RANCANG BANGUN KAPAL HYBRID TRIMARAN YANG HANDAL DAN EFISIEN

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

Studi Eksperimental Tahanan dan Momen Melintang Kapal Trimaran Terhadap Variasi Posisi Dan Lebar Sidehull

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Hari Agus Sujono a), Riny Sulistyowati a), Agus Budi Rianto a)

Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif

Oleh : Aries Pratama Kurniawan Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir. Mochamad Ashari, M.Eng Vita Lystianingrum ST., M.Sc

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem PLTS Off Grid Komunal

Published: ELTEK Engineering Journal, June 2004, POLINEMA

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

Desain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur.

PRA PERANCANGAN WATERBUS DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK BERTENAGA SURYA DI BANJIR KANAL BARAT JAKARTA

PROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR

Simulasi Maximum Power Point Tracking pada Panel Surya Menggunakan Simulink MATLAB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

Analisa Perhitungan Fixed Pitch Propeller (FPP) Tipe B4-55 Di PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero)

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

SISTEM OPERASI DAN KELAUTAN

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

Perencanaan Sistem Propulsi Hybrid Untuk Kapal Fast Patrol Boat 60 M

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik Hybrid (Sel Surya dan Diesel Generator) Pada Kapal Tanker

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) UNTUK OPTIMASI DAYA PADA PANEL SURYA BERBASIS ALGORITMA INCREMENTAL CONDUCTANCE

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA TEKNIS PERANCANGAN FLOATING RECHARGE UNTUK KAPAL NELAYAN DI DAERAH CILACAP

Pengaruh Pemasangan Vivace Terhadap Intact Stability Kapal Swath sebagai Fleksibel Struktur Hydropower Plan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

STUDI PERANCANGAN KAPAL WISATA TRIMARAN HYBRID UNTUK PERAIRAN KEPULAUAN KARIMUNJAWA

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

MEMAKSIMALKAN KONVERSI ENERGI PV MODULE BERDASARKAN KURVA KARAKTERISTIK PADA LERENG TEGANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

KAJIAN PENGEMBANGAN KAPAL WISATA BERBASIS ENERGI ALTERNATIF:KOMBINASI LAYAR DAN PANEL SURYA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKUTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Optimasi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Menggunakan Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan Metode Gradient Approximation

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

BAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam

Jurnal Teknik Energi, Vol 1, No 2, Oktober 2011 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

Latar Belakang dan Permasalahan!

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

Analisis Teknis dan Ekonomis Pada Kapal Wisata Dengann Menggunakan HybridSystem Di Alun-Alun Sungai Kapuas

Rooftop Solar PV System

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Perhitungan Wave Making Resistance pada Kapal Katamaran dengan Menggunakan CFD

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

PERENCANAAN WATER JET SEBAGAI ALTERNATIF PROPULSI PADA KAPAL CEPAT TORPEDO 40 M UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN SAMPAI 40 KNOT

PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Perbaikan Variabel Step Size MPPT pada Aplikasi Panel Surya untuk Perubahan Iradiasi Matahari yang Cepat

Rancang Bangun Sistem Kontrol Panel Surya Dua Dimensi Berbasis Arduino

Transkripsi:

0088: Totok Yulianto dkk. TR-87 RANCANG BANGUN KAPAL HYBRID TRIMARAN YANG HANDAL DAN EFISIEN Totok Yulianto 1, Suntoyo 2, Eddy Setyo Koenhardono 3, dan Novie Ayub 4 1 Staf Teknik Perkapalan FT. Kelautan ITS Surabaya Indonesia 2 Staf Teknik Kelautan FT. Kelautan ITS Surabaya Indonesia 3 Staf Teknik Sistem Perkapalan FT. Kelautan ITS Surabaya Indonesia 4 Staf Teknik Listrik Industri (Power) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya Indonesia Disajikan 29-30 Nop 2012 ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk mempresentasikan sistem propulsi hybrid pada kapal trimaran. Perancangan system propulsi hybrid dimulai dengan penentuan tahanan kapal trimaran serta stabilitas yang baik untuk kapal trimaran. Penentuan tahanan dilakukan dengan percobaan di tangki uji tarik (towing tank). Stabilitas kapal ditentukan berdasarkan metode integrator. Optimalisasi sel surya menggunakan metode MPPT(maximum power point tracker). Berdasarkan tahanan, stabilitas dan optimalisasi sel surya dirancang system propulsi hybrid kapal trimaran tersebut. Perancangan system propulsi hybrid melalui kombinasi sistem tenaga surya, dan mesin berbahan bakar. Kata Kunci: Kapal trimaran, tahanan, stabilitas, MPPT, system hibrid I. PENDAHULUAN Pengembangan sarana transportasi laut yang cepat, aman dan nyaman menjadi sebuah tuntutan yang tidak bisa dihindari. Tuntutan ini menjadi salah faktor terjadinya pengembangan bentuk kapal-kapal yang tidak konvensional, misalnya kapal trimaran. Awal pengembangan kapal trimaran adalah pengembangan bentuk lambung yang dibuat ramping (slender body), agar bisa cepat dan memiliki hambatan yang rendah. Bentuk yang ramping berakibat pada stabilitas yang rendah, sehingga diperlukan lambung tambahan di samping lambung utama. Keunggulan kapal trimaran dibandingkan kapal monohull adalah dalam hal kemampuan bermanuver, geladak yang luas, stabilitas yang lebih baik maupun gerak rolling yang lebih kecil. [1 3] Kapal trimaran memiliki dua sistem pembangkit daya, yaitu sistem propulsi dan sistem pembangkit daya listrik. Sistem propulsi memiliki fungsi untuk menghasilkan sejumlah daya yang mampu menggerakan kapal pada kecepatan dinasnya. Sedangkan sistem pembangkit daya listrik berfungsi untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yaitu pompa, kompresor, peralatan navigasi dan komunikasi. GAMBAR 1 memperlihatkan diagram alir energi pada kapal hybrid trimaran yang direncanakan. Sistem propulsi hybrid adalah sistem propulsi yang menggunakan dua atau lebih sumber energi atau tenaga penggerak yang berbeda untuk menggerakkan kapal. Kapal trimaran direncanakan menggunakan dua jenis penggerak yang berbeda, yaitu mesin/motor diesel pada lambung utama kapal dan dua motor listrik pada lambung samping kapal yang saling tidak tergantung. Motor diesel menggunakan sumber energi yang berasal dari energi fosil, sedangkan motor listrik menggunakan sumber energy yang bisa berasal dari baterai dan energi matahari. Mode operasional dari sistem propulsi hybrid adalah : Mode mekanis, kapal digerakkan oleh motor GAMBAR 1: Sistem propulsi hybrid kapal trimaran.

TR-88 0088: Totok Yulianto dkk. diesel yang menggerakkan propeller utama di mainhull sedangkan kebutuhan daya listrik diperoleh dari baterei dan sel surya. Mode elektris, kapal digerakkan oleh kedua motor listrik arus searah, sedangkan motor diesel pada posisi off. Kedua motor listrik dan beban-beban listrik memperoleh daya listrik dari batterey dan sel surya. Mode generator, kapal digerakkan oleh motor diesel yang juga menghasilkan listrik melalui dinamo yang terkoneksi melalui rantai atau belt. Daya listrik arus searah yang dihasilkan oleh dynamo dipergunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik di kapal dan pengisian batterey. Mode hybrid, kapal digerakkan oleh propeller yang digerakkan oleh motor diesel dan kedua propeller yang digerakkan oleh motor listrik. Kebutuhan daya listrik, baik untuk peralatan listrik di kapal dan kedua motor listrik DC, disuplai dari baterei dan sel surya. Berdasarkan mode operasional di atas, maka perencanaan sistem propulsi hybrid pada kapal trimaran harus dilaksanakan secara terpadu antara kebutuhan daya untuk sistem propulsi dan kebutuhan daya listrik oleh peralatan-peralatan listrik yang ada di kapal, serta luas geladak kapal trimaran. II. METODOLOGI Pada GAMBAR 2 berikut ini, merupakan alur perancangan system hybrid pada kapal trimaran, Perancangan sistem propulsi hybrid dimulai dengan menentukan tahanan kapal. Dari tahanan kapal yang diperoleh dapat dipakai untuk menentukan daya dorong kapal. Daya dorong yang dipakai, digunakan untuk mendorong kapal dengan kecepatan yang diinginkan. Kebutuhan daya dorong disediakan oleh mesin diesel, baterai dan sel surya. Mesin diesel dioperasikan pada kapal trimaran untuk kecepatan sekitar 4-15 knots, sedangkan baterai yang disuplai dari sel surya dan mesin diesel dipakai untuk mengoperasikan kapal pada kecepatan rendah yaitu 0-3 knots. Berdasarkan mode operasional di atas, maka perencanaan sistem propulsi hybrid pada kapal trimaran harus dilaksanakan secara terpadu antara kebutuhan daya untuk sistem propulsi dan kebutuhan daya listrik oleh peralatan-peralatan listrik yang ada di kapal, serta luas geladak kapal trimaran. Pada makalah ini, dijelaskan data kapal trimaran yang digunakan untuk penerapan system propulsi hybrid. Tabel 1, menunjukkan dimensi utama kapal trimaran dan displasemennya. Rasio displasemen demihulls dan mainhull berkisar 30%. GAMBAR 2: Skesta Metodologi Penelitian Percobaan tahanan kapal trimaran dilakukan untuk mengetahui tahanan kapal trimaran yang minimum untuk berbagai variasi posisi, baik variasi posisi ke samping (clearance) maupun variasi posisi ke depan (stagger). Konfigurasi variasi posisi diperlihatkan pada GAMBAR 3. Variasi Posisi ke samping (clearance) dan variasi posisi ke depan (staggers) ditabulasikan pada TABEL 1: Data Kapal Trimaran

0088: Totok Yulianto dkk. TR-89 tabel 2. Posisi ke samping B1 menunjukkan 1 lebar B mainhull, B2 adalah 1.5 lebar B mainhull, sedangkan posisi ke depan menunjukkan S1 demihulls adalah 10%Lwl ke depan, S0 sidehulls adalah 0%Lwl sejajar dengan mainhull, S-1 demihulls adalah 10%Lwl di belakang mainhull. Pada GAMBAR 4, ditunjukkan rencana umum kapal trimaran. GAMBAR 3, menunjukkan rencana umum kapal trimaran. Berdasarkan gambar ini juga dilakukan analisa stabilitas kapal trimaran untuk variasi jarak titik berat kapal terhadap titik tekan kapal. GAMBAR 4: Tahanan Kapal Trimaran untuk variasi posisi B1- S0, B2-S0,B1-S1, B2-S1 dan B2-S-1 GAMBAR 3: Rencana Umum Kapal Trimaran GAMBAR 5: Tahanan Kapal Trimaran untuk variasi posisi B2- S0,B2-S0 foil 1, B2-S0 foil 2 III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tahanan GAMBAR 4 dan GAMBAR 5, menunjukkan hasil percobaan tahanan dan power yang dihasilkan oleh kapal trimaran untuk semua variasi posisi. Dari grafik tersebut memperlihatkan bahwa variasi posisi Kapal Trimaran B2-S0 memberikan tahanan yang paling kecil dibanding variasi posisi yang lain, sehingga power yang dibutuhkan untuk mendorong kapal lebih efisien. GAMBAR 6 dan GAMBAR 7, menunjukkan hasil percobaan tahanan dan power yang dihasilkan oleh kapal trimaran untuk B2-S0, foil 1 dan foil 2. Dari grafik tersebut memperlihatkan bahwa kapal trimaran dengan tambahan foil 1 dan foil 2 memberikan tahanan yang lebih kecil dibanding tanpa foil, sehingga power yang dibutuhkan untuk mendorong kapal lebih kecil dan efisien. Pada kecepatan 15 knot kapal trimaran de- TABEL 2: Variasi Posisi Posisi ke samping Posisi ke depan B1 B2 S1 B1-S1 B2-S1 S0 B1-S0 B2-S0 S-1 B1-S-1 B2-S-1 GAMBAR 6: Power (EHP) Kapal Trimaran untuk variasi posisi B1- S0, B2-S0,B1-S1, B2-S1 dan B2-S-1 ngan foil 2 memberikan tahanan yang cenderung lebih kecil dibanding kapal trimaran dengan foil, seperti terlihat pada TABEL 1. Dengan demikian kebutuhan bahan bakar kapal trimaran dengan foil 2, akan lebih kecil dibanding kapal trimaran dengan foil 1. B. Stabilitas Dari variasi titik berat yang bekerja pada kapal trimaran terlihat bahwa ketinggian KG sampai 400%KB (KB=0,35 m), yaitu 1,75 m, masih memberikan lengan stabilitas kapal yang baik, seperti terlihat pada GAM-

TR-90 0088: Totok Yulianto dkk. GAMBAR 7: Power (EHP) Kapal Trimaran untuk variasi posisi B2-S0,B2-S0 foil 1, B2-S0 foil 2 BAR 7 dan TABEL 2. Berdasarkan kriteria yang diberikan oleh HSC (High Small Craft) 2000, [1] pada variasi KG 500%KB, stabilitas kapal trimaran dianggap gagal (fail), seperti terlihat pada TABEL 3. TABEL 3: tanpa foil Data hasil percobaan kapal trimaran dengan foil dan GAMBAR 8: Lengan Stabilitas kapal Trimaran C. Perhitungan Kebutuhan Daya Propulsi Berdasarkan data hasil percobaan tahanan kapal trimaran yang optimal dari variasi posisi ke samping (clearance) dan variasi ke depan (stagger) serta ditambahkan foil untuk menambah gaya angkat pada kapal trimaran sehingga dapat memperkecil tahanan kapal, seperti ditampilkan pada GAMBAR 6 dan GAM- BAR 7. Berdasarkan grafik power-speed di atas, maka dapat diperoleh kebutuhan kapasitas daya untuk sistem propulsi : Kecepatan kapal 3 knot menggunakan sistem propulsi elektris atau transmisi elektris dibutuhkan daya sebesar 6.35kW, sehingga dipilih dua motor DC dengan daya 4 HP. TABEL 4: Lengan stabilitas kapal trimaran TABEL 5: Kriteria Penentuan stabilitas kapal trimaran berdasarkan HSC 2000 [1] Kecepatan kapal 15 knot direncanakan menggunakan sistem propulsi mekanis atau transmisi mekanis dibutuhkan daya 53,56 kw, sehingga dipilih motor diesel 75 HP. C-1. Analisa Perencanaan Sel Surya Sel surya dapat difungsikan sebagai sumber energy penggerak motor DC dan pengisian baterai. Karakteristik daya keluaran sel surya dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari dan temperatur permukaan sel surya, diperlukan sebuah algoritma untuk mencari titik daya maksimum (MPP) dan menjaga pada titik kerja tersebut. Dengan menggunakan algoritma MPPT maka sistem dapat menyalurkan daya maksimal dari sel surya ke beban. Hasil pengujian sel surya dengan data parameter pada TABEL 4 pada pukul 10.00 WIB dan 15.30 WIB ditunjukkan pada GAMBAR 8. Berdasarkan hasil pengujian penggunaan algoritma MPPT dan tanpa MPPT, menunjukkan bahwa penerapan algoritma MPPT dapat mengoptimalkan daya (daya maksimum) yang dihasilkan sel surya sesuai besarnya insolasi matahari yang berubah terhadap waktu, seperti terlihat pada GAM- BAR 9. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, maka daya yang dapat dihasilkan oleh sel surya adalah 80

0088: Totok Yulianto dkk. TR-91 TABEL 6: Parameter panel surya. Maximum Power (PM) 50 W Open Circuit Voltage 21.6 V Short Circuit Current (I sc ) 3.04 A Maksimum Power Voltage (V mp ) 17.6 V Maksimum Power Current (I mp ) 2.84 A GAMBAR 9: Pengujian sel surya [4] IV. KESIMPULAN Komponen-komponen sistem propulsi hybrid pada kapal trimaran terdiri dari : Motor penggerak utama adalah motor diesel dengan daya 75 HP, motor ini berada di mainhull. Motor diesel ini dapat menggerakkan propeller dan dynamo untuk menghasilkan daya listrik. Dua motor arus searah yang memiliki daya masing-masing 4 HP, penempatannya pada demihull Kapasitas dynamo yang diperlukan adalah 10 kva DAFTAR PUSTAKA [1] Deakin, B (2005), An Experimental Evaluation of the Stability Criteria of the HSC Code, International Conference on Fast Sea Transportation, FAST 2005, June 2005, St Petersburg, Rusia. [2] Dubrovsky, V (2004), Ships with Outriggers, Backbone Publishing Company, Fair Lawn, USA. [3] Dubrovsky, V. and Lyakhovitsky A. (2001), Multi- Hull Ships, Backbone Publishing Company, Fair Lawn, USA. [4] Anizar Rizky dan Dwiky Alif S., Maximum Power Point Tracker untuk Panel Surya Statis Dengan Metode Hill Climbing, Buku Laporan Proyek Akhir PENS, 2012. GAMBAR 10: Pengujian MPPT dengan resistansi 36,9 Ohm [4] Trimaran watt/m 2. Apabila luas permukaan atap kapal trimaran 25 m 2, maka daya yang bisa dihasilkan adalah 2000 watt. C-2. Analisa Perencanaan System Hybrid Sesuai hasil analisa sel surya di atas, daya yang dihasilkan sel surya hanya 2 kw, sedangkan kebutuhan daya untuk motor mencapai 6,35 kw. Kondisi ini membuat system hybrid antara sel surya dan baterai sebagai sumber energy bagi motor listrik tidak memungkinkan, karena kebutuhan baterai yang besar, sehingga berdampak pada berat baterai tinggi. Oleh karena itu, hybridisasinya menggunakan dynamo dan sel surya. Daya listrik yang disuplai dari dynamo sebesar 4,35 kw dan sel surya 2 kw untuk menggerakkan motor listrik.