BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT ABSTRAK

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP PEMERINTAH. Abstract

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

B A B V PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET T ETAP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 247/PMK.06/2014 TENTANG

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 24 SERI E


BAHAN AJAR PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Laporan Barang Kuasa Pengguna Balai Besar Logam dan Mesin Tahun Anggaran 2017

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENYUSUTAN BARANG MILIK DAERAH BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Bab TRANSAKSI KDP. Tampilan Menu Perekaman Transaksi KDP adalah sbb:

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA SEMESTER II PERIODE 31 DESEMBER 2015 TAHUN 2015

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

50 BAB VII PENUTUP BAB VII PENUTUP A. RANGKUMAN

SALINAN LAMPIRAN II : TATA CARA PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERIODE TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

CATATAN RINGKAS BARANG MILIK NEGARA TA. 2016

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Jenis Tahun 2014 Tahun 2013

Pada hari ini Jumat tanggal Tiga belas bulan Januari tahun Dua Ribu Tujuh belas, bertempat di KOTA MATARAM, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA /ESELON I/SATUAN KERJA...

BAB II DASAR TEORI. A. Pengertian Aset Tetap. 1. Definisi Aset Tetap. Aset tetap memiliki peranan besar dalam organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 09 AKUNTANSI ASET TETAP

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

Laporan Keuangan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) Tabel 11 Rincian Persediaan

-169- BAB VI AKUNTANSI DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Kota Padang belum efektif dilaksanakan sesuai Permendagri No 17 Tahun 2007.

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP)

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TAHUNAN SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2013

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

f. apakah ada aset jalan, irigasi dan jaringan yang benar-benar sudah tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan direklasifikasikan ke

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SAUNAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PMK.06/2013 TENTANG

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

KATA PENGANTAR. LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda Tahun Anggaran 2015

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

PENCATATAN ASET DI SIMAK BMN UNTUK BELANJA BARANG BANTUAN PEMERINTAH DAN SERAH TERIMA ASET BMN UNTUK BELANJA MODAL

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

f. Aset Tetap Lainnya

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Bandung ditetapkan dengan Perda nomor 13 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi Dinas Pemerintah Kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, DAN PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BAGAIMANA. Set up chart of account sesuai dengan ketentuan baru

LAPORAN KEUANGAN BAGIAN ANGGARAN 018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KLATEN PERIODE 31 Desember 2017

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IX SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA (CALBMN) AUDITED UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB) UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN ANGGARAN

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 8 TAHUN 2013

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS PENGAKUAN DAN PENILAIAN ASET TETAP Dalam melaksanakan pencatatan dan penilaian aset tetap pemerintah, dokumen sumber utama yang digunakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atas pengadaan aset tetap. Dokumen sumber utama tersebut dilengkapi dengan data pendukung antara lain Berita Acara Serah Terima Barang dan atau rincian kontrak atau faktur. Hal ini berlaku untuk pengadaan atau pembelian aset tetap pada tahun berjalan. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan pengakuan aset tetap pada saat terbitnya SPM dan SP2D, bukan pada saat adanya serah terima barang. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa terbitnya SPM dan SP2D merupakan awal terjadinya pengeluaran kas negara. Nilai yang tercantum dalam SPM dan SP2D merupakan nilai riil pengeluaran kas negara untuk memperolah aset tetap. Berita Acara Serah Terima Barang diperlukan dalam proses pengakuan aset tetap untuk meyakinkan bahwa secara fisik aset tetap telah dikuasai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai aset tetap yang diperoleh dari pembelian, sebesar nilai SPM dan SP2D yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap ditambah dengan biaya lain yang dibutuhkan 40

untuk pengadaan aset tersebut sehingga aset tetap siap digunakan. Biaya lain yang sering timbul dalam pengadaan aset tetap Kementerian Komunikasi dan Informatika antara lain biaya honorarium/perjalanan dinas pengadaan barang, biaya pemasangan/konstruksi, biaya konsultan pengadaan. Nilai biaya lain yang timbul akan dikapitalisasi ke dalam nilai aset tetap. Pengakuan aset tetap yang diperolah selain dari pembelian seperti transfer masuk dan hibah masuk, didasarkan pada dokumen Berita Acara Serah Terima Barang. Apabila di dalam dokumen Berita Acara Serah Terima Barang tidak terdapat nilai aset, maka akan dilakukan penilaian terhadap nilai aset tetap. Pengakuan aset tetap baru dilaksanakan ketika terbit Berita Acara Penilaian Aset Tetap. Aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika dicatat berdasarkan nilai perolehannya. Nilai perolehan didapatkan dari nilai pembelian aset tetap ditambah dengan biaya-biaya yang timbul sehingga aset tersebut siap digunakan. Kementerian komunikasi dan Informatika juga mengakui adanya biaya-biaya yang timbul setelah perolehan aset selain biaya pemeliharaan sebagai nilai yang harus ditambahkan ke dalam nilai aset. Jurnal pencatatan aset tetap pada kementerian komunikasi dan Informatika dilakukan dengan mendebet akun aset tetap sesuai dengan jenis aset tetap serta mengkredit akun diinvestasikan dalam aset tetap sebesar nilai perolehannya. 41

Pengakuan dan penilaian aset tetap yang berasal dari pembelian yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di atas menurut analisa penulis telah sesuai dengan ketentuan PSAP Nomor 7. Dalam PSAP Nomor 7 disebutkan bahwa aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Kementerian Komunikasi dan Informatika belum dapat mengakui aset tetap pada saat Berita Acara Serah Terima Barang mengingat pada saat serah terima barang belum didapatkan nilai yang pasti. Apabila pada saat serah terima aset tetap dari pembelian sudah terdapat nilai yang pasti, aset tetap tersebut belum dapat diakui sebagai aset tetap mengingat belum terdapat pengeluaran kas negara. Hal ini sesuai dengan ketentuan sistem akuntansi kas menuju akrual yang belum mengatur pencatatan akrual atas pembelian aset tetap. Penyesuaian secara akrual hanya akan dilakukan jika peristiwa di atas terjadi pada akhir tahun anggaran. Penerapan pengakuan aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, Jalan, Irigasi, Jaringan, Aset tetap lainnya dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) pada Kementerian Komunikasi dan Informatika telah sesuai dengan PSAP 07 mengenai aset tetap yang mencantumkan bahwa aset tetap diakui pada saat hak penguasaannya telah berpindah atau hak kepemilikannya telah diserahkan. Pengukuran aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, Jalan, Irigasi, Jaringan, Aset tetap lainnya dan Konstruksi Dalam Pengerjaan 42

(KDP) juga telah sesuai dengan prinsip historical cost yang disyaratkan pada PSAP 07. B. ANALISIS PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN ASET TETAP Aset Tetap Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Rekap Aset Kementerian Komunikasi dan Informatika AKUN NILAI ASET BRUTO AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI BUKU Tanah 927.861.745.290 0 927.861.745.290 Peralatan dan Mesin 1.415.562.996.638 904.627.693.001 510.935.303.637 Gedung dan Bangunan 605.286.279.637 176.963.753.222 428.322.526.415 Jalan, Irigasi, Jaringan 29.601.782.419 7.762.529.288 21.839.253.131 Aset tetap lainnya 37.948.991.620 381.733.387 37.567.258.233 Konstruksi Dalam pengerjaan 129.214.126.765 0 129.214.126.765 Sumber: Laporan Keuangan Kementerian Komunikasi dan Informatika Pelaporan aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan setiap semesteran dan tahunan. Hal ini dilaksankan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120 Tahun 2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara. 1. Penyajian Aset Tetap Aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika disajikan sebesar nilai perolehannya dikurangkan dengan nilai penyusutannya. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset 43

tetap disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Penyajian aset tetap dengan menyandingkan dengan nilai penyusutannya baru dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai Laporan Keuangan Tahun 2013. Hal ini dilakukan mengingat aturan teknis penyusutan aset tetap baru diterbitkan pada Tahun 2013. Penyusutan aset tetap oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dilaksanakan dengan metode garis lurus. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 1 Tahun 2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penyusutan aset tetap dengan metode garis lurus dilakukan dengan membagi nilai aset yang dapat disusutkan dengan umur ekonomis aset. Penentuan umur ekonomis aset oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59 Tahun 2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat. Penerapan penyusutan pada Kementerian Komunikasi dan Informatika secara umum sudah sesuai dengan ketentuan PSAP Nomor 7. Dalam PSAP Nomor 7 penyusutan dapat dilakukan dengan metode garis lurus, metode saldo menurun ganda dan metode unit produksi. Penerapan penyusutan berdasarkan metode garis lurus harus didukung dengan penatausahaan aset tetap yang baik pula. 44

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59 Tahun 2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, umur ekonomis suatu aset dinilai berdasarkan karakteristik masing-masing aset tetap. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan umur ekonomis antar kelompok aset tetap. Tabel umur ekonomis aset tetap terdapat dalam lampiran. Ketepatan penentuan kelompok aset aset tetap atau ketepatan penentuan kodefikasi aset tetap akan berpengaruh terhadap besaran nilai penyusutan. Penulis masih menemukan adanya kesalahan beberapa kodefikasi aset tetap dalam Laporan Barang Milik Negara Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penulis mengambil salah satu contoh kesalahan pencatatan kodefikasi aset tetap atas pencatatan Camera Digital. Kesalahan tersebut terjadi akibat adanya kemiripan nama barang antara Camera Digital (nama dengan awalan huruf C) dengan Kamera Digital (nama barang dengan awalan huruf K). Jika kita cek dalam daftar kodefikasi aset Camera Digital (nama dengan awalan huruf C) mempunyai kodefikasi 3.06.01.02.128 yang merupakan kelompok alat studio dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Dalam daftar kodefikasi aset Kamera Digital (nama dengan awalan huruf K) mempunyai kodefikasi 3.09.04.02.031 yang merupakan kelompok alat khusus kepolisian dengan umur ekonomis selama 4 tahun. 45

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dapat detahui informasi sebagai berikut: Tabel 4.2 Tabel Perbandingan Perhitungan Penyusutan Kondisi saat ini Nama Barang Nilai Aset Akum. Penyusutan Nilai Buku Kamera Digital 81.403.850 17.073.513 64.330.338 Seharusnya Nama Barang Nilai Aset Akum. Penyusutan Nilai Buku Camera Digital 81.403.850 13.658.810 67.745.040 Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kesalahan kodefikasi tersebut menyebabkan adanya over value penyajian nilai akumulasi penyusutan aset tetap sebesar Rp3.414.703,- (Rp17.073.513 dikurangi Rp13.658.810,-). Dengan adanya over value akumulasi penyusutan aset tetap tersebut maka menyebabkan pula terjadi under value penyajian nilai buku aset tetap sebesar Rp3.414.703,-. Perhitungan simulasi penyusutan terdapat dalam lampiran. 2. Pengungkapan Aset Tetap. Dalam Catatan Atas Laporan Keuangan, Kementerian Komunikai dan Informatika telah mengungkapkan informasi atas aset antara lain sebagai berikut: a. Kebijakan akuntansi untuk aset tetap b. Mutasi aset tetap 46

c. Informasi Penyusutan d. Penyandingan realisasi penambahan aset dengan belanja modal e. Pengungkapan informasi penting lainnya antara lain aset yang masih dalam proses hukum dan proses pengelolaan BMN. Penerapan penyajian dan pengungkapan aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika telah sesuai dengan PSAP 07 mengenai aset tetap. Semua ketentuan tentang pengungkapan aset tetap dalam PSAP Nomor 7 telah dipenuhi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. C. ANALISIS PENGHAPUSAN ASET TETAP Transaksi penghapusan aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat dibagi menjadi : 1. Penghapusan aset tetap dikarenakan rusak berat/dihentikan dari penggunaan; 2. Penghapusan aset dikarenakan hilang. 1. Penghapusan Aset Tetap Yang Rusak Berat/Dihentikan Dari Penggunaan Proses penghapusan aset tetap dari pencatatan dalam neraca sangat bergantu dari proses penatausahaan yang dilakukan oleh satuan 47

kerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dokumen sumber yang digunakan dalam penghapusan aset tetap berasal dari proses penatausahaan aset tetap. Dokumen sumber tersebut berupa Surat Keterangan Inventarisasi dan Surat Keputusan Penghapusan. Terdapat tahapan yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika sebelum melaksanakan penghapusan aset tetap yang rusak berat dan/atau tidak digunakan dalam operasional pemerintah. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan penghentian aset dari penggunaan atau melakukan reklasifikasi dari peralatan mesin menjadi aset lainnya. Hal ini dilakukan mengingat bila dilihat dari sisi pengertian aset tetap yang rusak berat dan dihentikan dari operasional kegiatan pemerintah tidak sesuai dengan pengertian aset tetap. Penghapusan aset lainnya dari neraca Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan setelah Surat Keterangan Penghapusan dari Pengelola Barang diterbitkan. Penerapan pencatatan mekanisme penghapusan aset tetap pada Kementerian Komunikasi dan Informatika telah sesuai dengan PSAP Nomor 07 mengenai aset tetap. Ketentuan reklasifikasi aset tetap berupa peralatan mesin yang telah dihentikan penggunaannya sesuai dengan ketentuan dalam PSAP Nomor 7. Dalam PSAP Nomor 7 disebutkan bahwa Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan 48

ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan dari penggunaan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Mekanisme dan tatacara usulan penghapusan aset tetap telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara. 2. Penghapusan Aset Tetap Karena Hilang Proses penghapusan untuk barang hilang pada Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan setelah proses pemeriksaan kehilangan aset tetap oleh Tim Penyelesaian Kerugian Negara selesai. Tim Penyelesaian Kerugian Negara akan memustuskan apakah besaran nilai kerugian negara yang harus dibayar oleh pihak yang bertanggungjawab atas kehilangan aset tetap. Apabila Tim Penyelesaian Kerugian Negara tidak menemukan adanya kelalaian dan kesengajaan yang menyebabkan hilangnya BMN maka tidak dikenakan Tuntutan ganti Rugi atas hilangnya aset tetap. Apabila Tim Penyelesaian Kerugian Negara menemukan adanya kelalaian sehingga mengakibatkan hilangnya suatu aset maka pihak yang bertanggungjawab akan dikenakan Tuntutan Ganti Rugi sebesar nilai tertentu yang harus dibayarkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini menyebabkan timbulnya piutang Tuntutan Ganti Rugi. 49

Pelunasan piutang Tuntutan Ganti Rugi menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh satuan kerja untuk mengajukan usulan penghapusan. Surat Keputusan Penghapusan aset hilang akan diterbitkan jika seluruh syarat telah dilengkapi. Berdasarkan analisis, penulis menemukan ketidaksesuaian penerapan PSAP Nomor 7. Penulis menemukan sebagaian besar aset yang hilang masing tercatat dalam neraca dengan klasifikasi aset tetap. Hal ini tidak sesuai dengan PSAP Nomor 7, mengingat aset tetap yang hilang sudah tidak relevan untuk dikategorikan sebagai aset tetap. Pemerintah tidak dapat memperoleh manfaat ekonomi dari aset tersebut, sehingga aset tetap yang hilang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap. Dampak dari peristiwa di atas adalah adanya over value nilai aset tetap dalam neraca. Menurut analisa yang dilakukan oleh penulis kebijakan penghapusan aset tetap hilang harus dilampiri dengan surat keterangan lunas Tuntutan Ganti Rugi juga tidak sejalan dengan ketentuan standar akuntansi pemerintah. Kebijkan ini akan berpotensi akan menimbulkan double counting pencatatan atas objek akuntansi yang sama. Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui adanya piutang Tuntutan Ganti Rugi atas hilangnya aset tetap dalam neraca namun disisi lain aset tetap tersebut tetap dicatat dalam neraca. 50

Penulis mengambil salah satu contoh kasus Tuntutan Ganti Rugi atas pengadaan tanah yang tidak diketahui keberadaannya senilai Rp545.000.000,- pada salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Komunikasi dan Informatika yaitu Balai Monitoring Spektrum Frekwensi Radio Bandung. Atas kondisi tersebut Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menerbitkan Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) atas Tuntutan Ganti Rugi tanah tersebut senilai Rp545.000.000,- Dengan adanya SKTM tersebut maka Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat Piutang Tuntutan Ganti Rugi senilai Rp545.000.000,- Kondisi saat ini piutang tersebut belum dilunasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika masih mencatat aset tanah Balai Monitoring Spektrum Frekwensi Radio Bandung dalam neraca. Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa dari contoh di atas telah terjadi over value nilai aset tetap berupa tanah pada Kementerian Komunikasi dan Informatika senilai Rp545.000.000,-. 51