Jenis Pelayanan Administrasi tentang Ijin Mendirikan Bangunan

dokumen-dokumen yang mirip
Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

URAIAN. 1. Ijin Gangguan Ringan (IGR) Persyaratan : c. Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum.

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

Perihal : Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan Baru Melalui Kepala Badan Penanaman Modal. Agama/Kewarganegaraan Alamat/No.Telp.

berwarna) Pemohon. 2) Fotokopi Surat Ijin Gangguan/ SITU. 3) Fotokopi Akte pendirian perusahaan jika ada..

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

1. BIDANG PENANAMAN MODAL a. Jenis Pelayanan Administrasi Izin Prinsip. No. Komponen Uraian

Struktur dan tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ditetapkan sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

WALIKOTA PROBOLINGGO

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI IMB

TABEL KOMPONEN RETRIBUSI DAN BIAYA UNTUK MENGHITUNG BESARNYA RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NO. JENIS RETRIBUSI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PRT/M/2016 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN ( IMB )

III. BIDANG PELAYANAN PERIJINAN II

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SELAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

2. Persyaratan pelayanan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MALANG, 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembara n Negara Republik Indonesia

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG (IMB)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Nomor 67 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 67 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2010 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA JASA KONTRUKSI (SIUJK)

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : IZIN LOKASI / PENETAPAN LOKASI / PERUNTUKAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF SERTA TATACARA PENGHITUNGAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

TABEL PENETAPAN INDEKS TERINTEGRASI PENGHITUNGAN BESARNYA RETRIBUSI IMB UNTUK BANGUNAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçtÄtçt

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

: 530/ /SK-SP/A3/BPPTSP/

I. BANGUNAN BUKAN GEDUNG:

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG BANGUNAN PANGGUNG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

No. / Bidang Pekerjaan Umum

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

I. Beberapa Istilah dalam Izin dan Pertimbangan Teknis terkait Izin Pemanfaatan Ruang ( IPPL, Rencana Tapak dan IMB )

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 14 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2010

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN PENDIRIAN DEPOT LOKAL / TEMPAT PENIMBUNAN BAHAN BAKAR (NON NIAGA)

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN TEKNIS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

Konsepsi Review Permen 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

STANDAR WAKTU PENYELES AIAN Rekomendasi Izin. - 2 Hari Perhelatan.

- 1 - KELENGKAPAN PENYELENGGARAAN IMB FORMAT PERSYARATAN ADMINISTRATIF FORMAT FORMULIR DATA UMUM BANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN PRASARANA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN KECAMATAN BERBAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

NO. KOMPONEN URAIAN A.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

Jenis pelayanan Administrasi Penerbitan Ijin dan Non Perijinan Secara Elektronik (SSW)

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

III DRAFT KETENTUAN DAN PERSYARATAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN BIDANG PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG SECARA ELEKTRONIK A. Izin Prinsip (IP) 1.

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PEDOMAN PEMBERIAN IZIN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN SARANA PEMAKAMAN OLEH PENGEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Ijin Mendirikan Bangunan NO. KOMPONEN URAIAN 1 Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821). 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821). 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469). 4. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725). 5. Undang-undangNomor 28 Tahun 2009TentangPajak Daerahdan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049). 6. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Komunikasi Dan Informatika Dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 18 Tahun 2009, Nomor 07/Prt/M/2009, Nomor 19/Per/M.Kominfo/03/2009, Nomor 3/P/2009 Tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi. 7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung. 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/Prt/M/2007 Tentang Pedoman Sertifikasi Laik Fungsi Bangunan Gedung. 9. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/Kpts/2000 Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan. 10.Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Ijin Mendirikan Bangunan. 11.Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2010 Nomor 8 ). 12.Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2011 Nomor 6 Seri E). 13.Peraturan Walikota Palembang Nomor 48 Tahun 2014 Tentang Persyaratan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan. 2. Persyaratan Pelayanan 1. Syarat Ijin Mendirikan Bangunan baru. a. Mengajukan permohonan tertulis kepada walikota Palembang melalui Kepala BPMPTSP; b. Melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemohon; c. Melampirkan fotokopi Keterangan Rencana Kota (3 rangkap); d. Melampirkan fotokopi sertifikat tanah, apabila tanda bukti penguasaan tanah belum berupa sertifikat maka pemohon wajib melampirkan surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa yang didaftarkan pada pejabat pembuat akta tanah; e. Melampirkan fotokopi bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir; f. Melampirkan rekomendasi dari RT, Lurah dan Camat setempat pada lokasi bangunan didirikan;

g. Untuk bangunan publik atau pengunaanya yang berdampak terhadap keselamatan umum, lingkungan, lalu lintas dan sistem pemadam kebakaran, harus melampirkan rekomendasi mengenai kajian lingkungan, lalu lintas dan gambar pekerjaan mekanikal, elektrikal dan sistem pemadam kebakaran SKPD teknis terkait; h. Melampirkan gambar rancangan arsitektur bangunan (7 rangkap); i. Untuk bangunan rumah lebih dari 400 m 2 (empat ratus meter persegi) dan bangunan non rumah tinggal lebih dari 300 m 2 (tiga ratus meter persegi) harus dirancang oleh tenaga ahli ber-surat ijin bekerja perencana di bidang arsitektur dan lebih tinggi dari 2 (dua) lantai melampirkan perhitungan struktur oleh tenaga ahli yang ber-surat ijin bekerja perencana di bidang konstruksi (3 rangkap); j. Melampirkan rencana tapak yang disahkan oleh oleh Dinas Tata Kota untuk luas lahan 5000 m 2 (lima ribu meter persegi) keatas; k. Melampirkan rencana dan perhitungan konstruksi beton bertulang/ baja beserta detail pembesian/rangka baja bagi bangunan bertingkat yang luasnya lebih 25 m 2 (dua puluh lima meter persegi); l. Bagi pendirian atau bangunan yang berada ditanah rawa reklamasi dan/atau tanah rawa budidaya yang luasnya 1000m 2 (seribu meter persegi) atau lebih melampirkan rekomendasi dari Dinas PU Bina Marga dan PSDA. Catatan : 1. untuk jenis bangunan rapat atau tidak rapat baik bertingkat maupun tidak bertingkat yang fungsi bangunanya tidak menimbulkan dampak gangguan lingkungan (polusi suara/bising, polusi udara, bau, atau sejenisnya) seperti rumah tempat tinggal, toko, ruko, kantor, rukan, wisma susun atau sejenisnya maka jarak batas bangunan dengan pekarangan atau batas dengan tanah tetanga adalah 0 (nol) meter dan tidak memerlukan persetujuan tetangga. Dan Untuk jenis bangunan di luar sebagaimana dimaksud diatas maka diperlukan adanya persetujuan tetangga. 2. Pemohon IMB harus melengkapi gambar sebagai berikut : a) Membuat tali air pada jembatan parit/got agar air buangan atau air hujan dari permukaan lahan tidak langsung jatuh ke jalan; b) Menanam pohon penghijauan untuk satu petak toko satu pohon dengan ketinggian paling rendah 2 (dua) sampai 3(tiga) meter; c) Membuat lubang biopori dengan ukuran dan jarak yang standar; d) Membuat bak sampah bertutup dengan ukuran yang standar; e) Membuat penutupan parit/got yang dilengkapi dengan mainhole agar dapat dibuka dan dibersihkan dengan ukuran dan jarak yang standar; f) Perkerasan halaman depan dengan conblok agar berfungsi sebagai resapan;dan g) Membuat bak penampung/pengolahan air limbah rumah tangga untuk air buanagan cuci pakaian, air mandi, air cuci piring, air cuci kendaraan dan sejenisnya. 2. Syarat Ijin Merevisi Bangunan. a. Mengajukan permohonan tertulis kepada Walikota melalui Kepala BPMPTSP; b. Melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pemohon; c. Apabila terjadi perubahan rencana kota dan/atau peruntukan maka harus mengajukan keterangan rencana kota yang baru;

d. Melampirkan fotokopi IMB yang lama; e. Melampirkan fotokopi sertifikat tanah, apabila tanda bukti penguasaan tanah belum berupa sertifikat maka pemohon wajib melampirkan surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa yang didaftarkan pada pejabat pembuat akta tanah; f. Melampirkan fotokopi bukti lunas Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir; g. Melampirkan rekomendasi dari, Lurah dan Camat setempat pada lokasi bangunan didirikan; h. Untuk bangunan publik atau pengunaannya yang berdampak terhadap keselamatan umum, lingkungan, lalu lintas dan sistem pemadam kebakaran, harus melampirkan rekomendasi mengenai kajian lingkungan, lalu lintas dan gambar pekerjaan mekanikal, elektrikal dan sistem pemadam kebakaran dari SKPD teknis terkait; i. Melampirkan gambar rancangan arsistektur bangunan (7 rangkap); j. Untuk bangunan rumah lebih dari 400m 2 (empat ratus meter persegi) dan bangunan non rumah tinggal lebih dari 300 m 2 (tiga ratus meter persegi) harus dirancang oleh tenaga ahli ber-surat ijin bekerja perencana di bidang arsistektur dan lebih tinggi dari 2 (dua) lantai melampirkan perhitungan struktur oleh tenaga ahli yang ber-surat ijin bekerja perencana di bidang konstruksi (3 rangkap); k. Melampirkan rencana tapak yang disahkan oleh oleh Dinas Tata Kota untuk luas lahan 5000 m 2 (lima ribu meter persegi) keatas; l. Melampirkan rencana dan perhitungan konstruksi beton bertulang/ baja beserta detail pembesian/rangka baja bagi bangunan bertingkat yang luasnya lebih 25 m 2 (dua puluh lima meter persegi); dan m. Bagi pendirian atau bangunan yang berada ditanah rawa reklamasi dan/atau tanah rawa budidaya yang luasnya 1000m 2 (seribu meter persegi) atau lebih melampirkan rekomendasi dari Dinas PU Bina Marga dan PSDA. Catatan : 1. untuk jenis bangunan rapat atau tidak rapat baik bertingkat maupun tidak bertingkat yang fungsi bangunanya tidak menimbulkan dampak gangguan lingkungan (polusi suara/bising, polusi udara, bau, atau sejenisnya) seperti rumah tempat tinggal, toko, ruko, kantor, rukan, wisma susun atau sejenisnya maka jarak batas bangunan dengan pekarangan atau batas dengan tanah tetanga adalah 0 (nol) meter dan tidak memerlukan persetujuan tetangga. Dan Untuk jenis bangunan di luar sebagaimana dimaksud diatas maka diperlukan adanya persetujuan tetangga. 2. Pemohon IMB harus melengkapi gambar sebagai berikut : b) Membuat tali air pada jembatan parit/got agar air buangan atau air hujan dari permukaan lahan tidak langsung jatuh ke jalan; c) Menanam pohon penghijauan untuk satu petak toko satu pohon dengan ketinggian paling rendah 2 (dua) sampai 3(tiga) meter; d) Membuat lubang biopori dengan ukuran dan jarak yang standar; e) Membuat bak sampah bertutup dengan ukuran yang standar; f) Membuat penutupan parit/got yang dilengkapi dengan mainhole agar dapat dibuka dan dibersihkan dengan ukuran dan jarak yang standar; g) Perkerasan halaman depan dengan conblok agar berfungsi sebagai resapan;dan

h) Membuat bak penampung/pengolahan air limbah rumah tangga untuk air buanagan cuci pakaian, air mandi, air cuci piring, air cuci kendaraan dan sejenisnya. 3. Syarat Ijin Mendirikan Pagar. a. Mengajukan permohonan tertulis kepada walikota melalui Kepala BPMPTSP; b. Melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk Pemohon; c. Melampirkan fotokopi keterangan rencana kota (3 rangkap); d. Melampirkan fotokopi sertifikat tanah, apabila tanda bukti penguasaan tanah belum berupa sertifikat maka pemohon wajib melampirkan surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam sengketa yang didaftarkan pada Pejabat Pembuat Akta Tanah; e. Melampirkan fotokopi bukti lunas Pajak Bumi Dan Bangunan tahun terakhir; f. Rekomendasi dari RT, Lurah dan Camat setempat pada lokasi bangunan pagar didirikan; dan g. Gambar rencana bangunan pagar bagian depan tidak boleh tertutup, harus transparan dilihat dari jalan (7 rangkap). 3. Sistem, mekanisme dan prosedur. 10 Prosedur Perijinan : Kepala 14 22 Kabid 11 13 21 Kasubbid Perijinan 23 6 12 20 15 7 Petugas Pelayanan 17 24 1 4 19 16 5 PEMOHON Korlap 2 3 17 18 18 19 8 9 Timteknis SKPD Terkait Bank KETERANGAN : 1. Memperoleh informasi mengenai perijinan yang akan diajukan. 2. Melakukan bimtek dengan tim teknis SKPD terkait. 3. Memberikan keterangan atau memeriksa berkas permohonan, jika lengkap dan sesuai persyaratan maka di berikan lembar persetujuan (berkas lengkap dapat didaftarkan). 4. Mendaftarkan berkas permohonan pada petugas pelayanan. 5. Mengecek berkas permohonan, jika lengkap input data permohonan kedalam sistem, cetak tanda terima dan Menyerahkan tanda terima pendaftaran ke pemohon. 6. Routing sistem dan menyerahkan berkas permohonan ke Kasubid Perijinan 7. Memeriksa berkas permohonan, stempel, paraf, routing dan di serahkan ke korlap. 8. Melakukan penjadwalan pemeriksaan lapangan, menghubungi pemohon dan menyerahkan berkas beserta jadwal pemeriksaan lapangan ke tim teknis SKPD terkait.

9. Melakukan pemeriksaan lapangan, mengisi rekomendasi hasil pemeriksaan lapangan dan menyerahkan kembali ke korlap. 10. Penelitian hasil rekomendasi tim teknis SKPD dan di serahkan Kepala. 11. Pemeriksaan hasil rekomendasi lapangan, penandatanganan jika di setujui input retribusi, jika tidak cetak surat penolakan, routing sistem dan menyerahkan berkas ke petugas pelayanan. 12. Cetak surat penolakan atau input retribusi, routing sistem dan di serahkan ke Kasi pelayanan. 13. Pemeriksaan surat penolakan atau SPM, paraf, routing sistem dan di serahkan ke Kabid. 14. Pemeriksaan surat penolakan atau SPM, paraf, routing sistem di serahkan ke Kepala. 15. Pemeriksaan surat penolakan atau SPM, penandatanganan, routing sistem dan di serahkan ke Petugas pelayanan. 16. Menyerahkan Surat penolakan atau SPM ke pemohon. 17. Menerima Surat penolakan atau SPM, jika menerima SPM dilanjutkan dengan pembayaran retribusi pada Bank Sumselbabel dengan besar retribusi yang tercantum pada SPM. 18. Menerima pembayaran retribusi, mengesahkan bukti pembayaran dan menyerahkan ke pemohon. 19. Menyerahkan bukti bayar ke petugas pelayanan BPMPTSP. 20. Menerima bukti pembayaran, Cetak Surat, Plat, SKRD dan routing sistem ke Kasi pelayanan. 21. Pemeriksaan surat ijin,plat, SKRD, paraf, routing sistem dan diserahkan ke Kabid. 22. Pemeriksaan surat ijin,plat, SKRD, paraf, routing sistem dan diserahkan ke Kepala. 23. Pemeriksaan surat ijin,plat, SKRD, Penandatanganan, routing sistem dan diserahkan Ke Petugas pelayanan. 24. Menyerahkan surat non ijin ke pemohon. 4. Jangka waktu penyelesaian Jangka waktu penyelesaian Ijin Mendirikan Bangunan adalah 7 hari kerja dan Ijin Mendirikan Pagar adalah 7 hari kerja. 5. Biaya/ tarif 1. Besar retribusi IMB dan plat ditetapkan sebagai berikut : a. Reribusi pembangunan gedung baru : L x lt x 1,00 x HSbg b. Retribusi rehabilitasi/ renovasi bangunan gedung : L x lt x Tk x HSbg c. Retribusi prasarana bangunan gedung : V x I x 1,00 x HSbg d. Retribusi rehabilitasi prasarana bangunan gedung : V x I x Tk x HSpbg Keterangan : L : Luas lantai bangunan gedung. V : Volume/ besaran (dalam satuan m 2, m, unit). I : Indeks. It : Indeks terintegrasi. Tk : Tingkatan kerusakan. 0,45 untuk tingkat kerusakan sedang. 0,65 untuk tingkatan kerusakan berat. HSbg : Harga satuan rettribusi bangunan. HSpbg : Harga satuan retribusi prasarana bangunan gedung. 1,00 : Indeks pembangunan baru. 2. Indeks sebagai factor pengalian harga satuan retribusi. a. Indeks kegiatan. Indeks kegaitaan meliputi kegaitan : 1. Bangunan gedung. a). pembangunan bangunan gedung baru sebesar 1,00. b). Rehabilitasi/ renovasi. 1). Rusak sedang, sebesar 0,45 2). Rusak berat, sebesar 0,65 c).pelestarian pemugaran.

1). Pratama, sebesar 0,65 2). Madya, sebesar 0,45 3). Utama, sebesar 0,30 2. Prasarana bangunan gedung. a). Pembangunan baru sebesar 1,00 b). Rehabilitasi/ renovasi. 1). Rusak sedang, sebesar 0,45 2). Rusak berat, sebesar 0,65 b. Indeks parameter. 1. Bangunan gedung. a). Bangunan gedung di atas permukaan tanah. 1) Indeks parameter fungsi bangunan gedung ditetapkan untuk : (a) Fungsi hunian, sebesar 0,05 dan 0,50. - Indeks 0,05 untuk rumah tinggal sederhana, meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, dan rumah deret sederhana. - Indeks 0,50 untuk fungsi hunian selain rumah tinggal tunggal sederhana dan rumah deret sederhana. (b) Fungsi Keagamaan, sebesar 0,00. (c) Fungsi Usaha, sebesar 3, 00. (d) Fungsi social dan budaya, sebesar 0,00 dan 1,00. - Indeks 0,00 untuk bangunan gedung kantor milik Negara, meliputi bangunan gedung kantor lembaga eksekutif,legislative, dan judikatif. - Indeks 1,00 untuk bangunan gedung fungsi sosial dan budaya selain bangunan gedung milik Negara. (e) Fungsi khusus, sebesar 2,00. (f) fungsi ganda/ campuran, sebesar 4,00 2). Indeks parameter klasifikasi bangunan gedung dengan bobot masing-masing terhadap bobot seluruh parameter nklasifikasi ditetapkan sebagai berikut : (a) Tingkat kompleksitas berdasarkan karakter kompleksitas dan tingkat teknologi dengan bobot 0,25 : - Sederhana 0,40 - Tidak sederhana 0,70 - Khusus 1,00 (b) Tingkat permanensi dean bobot 0,20 : - Darurat 0,40 - Semi permanen 0,70 - Permanen 1,00 (c) Tingkat resiko kebakaran dengan bobot 0,15 : - Rendah 0,40 - Sedang 0,70 - Tinggi 1,00 (d) Tingkat zonasi gempa dengan bobot 0,15 : - Zona I / minor 0,01 - Zona II/ minor 0,20 - Zona III/ sedang 0,40 - Zona IV/ sedang 0,50 - Zona V/ kuat 0,70 - Zona VI / kuat 1,00 (e) Lokasi berdasarkan kepadatan bangunan gedung dengan bobot 0,01 : - Rendah 0,40 (1 lantai - 4 lantai) - Sedang 0,70 (5 lantai 8Lantai) - Tinggi 1,00 (lebih dari 8 lantai) (f) ketinggian bangunan gedung berdasarkan jumlah lapis/ tingkat bangunan gedung dengan bobot 0,10 ;

- Rendah 0,40 - Sedang 0,70 - Tinggi 1,00 (g) Kepemilikan bangunan gedung dengan bobot 0,05 : - Negara, yayasan 0,40 - Perorangan 0,70 - Badan Usaha 1,00 3) Indeks parameter waktu penggunaan bangunan gedung di tetapkan untuk : (a) Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka maksimum 6 (enam) bulan seperti bangunan gedung untuk pameran dan mock up, diberi indeks sebesar 0,40. (b) Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan sementara jangka menengah maksimum 3 (tiga) tahun seperti kantor dan gudang proyek, diberi indeks sebesar 0,70 (c) Bangunan gedung dengan masa pemanfaatan lebih dari 3 (tiga )tahun seperti kantor dan gudang proyek, diberikan indeks sebesar 1,00. b) Bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/ bawah permukaan air, prasarana dan sarana umum. Untuk bangunan gedung, atau bagian bangunan gedung ditetapkan indeks pengali tambahan sebesar 1,30 untuk mendapatkan indeksterintegrasi. 2. Indeks prasarana bangunan gedung rumah tanggal tunggal sederhana meliputi rumah inti tumbuh, rumah sederhana sehat, rumah deret sederhana, bangunan fungsi keagamaan, serta bangunan gedung kantor milik Negara di tetapkan 0,00. Untuk kontruksi prasarana bangunan gedung yang tidak dapat dihitung dengan satuan, dapat ditetapkan dengan prosentase terhadap harga rencana anggaran biaya sebesar 1,75%. (1) Besaranya tariff retribusi adalah sebagai berikut : NO Luas Tanah Biaya Ukur Biaya Blanko 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kurang dari 100 m 2 101 m 2 s/d 200 m 2 201 m 2 s/d 300 m 2 301 m 2 s/d 400 m 2 401 m 2 s/d 500 m 2 501 m 2 s/d 1000 m 2 1001 m 2 s/d 2000 m 2 2001 m 2 s/d 3000 m 2 3001 m 2 s/d 4000 m 2 4001 m 2 s/d 5000 m 2 5001 m 2 s/d 10000 m 2 Rp. 10.000,- Rp. 15.000,- Rp. 20.000,- Rp. 25.000,- Rp. 30.000,- Rp. 40.000,- Rp. 50.000,- Rp. 75.000,- Rp. 100.000,- Rp. 125.000,- Rp. 300.000,- 12 13 14 15 16 17. 18. Lebih dari 10.000 m 2 ditetapkan penambahan berdasarkan nomor urut tersebut diatas. Pengukuran dengan waterpass tiap 1 km/panjang Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah). Pengukuran provil melintang dan memanjang Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Pengukuran trancer/garis tinggi setiap 100 m 2 Rp.5.000,- (lima ribu rupiah). Pencetakan peta skala 1 : 1000 untuk luas tanah sampai dengan 10.000 M 2 Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) per lembar. Pencetakan peta skala 1 : 1000 untuk luas tanah 10.001 m 2 s.d 50.000 m 2 Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) per lembar. Pencetakan peta skala 1 : 1000 untuk luas tanah 50.001 m 2 s.d 100.000 m 2 Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per lembar. 19.

Pencetakan skala 1 : 1000 untuk luas tanah lebih dari 100.000 m 2 berlaku kelipatan sesuai nomor tersebut diatas. (2) Bangunan menara atau tower besarnya retribusi ditetapkan Rp. 1.000.000,-/meter (satu juta rupiah) tinggi dihitung dari dasar tower. (3) Retribusi plat IMB ukuran 40x60 cm sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). (4) Retribusi plat SLF perpanjang ukuran 15x20 cm sebesar rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah). 6. Produk Pelayanan 7. Sarana, prasarana dan/atau fasilitas. 8. Kompetisi pelaksana ekonomi 9. Pengawasan internal 10. Penanganan pengaduan, saran dan masukan 11. Jumlah pelaksana Surat Ijin Mendirikan bangunan/ Ijin Mendirikan Pagar dan Plat. 1. Ruang tunggu yang memadai. 2. Lapangan parkir. 3. Toilet. 4. Touch screen informasi. 5. Touch screen antrian. 6. Tombol kepuasan masyarakat. 7. Loket pelayanan. 8. Ruang sekretariat tim teknis. 9. Bank Sumselbabel. 10. Halte Bus transmusi. 11. Security code. 12. CCTV. 13. Running text. 14. Aplikasi SIPPERI. 15. TV antrian. 16. Website. 17. Koperasi pegawai BPMPTSP Kota Palembang. 18. Kendaraan dinas roda 2 (dua) sebanyak 5 (lima) unit. 19. Kendaraan dinas roda 4 (empat) sebanyak 4 (empat) unit. 20. Ruang arsip. 21. Lemari dokument. 22. Komputer. 23. Printer. 24. Telepon / facsimile. 25. Alat tulis kantor. - Diploma/ Sarjana Hukum, Teknik, Komputer, Ekonomi dan Akutansi. - Memahami Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. - Mampu mengoperasikan komputer. - Mampu berkerja dalam Tim. - Memiliki kemampuan pelayanan. - Mengetahui tugas, fungsi dan mekanisme pelayanan. 1. Atasan langsung. 2. Kepala BPMPTSP Kota Palembang 3. Inspektorat Kota Palembang. 1. Melalui kotak saran kritik dan pengaduan. 2. Melalui SMS. 3. Melalui Telepon. 4. Melalui website. 5. Melalui petugas loket pengaduan. 6. Melalui touch screen informasi. Jumlah pelaksana Ijin Mendirikan Bangunan sebanyak 10 (sepuluh) orang. (sesuai kebutuhan rill).

12. Jaminan pelayanan 13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan 14. Evaluasi kinerja pelaksana Sesuai denga SOP, motto, visi misi, kode etik pegawai, janji layanan dengan petugas yang memiliki kemampuan bekerja di bidang pelayanan. 1. Ruang pelayanan yang bersih, sejuk dan nyaman. 2. Petugas pelayanan yang ramah, terampil dan responsive. 3. Surat ijin dijamin kemanannya karena di cetak dengan menggunakan kertas khusus. 4. Surat ijin dibubuhi tanda tangan serta cap basah sehingga dijamin keasliannya. 5. Kenyamanan keamanan dalam pelayanan sangat di utamakan dan bebas dari praktek percaloan. 6. Data -data pemohon disimpan dalam data base sehingga mudah untuk mengetahui jika terjadi pemalsuan. 1. Evaluasi dilakukan setiap 1 minggu sekali dalam rapat internal. 2. Evaluasi dilakukan 6 bulan sekali melalui audit internal sesuai ISO 9001 : 2008.