TEKNIK PENANAMAN, PEMELIHARAAN, DAN EVALUASI TANAMAN
Isi Materi Teknik Tk ikpenanaman Teknik Pemeliharaan Tanaman Evaluasi Hasil Penanaman
Faktor Keberhasilan Penanaman Kesesuaian Tempat Tumbuh/Jenis Kesesuaian tempat tumbuh dapat meliputi : kesesuaian tanaman terhadap : jenis tanah, iklim (curah hujan, suhu), kondisi air, ketinggian tempat, dll. Cara paling sederhana untuk mngetahui kesesuaian tempat tumbuh suatu jenis adalah dengan melihat apakah terdapat jenis dimaksud telah tumbuh dengan baik di lokasi tersebut. Kesesuaian Musim Tanam Penanaman harus dilakukan pada musim hujan. Kondisi terbaik penanaman adalah pada awal musim hujan sampai minimal satu bulan sebelum akhir musim hujan. Kesesuaian Teknik Menanam Salah satu penyebab lain kegagalan menanam adalah kesalahan teknik menanam antara lain : (1) cara mengangkut bibit yang salah (bibit diangkut dengan memegang bagian batangnya sehingga menyebabkan bibit patah batang), (2) cara melepas polybag yang tidak hati-hati sehingga merusak akar, (3) Ukuran lubang tanam terlalu sempit/dangkal, (4) jarak tanam yang terlalu rapat. Kualitas Bibit Bibit siap tanam antara lain dicirikan oleh : pangkal batang telah berkayu, bibit sehat, media di polybag kompak, kecukupan tinggi/diameter tanaman, batang kokoh/tegar, dan memiliki batang tunggal, tidak bercabang, bibit kokoh, dan diperoleh dari induk unggul.
Teknik Penanaman Teknik Penanaman meliputi : Cara Penanaman Sistem S Penanaman a a Pola Penanaman
Cara Penanaman CARA PENANAMAN PENANAMAN DI LAHAN TERBUKA Merupakan penanaman penuh/rehabilitasi penuh Jumlah bibit sesuai dengan jarak tanam Dilakukan pada lahan datar hingga miring Pada tahap awal dibutuhkan jenis tanaman butuh cahaya PENANAMAN DI TEGALAN/PEKARANGAN Merupakan penanaman pengkayaan Jumlah bibit 200 batang pada lahan di luar kawasan hutan dan 400 batang pada kawasan hutan Dilakukan pada lahan datar hingga miring Dibutuhkan jenis tanaman tahan naungan
CARA PENANAMAN PENANAMAN DI LAHAN TERBUKA PENANAMAN DI TEGALAN/PEKARANGAN Lahan Datar Lahan Miring Pengkayaan Sisipani Baris dan Jalur tanam larikan menurut tanaman lurus kontur Pengkayaan Batas Pemilikan Lahan Tanaman jalur dengan sistem tumpangsari
Lahan Terbuka Lahan Vegetasi Jarang
PENANAMAN DI LAHAN TERBUKA Lahan Datar Lahan Miring Jalur dan baris lurus Jalur tanam searah hkontur
PENANAMAN DI TEGALAN/PEKARANGAN Pengkayaan Batas Pemilikan Lahan Pengkayaan Sisipan
Sistem Penanaman Sistem Penanaman Sistem Cemplongan Sistem Jalur Sistem Tugal Pembuatan lubang tanam Pembuatan piringan 1 m dari tanaman Pengolahan tanah hanya pada piringan Dilakukan pada lahan miring dan peka erosi Pembuatan lubang tanam dalam jalur larikan Pembersihan lapangan sepanjang jalur tanam Disebut juga zero tillage/tanpa olah tanah Lubang tanam dibuat dengan tugal Jenis benih yang dapat langsung ditanam dalam lubang tugal Dapat di lereng bukit dengan sabuk gunung g (contour planting) Kelerengan cukup tinggi, tanah peka erosi, dan tanah subur
Pola Penanaman Pola Penanaman Campuran Monokultur
Persiapan Penanaman
Pelaksanaan Penanaman i ib i bibi k l b Distribusi bibit ke lubang tanam Proses menanam
Distribusi Bibit ke Lubang Tanam Cara Mengangkut Benar Cara Mengangkut Salah
Pemeliharaan Tanaman Penyulaman Penyiangan Pendangiran Pemupukan Mengganti tanaman Menghilangkan Menggemburkan Menambahkan yang mati atau gulma atau tanaman tanah di sekitar nutrisi dengan pupuk tumbuh merana pengganggu tanaman pokok organik agar dengan cangkul agar sirkulasi oksigen dan air bagus pertumbuhan tanaman meningkat
Tata Waktu Pemeliharaan Pemeliharaan Tahun Berjalan : dilaksanakan 1 bulan setelah penanaman, meliputi (a) penyulaman 10%, (b) pendangiran, (c) penyiangan, (d) pemupukan, (e) penanggulangan hama dan penyakit Pemeliharaan Tahun I : dilaksnakan 1 tahun setelah penanaman, meliputi (a) penyulaman 20%, (b) pendangiran, () (c) penyiangan, (d) pemupukan, () (e) penanggulangan hama dan penyakit Pemeliharaan Tahun II : dilaksanakan 2 tahun setelah penanaman, meliputi (a) ()pendangiran, (b) ()penyiangan, (c) () pemupukan, (d) penanggulangan hama dan penyakit. Tidak ada penyulaman
Evaluasi Tanaman Evaluasi tanaman perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanaman. Evaluasi tanaman dilaksanakan sebelum pelaksanaan pemeliharaan tanaman. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : Menghitung g jumlah tanaman yang hidup/mati, Menghitung jumlah tanaman sehat Menghitung jumlah tanaman yang merana (tidak normal), Mengamati tingkat gangguan tanaman (hama, penyakit, gulma, binatang, dll.)
Langkah-langkah Evaluasi Tanaman Buat plot ukuran 25 m x 40 m atau setara 0,1 ha untuk setiap 1 ha areal penanaman Plot pertama diletakkan secara acak, plot berikutnya diletakkan secara berurutan di mana jarak antar pusat plot arah Utara- Selatan adalah 100 m, dan arah Barat-Timur adalah 200 m Pada setiap plot lakukan pengamatan : - Jumlah tanaman hidup - Jumlah tanaman mati - Jumlah tanaman merana (kecil kemungkinan tumbuh normal) - Jenis gangguan tanaman (hama, penyakit, ternak, dll.) Data hasil evaluasi sangat berguna untuk melakukan startegi pemeliharaan tanaman
Tata letak Plot Pengamatan
Contoh Kasus Suatu areal penanaman di Desa Pagadih seluas 20 ha. Jarak tanam yang diterapkan adalah 5 m x 5 m (400 tanaman/ha). Jenis tanaman yang ditanam adalah durian 25%, nangka 25%, kayu mahoni 50%. Setelah satu tahun penanaman, dilakukan evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh data sebagai berikut : 3 % tanaman patah batang dan diserang penggerek batang 10 % tanaman berdaun menguning 15 % tanaman mati Banyak gulma melilit dan mulai tumbuh di sekitar tanaman Tanah mengeras karena musim kemarau yang cukup panjang Tugas : Mohon diskusikan strategi pemeliharaan yang akan diterapkan!!!