti jalan kaki, jogging, lari jarak menengah-jauh, dan

3 bersepeda merupakan olahraga yang cenderung dilakukan dengan intensitas rendah-sedang pada waktu yang panjang secara dominan akan mengunakan metabolisme aerob untuk menghasikan energi. Sedangkan untuk olahraga beregu seperti sepakbola, bola basket, hoki yang biasanya merupakan kombinasi antara komponen intensitas rendah-tinggi yang juga diselingi dengan periode istirahat akan mengunakan kombinasi metabolisme aerob dan anaerob untuk menghasilkan energi (Schumm, 1993). Peneliti melakukan penelitian pada atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia karena Bimasakti Nikko Steel Malang dan Arema Indonesia merupakan klub yang terjangkau untuk diadakan penelitian sesuai dengan syarat penelitian menurut Hulley dan Cummings dengan akronim FINER dimana pada penelitian ini ditekankan pada Feasible. 1.2 Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan VO 2 Max atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dengan atlet sepak bola Arema Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai VO 2 Max atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui jenis latihan atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia.

4 2. Mengetahui perbedaan proporsi tubuh atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia. 3. Mengetahui perbedaan umur atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia. 4. Mengetahui perbedaan VO 2 Max atlet bola basket Bimasakti Nikko Steel Malang dan atlet sepak bola Arema Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis 1. Sebagai bahan kajian bagi pengembangan ilmu kedokteran terutama ilmu kedokteran olahraga. 2. Sebagai sumber informasi bagi semua pihak terutama dalam bidang kesehatan jasmani dan untuk memperluas khasanah keilmuan khususnya ilmu kedokteran olahraga. 1.4.2 Praktis A. Tenaga kesehatan Sebagai masukan bagi petugas kesehatan, untuk dapat menentukan derajat kesegaran jasmani pada atlet bola basket dan atlet sepak bola dengan menggunakan VO 2 Max. B. Manajemen Bimasakti Nikko Steel Malang dan Arema Indonesia 1. Dengan adanya penelitian ini diharapkan Bimasakti Nikko Steel Malang dan Arema Indonesia dapat lebih efektif dalam memfokuskan porsi latihan. 2. Sebagai hasil evaluasi yang harapannya nanti dapat digunakan untuk peningkatan standar kualitas atlet.

5 C. Masyarakat Untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.