Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Dimensi Tiga

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dengan Pendekatan CTL terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMPN 1 Padang

PENERAPAN STRATEGI THE FIRING LINE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 BATIPUH. Abstract

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HARIO WIJAYANTO A

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE pada PEMBELAJARAN MATEMATIKA di KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan

Penerapan Pendekatan Somatis, Auditori, Visual dan Intelektual dalam Pembelajaran Matematika di Kelas XI-IPS SMA Pembangunan Laboratorium UNP Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan. Di masa sekarang kecanggihan dan kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Penerapan Model Pembelajaran AIR pada Pembelajaran Matematika Siswa SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer dengan Setting Cooperative Learning di SMAN 8 Padang 1) Oleh Masril 2) Jurusan Fisika FMIPA UNP

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. diberikan kepada siswa di semua jenjang pendidikan. Siswa dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING. Abstrak

Efektifitas Penerapan e- book sebagai Sumber Belajar Mandiri dalam Pembelajaran Biologi

PENGARUH PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikemukakan, jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi

KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBIASAN CAHAYA PADA SISWA KELAS X SMA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN MEDIA CD INTERAKTIF PEMBELAJARAN OTOMOTIF MATERI SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI SMK PLUS NURURROHMAH KUWARASAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

APLIKASI PEMBELAJARAN VOLUME BANGUN RUANG GEOMETRI MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA 3 DIMENSI

Abstrak. Kata Kunci: Geometri, Media Visual, Model Bangun Ruang, Program Geogebra, Hasil

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

Kata Kuci: Strategi, Gasing, Hasil Belajar, Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Budaya Vol. 2 No. 1 Februari 2018

EKSPERIMENTASI METODE PEMBELAJARAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) JENIS TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang

PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL DAN RETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

TUGAS AKHIR APLIKASI PETA PARIWISATA DAN BUDAYA PROVINSI INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SLTP N 04 SUKOHARJO

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DALAM BENTUK PILIHAN GANDA DAN ESSAY TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs NEGERI MODEL MAKASSAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM REM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK YEPEKA PURWOREJO

MEDIA PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS 5 BERBASIS ANIMASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Perancangan aplikasi pembelajaran sistem pernafasan pada manusia ini

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran akan tercapai dengan baik. mengidentifikasi dan mengklasifikasi (mulai mengamati, mengurut,

Pendidikan Teknik Elektro, Universitas PGRI Madiun Madiun, 63118, Indonesia 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penerapan Model Pembelajaran inkuiri terbimbing disertai mind mapping dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan bahasa sebagai media untuk melakukan pecakapan kepada orang lai

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

EFEKTIVITAS PENDEKATAN THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PELITA HARAPAN RANTEPAO

ABSTRACT

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

Fatmawaty Damiti 1, Dr. Hamzah Yunus.,M.Pd 2, Hj. Irawati Abdul, SE.,M.Si 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNIPMA PENGEMBANGAN MEDIA TUTORIAL ALJABAR LINIER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

PEMBUATAN APLIKASI GAMES KABATAKU SEBAGAI ALAT BANTU MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG

Transkripsi:

Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Nilawasti Z.A,Suherman, Noris Putra Utama Jurusan Matematika FMIPA UNP Padang Email: nilawasti_za@yahoo.co.id Abstrak. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diketahui dari tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Pelajaran matematika, khususnya materi geometri sangat sulit diberikan kepada peerta didik. Untuk itu, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran multimedia berbantuan komputer. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Payakumbuh yang terdaftar tahun 2011/2012, dan sebagai sampel penelitian adalah kelas X.6 SMAN 1 Payakumbuh. Data yang terkumpul dianalisis dengan Analisis variansi (Analysis of Variance) atau yang lebih dikenal dengan istilah ANOVA. Hasil Penelitian menunjukkan meningkatknya motivasi dan hasil belajar siswa. PENDAHULUAN Pada hakekatnya pembelajaran matematika adalah proses yang disengaja dirancang dengan tujuan menciptakan suasana yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Selama pelaksanaan pembelajaran matematika tersebut guru berperan sebagai perancang proses kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa adalah pelaksana kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam mengajar. Guru diharapkan mampu merancang pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan sesama siswa maupun dengan guru. Salah satu cara yang dapat membuat proses pembelajaran matematika lebih menyenangkan, bermanfaat, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu penunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran contohnya pada pembelajaran geometri. Geometri yang bersifat abstrak dapat dipelajari dengan mudah yang disajikan dalam bentuk konkrit berupa model, gambar atau animasi. Pelajaran matematika khususnya geometri membutuhkan metode pengajaran yang berbasis multimedia dengan bantuan komputer yaitu CAI (Computer Assisted Instruction). Pembelajaran yang menggunakan komputer sangat dinikmati oleh siswa dan dapat membangkitkan motivasi siswa, selain itu komputer juga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu siswa belajar dan membantu pengajar mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer seperti macromedia flash 8. Semirata 2013 FMIPA Unila 375

Nilawasti Z.A dkk: Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri Macromedia flash 8 merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat sebuah animasi. Animasi adalah susunan objek yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan yang mampu menarik setiap orang untuk melihatnya, agar menghasilkan animasi yang menarik yang sesuai dengan tujuan penelitian maka media pembelajaran macromedia flash 8 harus dirancang dengan baik (Astuti, 2006: 111). Program ini dapat menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar, animasi, sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika. Untuk mengetahui apakah siswa telah belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya setelah mengikuti proses belajar. Untuk itu diadakan perbandingan evaluasi diakhir pembelajaran terhadap materi yang sudah diberikan dengan menggunakan macromedia flash 8 dan media pembelajaran konvensional berupa kerangka bangun ruang. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional berupa kerangka-kerangka bangun ruang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X kecuali kelas X.1 dan X.9 SMA Negeri 1 Payakumbuh yang terdaftar tahun 2011/2012. Setelah itu dilakukan pengambilan sampel secara acak (random sampling), maka didapat kelas X.6 sebagai kelas eksperimen dan X.3 sebagai kelas control Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan macromedia flash 8 dan media pembelajaran konvensional berupa kerangka-kerangka bangun ruang. Jenis data ada dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil dari sampel melalui tes, guna melihat pengaruh dari penggunaan macromedia flash 8. Data sekunder tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel serta nilai ulangan harian 2 pada semester II siswa kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal essay yang diberikan di akhir pembahasan materi. Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari (1) tahap persiapan; (2) tahap Pelaksanaan; (3) tahap penyelesaian. Adapun langkah yang sudah dipersiapkan sampai pada saat pelaksanaan penelitian yaitu; menetapkan sekolah dan observasi, mengumpulkan data, menetapkan jadwal, mengurus surat izin, menentukan kelas sampel, mempersiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, soal tes akhir berupa soal essay yang sebelumnya sudah divalidasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Data tentang hasil belajar diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masingmasing berjumlah 32 siswa. Hasil perhitungan berupa hasil analisis data tes akhir yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : 376 Semirata 2013 FMIPA Unila

Tabel 1. Hasil Analisis Data Tes Akhir Berdasarkan data pada Tabel 1 diketahui bahwa rata-rata nilai matematika untuk kelas eksperimen adalah 78,09 dan 74,88 untuk kelas kontrol. Nilai tertinggi dan nilai terendah siswa berada di kelas eksperimen yaitu 92 dan kelas kontrol 91. Sedangkan nilai terendah untuk kelas eksperimen yaitu 67 dan kelas kontrol yaitu 62. Simpangan baku untuk kelas eksperimen 5,96 dan kelas kontrol 6,44 dengan arti kata bahwa kelas eksperimen mempunyai penyebaran data lebih kecil dibanding kelas kontrol. Dilihat dari persentasenya kelas eksperimen mempunyai persentase lebih tinggi. Hal ini mengidentifikasikan bahwa jika dilihat dari keragaman data masing-masing kelas, maka dapat dikatakan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih beragam daripada kelas kontrol. membayangkan ataupun belajar bersama ilusi untuk mempelajari kedudukan, jarak, ataupun sudut antara titik, garis dan bidang. Hal yang terjadi saat penelitian berlangsung penggunaan macromedia flash ini begitu menarik minat siswa untuk belajar dikarenakan materi lebih mudah dipahami. Mereka dapat melihat animasi berjalan sendiri dengan mengklik tombol play. Jadi, apa yang mereka bayangkan dapat dilihat secara visual. Media pembelajaran ini dibuat sesuai dengan desain yang telah disusun. Desain media pembelajaran ini meliputi: menu utama, sub menu, template, layout, animasi, jenis dan ukuran huruf, dan sebagainya. Media pembelajaran ini dibuat menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8. Tampilan awal halaman utama media pembelajaran diperlihatkan pada Gambar 1. Berikut. PEMBAHASAN Berdasarkan kajian teori yang telah dibuat, maka dapat dilihat kesesuaian hasil penelitian ini dengan kajian teori. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan hasil yang dicapai dalam penelitian, keterbatasan dan kelemahan yang ditemui serta beberapa solusi alternatif. Secara garis besar media pembelajaran macromedia flash siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri, menilai sejauh mana pemahaman terhadap materi. Dengan belajar sendiri ataupun dengan lebih menampilkan animasi yang ada. Maka, media ini bisa meningkatkan nilai siswa khususnya pada materi dimensi tiga yang memberikan contoh nyata secara visual sehinga mereka tidak susah payah Gambar 1. Halaman Utama Media Pembelajaran Halaman utama memberikan gambaran tentang setiap pertemuan yang ada berisi materi bangun ruang dimensi tiga. Bagian pertama yang bisa digunakan adalah menu peta konsep. Peta konsep adalah menu yang menampilkan titik, garis, bidang, kedudukan, jarak, dan sudut. Tampilannya dapat dilihat Gambar 2: Semirata 2013 FMIPA Unila 377

Nilawasti Z.A dkk: Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri dapat belajar secara mandiri, apabila telah mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapainya. Tampilan menu kompetensi diperlihatkan oleh Gambar 4: Gambar 2. Tampilan Menu Peta Konsep Bagian yang kedua berisikan kompetensi, materi dan latihan. Tampilan menu kedudukan diperlihatkan oleh Gambar 3. Pada menu ini, setiap tombol di beri action script. Dengan ditambahkannya script tiap tombol maka pengguna akan lebih mudah mengakses menu yang disediakan. Penambahan script ini membuat media pembelajaran menjadi lebih interaktif Gambar 4. Tampilan Menu Kompetensi Bagian yang keempat adalah materi kedudukan. Materi kedudukan terdiri atas 5 bagian, yakni kedudukan antara titik dan garis, titik dan bidang, antara dua garis, garis dan bidang serta antara dua bidang. Berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Tampilan menu kedudukan ini dibuat menarik dan disusun rapi. Dapat dilihat pada Gambar 5 Gambar 3. Tampilan Menu Kedudukan Bagian yang ketiga adalah kompetensi. Siswa dapat memahami setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai pada proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak macromedia flash 8 ini. Dalam bagian ini pengguna dapat mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran berguna untuk memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan pembelajaran kepada siswa. Siswa Gambar 5. Tampilan Materi Kedudukan Menu latihan yang berupa soal essay berguna melihat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan dari latihan ini 378 Semirata 2013 FMIPA Unila

dapat dilihat keseriusan siswa memahami materi dengan menggunakan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tampilan latihan diperlihatkan pada Gambar 6: Gambar 6. Tampilan Latihan Kendala dan kesulitan yang ditemukan diawal penelitian adalah pada saat pemakaian labor, karena jadwal pemakaian labor di R-SMA-BI Negeri 1 Payakumbuh perlu disesuaikan dengan mata pelajaran TIK. Fasilitas yang tersedia yaitu komputer kadang memiliki masalah dalam hal pengoperasian yang kadang tidak bisa dihidupkan serta komputer yang berjumlah terbatas mengakibatkan siswa belajar secara bergantian membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Selain itu juga penulis sedikit mengalami kesulitan dalam mengatur siswa supaya tertib di dalam labor. Kendala lainnya ada beberapa siswa memiliki kemampuan yang berbeda mengakibatkan tidak semua siswa dapat menyelesaikan lembar latihan tepat waktu berkaitan erat sekali dengan keterbatasan waktu yang tersedia untuk satu kali pertemuan adalah 2 45 menit. Akibatnya dalam menyimpulkan materi yang mereka dapatkan saat pertemuan berlangsung belum terkuasai sepenuhnya. Berdasarkan kendala, permasalahan, dan keterbatasan yang ada dapat dikemukakan beberapa solusi dan alternatif sebagai jalan keluar. Keterbatasan komputer di dalam ruangan labor dapat ditindaklanjuti dengan menggunakan LCD dalam proses penelitian. Selain itu, siswa bisa membawa laptop bagi yang memiliki laptop, dan memberikan perangkat lunak macromedia flash 8 kepada siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah mereka. Sehingga siswa yang berkemampuan rendah diberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka agar selalu bertanya kepada guru maupun teman mengenai materi atau soal yang kurang dimengerti sehingga siswa tersebut selalu mau berusaha untuk menyelesaikan lembar latihan tepat waktu pada pertemuan selanjutnya. Pembelajaran menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8 lebih menarik dan membuat siswa memperhatikan serta aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini memperlihatkan siswa tertarik dan semakin bersemangat dalam belajar dengan menggunakan media ini. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yang dipelajarinya sendiri. Selain itu materi yang dipelajari sendiri akan membuat materi melekat lebih lama pada siswa yang dapat membantu menunjang hasil belajar nantinya. Selain itu siswa juga dapat mengeksplorasi diri untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya kepada teman dan gurunya mengenai materi tersebut. Hasil latihan ini menjadi gambaran bagi siswa sendiri untuk melihat kemampuan dirinya dan menjadi evaluasi untuk pertemuan berikutnya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa penggunaan media pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di R-SMA- BI. Agar hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM dibutuhkan kreativitas guru dalam menentukan dan menggunakan metode dan sumber belajar yang tepat serta sesuai dengan karakteristik materi yang Semirata 2013 FMIPA Unila 379

Nilawasti Z.A dkk: Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri dipelajari. Disamping itu keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas, perhatian siswa, motivasi belajar, dan ketekunan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil deskripsi dan analisis data terlihat bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 78,09 sedangakan kelas kontrol adalah 74,88 Hal ini menunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Dilihat dari segi ketuntasan belajar siswa secara individu maka diperoleh pada kelas eksperimen nilai siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75,00 adalah sebanyak 24 orang atau 75% sedangkan kelas kontrol sebanyak 16 orang atau 50% dari jumlah siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen siswa yang memperoleh nilai diatas KKM lebih banyak dari kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan variansi dan simpangan baku yang diperoleh kelas eksperimen berturut-turut adalah 35,63 dan 5,96, kelas kontrol 41,59 dan 6,44. Hal ini berarti bahwa di kelas kontrol nilai siswa lebih beragam daripada kelas eksperimen.berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh Nilai P dari kedua kelas sampel lebih kecil dari pada taraf nyata yang ditetapkan yaitu α = 0,05, dimana Nilai P yang diperoleh adalah 0,021. Karena Nilai P < α dan t hitung > t tabel maka ditolak dan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak macromedia flash 8 lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media pembelajaran konvensional. Secara garis besar media pembelajaran berupa macromedia flash 8 diharapkan mampu membuat siswa belajar secara mandiri untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi. Media ini bisa meningkatkan nilai siswa khususnya pada materi dimensi tiga yang memberikan contoh nyata secara visual sehinga mereka tidak susah payah belajar bersama ilusi untuk mempelajari materi pada pokok bahasan dimensi tiga. Penggunaan media pembelajaran berupa macromedia flash 8 begitu amat menarik minat siswa untuk belajar sehingga materi lebih mudah dipahami. Mereka dapat melihat animasi berjalan sendiri dengan mengklik tombol play dan apa yang mereka bayangkan dapat dilihat secara visual. Media pembelajaran menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8 membuat pembelajaran lebih menarik yang membuat siswa aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajar. Akibatnya mereka semakin bersemangat dalam belajar dengan menggunakan media ini. Lalu mereka diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yang dipelajarinya sendiri sehingga akan membuat materi melekat lebih lama sekaligus membantu menunjang hasil belajar nantinya. Selain itu, mereka juga dapat mengeksplorasi diri untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya kepada teman dan gurunya mengenai materi tersebut. Hasil latihan ini menjadi gambaran bagi mereka sendiri untuk melihat kemampuan dirinya dan menjadi evaluasi untuk pertemuan berikut. Keadaan ini mengindikasikan bahwa penggunaan media pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di SMA. Agar hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM dibutuhkan strategi, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang harus divariasikan oleh seorang guru. Disamping itu, keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas, perhatian siswa, motivasi belajar, dan 380 Semirata 2013 FMIPA Unila

ketekunan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Kendala dan kesulitan yang ditemukan diawal penelitian adalah pada saat pemakaian labor, karena jadwal pemakaian labor di SMA Negeri 1 Payakumbuh perlu disesuaikan dengan mata pelajaran TIK. Fasilitas yang tersedia yaitu komputer yang memiliki masalah dalam hal pengoperasian serta komputer yang berjumlah terbatas mengakibatkan siswa belajar secara bergantian membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Selain itu, juga dialami kesulitan dalam mengatur siswa supaya tertib di dalam labor. Lalu ada beberapa siswa memiliki kemampuan yang berbeda mengakibatkan tidak semua siswa dapat menyelesaikan lembar latihan tepat waktu berkaitan erat sekali dengan keterbatasan waktu yang tersedia untuk satu kali pertemuan adalah 2 x 45 menit. Akibatnya dalam menyimpulkan materi yang mereka dapatkan saat pertemuan berlangsung belum terkuasai sepenuhnya. Berdasarkan kendala, permasalahan, dan keterbatasan yang ada dapat dikemukakan beberapa solusi dan alternatif sebagai jalan keluar. Keterbatasan komputer di dalam ruangan labor dapat ditindaklanjuti dengan menggunakan LCD dalam proses penelitian. Selain itu, siswa bisa membawa laptop bagi yang memiliki laptop, dan memberikan perangkat lunak macromedia flash 8 kepada siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah mereka. Siswa yang berkemampuan rendah diberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka agar selalu bertanya kepada guru maupun teman mengenai materi atau soal yang kurang dimengerti sehingga siswa tersebut selalu mau berusaha untuk menyelesaikan lembar latihan tepat waktu pada pertemuan selanjutnya. Usaha yang dilakukan agar waktu yang tersedia cukup, maka penulis mempergunakan waktu seefektif mungkin agar setiap pertemuan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. KESIMPULAN Berdasarkan di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak macromedia flash 8 lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media pembelajaran konvensional. Daftar Pustaka AECT. 1994. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Pusat Antar Unuversitas Terbuka dan C.V. Rajawali. Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Astuti, Dwi. 2006. Teknik Membuat Animasi Profesional Menggunakan Macromedia Flash 8. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Budianto. 2002. Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri. Surabaya: FMIPA ITS. Ismail. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Jakarta: Bina Aksara. Minitab Inc. 2003. MINITAB Statistical Software, Release 14 for Windows, State College, Pennsylvania. Muliyardi. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika.Padang: UNP. Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Akasara. Semirata 2013 FMIPA Unila 381