BAB 42 KONSEP ALOKASI BLOK SISTEM BERKAS. Kelompok : Haris Sahlan ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Metode Alokasi Berkas

Tujuan Pembelajaran. Memahami proses swapping Memahami proses alokasi memori berurutan (Contiguous Memori Allocation)

Pengalamatan Disk. Urutan penomoran alamat logika disk mengikuti aturan :

Fungsi Manajemen Memori

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

Operating System. Manajemen Memori. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

MANAJEMEN MEMORI. Memory manager : Salah satu bagian sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses mana yang diletakkan pada antrian.

Manajemen Memori (P ( ertemuan ke ert -12) Oktober 2014

3/30/2016. Manajemen Memori. Manajemen Memori. Manajemen memori pada sistem Monoprogramming Manajemen memori pada sistem Multiprogramming

Sistem Operasi Komputer MANAJEMEN MEMORI

Q U I Z 3B - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

KONSEP DASAR SISTEM BERKAS. Nila Feby Puspitasari

Disk & Memory Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

BAMBANG PUJIARTO, S.KOM

Alamat Logika dan Fisik

Bab 10. Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 10.1 STRUKTUR SISTEM FILE

Alokasi Memori. Kelompok Rakhmat Adhi Pratama X 2. Akhda Afif Rasyidi Muhamad Ilyas

PARAMETER MEDIA PENYIMPANAN SEKUNDER

Sistem Operasi. Partisi Statis, Partisi Dinamis Sistem Paging dan Segmentasi. Juliansyahwiran, S. Kom, MTI. Modul ke: Fakultas FASILKOM

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

Sistem Berkas. B a b. Tujuan Pelajaran. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan :

Sistem Berkas. Tujuan Pelajaran. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan :

File Indeks Sequential Rudi Susanto

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI

MANAJEMEN RUANG KOSONG

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS. Pertemuan Ke 13

Praktikum 13. Manajemen Memori 1 ALOKASI MEMORI POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori.

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Manajemen Disk Struktur dan Penjadualan Disk oleh Kelompok 57.4 M Hasrul M & Riyadi Akbar

Dosen pengampu : Mohamad Dani Sifat : Tutup buku dan peralatan elektronik

1. Pendahuluan. 2. File Implementasi Penyimpanan File

MANAJEMAN MEMORI PEMARTISIAN DINAMIS

Media Penyimpanan Berkas. Rudi Susanto

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

Praktikum 14. Sistem File 1 KONSEP FILE POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR:

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Manajemen Disk dan Algoritma Penjadualan Disk

3. Apa kekurangan paging sederhana dibandingkan dengan paging pada virtual memory?

menjadi barisan dan mungkin halaman. Source file: yaitu urutan dari berbagai subroutine dan fungsi

Manajemen Sistem File

Understanding Operating Systems Fifth Edition

Konsep Berkas Berkas adalah sebuah koleksi informasi berkaitan yang diberi nama dan disimpan di dalam secondary storage. Biasanya sebuah berkas merepr

Manajemen File. Kebutuhan Penyimpanan Informasi

SISTEM OPERASI. Sifat yang dimiliki File SISTEM MANAJEMEN FILE. Sasaran Manajemen File. Hendri Sopryadi - Sistem Operasi 2008/09 1

Arus mengalir melalui koil menghasilkan medan magnet Pulsa dikirimkan ke head. Pola magnetik disimpan pada permukaan disk di bawahnya

segmentasi dan kombinasi paging-segmentasi Kelompok Rujianto : Arif Setiawan : Muslikan :

KISI SOAL UTS SISTEM BERKAS

ORGANISASI FILE. Alif Finandhita, S.Kom

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi

membagi-bagi memori untuk mengakomodasi banyak proses menjamin agar setiap proses yang ready dapat segera memanfaatkan processor

Manajemen Memori (model awal)

Disusun oleh: Endro Ariyanto (END) Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Memori Sekunder (Pertemuan ke-3) Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

PENGENALAN List merupakan sebuah pemikiran/konsep struktur data yang sangat dasar pada pemrograman agar lebih fleksibel. Setiap elemen akan ditambahka

17/04/2015 SISTEM OPERASI

File System Journal. Oleh: Rahmad Wahyudi Elektronika dan Instrumentasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Struktur file dasar. Pembahasan struktur file meliputi :

Sistem Operasi. Sistem File 2016

MEMORI. Secara garis besar, memori dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu memori utama dan memori pembantu.

BAB 2 MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

1. MANAJEMEN MEMORI. Gambar 2 Relokasi dinamis menggunakan register relokasi

Pengantar Hardware: Partisi dan Format Harddisk. Hanif Fakhrurroja, MT

MEMORI VIRTUAL. Sistem Operasi TIKB1023 Munengsih Sari Bunga. Politeknik Indramayu. TIKB1023/Sistem Operasi/MSB 1

SOLUSI QUIZ 2 SISOP CS3613

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PENDAHULUAN. Pertemuan 1 1

Sekumpulan field yang bergambung sebagai sebuah unit yang memiliki ukuran tertentu

DASKOM & PEMROGRAMAN. Dani Usman

Ch t ap 7 er Operating System (OS)

I. Struktur Sistem Operasi

Tempat Penyimpanan dan Struktur File. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Penjadwalan Disk sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan disk terkait dengan kecepatan waktu akses

1/3/2013. Konsep Dasar memori

Manajemen Disk II. Kelompok : Aditya Nugraha Dani Supriyadi Wahyu Sulistio

Sistem Operasi Pertemuan 7 Pengelolaan Memory. H u s n i Lab. Sistem Komputer & Jaringan Teknik Informatika Univ. Trunojoyo

Q U I Z 3A - SOLUSI Mngt Memory + Konkurensi 2. By: Endro Ariyanto (END)

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS

1. Helga Hiwy 2. Erni Gombo 3. Imelda Florensia 4. Claudio Wayong 5. Vedra Simbala. Published By Stefanikha69

Materi 7 ORGANISASI BERKAS RELATIF

Bab 8: Manajemen Memori. Latar Belakang

Sistem Penyimpanan Disk

DASAR KOMPUTER. Memory Eksternal (Storage)

File-System Implementation

Sistem File Sistem File Konsep File Aspek Sudut Pandang User

Mata Kuliah : Sistem Operasi Kode MK : IT Sistem File. Tim Teaching Grant Mata Kuliah Sistem Operasi

ORGANISASI BERKAS INDEX SEQUENTIAL STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1

Konsep dasar memori virtual

Bab 9. Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 9.1 KONSEP FILE

Metode Alokasi dan Managemen Ruang Kosong

Algoritma dan Pemrograman Array/Tabel[2] Oleh: Eddy Prasetyo N

MAKALAH SISTEM OPERASI

MEDIA PENYIMPANAN BERKAS. Nila Feby Puspitasari

SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

KONSEP DASAR STRUKTUR & ORGANISASI DATA 1

1 Pengertian Sistem File

SISTEM OPERASI. CSP 2702 Semester/SKS : 3/3 Program Studi : Sistem Komputer Kamis, Ruang : P-22

Bagian Penyimpanan. Materi yang akan dibahas: Perlunya Media Penyimpanan Tambahan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SISTEM BERKAS * KODE: KK

Transkripsi:

BAB 42 KONSEP ALOKASI BLOK SISTEM BERKAS Kelompok 118-42: Haris Sahlan (1201000466) 1

42.1. Metode Alokasi (1) Untuk meningkatkan efisiensi, pertukaran data antar disk dan memori dilakukan dalam satuan blok. Satu blok setara dengan satu atau lebih sektor. 2

42.1. Metode Alokasi (2) Ketika disimpan, berkas akan terpotong-potong, lalu setiap potongan ditaruh di dalam blok. Terdapat tiga metode dalam pengalokasian blok: Pengalokasian Secara Berkesinambungan Pengalokasian dengan Penghubung Blok Pengalokasian dengan Pengindeksan 3

42.1.1. Pengalokasian Secara Berkesinambungan (1) Apabila suatu disk membutuhkan n buah blok, maka blok-blok tsb harus dalam posisi yang berkesinambungan. Dalam metode yang lain, blok-blok ini tidak harus dalam posisi yang berkesinambungan. Suatu berkas didefiniskan dengan blok awal dan panjang berkas tsb. Algoritma best fit dan first fit digunakan untuk mengalokasikan blok untuk berkas yang baru dibuat. 4

42.1.1. Pengalokasian Secara Berkesinambungan (2) 5

42.1.1. Pengalokasian Secara Berkesinambungan (3) Keuntungan: Sederhana Mendukung pengaksesan data-data berkas secara sekuensial (sequential access). Blok ke-n dari suatu berkas dapat langsung diakses (direct access). Proses pembacaan berkas dari awal blok sampai akhir blok berlangsung cepat. Tidak dibutuhkan pergerakan head disk. Tidak terdapat rotational delay yang berulang-ulang. 6

42.1.1. Pengalokasian Secara Berkesinambungan (4) 7

42.1.1. Pengalokasian Secara Berkesinambungan (5) Kerugian: Algoritma best fit dan first fit mengakibatkan fragmentasi eksternal. Disk tidak diutilisasikan dengan maksimal. Berkas baru yang akan ditulis ke disk harus diperkirakan terlebih dahulu ukurannya. Berkas sulit bertambah besar. Apabila berkas diasumsikan akan membutuhkan ruang yang besar maka bisa menimbulkan segementasi internal. 8

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (1) Blok-blok yang dialokasikan untuk berkas bisa saja tidak berkesinambungan. Untuk setiap blok tsb, dari satu blok akan ada penghubung (link) ke blok selanjutnya. Untuk mendefinisikan suatu berkas, dari direktori tempat berkas tsb berada terdapat penghubung ke blok awal dan akhir, serta nama berkas ini. 9

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (2) 10

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (3) Keuntungan: Metode ini tidak akan menimbulkan masalah fragmentasi eksternal. Untuk membentuk berkas baru tidak perlu disebutkan terlebih dahulu ukuran berkas tsb. Berkas mudah bertambah besar. 11

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (4) Kerugian: Berkas tidak mungkin diakses selain dengan secara sekuensial. Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pengaksesan semua blok-blok berkas. Blok-blok yang dialokasikan bisa dalam posisi sembarang. Ingat hubungan blok dengan sektor. Setiap membaca blok mungkin dibutuhkan seek time dan rotational delay. Penghubung dalam setiap blok juga membutuhkan ruang. 12

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (5) 13

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (6) Untuk meningkatkan utilisasi blok, sekumpulan blok bisa digabungkan menjadi satu cluster. Misalkan satu cluster terdiri dari tiga blok. Dua blok bisa terisi penuh dengan data berkas. Penghubung hanya memakan sebagian ruang di blok ketiga. Bagaimana kalau data berkas cukup kecil sehingga hanya membutuhkan, misalnya, satu blok? Fragmentasi internal Dua blok lainnya tetap dialoksikan untuk data berkas tsb. 14

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (7) Suatu varian dari metode ini adalah penggunaan Tabel Pengalokasian Berkas (FAT). FAT berada di bagian awal dari setiap partisi disk. Tujuan penggunaan FAT: Memungkinkan pengaksesan blok berkas secara tidak sekuensial. 15

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (8) FAT berisi informasi tentang: Daftar blok yang terdapat dalam partisi tsb beserta indeksnya. Terpakai atau tidaknya masing-masing blok tsb. Hubungan antar satu blok dengan satu blok lainnya apabila blok-blok ini dialokasikan untuk berkas (blok yang terpakai). 16

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (9) 17

42.1.2. Pengalokasian dengan Penghubung Blok (10) Pendefinisian berkas dengan adanya FAT: Direktori tetap memiliki daftar nama berkas-berkas yang dimuatnya serta penghubung ke blok awal masing-masing berkas tsb. Dalam FAT terdapat informasi tentang blok selanjutnya setelah blok awal ini, dst. Apabila suatu blok adalah blok terakhir dari suatu berkas, maka dalam FAT tidak terdapat informasi tentang blok kelanjutannya melainkan informasi akhir dari berkas (end-of-file). 18

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (1) Ide: Menggunakan pusat informasi tentang blok-blok yang dialokasikan untuk suatu berkas-misalnya FATmemungkinkan blok-blok berkas diakses secara tidak sekuensial apabila blok-blok tsb tidak dalam posisi yang berkesinambungan. Metode alokasi ini menggunakan satu blok khusus untuk mendefinisikan blok-blok yang dialokasikan untuk suatu berkas: blok indeks. 19

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (2) Masing-masing berkas mempunyai blok indeks sendiri. Blok indeks ini berisi tentang blok-blok mana saja yang dialokasikan untuk berkas tsb. Blok indeks bisa berada di mana saja, tidak seperti FAT yang ditempatkan di awal partisi. Alamat blok indeks ini dimiliki oleh direktori. 20

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (3) 21

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (4) Keuntungan: Tidak menimbulkan fragmentasi eksternal. Kerugian: Misalkan suatu berkas cukup kecil sehingga hanya membutuhkan satu blok. Walaupun begitu, dua blok tetap dialokasikan. Blok pertama untuk menampung data berkas dan blok kedua adalah blok indeks. Dalam blok indeks tsb banyak terdapat ruang kosong. 22

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (5) Untuk berkas yang besar maka dibutuhkan lebih dari satu blok indeks sehingga semua blok-blok yang dialokasikan untuk berkas tsb bisa termuat. Mekanisme dalam menhubungkan blok-blok indeks: Skema Terhubung Pengindeksan Bertingkat Skema Gabungan 23

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (6) Skema Terhubung: Misalkan satu blok indeks bisa memuat 100 alamat blok lainnya, maka 99 alamat ini adalah alamat blok data berkas dan sisanya adalah alamat blok indeks yang kedua. Pengindeksan Bertingkat: Blok indeks tingkat pertama hanya berisi alamat blokblok indeks tingkat kedua. Alamat blok-blok data berkas hanya dimuat oleh blok-blok indeks tingkat kedua ini. Jumlah tingkatan bisa lebih dari dua. 24

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (7) 25

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (8) Skema Gabungan: Perpaduan dari dua mekanisme sebelumnya. Terdapat penghubung ke blok-blok data berkas (direct blocks) dan ke blok-blok indeks tingkatan di bawahnya (indirect blocks). 26

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (9) Indirect blocks: Single indirect blocks: blok-blok indeks tingkat kedua yang menunjuk ke blok-blok data berkas. Double indirect blocks: blok-blok indeks tingkat kedua yang menunjuk ke blok-blok indeks ketiga. Blok-blok indeks ketigalah yang menunjuk ke blok-blok data berkas. Triple indirect blocks: hampir sama dengan double indirect blocks tetapi tingkatan terbawah adalah tingkatan keempat. 27

42.1.3. Pengalokasian dengan Pengindeksan (10) 28